Jelaskan macam macam hewan berdasarkan jumlah lapisan embrional

Lihat Foto

pixabay.com

Ubur-ubur termasuk ke dalam kelompok hewan diploblastik


KOMPAS.com – Terdapat beberapa penggolongan hewan, salah satunya adalah hewan diploblastik. Apa yang dimaksud dengan hewan diploblastik dan contohnya?

Hewan yang termasuk kelompok diploblastik adalah anemon, ubur-ubur, dan karang.

Pengertian diploblastik

Semua hewan mengalami perkembangan dari mulai bentuk embrio. Dilansir dari Lumen Learning, pada tahap awal perkembangan embrionik hewan mengalami pemisahan jaringan menjadi lapisan germinal selama terjadinya gastrulasi.

Lapisan germinal tersebut nantinya akan menghasilkan jaringan dan organ pada hewan. Hewan diploblastik membentuk dua lapisan dalam proses tersebut.

Baca juga: Fase Awal Perkembangan Embrio

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, hewan diploblastic adalah hewan yang memiliki dua lapisan yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm) yang dipisahkan oleh lapisan aseluler amorf (mesoglea).

Hewan diploblastik disebut hanya memiliki dua lapisan germinal karena mesoglea tidak terbentuk dari sel dan merupakan lapisan tengah yang mati (tidak hidup).

Ciri-ciri hewan diploblastik

Terbentuk dari dua lapisan germinal

Hewan diploblastik hanya memiliki ektoderm dan endoderm. Artinya, hewan diploblastik tidak memiliki lapisan mesoderm yang berada di tengah.

Lihat Foto

openstax.org

Lapisan hewan diploblastik dan triploblastik

Tidak memiliki rongga tubuh

Ciri selanjutnya dari hewan diploblastik adalah tidak memiliki rongga tubuh internal atau coelom. Hal tersebut karena coelom dibentuk dari jaringan mesoderm, dan hewan diploblastik tidak memiliki mesoderm.

Baca juga: Perkembangan Embrionik pada Hewan

Tidak memiliki organ

Ciri hewan diploblastik selanjutnya adalah tidak memiliki organ sejati. Hewan diploblastik merupakan organisme yang tidak kompleks, cenderung primitif.

Lapisan germinalnya tidak membentuk organ sejati dalam perkembangan tubuhnya.

Tubuh simetri radial

Hewan diploblastik juga biasanya memiliki tubuh dengan simetri radial.

Dilansir dari Biology LibreTexts, hewan simetris radial memiliki permukaan atas dan bawah namun tidak memiliki sisi kiri, kanan, deoan, ataupun belakang.

Artinya, hewan simetri radial memiliki tubuh dengan dua sisi. Di mana sisi yang satunya memiliki mulut dan satunya lagi tidak.

Baca juga: Mengenal Daur Hidup Ubur-ubur

Bentuk tubuh yang sederhana membuat hewan memiliki keterbatasan pergerakan. Sehingga, hanya sedikit bergerak, bergerak lambat, ataupun hanya mengapung mengikuti arus.

Contoh hewan diploblastik

Yang termasuk hewan diploblastik adalah hewan dalam filum Cnidaria dan Ctenophora.

Contohnya adalah karang, ubur-ubur, hydra, anemon laut, cambuk laut, coeloplana, ctenoplana, gooseberry laut, ubur-ubur sisir, dan kenari laut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kakayaan fauna yang beragam. Dari jumlah tersebut, diantaranya masuk dalam daftar klasifikasi kingdom animalia atau disebut juga hewan organisme eukariotik [organisme dengan sel kompleks] yang multiseluler. Maka tidak salah bila Kingdom animalia memiliki anggota yang sangat banyak dengan bentuk tubuh dan alat-alat tubuh yang bervariasi.

Dari beberapa karakteristik dasar yang dijadikan sebagai dasar klasifikasi hewan pada kingdom animalia diantaranya adalah jaringan tubuh, simetri tubuh, lapisan embrionik, rongga tubuh [selom], segmentasi tubuh, pengaturan suhu tubuh, dan notokord. Semakin menarik bukan? Yuk, ikuti terus pembahasan lengkapnya!

Jaringan Tubuh

Klasifikasi hewan yang pertama dilihat berdasarkan jaringan tubuhnya, dimana kingdom animalia dibagi ke dalam 2 subkingdom, yaitu Parazoa dan metazoa.

  • Parazoa merupakan kelompok hewan yang belum mempunyai jaringan sejati. Contoh filum Porifera.
  • Metazoa merupakan kelompok hewan yang telah mempunyai jaringan sejati. Contoh, filum coelenterate, nematode, annelida dan chordata.

Simetri Tubuh

Klasifikasi hewan yang kedua dilihat berdasarkan simetri tubuhnya. Simetri merupakan kesamaan bagian di berbagai daerah dan arah tubuh, sehubungan dengan pemotonga oleh beberapa sumbu atau bidang. Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat diklasifikasikan seperti berikut :

  • Hewan asimetri, tidak dapat dibagi menjadi bagian yang sama oleh bidang apapun. Contoh, spons.
  • Hewan simetri bilateral, tubuhnya dapat dibagi menjadi 2 bagian yang sama jika dipotong oleh 1 bidang saja. Contohnya, filum Chordata.
  • Hewan simetri biradial, tubuhnya dapat dibagi menjadi 2 bagian yang sama jika dipotong oleh 2 bidang. Misalnya, anemone laut.
  • Hewan simetri radial, tubuhnya dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang sama jika dipotong dengan berbagai bidang. Contohnya, hydra sp dan Echinodermata.

Lapisan Embrionik

Sel dalam embrio disusun dalam lapisan yang disebut lapisan embrionik atau lapisan lembaga. Dari lapisan ini, jaringan dan organ tubuh suatu organisme berkembang. Berdasarkan lapisan embrioniknya, hewan dikelompokan menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.

[Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Kingdom Animalia]

  • Diploblastik adalah hewan yang hanya memiliki 2 lapisan embrionik yaitu lapisan ectoderm dan endoderm. Contohnya, spons dan coelenterate.
  • Triploblastik merupakan hewan yang memiliki 3 lapisan embrionik yaitu lapisan ektroderm, mesoderm dan endoderm. Contoh : Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

Rongga Tubuh

Klasifikasi hewan yang keempat adalah melihat berdasarkan rongga tubuhnya [selom], dari klasifikasi hewan ini maka hewan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :

  • Aselomata merupakan hewan yang tidak memiliki rongga tubuh. Seluruh ruangan di antara lapisan endoderm dan ectoderm diisi oleh masa padat dari mesoderm. Contoh, spons, Coelenterata.
  • Pseudoselomata merupakan hewan dengan rongga tubuh semu karena hanya sebagian ruangan di antara lapisan endoderm dan ectoderm yang dibatasi oleh lapisan mesoderm. Contoh, Nemathelminthes.
  • Selomata merupakan hewan yang telah memiliki rongga tubuh sejati. Seluruh ruangan antara ectoderm dan endoderm dibatasi oleh lapisan mesoderm. Contoh, Annelida, Mollusca, dan Arthropoda.

Segmentasi Tubuh

Pengulangan dari beberapa organ dan jaringan secara seri sehingga membagi tubuh menjadi segmen-segmen disebut metamerik. Metamerik merupakan karakteristik khas dari filum Annelida, Arthropoda dan Chordata.

Pengaturan Suhu Tubuh

Klasifikasi hewan yang keenam berdasarkan cara pengaturan tubuhnya, dimana dalam klasifikasi ini maka hewan dapat dikelompokan menjadi 2 jenis antara lain :

  • Poikiloterm, merupakan hewan yang suhu tubuhnya bervariasi dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Contoh, Pisces, Amfibi dan Reptilia.
  • Homoioterm, merupakan hewan yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya secara konstan. Contoh, aves dan mamalia.

Notokord

Notokord terdiri dari sel-sel yang berasal dari lapisan mesoderm yang membentuk sumbu tubuh primer embrio. Notokord ditemukan pada semua hewan dari filum Chordata. Berdasarkan karakteristik dari notokordnya, filum Chordata dibagi menjadi 3 subfilum, yaitu :

  • Urichordata, merupakan hewan yang notokordnya lenyap pada masa perkembangannya. Contoh, Halochynthia.
  • Cephalochordata, merupakan hewan yang notokord, saraf dorsal dan celah faringnya berkembang dengan baik. Contoh : Branchiostoma dan Amphioxus.
  • Vertebrata, merupakan hewan yang notokordnya berkembang menjadi vertebra atau tulang belakang. Contoh : ikan, amfibi, reptile, burung, dan mamalia.

Kamu tau gak kenapa kucing, anjing, kelinci, singa, dan gajah dikategorikan sebagai hewan? Itu karena semua makhluk hidup tersebut memiliki ciri dasar yang sama. Oleh karena itu mereka masuk ke dalam dunia yang sama, yaitu dunia hewan atau kingdom animalia. Nah, untuk tahu apakah makhluk hidup itu hewan atau bukan, kita dapat mengacu pada ciri-ciri yang sudah disepakati oleh para ilmuwan zoologi atau ahli hewan. Para ilmuwan tersebut mengatakan kalau sel hewan harus memiliki membran inti atau eukariotik. Jadi selnya tidak boleh memiliki dinding sel, karena kalau makhluk hidup memiliki dinding sel, makhluk hidup tersebut masuk ke kingdom plantae [tumbuhan ]atau kingdom fungi [jamur].

Selain dapat dilihat dari ciri selnya, sebagian besar hewan cara reproduksinya bersifat seksual, ada jantan dan betina. Hewan juga dapat berpindah tempat, memiliki sistem tubuh serta jaringan otot dan saraf untuk merespon keadaan lingkungannya. Terus, hewan juga haruslah heterotrof alias sumber makanannya adalah makhluk hidup lain. Ini karena hewan tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri seperti tumbuhan yang dapat menghasilkan makanannya melalui fotosintesis.

Pengelompokan Hewan Berdasarkan Lapisan Embrional dan Simetri Tubuh

Berdasarkan ciri-ciri yang sudah ditentukan oleh ahli zoologi, pasti terdapat banyak banget, dong, makhluk hidup di dunia ini yang dapat dikategorikan dalam kingdom animalia. Ada yang hidupnya di darat, air tawar, air laut. Terus ada yang bisa terbang, ada yang bisa dimakan, ada yang bisa dijadikan peliharaan, ada yang kakinya dua, ada yang kakinya empat, bahkan ada yang kakinya seribu! Mangkanya gak heran kalau di seluruh bumi ini kingdom animalia ada sekitar 1,3 juta spesies. Saking banyaknya, kingdom animalia dibagi menjadi beberapa kelompok atau filum.

Supaya tidak pusing mengelompokkan semua hewan tersebut, para ahli zoologi sudah memberi acuannya. Salah satunya dapat dilihat dari lapisan embrional. Jadi, sebelum hewan menetas dari telur atau dilahirkan, awalnya mereka Cuma disusun oleh sel-sel germinal atau sel awal. Nah, sel-sel awal ini biasanya terdiri dari beberapa lapisan jaringan. Ada yang hanya memiliki dua lapis jaringan atau diploblastik, yang terdiri dari lapisan ektoderm dan endoderm. Lalu ada yang sel-sel germinalnya tiga lapis atau triploblastik, yang terdiri dari lapisan sel ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Nah, hewan triploblastik dibagi lagi menjadi tiga jenis. Ada yang memiliki rongga tubuh atau aselomata, seperti cacing pipih. Ada yang memiliki rongga tubuh semu atau pseudoselomata, seperti cacing giling. Lalu ada yang memiliki rongga tubuh atau selomata. Hewan selomata ini meliputi annelida hingga chordata.

Selain berdasarkan rongga tubuh, pengelompokan kingdom animalia juga dilihat dari simetri tubuhnya. Pertama, ada yang tubuhnya simetri bilateral atau hewan yang bila kita bagi dua dari kepala sampai ekornya akan ada dua potongan yang sama persis. Contohnya adalah udang. Nah, simetri bilateral ini dibagi lagi menjadi empat. Kalau simetri tubuhnya bilateral bagian atas, maka disebut sisi dorsal, kalau bagian bawahnya bilateral disebut sisi ventral, kalau bagian kepalanya bilateral disebut sisi anterior, sementara kalau bagian belakangnya atau ekornya yang bilateral disebut posterior.

Kedua, ada hewan yang tipe simetri tubuhnya radial. Artinya kalau hewan ini dibagi dari berbagai poros, maka tubuhnya akan memiliki bentuk yang sama. Hewan yang simetri tubuhnya radial ini hanya memiliki dua sisi tubuh. Ada bagian puncak atau sisi oral dan ada bagian dasarnya yang disebut sisi dorsal.

Pengelompokan Hewan Berdasarkan Segmentasi Tubuh dan Tulang Belakang

Acuan pengelompokan berikutnya adalah segmentasi tubuh. Berdasarkan segmentasi tubuh, hewan dibagi menjadi dua, yaitu metameri dan non metameri. Hewan yang termasuk ke dalam hewan metameri adalah hewan yang memiliki tubuh bersegmen-segmen alias seperti memiliki sambungan, tapi sebenarnya satu tubuh. Contohnya adalah arthrophoda, annellida, dan echinodermata. Sementara hewan non metameri adalah hewan yang tubuhnya tidak memiliki segmen. Contohnya adalah protozoa, nemathelmintes, dan molusca.

Hewan juga dapat dikelompokkan berdasarkan tulang belakangnya, yaitu hewan vertebrata dan invertebrata. Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang, yang berfungsi menopang tubuhnya. Sementara hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Pada hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang, mereka memiliki rangka luar atau eksoskeleton. Tapi kalau hewan tersebut tidak memiliki rangka sama sekali, tubuhnya akan lunak seperti gurita.

Hewan vertebrata dibagi menjadi lima filum. Filum yang pertama adalah pisces, yang mencakup semua jenis ikan, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Filum kedua adalah amphibi atau hewan yang hidup di dua alam. Cotohnya adalah kodok, katak, dan salamander. Filum ketiga adalah amphibi atau hewan yang hidup di dua alam. Contohnya adalah buaya, ular, dan kura-kura. Filum keempat adalah aves yang mencakup semua unggas, seperti ayam, bebek, angsa, dan semua burung termasuk burung yang tidak bisa tebang seperti pinguin. Filum terakhir adalah mamalia yang ciri khasnya adalah memiliki mamae atau kelenjar susu pada betinanya. Contohnya adalah sapi, kambing, monyet, singa, koala, panda, dan manusia.

Sementara hewan invertebrata dibagi menjadi delapan filum. Pertama ada filum porifera, yang memiliki ciri khas tubuhnya disusun oleh sel pori atau spongocoel. Contoh dari porifera ini adalah terumbu karang. Sekalipun porifera tidak memiliki alat gerak dan hidupnya menempel pada subtrat, mereka memiliki sistem pencernaan makanan yang disebut sistem saluran air. Makanya porifera masuk ke kingdom animalia. Filum kedua ada coelenterata atau hewan berongga. Selain memiliki rongga di tubuhnya, mereka memiliki dua bentuk kehidupan. Ada polip yang menempel pada substrat dan kalau sudah dewasa mereka berubah menjadi medusa. Contohnya adalah ubur-ubur. Filum ketiga adalah platyhelminthes alias cacing pipih. Contohnya adalah planaria. Filum keempat adalah nemathelminthes atau cacing giling. Contohnya adalah cacing kremi. Filum kelima adalah annelida atau cacing yang memiliki segmen seperti cincin-cincin yang dijadikan satu. Contohnya adalah cacing tanah.

Filum keenam dari hewan invertebrata adalah mollusca atau hewan yang bertubuh lunak. Dalam filum ini ada beberapa spesies yang memiliki metal berupa cangkang yang keras. Berdasarkan ada tidaknya cangkang, mollusca dibagi lagi menjadi beberapa kelas. Ada yang cangkangnya delapan segmen seperti Chiton sp. Ada juga yang cangkangnya berbentuk spiral seperti Helix sp. dan bekicot. Dan ada yang cangkangnya dihubungkan sama engsel, jadi bisa terbuka dan tertutup seperti pintu. Contohnya adalah kerang-kerangan, Mytilus edulis. Terakhir ada juga yang tidak ada cangkangnya seperti Octopus sp.

Filum hewan invertebrata ketujuh adalah arthropoda atau hewan dengan kaki beruas-ruas. Bentuk ruas-ruas kaki pada arthropoda ada beberapa jenis. Ada yang setiap segmen tubuhnya ada sepasang kaki, seperti kelabang, Scolopendra sp. Ada juga yang setiap segmen tubuhnya da dua pasang kaki dua pasang kaki seperti kaki seribu. Kemudian ada perut dan dadanya menyatu seperti laba-laba. Ada juga kelompok serangga seperti lebah. Kaki-kaki hewan ini semuanya beruas-ruas artho podos.

Filum invertebrata yang terakhir adalah echinodermata atau hewan yang kulitnya ada durinya. Dalam filum ini ada bintang laut seperti Asterias vulgaris. Ada juga bintang ular seperti Ophiothrix fragilis. dan landak laut seperti Tripneustes gratilla. Kemudian ada lili laut. Meskipun nama dan bentuknya seperti bunga lili, tetapi ia adalah hewan karena memiliki lengan yang fleksibel seperti bulu. Contohnya ada Antedon bifida. Terakhir ada teripang laut yang bentuknya seperti timun, tapi bisa bergerak. Contohnya ada Cucumaria frondosa.

Wah ternyata mempelajari kingdom animalia itu seru banget, ya! Kalau kalian masih pengen belajar lebih dalam mengenai kingdom animalia ini atau materi pelajaran lain, buruan kalian unduh aplikasi Pahamify. Dijamin belajar di rumah jadi makin asyik dan seru! Apalagi sekarang Pahamify ngegratisin materi pembelajarannya di aplikasi sampai 31 Mei 2020.

Penulis: Salman Hakim Darwadi

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA