Jelaskan KELEBIHAN dan KEKURANGAN pelaksanaan Demokrasi pada setiap masa

Demokrasi, menurut definisi, adalah sistem politik di mana kekuasaan tertinggi terletak pada rakyat yang memiliki hak untuk memilih wakil mereka.

Terdapat dua jenis demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.

Dalam demokrasi langsung, rakyat mengambil bagian aktif dalam pembuatan undang-undang dan keputusan pemerintah lainnya.

Jelaskan KELEBIHAN dan KEKURANGAN pelaksanaan Demokrasi pada setiap masa

Dalam demokrasi perwakilan, wakil yang dipilih oleh rakyat diberi mandat membuat undang-undang dan keputusan lain.

Demokrasi kontras dengan bentuk pemerintahan di mana kekuasaan dipegang oleh individu, seperti dalam monarki absolut, atau di mana kekuasaan dipegang oleh sejumlah kecil individu, seperti dalam oligarki.

Namun demikian, pertentangan ini, yang diwarisi dari filsafat Yunani, sekarang menjadi ambigu karena pemerintah kontemporer mencampurkan antara unsur-unsur demokratis dengan oligarki dan monarki.

Itu sebab, Karl Popper kemudian mendefinisikan demokrasi sebagai sistem yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani.

Demokrasi berfokus pada peluang rakyat untuk mengontrol pemimpin mereka dan kemampuan menggantinya tanpa perlu revolusi (melalui pemilu).

Berikut akan dibahas berbagai hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan demokrasi.

Kelebihan Demokrasi

1. Melindungi kepentingan rakyat

Demokrasi merupakan sistem yang melindungi kepentingan rakyat. Kekuasaan yang sesungguhnya terletak di tangan orang-orang yang mewakili rakyat banyak.

Para wakil rakyat dipilih dan harus bertanggung jawab kepada rakyat yang memilihnya. Dengan cara ini, kepentingan sosial, ekonomi dan politik rakyat menjadi lebih terjamin di bawah demokrasi.

2. Berdasarkan prinsip kesetaraan

Demokrasi didasarkan pada prinsip kesetaraan. Semua warga negara memiliki kedudukan sama di mata hukum.

Baca juga:  Apa Perbedaan Komunisme & Kapitalisme? Ini 4 Perbandingannya

Semua rakyat memiliki hak sosial, politik dan ekonomi yang sama dan negara tidak boleh membedakan warga negara atas dasar kasta, agama, jenis kelamin, atau kepemilikan.

3. Stabilitas dan tanggung jawab dalam pemerintahan

Demokrasi dikenal sebagai sistem yang stabilitas dan efisien. Pemerintahan berjalan stabil karena didasarkan pada dukungan publik.

Dalam demokrasi perwakilan, wakil rakyat mendiskusikan masalah negara secara menyeluruh dan mengambil keputusan berdasarkan aspirasi rakyat.

Di bawah sistem monarki, elit kerajaan mengambil keputusan sesuai keinginannya sendiri. Sedangkan di bawah kediktatoran, diktator tidak melibatkan rakyat sama sekali dalam pengambilan keputusan.

4. Pendidikan politik kepada rakyat

Demokrasi bisa berfungsi sebagai sekolah pendidikan politik bagi rakyat. Rakyat akan ikut terdorong untuk mengambil bagian dalam urusan negara.

Pada saat pemilihan umum, partai politik mengusulkan kebijakan dan program untuk dinilai oleh rakyat. Hal ini pada akhirnya menciptakan kesadaran politik di kalangan masyarakat.

5. Sedikit peluang revolusi

Karena demokrasi didasarkan pada kehendak publik, terdapat kemungkinan kecil terjadi pemberontakan rakyat. Para wakil dipilih oleh rakyat untuk melakukan urusan negara dengan dukungan rakyat.

Jika mereka tidak bekerja dengan baik atau tidak memenuhi harapan rakyat, para wakil bisa saja tidak dipilih lagi dalam pemilu berikutnya. Dengan cara ini, rakyat tidak perlu melakukan pemberontakan saat menginginkan perubahan.

6. Pemerintahan stabil

Demokrasi didasarkan pada kehendak rakyat sehingga penyelenggaraan negara berjalan didasarkan atas dukungan rakyat.

Oleh karena itu, demokrasi dianggap lebih stabil daripada bentuk pemerintahan lain.

7. Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang baik

Keberhasilan demokrasi terletak pada bertumbuhnya warga negara yang baik.

Demokrasi menciptakan lingkungan yang tepat untuk pengembangan kepribadian dan menumbuhkan kebiasaan yang baik. Dalam demokrasi, rakyat dilatih untuk memahami hak dan kewajiban mereka.

8. Berdasarkan opini publik

Pemerintahan demokrasi didasarkan pada keinginan publik dan tidak didasarkan pada ketakutan pada penguasa.

Demokrasi berdiri di atas konsensus, bukan pada kekuasaan; dengan warga negara memiliki kesempatan mengambil bagian aktif dalam pemerintahan.

9. Secara ekonomi biasanya tumbuh lebih cepat

Kebebasan yang ditawarkan dalam struktur demokrasi memungkinkan masyarakat umum untuk meraih hasil apa pun yang mereka inginkan.

Baca juga:  10 Perbedaan Partai Republik dan Demokrat di Amerika Serikat

Meskipun tetap terdapat batasan hukum untuk mencegah seseorang merugikan orang lain, struktur pemerintahan ini memberikan kebebasan untuk mencari peluang kerja, berusaha, sekolah, atau bahkan tempat tinggal.

Kondisi ini berbeda dengan perekonomian dalam negara komunis dimana alat produksi dikuasai oleh negara dan didistribusikan secara merata kepada masyarakat tanpa melihat kontribusinya.

Struktur demokrasi memungkinkan setiap orang untuk tetap produktif dan diganjar sesuai dengan apa yang mereka usahakan.

Itulah sebabnya produk domestik bruto suatu negara yang berlandas demokrasi biasanya lebih besar.

10. Mendorong sentrisme, alih-alih ekstremisme

Format demokrasi mendorong orang untuk menuju titik tengah (center), alih-alih menjadi ekstrem.

Ada kalanya mayoritas dari satu partai dapat memenangkan pemilu, tetapi meskipun demikian, biasanya tetap terdapat banyak faksi dalam barisan sehingga kompromi tetap harus diambil.

Proses ini memungkinkan para pemilih atau perwakilan mereka untuk menggabungkan kebutuhan yang berbeda dari setiap komunitas menuju kebijakan koheren yang mengakomodasi kebutuhan setiap orang.

Kekurangan Demokrasi

1. Lebih menekankan pada kuantitas daripada kualitas

Demokrasi tidak didasarkan pada kualitas tetapi pada kuantitas. Partai mayoritas memiliki wewenang memegang pemerintahan.

Selain itu, orang yang tidak memiliki kecerdasan, visi dan korup bisa saja terpilih menjadi penyelenggara negara.

2. Pemerintahan oleh orang tidak kompeten

Demokrasi bisa saja dijalankan oleh orang-orang yang tidak kompeten. Dalam demokrasi, setiap warga negara diperbolehkan untuk mengambil bagian, sedangkan tidak semua orang cocok dengan peran itu.

Segerombolan manipulator yang dapat mengumpulkan suara bisa mendapatkan kekuasaan dalam demokrasi. Hasilnya, demokrasi dijalankan oleh orang bodoh dan tidak kompeten.

3. Berdasarkan kesetaraan yang tidak wajar

Konsep kesetaraan dalam demokrasi dianggap bertentangan dengan hukum alam. Alam memberi setiap individu dengan kecerdasan dan kebijaksanaan yang berbeda.

Faktanya, kemampuan tiap orang berbeda. Sebagian orang berani, lainnya pengecut. Sebagian sehat, yang lain tidak begitu sehat. Sebagian cerdas, yang lain tidak.

Kritik berpendapat bahwa akan bertentangan dengan hukum alam untuk memberikan status yang sama kepada semua orang.

4. Pemilih tidak tertarik pada pemilu

Pemilih tidak selalu menunaikan hak pilihnya sebagaimana seharusnya. Umum ditemukan tingkat partisipasi pemilih hanya berada pada kisaran angka 50 sampai 60 persen saja.

5. Menurunkan standar moral

Satu-satunya tujuan kandidat adalah memenangkan pemilihan. Mereka sering menggunakan politik uang dan praktik bawah tangan lainnya agar terpilih.

Kekuatan otot dan uang bekerja bahu-membahu untuk memastikan kemenangan seorang kandidat.

Dengan demikian, moralitas adalah korban pertama dalam pemilu. Apa yang bisa diharapkan setelah moralitas dikorbankan?

6. Demokrasi adalah pemerintahan orang kaya

Demokrasi modern pada kenyataannya bersifat kapitalistik. Pemilu dilakukan dengan uang. Para calon kaya membeli suara. Pada akhirnya, rakyat mendapatkan pemerintahan plutokrasi yang berbaju demokrasi.

Pada kondisi ini, orang kaya menguasai media untuk keuntungan mereka sendiri. Kepentingan pemilik modal bisa saja mempengaruhi keputusan politik yang diambil pemerintah.

7. Penyalahgunaan waktu dan dana publik

Demokrasi bisa terjerumus pada pemborosan waktu dan sumber daya. Dibutuhkan banyak waktu dalam perumusan undang-undang. Banyak uang yang dihabiskan selama pemilu.

8. Tidak terjadi pemerintahan yang stabil

Ketika tidak ada partai yang manjadi mayoritas mutlak, pemerintahan koalisi harus dibentuk. Koalisi partai politik dengan pembagian kekuasaan hanya merupakan perkawinan semu.

Setiap kali terjadi benturan kepentingan, koalisi hancur dan pemerintahan runtuh. Dengan demikian, pemerintah stabil di bawah demokrasi bisa sulit dicapai.

9. Kediktatoran mayoritas

Demokrasi dikritik karena menjadi legitimasi kediktatoran mayoritas. Mayoritas diharuskan melindungi kepentingan minoritas tetapi dalam praktiknya tidak selalu demikian.

Mayoritas setelah mendapatkan kesuksesan saat pemilu terkadang melupakan minoritas dan menjalankan pemerintahan sesuai dengan kehendak mereka sendiri.

10. Pengaruh buruk dari partai politik

Partai politik merupakan dasar demokrasi. Partai politik bertujuan merebut kekuasaan dengan cara yang sah.

Namun terkadang, anggota partai politik lebih mendahulukan kepentingan partai dibanding kepentingan negara.

Kesimpulan

Kelebihan dan kekurangan demokrasi penting untuk ditinjau karena setiap struktur pemerintahan dapat disalahgunakan dalam situasi yang tertentu.

Kita harus memastikan bahwa terdapat cukup checks and balances dalam sistem ini untuk melindungi semua orang, bukan kelas elit yang justru mengendalikan segalanya.

Jika kekuasaan berpindah dari rakyat ke segelintir orang yang memiliki hak istimewa, maka kondisi ini akan menyebabkan demokrasi berpotensi terjerumus pada kediktatoran.[]