Jelaskan pengertian IT Governance menurut para ahli

Tata Kelola TI adalah kumpulan kebijakan, proses/aktivitas dan prosedur untuk mendukung pengoperasian TI agar hasilnya sejalan dengan strategi bisnis (strategi organisasi). Kaitannya dengan anggaran, anggaran TI bisa menelan biaya yang tidak sedikit, dalam beberapa kasus seperti data center bisa mencapai belasan, puluhan, bahkan hingga ratusan milyar rupiah. Bukan biaya yang sedikit!

Namun angka investasi yang fantastis tsb percuma saja bila tidak disertai peningkatan dari sisi efisiensi, efektivitas, dan kecepatan organisasi pendukungnya khususnya sumberdaya manusia yang mengelolanya. Oleh karenanya, perkembangan TI kini ditujukan sebagai suatu enabler (pemicu) terhadap kinerja suatu organisasi bahkan diharapkan memiliki dampak langsung terhadap value perusahaan dari kacamata bisnis.

Ini memicu kesadaran bahwan tanggungjawab pengelolaan TI tidak lagi sepenuhnya dapat diserahkan kepada bagian tertentu dalam organisasi yang secara fungsional khusus hanya menangani TI sebagaimana lazimnya pendekatan manajemen konvensional. Tapi juga harus menjadi tanggungjawab semua pihak dalam manajemen organisasi. Inilah kemudian yang menghasilkan paradigma baru pengelolaan TI yang disebut sebagai Tata Kelola TI atau IT Governance.

Pendapat Mengenai Tata Kelola TI

Tata Kelola TI suatu bentuk komitmen, kesadaran dan proses pengendalian manajemen organisasi terhadap sumber daya TI  mencakup mulai dari sumber daya komputer (software, brainware, database dan sebagainya) hingga ke Teknologi Informasi dan Jaringan LAN/Internet. Nah, apa yang dimaksud dengan Tata Kelola (Governance) itu? Ada banyak pendapat mengenai Tata Kelola TI.

“Governance” merupakan turunan dari kata “government”, yang artinya membuat kebijakan (policies) yang sejalan/selaras dengan keinginan/aspirasi masyarakat atau kontituen (Handler & Lobba, 2005). Sedangkan penggunaan pengertian “governance” terhadap Teknologi Informasi (IT Governance) maksudnya adalah, penerapan kebijakan TI di dalam organisasi agar pemakaian TI berikut pengadaan dan pelayanannya diarahkan sesuai dengan tujuan organisasi tersebut.

Menurut COBIT yang menjadi standar umum Tata Kelola TI dari lembaga ISACA. Tata Kelola TI adalah “structure of relationships and processes to direct and control the enterprise in order to achieve the entreprise’s goals by value while balancing risk versus return over IT and its processes”. Sedangkan Oltsik (2003) mendefinisikan IT Governance atau Tata Kelola TI adalah kumpulan kebijakan, proses/aktivitas dan prosedur untuk mendukung pengoperasian TI agar hasilnya sejalan dengan strategi bisnis (strategi organisasi).

Dari kumpulan definisi mengenai Tata Kelola TI tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dibangunnya Tata kelola TI pada dasarnya untuk menyelaraskan sumberdaya TI dengan tujuan dan strategi organisasi serta  dapat berfungsi sebagai enabler. Untuk mewujudkan IT Governance dalam suatu organisasi, maka suatu organisasi harus membangun struktur yang dinamakan dengan IT Governance Framework, yang kira-kira polanya sebagai berikut:

Berdasarkan struktur IT Governance kira-kira seperti inilah maka semua sistem informasi yang ada di perusahaan dapat diarahkan (govern) agar sejalan serta mendukung tujuan dan strategi organisasi. Oleh karenanya, keberadaan berbagai bentuk sistem informasi dalam naungan SIM (Sistem Informasi Manajemen) perusahaan diharapkan dapat memaksimalkan tujuan utama organisasi tersebut. Diantaranya untuk meningkatkan kinerja, memenangkan persaingan, mencapai target penjualan dan sebagainya. Diharapkan juga dapat mereduksi resiko dari penggunaan TI (IT Risk) dan optimalisasi pengendalian IT Process melalui serangkaian IT Control sehingga menjadikan seluruh proses-proses TI berjalan optimal.

Demi mewujudkan tujuan yang bersifat integratif dan komprehensif tersebut, maka tidak mungkin pengelolaan TI pada organisasi skala menengah dan besar saat ini, cuma menjadi urusan bagian yang hanya menangani komputer saja. Akan tetapi harus melibatkan semua pihak (stakeholder) sesuai dengan proporsinya, mulai dari Dewan Komisaris, Top Management/eksekutif, Manajer fungsional, manajer operasional, karyawan sebagai end-user, tapi tentu saja terutama Manajer Teknologi Informasi (CIO).

COBIT Sebagai Framework Tata Kelola TI

Adanya IT Govenance (Tata Kelola TI) yang baik akan menjalankan IT Process atau IT Activities  secara sistematis, terkendali dan efektif. Bahkan menciptakan efisiensi dan dengan sendirinya mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saing. Output dan outcome dari IT Governance yang baik tersebut hanya dapat dicapai jika tata kelola tersebut dikembangkan dengan menggunakan Framework IT berstandar internasional, misalnya dengan mengimplementasikan COBIT, ITIL Management, COSO, dan sebagainya. Lihat gambar berikut di bawah ini :

Dengan adanya informasi ini diharapkan dapat dimengerti perang penting IT Governance dalam optimalisasi proses-proses TI agar dapat selaras dengan tujuan dan strategi perusahaan. Dengan demikian permasalahan TI bukan cuma masalah teknis opersional teknologi informasi tapi juga melibatkan permasalahan tata kelola dan manajemen yang harus menjadi kepedulian semua pihak dari Top Management, Manajemen Operasional, hingga staff yang menjadi end user dari sistem informasi tsb.

Layanan Konsultasi dan Audit Tata Kelola TI

Informasi lebih lanjut mengenai layanan konsultasi, implementasi, dan audit Tata Kelola TI bisa mengontak kami sebagai berikut :

  • Alamat Email : 
  • Telp. Kantor  : 021-47884169
  • WA/Telegram : 08129632130

==

Link Menarik :

Oleh: Lusianah, S.E., M.Ak.

Tata kelola teknologi informasi (IT governance) adalah suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang berfokus pada sistem teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan risikonya. Meningkatnya minat pada tata kelola TI sebagian besar muncul karena adanya prakarsa kepatuhan (seperti Sarbanes-Oxley di Amerika Serikat dan Basel II di Eropa) serta semakin diakuinya kemudahan proyek TI terhadap kinerja suatu organisasi.

Tema utama diskusi tata kelola TI adalah bahwa teknologi informasi tidak bisa lagi menjadi suatu kotak hitam. Secara tradisional, penanganan pengambilan keputusan kunci di bidang teknologi informasi diberikan kepada para profesional TI karena keterbatasan pengalaman teknis eksekutif lain di tingkatan direksi perusahaan serta karena kompleksitas sistem TI itu sendiri. Tata kelola TI membangun suatu sistem yang semua pemangku kepentingannya, termasuk direksi dan komisaris serta pengguna internal dan bagian terkait seperti keuangan, dapat memberikan masukan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Hal ini mencegah satu pihak tertentu, biasanya TI, disalahkan untuk suatu keputusan yang salah. Hal ini juga mencegah munculnya keluhan dari pengguna di belakang hari mengenai sistem yang tak memberikan hasil atau kinerja sesuai yang diharapkan.

Tata kelola teknologi informasi menyediakan struktur untuk menyelaraskan strategi teknologi informasi dengan strategi bisnis. Dengan mengikuti kerangka kerja formal, organisasi dapat mengukur hasil untuk mencapai strategi dan tujuan organisasi. Dengan mempertimbangkan stakeholders’ interests, serta kebutuhan karyawan dan proses yang diikuti.

Suatu organisasi perlu mengimplementasi IT Governance yang menyediakan kerangka kerja praktikum dan kontrol terbaik untuk memastikan mereka sudah memenuhi persyaratan internal dan eksternal. Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan dari shareholders, stakeholders and customers, sehingga saat ini organisasi patuh pada peraturan yang mengatur perlindungan informasi, akuntabilitas keuangan, retensi data, pemulihan bencana, dan lain sebagainya.

Organisasi sektor publik dan swasta perlu cara untuk memastikan bahwa fungsi IT mereka mendukung strategi dan tujuan bisnis. Program tata kelola teknologi informasi harus berada dalam lingkup organisasi mana pun dan jenis industri apa pun. Keduanya perlu mematuhi peraturan yang terkait dengan akuntabilitas keuangan dan teknologi. Namun, dalam menerapkan program tata kelola teknologi informasi yang komprehensif membutuhkan banyak waktu dan upaya.

Cara termudah adalah memulai dengan kerangka kerja yang telah dibuat oleh pakar industri dan digunakan oleh ribuan organisasi. Banyak kerangka kerja termasuk panduan implementasi untuk membantu fase organisasi dalam program tata kelola teknologi informasi.

Referensi:

  • Image. Google Image. 2020
  • //itgid.org/tata-kelola-teknologi-informasi-cara-untuk-menyelaraskan-strategi-it-dan-proses-bisnis/

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

34 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA