Jelaskan proses difusi yang dapat menyebabkan perubahan sosial

adjar.id Adjarian, ada jenis-jenis perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh hadirnya budaya lain.

Kebudayaan yang terjadi di dalam masyarakat memiliki kecenderungan untuk saling memengaruhi satu dengan lainnya.

Nah, di dalam kehidupan masyarakat sendiri, pengaruh dari budaya lain ini bisa membuat terjadinya perubahan sosial budaya, lo.

Kali ini, kita akan membahas mengenai beberapa jenis dari perubahan sosial yang dipengaruhi oleh kebudayaan lain yang menjadi materi IPS kelas 9 SMP.

Baca Juga: Pengaruh Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya Indonesia

Perubahan sosial merupakan perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi yang ada di masyarakat.

Perubahan sosial dan perubahan budaya merupakan suatu keterikatan, di mana saat terjadi perubahan sosial maka perubahan budaya juga akan terjadi.

Jadi,perubahan sosial budaya merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup dua perubahan tersebut.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai jenis-jenis perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh budaya lain berikut ini!

Proses masuknya budaya lain ke dalam suatu budaya yang sudah ada bisa menyebabkan perubahan sosial budaya masyarakat.

1. Difusi

Difusi merupakan proses penyebaran unsur baru, baik alat, ide, maupun gagasan dari satu pihak ke pihak lainnya atau dari satu tempat ke tempat lainnya.

Nah, jika masyarakat terbuka dengan dunia luar, maka difusi ini bisa dengan mudah menyebar ke dalam masyarakat tersebut.

Misalnya, para petani tradisional yang mengolah lahannya dengan tenaga manusia dan tenaga hewan, kemudian mengenal mesin yang lebih praktis dan cepat.

Hal ini terjadi karena perkembangan pengetahuan manusia yang kemudian membuat adanya interaksi dengan masyarakat atau manusia lain.

Baca Juga: Jenis-Jenis Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat

2. Akulturasi

Akulturasi merupakan meleburnya unsur kebudayaan baru dengan kebudayaan yang sudah ada dan tidak menghilangkan ciri kebudayaan lamanya.

Akulturasi ini termasuk ke dalam bentuk interaksi sosial asosiatif yang bisa kita lihat dari percampuran bentuk bangunan agama Hindu dan Islam di Indonesia.

Hal itu terjadi pada zaman dahulu saat bentuk bangunan masjid yang membawa beberapa bentuk bangunan Hindu.

Contoh lain dari akulturasi ialahmasuknya budaya musik rap dari luar yang bertemu dengan musik Jawa, hingga menghasilkan musik rap dengan menggunakan bahasa Jawa.

Akulturasi terjadi tanpa menghilangkan unsur kebudayaan lama yang sudah ada meski datang kebudayaan baru.

3. Asimilasi

Asimilasi merupakan pertemuan kebudayaan yang hampir mirip dengan akulturasi.

Nah, perbedaannya ialahasimilasi merupakan pertemuan dua kebudayaan yang melebur hingga menciptakan kebudayaan baru.

Jadi, jika akulturasi menghasilkan kebudayaan yang tidak menghilangkan kebudayaan lama, kalau asimilasi kedua unsur kebudayaan asli telah hilang.

Contoh dari asimilasi ini salah satunya adalah perubahan gaya berpakaian yang dilakukan oleh masyarakat mengikuti tren.

Baca Juga: Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya, Materi IPS Kelas 9 SMP

4. Penetrasi

Penetrasi merupakan prosess perembesan unsur budaya kepada suatu masyarakat, baik secara damai maupun dengan paksaan.

Jadi, kebudayaan yang sudah ada di masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaan baru yang masuk serta kebudayaan tersebut berbeda dengan kebudayaan yang sudah ada.

Hasil penetrasi budaya ini bisa berdampak positif dan juga negatif, sisi positifnya yaitu adanya penetrasi budaya bisa memperkaya kebudayaan di suatu daerah.

Sedangkan sisi negatifnya, penetrasi bisa merusak kebudayaan asli yang ada di masyarakat karena kebudayaan baru datang dengan paksaan.

Masuknya kebudayaan baru yang dibawa penjajah pada zaman penjajahan termasuk ke dalam contoh penetrasi.

5. Invasi

Invasi merupakan masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan yang sudah ada di masyarakat dengan jalur peperangan atau penaklukan bangsa lain.

Hal ini bisa kita lihat dari masuknya Belanda ke Indonesia dengan menaklukkan Indonesia yang juga membawa kebudayaannya.

Unsur kebudayaan yang dibawa oleh Belanda ini kemudian diterapkan kepada masyarakat jajahannya di Indonesia.

Jadi, invasi ini dilakukan secara paksa oleh bangsa lain yang memerangi bangsa yang ingin dimasuki kebudayaannya.

Baca Juga: Mengenal Perubahan Sosial Budaya dan Contohnya, Materi IPS Kelas 9 SMP

6. Milenarisme

Milenarisme merupakan bentuk kebangkitan yang berusaha mengangkat golongan bawah yang tertindas dan menderita dalam kedudukan sosial yang rendah.

Masyarakat pedalaman yang memiliki sumber daya alam melimpah,tapimasih tidak bisa mengolah sumber daya alam tersebut.

Hal ini karena sumber daya alam sudah dieskpolitasi oleh orang asing, tetapi mereka tetap berusaha untuk bisa mengolah kekayaan alamnya sendiri.

Nah, itu tadi Adjarian, jenis-jenis perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh kebudayaan lain yang masuk ke dalam kebudayaan yang sudah ada di masyarakat.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan

Apa perbedaan dari asimilasi dan akulturasi?

Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.

Adjarian, tonton video ini juga, yuk!

1234 Show all

Penulis:Nabil AdlaniEditor:Rahwiku Mahanani

Video yang berhubungan

Dinamika masyarakat dan kebudayaan adalah pergerakan atau pergeseran suatu budaya (meliputi pengetahuan, gagasan, dan ide) atau kebiasaan masyarakat dari hal lama kepada suatu hal baru.

Pergeseran masyarakat dan kebudayaan ini disebut dengan dinamika sosial. Secara umum dinamika sosial merupakan suatu proses yang luas, lengkap dan menyeluruh yang mencakup suatu tatanan kehidupan manusia.

Terdapat beberapa konsepsi-konsepsi khusus mengenai pergeseran masyarakat dan kebudayaan, di antaranya proses belajar kebudayaan sendiri, proses evolusi sosial, dan proses difusi.

Kali ini akan dibahas lebih mendalam terkait proses difusi kebudayaan.

Pengertian Difusi

Difusi adalah salah satu bentuk penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lainnya. Penyebaran ini biasanya dibawa oleh sekelompok manusia yang melakukan migrasi ke suatu tempat. Sehingga kebudayaan mereka turut melebur di daerah yang mereka tuju.

Menurut antropolog W.A. Haviland, difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain. Hal ini berlangsung dengan menggunakan teknik meniru atau imitasi.

Advertising

Advertising

Sementara, dalam modul "Antropologi SMA" dikatakan bahwa difusi adalah peristiwa penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakt lainnya. Bentuk penyebaran kebudayaan tersebut dapat terjadi dengan berbagai cara, antara lain:

  • Adanya individu-individu tertentu yang membawa unsur-unsur kebudayaannya ke tempat yang jauh. Misalnya para pelaut yang singgah di suatu wilayah atau para pemuka agama yang menyebarkan agamanya ke daerah lain. Mereka pergi jauh ke suatu tempat dan mendifusikan budaya-budaya yang mereka anut.
  • Penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang dilakukan oleh individu-idividu dalam suatu kelompok dengan adanya pertemuan antara individu-individu kelompok yang lain. Di sinilah terjadi proses difusi budaya di mana mereka saling mempelajari dan saling memahami antara budaya mereka masing-masing.
  • Cara lain adalah adanya bentuk hubungan perdagangan, di mana para pedagang masuk ke suatu wilayah dan unsur-usur budaya pedagang tersebut. Dengan begitu, kebudayaan para pedagang tersebut masuk ke dalam kebudayaan penerima tanpa disengaja.

Macam-macam Cara Difusi

Difusi kebudayaan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu simbiotik, penetrasi damai, dan penetrasi paksa. Ketiganya memengaruhi bagaimana suatu budaya dapat diterima oleh masyarakat.

Simbiotik

Simbiotik artinya peristiwa bertemunya dua individu dari masyarakat yang berbeda, namun tidak mengubah bentuk kebudayaannya masing-masing. Sehingga, memungkinkan masyarakat untuk bertemu dan hidup berdampingan dengan dua unsur kebudayaan yang berbeda.

Penetrasi damai

Penetrasi damai atau pasifigue penetration adalah proses masuknya suatu kebudayaan dari suatu masyarakat tanpa disertai paksaan. Kebudayaan akan diterima apabila dianggap baik oleh masyarakat setempat dan akan ditinggalkan jika dianggap buruk.

Penetrasi paksa

Penetrasi paksa atau penetration violence merupakan difusi budaya dengan cara paksaan, melalui penjajahan atau peperangan. Cara ini beresiko merusak kebudayaan masyarakat penerima dan menyebabkan goncangan sosial.

Proses Difusi Kebudayaan

Difusi antarbudaya dapat terjadi dalam banyak cara hal, mulai dari migrasi sejumlah populasi, perkawinan, hingga melalui buku atau media elektronik. Namun, secara umum terdapat dua kategori proses difusi, yaitu difusi langsung dan difusi tidak langsung.

Difusi langsung

Difusi langsung terjadi apabila dua budaya sangat dekat satu sama lain, sehingga menghasilkan perkawinan, perdagangan, atau bahkan peperangan antarbudaya tersebut.

Difusi tidak langsung

Difusi tidak langsung terjadi apabila sifat-sifat tertentu diturunkan dari satu budaya melalui perantara ke budaya lain, tanpa adanya kontak langsung. Di era informasi saat ini, difusi tidak langsung begitu umum terjadi dan penyebarannya bisa dilakukan melalui media sosial atau media massa.

Dampak Difusi Kebudayaan

Difusi dapat berdampak positif ataupun negatif bagi sekelompok masyarakat. Adapun dampak positif difusi kebudayaan, seperti tersebarnya teknologi mutakhir di seluruh dunia yang memiliki dampak besar pada peradaban dunia.

Di samping itu, difusi kebudayaan juga bisa berdampak negatif, seperti bergesernya nilai sakral atau dogma, manipulasi dan keserakahan, kapitalisme, hingga terkikisnya nilai-nilai humanisasi.

Contoh Difusi Budaya

Ada banyak contoh difusi kebudayaan, di Indonesia, misalnya masuknya unsur budaya timur dan barat ke Tanah Air terjadi melalui teknik imitasi atau meniru. Penyebaran agam Islam dilakukan melalui perdagangan, yang disertai dengan prinsip kejujuran. Selain itu, model berpakaiannya pun lambat laun ditiru oleh masyarakat setempat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA