Jelaskan latar belakang runtuhnya Vietnam Selatan mas dayat

Jelaskan latar belakang runtuhnya Vietnam Selatan mas dayat

Latar belakang umum runtuhnya Vietnam Selatan adalah pada tahun 1975 bulan April Vietnam Utara akan menyerang ibu kota Vietnam Selatan, Amerika yang sudah berjanji akan mengebom Vitenam Utara jika melanggar perjanjian untuk tidak menyerang ibu kota namun tidak datang membantu sehingga pasukan Vietnam Utara bernama Vietcong berhasil menguasai Vietnam Selatan.

Pembahasan

Penyebab umum dahulu ada penyebutan Vietnam Utara dan Selatan karena adanya pihak-pihak yang ingin mengambil wilayah Vietnam ada juga yang ingin mempertahankan negara utuh. China dan Viet Minh secara umum memberikan pernyataan akan berupaya untuk membuat Vietnam merdeka namun pada Perancis serta Inggris ingin membuat Vietnam berada di Perancis. Maka dari hal itulah terjadilah konferensi Jenewa yang memiliki tujuan umum memisahkan Vietnam menjadi dua bagian Utara dan Selatan, hal tersebut dilakukan untuk tidak membuat konflik semakin parah.

Pelajari lebih lanjut

Detail jawaban

Kelas: 11

Mapel: Sosiologi

Bab: Bab 3 - Konflik dan Integrasi Sosial

Kode: 11.20.3

#TingkatkanPrestasimu

Jawaban:

Latar belakang terjadinya Perang Vietnam yang melibatkan dua negara adikuasa adalah kekalahan Perancis, penjajah Vietnam saat itu, oleh pasukan komunis Vietnam di bawah pimpinan Ho Chi Minh. Karena Amerika Serikat khawatir akan jatuhnya Vietnam ke wilayah pengaruh Komunis, Amerika Serikat melakukan intervensi.

Berdasarkan Perjanjian Jenewa tahun 1954, Perancis meninggalkan Vietnam, namun Vietnam dibagi menjadi Vietnam Utara (yang dikuasai komunis dan didukung oleh China serta Uni Sovyet) dan Vietnam Selatan (yang dikuasai nasionalis dan didukung oleh Amerika Serikat). Akibat pembagian ini, terjadilah Perang Vietnam ketika setiap pihak berusaha menguasai dan menyatukan kembali Vietnam.

Pembahasan:

Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam didasari oleh kekhawatiran Amerika Serikat terhadap Vietnam Utara yang beraliran komunis, dan bersekutu dengan Uni Sovyet dan Komunis China.

Pada tahun 1954, Perancis, yang menjadi penguasa Vietnam saat itu, kalah dalam pertempuran Dien Bien Phu, dari pasukan komunis Vietnam Utara yang pimpin Jenderal Vo Nguyen Giap. Akibat dari kekalahan ini Perancis menarik pasukkannya dari Vietnam.

Dengan kemenangan Vietnam Utara dan mundurnya Perancis, Amerika Serikat mulai secara aktif terlibat dalam konflik antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Amerika Serikat memberikan bantuan militer dan keuangan pada Presiden Ngo Dinh Diem dari Vietnam Selatan, dengan tujuan untuk menguatkan Vietnam Selatan dan membantunya mengalahkan Vietnam Utara.

Pada tahun 1955, pasukan Amerika Serikat mulai melatih pasukan Vietnam Selatan. Ketika Vietnam Utara mulai menyerang Vietnam Selatan pada tahun 1959, beberapa pelatih militer dari Amerika Serikat tewas akibat serangan gerilya pasukan komunis Vietnam Utara.

Pada tahun 1960, Vietnam Utara membentuk pasukan gerilya Vietcong, untuk mengusir Amerika Serikat  dari Vietnam Selatan dan menyatukan kembali Vietnam dibawah kekuasaan komunis. Vietnam Utara mendapat bantuan persenjataan (seperti pesawat tempur dan amunisi) dari Uni Sovyet dan China yang sama-sama berfaham komunis.

Amerika Serikat menyikapi dengan meningkatkan secara drastis jumlah pasukannya di Vietnam Selatan, dari 700 orang pada tahun 1960 menjadi 15000 orang pada tahun 1963.

Peristiwa Teluk Tonkin pada 2 Agustus 1964, dimana kapal perang Amerika Serikat diduga diserang oleh pasukan Vietnam Utara, dijadikan alasan Amerika Serikat untuk secara penuh terlibat dalam Perang Vietnam. Pada tahun 1965, sebanyak 400,000

pasukan tempur Amerika Serikat terlibat dalam perang ini. Jumlah pasukan ini meningkat hingga 540,000 pasukan pada tahun 1968.

Dalam operasi militer di Vietnam, Amerika Serikat menggunakan peralatan canggih, namun menghadapi perlawanan sengit dari gerilya Vietcong, yang memanfaatkan kondisi tropis dan medan yang berat, yang menyebabkan banyaknya korban dari pasukan Amerika Serikat.

Korban dari kalangan pasukan Amerika Serikat yang berjatuhan, ditambah dengan kesuksesan pasukan Vietnam Utara pada serangan Tet pada tahun 1968, membuat Perang Vietnam sangat tidak populer di kalangan rakyat Amerika Serikat.

Untuk mencoba menghalau gerilya Vietcong, Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon memerintahkan pemboman wilayah Kamboja pada tahun 1969. Pasukan Vietcong diketahui menggunakan wilayah Kamboja untuk menyelundupkan suplai dan pasukan ke Vietnam Utara.

Akibat kegagalan menghalau pasukan gerilya Vietcong, Amerika Serikat memutuskan untuk bertahap angkat kaki dari Vietnam Selatan. Perjanjian damai antara Amerika Serikat dan Vietnam Utara akhirnya ditandatangani di Paris, Perancis pada 27 Januari 1973. Dengan perjanjian ini, Amerika Serikat mengakhiri keterlibatan aktifnya dalam Perang Vietnam.

Tanpa adanya bantuan dari Amerika Serikat, Vietnam Selatan tidak bisa mengatasi serangan Vietnam Utara, dan akhirnya ibukota Saigon jatuh pada 30 April 1975 mengakhiri Perang Vietnam dengan kemenangan Vietnam Utara.

Kode: -  

Kelas: XII

Mata pelajaran:  Sejarah

Materi: Perang Dingin

Kata kunci: Perang Vietnam


Jelaskan latar belakang runtuhnya Vietnam Selatan mas dayat

Jelaskan latar belakang runtuhnya Vietnam Selatan mas dayat
Lihat Foto

britannica.com

Perang Vietnam: Pasukan terjun payung AS membawa seorang tentara yang terluka ke helikopter ambulans selama Perang Vietnam, 1965.

KOMPAS.com - Pasca kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, China, Perancis dan Inggris datang ke Vietnam untuk melucuti tentara Jepang. China melakukan pelucutan dari arah Utara, sedangkan Inggris dan Perancis dari arah Selatan.

Dalam buku Sejarah Asia Tenggara (1988) karya D.G.E Hall, pasca pelucutan tentara Jepang di Vietnam, terjadi konflik dalam pihak sekutu tentang nasib bangsa Vietnam.

China dan golongan revolusioner Viet Minh menghendaki Vietnam menjadi negara merdeka, sedangkan Perancis dan Inggris ingin mengembalikan wilayah Vietnam kepada Perancis.

Perselisihan antara China dan Perancis-Inggris menyebabkan pertempuran besar di Vietnam. Ho Chi Minh dan pasukan revolusioner Viet Minh berusaha mengusir Inggris-Perancis dari kawasan Vietnam.

Baca juga: Peristiwa Reunifikasi Jerman (1990)

Pada 7 Mei 1954, Viet Minh berhasil menaklukan benteng Dien Bien Phu dan Eleine, sehingga pihak Inggris-Perancis harus mengakui kekalahan mereka.

Untuk mengakhiri konflik antara dua pihak yang bertikai dibuatlah Konferensi Jenewa pada Juli 1954. Perjanjian Jenewa berisi pembagian wilayah Vietnam menjadi dua yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.

Vietnam Utara berada dibawa kekuasaan Ho Chi Minh dan pasukan revolusioner, sedangkan Vietnam Selatan berada dibawah kekuasaan kaisar Bao Dai.

Perang Vietnam

Pembagian Vietnam Utara dan Vietnam Selatan pada perkembangannya menimbulkan perang saudara yang kerap disebut dengan Perang Vietnam.

Ho Chi Minh menganggap bahwa eksistensi Vietnam Selatan merupakan bentuk neo-imperialisme yang dilakukan oleh bangsa Barat. Oleh karena itu, ia dan pasukannya di Vietnam Utara melakukan upaya penaklukan terhadap Vietnam Selatan pada tahun 1964.

Baca juga: Sejarah Kebijakan Apartheid di Afrika Selatan

Dilansir dari buku Sejarah Asia Tenggara: Dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer (2013) karya M.C Ricklefs, keberlangsungan Perang Vietnam pada 1964-1975 tidak dapat terlepas dari pengaruh Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet).

Mereka saling memperebutkan pengaruh kekuasaan dan pengaruh ideologi di kawasan Vietnam. Pasukan Vietnam Utara yang berideologi Komunis mendapatkan bantuan persenjataan dan personel militer dari China dan Uni Soviet.

Disisi lain, Vietnam Selatan mendapatkan bantuan persenjataan dan personel militer dari Amerika Serikat.

Pada tahun 1964, Vietnam Utara membentuk pasukan gerilyawan Viet Cong untuk mendominasi peperangan di Vietnam Selatan.

Dalam pertempuran Tet Offensive (1968) pasukan Vietcong mampu memanfaatkan kondisi geografis untuk mengalahkan Vietnam Selatan yang mendapatkan bantuan dari tentara Amerika Serikat.

Lihat Foto britannica.com Jatuhnya Saigon: Helikopter Air America mengevakuasi pejabat Vietnam dan keluarga mereka dari atap gedung apartemen di 22 Gia Long Street di Saigon, Vietnam Selatan, 29 April 1975. Vietnam Selatan menyerah

Pasukan Vietnam Utara yang mendapatkan momentum kemenangan, terus melakukan serangan terhadap pasukan Amerika Serikat dan Vietnam Selatan.

Baca juga: Penaklukan Kembali Spanyol (Reconquista)

Pada tanggal 18 April 1975, pasukan Vietnam Utara melakukan pertempuran terakhir di Saigon yang merupakan ibukota dari Vietnam Selatan.

Pada pertempuran Saigon, Pasukan Vietnam Utara memperoleh kemenangan penuh dan presiden Vietnam Selatan Duong van Minh menyerah tanpa syarat pada tanggal 30 April 1975.

Selanjutnya pasukan Vietnam Utara mendeklarasikan berdirinya negara Vietnam yang baru dengan ideologi komunis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.