Jelaskan reproduksi bakteri secara seksual

Proses Reproduksi Bakteri Aseksual dan Paraseksual – Bakteri merupakan organisme renik (mikroorganisme) yang tidak dapat diliat dengan mata telanjang. Karena ukurannya yang sangat kecil, maka kita sering tak mengetahui keberadaannya serta tak mengetahui aktivitas yang dilakukannya. Sama seperti halnya organisme lainnya, bakteri melakukan semua fungsi fisiologi yang menunjang kehidupan seperti reproduksi, respirasi, ekskresi, dan lainnya. Tubuh bakteri yang hanya terdiri atas satu sel membuat segala aktivitas fisiologis dilakukan oleh sel itu sendiri. Untuk mempertahankan keturunannnya bakteri senantiasa bereproduksi baik secara seksual maupun aseksual. Reproduksi bakteri berlangsung lebih cepat dibanding organisme multiseluler. Bakteri merupakan organisme kosmopolit artinya memiliki habitat yang sangat luas. Hampir seluruh wilayah di bumi dapat dijumpai jenis bakteri dengan karakter tertentu, bahkan koloni bakteri dapat ditemukan di dalam tubuh organisme seperti di dalam usus besar manusia. Bakteri – bakteri ini terus bereproduksi guna melestarikan keturunanya.

Reproduksi Bakteri Secara Aseksual

Perkembangbiakan bakteri secara aseksual atau secara vegetatif merupakan perkembangbiakan tanpa melalui perkawinan atau tanpa terjadi pertukaran materi genetik sel bakteri. Perkembangbiakan ini merupakan cara reproduksi yang sering terjadi pada kelompok bakteri. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan membelah tubuh menjadi dua sel anak sehingga disebut pembelahan biner (dua) atau membelah diri. Reproduksi aseksual terjadi saat lingkungan dalam keadaan stabil atau keadaan yang menguntungkan bagi bakteri. Berbeda dengan pembelahan sel pada kelompok eukariotik, pembelahan biner pada bakteri berlangsung tanpa melalui tahapan – tahapan sehingga disebut juga pembelahan amitosis atau pembelahan tanpa tahapan.

Urutan pembelahan biner pada bakteri ialah sebagai berikut:

  • Materi genetik menempel di membran sel dan menggandakan diri
  • Ukuran sel memanjang dan terbentuk sekat melintang pada bagian tengah sel.
  • Sekat melintang ini membentuk dinding yang membagi sel menjadi dua.
  • Kromosom lepas dari membran dan memisahkan diri ke bagian sel masing – masing.
  • Sel terbelah menjadi dua anakan sel bakteri dengan tiap – tiap kromosom yang sama.
[sc:ads]

Reproduksi Bakteri Secara Paraseksual

Reproduksi paraseksual merupakan mekanisme perkembangbiakan bakteri yang menyerupai dengan perkembangan seksual. Disebut paraseksual (para = menyerupai) karena dalam perkembangbiakan ini tidak melibatkan sel gamet seperti pada organisme multiseluler. Namun, prinsip dasar dari reprosuksi ini ialah terjadi pertukaran materi genetik antar dua bakteri yang berbeda jenis. Cara reproduksi ini jarang dilakukan. Hanya terjadi ketika lingkungan tidak mendukung kehidupan bakteri atau lingkungan ekstreem. Individu yang terbentuk dari hasil reproduksi ini memiliki materi genetik yang berbeda dengan induk. Hal ini akan menambah kekayaan jenis dari kelompok bakteri. Adapun macam – macam cara pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lainnya dibedakan menjadi:

Konjugasi

Cara ini merupakan pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain dengan membentuk jembatan konjugan. Pertama – pertama dua bakteri yang akan mengadakan pemindahan materi genetik akan saling berdekatan. Kemudian, masing – masing bakteri akan membuat penjuluran – sexpillus – pada dinding selnya. Sexpillus ini akan saling memanjag sehingga akan berfusi menjadi satu, dengan demikian sexpillus menjadi penghubung antara sitoplasma satu dengan lainnya. Bakteri yang memberikan materi genetik kepada bakteri lainnya disebut bakteri donor atau diberi simbol (+), sementara bakteri penerima diberi simbol (-). Materi genetik berupa plasmid (dna sirkular) akan dipindahkan dari bakteri (+) ke bakteri (-) melalui jembatan konjugan ini. Setelah transaksi selesai maka sexpillus akan ditarik oleh masing – masing bakteri.

Transduksi

Transduksi merupakan pemindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke bakteri lain dengan menggunakan perantara virus. Adalah jenis bakteriofaga virus yang menjadi perantara reproduksi ini. Golongan virus ini menginfeksi bakteri. Ketika suatu virus bakteriofaga menginfeksi sel bakteri akan membawa materi genetik bakteri tersebut. Dan ketika virus menyerang sel bakteri lain, maka materi genetik dari bakteri sebelumnya terbawa masuk dan menyatu dengan materi genetik bakteri.

Transformasi

Cara ini merupakan pemindahan materi genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lain dimana bakteri donor merupakan bakteri yang mengalami lisis (sel pecah). Sehingga materi genetik bakteri donor terpapar di lingkungan. Sementara itu bakteri resipien mengambil salah satu fragmen materi genetik bakteri donor yang terpapar di lingkungan, kemudian mengintegrasikannya dengan materi genetik yang dimilikinya. Dengan demikian akan menghasilkan rekombinasi gen bakteri resipien.

Proses Reproduksi Bakteri Secara Seksual & Aseksual – Bakteri merupakan mikroorganisme yang mempunyai ukuran sangat kecil dan tidak dapat di lihat dengan kasat mata secara langsung. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh ilmuan yang bernama Anton Leeuwenhoek. Dari hasil temuan tersebut menyimpulkan bahwa bakteri mampu membelah diri dalam setiap rentan waktu 20 menit. Dengan demikian dalam skala waktu satu jam bakteri mampu berkembang biak hingga menjadi berjuta-juta sel. Bakteri bereproduksi dengan cara aseksual, yaitu pembelahan biner. Dalam pembelahan biner ini bakteri dapat terbelah atau berkembang biak menjadi dua. Bakteri dalam perkembangbiakannya tidak hanya dengan cara pembelahan biner saja, melainkan dapat berkembang biak secara transformasi, fragmentasi, budding, endospora, transduksi, dan konjugasi.

Secara umum bakteri melakukan reproduksi dengan cara seksual ataupun aseksual. Macam-macam jenis reproduksi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, maka perhatikanlah penjelasan di bawah ini :

1. Proses Reproduksi Bakteri Secara Seksual

Perkembangbiakan bakteri dengan cara seksual pada prosesinya, melewati beberapa tahapan reproduksi, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Transformasi

Transformasi merupakan salah satu proses perkembangbiakan bakteri yang di dalam tahapannya terjadi siklus perpindahan DNA yang berasal dari sel bakteri donor akan menggantikan sebagian dari kedudukan sel bakteri penerima. Akan tetapi perlu diketahui bahwa proses transformasi ini tidak dapat terjadi melalui kontak secara langsung. Siklus perkembangbiakan transformasi hanya dapat terjadi pada beberapa jenis spesies bakteri saja. Artinya, tidak semua jenis spesies bakteri yang sama dapat melakukan perkembangbiakan secara transformasi.

b. Transduksi

Transduksi merupakan tahap perkembangbiakan bakteri dengan sistem proses transfer materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lainnya, serta dengan bantuan vektor genetik berupa virus yang akan menginfeksi pada bakteri. Pada proses transduksi bakteriofag yang telah berhasil menginfeksi salah satu bakteri, maka tahap selanjutnya akan terjadi perngambilan beberapa partikel DNA dari bakteri induk. Apabila bakteriofag melakukan penginfeksian pada bakteri jenis lainnya, maka hal ini dapat menimbulkan proses terjadinya rekombinasi gen pada jenis bakteri yang telah terinfeksi oleh bakteriofag itu sendiri.

c. Konjugasi

Konjugasi merupakan proses reproduksi bakteri yang terjadi dengan adanya transfer DNA yang berasal dari sel bakteri donor dan kemudian diteruskan ke bagian sel bakteri penerima. Dari proses konjugasi tersebut terbentuklah jembatan yang sering disebut dengan istilah pilus. Adapun fungsi utama dari jembatan atau pilus ini adalah sebagai alat alternatif untuk memindahkan materi genetik menuju tempat tertentu. Pilus mempunyai karakteristik pada bagian ujung yang melekat dibagian sel penerima, selanjutnya DNA dari bakteri donor akan ditransfer melalui jembatan pilus.

[sc:ads]

2. Proses Reproduksi Bakteri Secara Aseksual

Selain mengalami proses reproduksi seksual, bakteri juga mengalami proses reproduksi secara aseksual yang meliputi beberapa tahapan. Adapun macam-macam tahapan dalam perkembangbiakan secara aseksual ini adalah sebagai berikut :

1) Pembelahan Biner

Pembelahan biner merupakan proses perkembangbiakan pada bakteri dengan cara membelah diri hingga menjadi dua bagian yang sama dengan induknya. Artinya, pada proses pembelahan biner ini untuk jenis bakteri yang bersel tunggal akan terbagi menjadi dua bagian sel anak sebagai pewaris keturunannya. Tahap pembelahan biner diawali pada saat DNA yang terdapat di dalam bakteri mengalami replika diri atau terbagi atas dua bagian. Dengan demikian, sel yang terdapat pada bakteri tersebut akan mengalami pemanjangan dan masing-masing sel yang terbelah menjadi dua ini mempunyai sifat DNA yang identik terhadap sel induk asalnya. Dapat diasumsikan bahwa setiap sel anak yang dihasilkan dari proses pembelahan biner ini mempunyai karakteristik tiruan yang berasal dari sel induknya.

Pada saat bakteri berada dalam situasi yang sangat mendukung, misal temperatur yang sedang dan zat nutrisi yang telah disediakan jenis bakteri Escherichia coli (E. Coli) mampu melakukan pembelahan diri dalam jangka waktu setiap 20 menit sekali.

2) Fragmentasi

Fragmentasi merupakan salah satu tahap perkembangbiakan bakteri yang dapat menghasilkan bakteri baru dimana bakteri ini muncul dari bagian tubuh induknya. Proses tersebut berlangsung dengan cara pemutusan bagian sel induk secara sederhana. Selanjutnya, pada bagian yang terpisah ini akan tumbuh menjadi bakal bakteri dan akan tumbuh menjadi bakteri dewasa.

3) Tunas

Selain melakukan proses reproduksi yang telah dijelaskan di atas, bakteri juga dapat bereproduksi dengan cara bertunas. Dalam tahap bertunas ini sel induk bakteri akan mengalami replika DNA. Selanjutnya, akan diteruskan menuju tunas yang masih dalam keadaan melekat pada bagian tubuh induk. Dengan demikian apabila tunas memiliki ukuran yang besarnya hampir sama dengan induknya, maka sel tunas tersebut akan melepaskan diri dari tubuh induk bakteri.

4) Endospora

Endospora merupakan proses reproduksi bakteri yang terjadi dengan cara membungkus diri. Proses endospora hanya terjadi jika lingkungan tempat tinggal bakteri mengalami perubahan lingkungan yang buruk. Misal, lingkungan tempat tinggal bakteri tersebut mempunyai tinggat temperatur suhu yang sangat tinggi. Selain itu juga endospora hanya dapat terjadi pada saat persediaan nutrisi yang berada di lingkungan sekitarnya langka dan jumlah populasi jenis bakteri lainnya semakin meningkat. Dengan keadaan yang kurang mendukung seperti ini bakteri akan mengalami endospora atau membentuk bungkusan yang sangat erat.

Sumber :
http://www.perpusku.com/2015/12/perkembangbiakan-bakteri-secara-seksual-aseksual.html

Baca Juga:

Klasifikasi Prokariotik (Archaebacteria & Eubacteria)
Adverb – Definisi, Fungsi, Jenis, Contoh Kalimat
Conjuction – Definisi, Jenis, Fungsi, Contoh Kalimat