Sampah organik dan non-organik merupakan dua jenis sampah yang berasal dari sumber berbeda. Sampah organik bersumber dari organisme hidup, sementara sampah anorganik dari benda mati.
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Sampah organik lebih mudah teruraiSampah organik dan non-organik merupakan dua jenis sampah yang berasal dari sumber berbeda sehingga keduanya memiliki cara pengolahan yang juga berbeda.Sampah organik adalah jenis sampah yang mudah terurai, sedangkan sampah non-organik atau anorganik sangat sulit terurai, bahkan ada beberapa jenis yang membutuhkan waktu hingga 500 tahun untuk terurai sepenuhnya.Memisahkan dan mengelola sampah organik dan non-organik perlu dilakukan. Hal ini juga dapat berpengaruh dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Perbedaan sampah organik dan non-organik
Untuk dapat memisahkan sampah organik dan non-organik, tentu Anda harus dapat membedakan keduanya. Berikut ini adalah perbedaan dari sampah organik dan non-organik yang harus Anda ketahui.Sampah organik dan non-organik memiliki sumber yang berbeda. Sampah organik dihasilkan oleh organisme hidup. Sebaliknya, sampah non-organik merupakan produk dari organisme tidak hidup dan merupakan hasil dari campur tangan manusia.Sampah organik memiliki kandungan karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga terdiri dari organisme hidup atau pernah hidup dan memiliki komposisi yang lebih kompleks dari sampah non-organik.Di sisi lain, sampah non-organik tidak mengandung karbon sama sekali. Sampah ini terdiri dari materi yang tidak hidup dan memiliki karakteristik seperti bahan mineral.Sampah organik dapat terdampak dan terbakar secara alami saat terkena panas. Lain halnya dengan sampah non-organik yang tidak dapat terbakar secara alami.Penelitian menunjukkan bahwa sampah atau limbah organik memiliki laju reaksi lebih lambat dan tidak dapat membentuk garam. Sebaliknya, sampah non-organik memiliki laju reaksi lebih cepat dan mudah membentuk garam.Contoh-contoh sampah organik dan non-organik
Contoh-contoh sampah organik dan non-organik adalah sebagai berikut:- Sisa masakan
- Buah-buahan yang membusuk (termasuk kulitnya)
- Karton
- Kertas.
- Kaleng aluminium
- Styrofoam
- Kertas kaca
- Logam (sendok, peralatan masak, hiasan, dll.)
- Kemasan plastik
- Kaca
- Keramik.
Baca Juga
Buah Cherimoya, Si Mood-Booster yang Kaya AntioksidanMengenal Kognisi dan Tips Memelihara Fungsi Kognitif Otak5 Manfaat Gurita untuk Kesehatan Beserta Kandungan NutrisinyaPengelolaan sampah organik dan non-organik
Perbedaan karakteristik antara sampah organik dan non-organik membuat keduanya juga memerlukan cara pengelolaan yang berbeda.Cara mengelola sampah organik relatif mudah karena dapat terurai secara hayati. Selain dibuang melalui tempat pembuangan akhir (TPA) atau didaur ulang, sampah organik juga dapat dibakar. Namun, cara pembakaran tidak disarankan karena dapat menghasilkan asap beracun.Cara terbaik untuk mengelola sampah organik adalah dengan mendaur ulang, seperti:- Sampah karton, dus, dan produk kertas lainnya digunakan kembali atau dijadikan bahan baku kertas.
- Sisa makanan dapat digunakan sebagai makanan hewan.
- Sampah organik juga dapat diolah menjadi pupuk kompos.
- Selain itu, sampah organik juga dapat dikelola untuk produksi biogas.
- Seleksi sampah yang dapat digunakan kembali. Misalnya, toples bekas selai dapat dijadikan tempat pensil atau penyimpanan bahan makanan lain.
- Pisahkan sampah non-organik berdasarkan jenisnya dan salurkan atau buang melalui: pemulung atau bank sampah yang tersedia.
- Sampah non-organik seperti kaca, fiberglass, plastik, ban, dan komponen aluminium dapat dibawa ke pabrik produksinya masing-masing untuk diolah kembali menjadi produk baru.
Asia Pulp Paper. //asiapulppaper.com/-/understanding-waste-inorganic-vs-organic-materials
21 Desember 2020Pauls Rubbish. //www.paulsrubbish.com.au/everything-about-organic-inorganic-waste/
21 Desember 2020
Menjaga pola makan untuk kulit berjerawat bisa menjadi salah satu cara ampuh untuk mencegah timbulnya jerawat. Sebab, jerawat muncul bukan hanya perkara tersumbatnya pori-pori saja, namun juga hormonal.
07 Jun 2021|Azelia Trifiana
Menjadi pendonor darah tentu perlu memenuhi beberapa persyaratan. Termasuk ketika orang bertato donor darah. Setidaknya, harus sudah melewati tiga bulan sejak tato pertama kali dilakukan.
04 Okt 2021|Azelia Trifiana
Setiap individu punya hak untuk merawat dirinya sendiri atau self-care, itu pasti. Hanya saja, batasan antara memerhatikan diri sendiri dengan selfishness sangatlah tipis. Perbedaan utamanya adalah pada motif.
17 Mar 2021|Azelia Trifiana
Dijawab Oleh dr. Veranita
Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari
Secara umum kita mengenal dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Dari namanya mungkin kita sudah mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik, namun ternyata ada aspek lain menjadikan keduanya berbeda.
Secara definisi menurut penjelasan di Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 4(1), sampah organik diartikan sebagai limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup baik hewan, manusia, atau tumbuhan. Limbah tersebut nantinya akan mengalami pembusukan atau pelapukan.
Sedangkan menurut Jurnal Formatif 4(2) sampah anorganik diartikan sebagai sampah yang dihasilkan dari bahan non hayati berupa produk sinterik atau hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.
Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik
Selain perbedaan pengertian, kedua jenis sampah ini juga memiliki perbedaan lainnya. Mengutip dari laman SehatQ, berikut lima perbedaan sampah organik dan anorganik.
1. Sumber
Perbedaan yang pertama bisa dilihat dari sumbernya. Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup.
Baca Juga
Perbedaan sampah organik dan anorganik lainnya bisa dilihat dari kandungan yang dimiliki. Sampah organik umumnya mengandung karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga mengandung komposisi yang lebih kompleks dibandingkan limbah anogranik.
Advertising
Advertising
Sementara itu, sampah anorganik tidak memiliki kandungan karbon. Sampah ini memiliki materi tidak hidup dan mengandung mineral.
3. Ketahanan Panas
Sampah organik mudah terbakar jika terkena panas. Berbeda dengan sampah anorganik yang lebih tahan panas.
4. Reaksi yang Dihasilkan
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sampah organik memiliki laju reaksi yang lembat dan tidak menghasilkan garam. Sedangkan sampah anorganik memiliki laju reaksi lebih cepat dan dapat membentuk garam.
Baca Juga
Selain keempat perbedaan yang sudah disebutkan, Anda juga bisa membedakan jenis sampah tersebut dari contoh yang bisa dilihat.
Contoh Sampah Organik
- Sayur-sayuran
- Buah-buahan
- Kotoran hewan dan manusia
- Makanan basi
Contoh Sampah Anorganik
- Kaleng
- Kaca
- Logam
- Sampah plastik
- Stryrofoam
Baca Juga
Semua jenis sampah baik organik maupun anorganik keduanya sama-sama bisa menimbulkan masalah. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang ditimbulkan, maka perlu pengelolaan sampah dengan tepat.
Mengutip dari “Modul Prinsip-prinsip Pengelolaan Sampah”, pengelolaan sampah bisa bersifat integral dan terpati secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan. Proses pengelolaan tersebut mulai dari penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, hingga pembuangan atau pengolahan.
1. Penampungan Sampah
Penampungan sampah merupakan cara menampung sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Proses ini bertujuan untuk mengindari sampah agar tidak berserakan.
2. Pengumpulan Sampah
Proses ini merupakan cara pengambilan sampah dari tempat penampungan ke tempat pembuangan sementara (TPS). Pengumpulan sampah terbagi menjadi dua macam yaitu pengumpulan individu dan komunal.
- Pengumpulan individu: proses pengumpulan dari sumber sampah ke TPS sebelum TPA
- Pengumpulan komunal: pengumpulan sampah oleh penghasil sampah dari tempat penampungan komunal yang sudah disiapkan ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan. Dari tempat tersebut kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan.
Baca Juga
Tahap pengelolaan sampah selanjutanya yaitu pemindahan. Proses ini merupakan pemindahan sampah hasil pengumpulan ke alat pengangkutan untuk dibawa ke TPA.
4. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah merupakan kegiatan mengangkuta sampah yang sudah dikumpulkan dari TPS atau sumber lain ke TPA. Tujuan pengangkutan yaitu menjauhkan sampah dari sebuah tempat ke TPA yang bisanya letaknya jauh dari pemukiman.
Pengangkutan umumnya dilakukan menggunakan truck container dengan alat pengepres, sehingga sampah bisa dipadatkan 2 – 4 kali lipat.
5. Pembuangan Akhir Sampah
Pembuangan akhir adalah sebuah tempat untuk membuang sampah dari seluruh hasil pengangkutan sampah untuk diolah. Prinsip dari pembuangan sampah yaitu memusnahkan sampah domestik di lokasi pembuangan akhir. Dengan kata lain, TPA merupakan tempat untuk mengolah sampah.
Baca Juga
Pengolahan bisa dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yaitu:
- Metode open dumping: mengolah sampah dengan membuang atau menimbun di sebuah tempat tanpa perlakukan khusus.
- Metode penimbunan terkendali: merupakan sistem pengolahan open dumping yang sudah diperbaiki. Sistem ini merupakan pengalihan open dumping dan sistem urug saniter.
- Metide lahan urug saniter: sistem pembuangan akhir dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, lalu ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup.