Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Bagaimanakah proses pembuatan kaca? Apa pula bahan-bahan dasar yang dibutuhkan untuk membuat kaca? Pertanyaan-pertanyaan ini bakal coba kami jawab secara lengkap melalui penjelasan di bawah ini. Silakan Anda bisa menyimaknya dengan baik untuk mendapatkan jawaban yang sebenarnya!

Apa sih kaca itu? Pada dasarnya kaca adalah material padat yang bening/transparan dan bersifat rapuh. Material kaca bisa dibentuk menjadi berbagai perabotan atau peralatann rumah tangga. Misalnya yaitu jendela, pintu, gelas, piring, meja, dan sebagainya. Kami yakin di rumah Anda juga pasti banyak terdapat barang yang terbuat dari kaca, kan? Memang benar kalau kenyataannya sekarang kaca memang menjadi salah satu material yang paling banyak digunakan untuk mendukung kehidupan manusia. Tidak terbatas untuk peralatan rumah tangga, kini kaca pun banyak dipakai untuk membuat struktur bangunan.

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Tahukah Anda, pembuatan kaca dilakukan melalui langkah-langkah tertentu? Proses ini bertujuan untuk mencampur bahan-bahan pembentuk kaca secara merata, lalu mengubah wujudnya menjadi cair. Dalam kondisi ini, bahan-bahan tersebut mudah sekali dicetak. Lantas beberapa detik kemudian, kaca pun akan terbentuk sesuai dengan model cetakannya. Apalagi proses pembuatan kaca kini telah dilakukan dengan bantuan peralatan yang modern sehingga alur mekanismenya bisa berlangsung lebih mudah dan cepat, serta menghasilkan kaca dengan kualitas yang jauh lebih baik dan sesuai dengan perencanaan kita.

Bahan-bahan untuk Membuat Kaca

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Di bawah ini merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kaca. Setidaknya terdapat tujuh macam bahan utama dalam pembuatan kaca ini, di antaranya yaitu :

  • Pasir : Pasir yang digunakan untuk membuat kaca merupakan pasir kuarsa yang sangat murni ya. Kandungan besi maksimal pada pasir untuk membuat barang pecah belah ini yaitu 0,45 persen. Sementara itu, untuk membuat kaca optik, kandungan besi di dalam pasir tersebut harus kurang dari 0,015 persen. Besi yang terkandung di dalam pasir kuarsa akan mempengaruhi warna kaca yang dihasilkan.
  • Soda : Soda (Na2O) yang digunakan untuk membikin kaca biasanya berasal dari soda abu padat (Na2CO3). Soda juga bisa diperoleh dari natrium nitrat, bikarbonat, dan kerak garam.
  • Feldspar : Feldspar (P2O.Al2O3.6SiO2) merupakan material yang harganya cukup murah. Semua bagian dari feldsper merupakan oksida yang dapat digunakan untuk membentuk kaca.
  • Borax : Borax digunakan sebagai bahan tambahan untuk menambahkan Na2O dan boron oksida. Borax mempunyai daya fluks yang kuat, menurunkan sifat ekspansi kaca, dan juga meningkatkan ketahanannya terhadap aksi kimia.
  • Salt cake : Salt cake atau kerak garam merupakan bahan tambahan yang mempunyai kegunaan untuk membersihkan buih yang timbul karena bisa mengganggu tanur tangki. Bahan salt cake ini harus digunakan bersama dengan karbon supaya tereduksi menjadi sulfat.
  • Kulet : Kulet adalah kaca yang dihancurkan. Kaca ini biasanya berasal dari barang-barang pecah belah yang telah rusak dan dihancurkan. Gunanya adalah membantu proses peleburan.
  • Blok refraktori : Blok refraktori digunakan sebagai cetakan bagi kaca cair sehingga nanti memiliki bentuk dan ukuran sesuai dengan keinginan kita.

Langkah Kerja dalam Pembuatan Kaca

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Berikut ini ialah langkah-langkah dalam membuat kaca. Kurang lebih terdapat 10 tahap yang harus Anda lakukan untuk mengolah bahan-bahan di atas menjadi sebuah material kaca yang siap pakai.

Langkah 1. Penyiapan Pasir Kuarsa

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Pasir kuarsa biasanya dikenal pula sebagai pasir silika. Pasir ini menjadi bahan baku utama dalam proses pembuatan kaca. Perlu Anda ketahui, pasir yang tidak mengandung besi dapat menghasilkan potongan kaca yang transparan. Sedangkan kandungan besi yang terlalu banyak pada pasir ini akan menyebabkan warna kaca yang dihasilkannya akan menjadi kehijau-hijauan. Apabila Anda terpaksa menggunakan pasir kuarsa yang mengandung besi, Anda dapat menambahkan sedikit mangan dioksida untuk memperbaiki kualitas kaca yang dihasilkan dari pasir tersebut sehingga warnanya pun menjadi lebih jernih.

Langkah 2. Penambahan Natrium Karbonat dan Kalsium Oksida

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Penggunaan soda (natrium karbonat) berfungsi untuk menurunkan suhu yang sesuai dengan keinginan saat proses pembuatan kaca tengah berlangsung. Sedangkan kalsium oksida berfungsi sebagai pencegah supaya tidak ada air yang melewati kaca ini. Anda juga dapat menambahkan oksida magnesium ataupun aluminium untuk meningkatkan daya tahan kaca. Bahan-bahan aditif di atas tidak boleh ditambahkan ke campuran adonan kaca dengan kadar lebih dari 26-30 persen. Kenapa? Sebab penambahan bahan aditif secara berlebihan justru akan menurunkan kualitas kaca yang dihasilkannya.

Langkah 3. Penambahan Bahan-bahan Kimia Tertentu

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Bahan-bahan kimia tertentu bisa Anda tambahkan ke dalam adonan kaca supaya karakteristik kaca yang dihasilkannya sesuai dengan keinginan kita. Penambahan bahan kimia yang paling banyak biasanya bisa dilakukan ketika kita ingin membuat kaca jenis dekoratif. Misalnya, oksida berfungsi untuk menciptakan kilauan pada permukaan kaca, mempermudah proses pemotongan kaca, dan menurunkan titik lelehnya. Sementara itu, oksida lantanum mengandung manfaat untuk membantu kaca dalam menyerap panas. Anda bisa menambahkan bahan-bahan kimia yang sesuai dengan keinginan yang hendak dihasilkan.

Langkah 4. Penambahan Bahan Kimia Pemberi Warna

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Menariknya adalah beberapa pengrajin kaca sengaja menambahkan bahan-bahan kimia tertentu untuk mengubah warna kaca buatannya sehingga tidak hanya berwarna bening saja. Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, kandungan besi pada pasir kuarsa mengakibatkan kaca yang dihasilkannya bakal menjadi berwarna kehijau-hijauan. Sedangkan sulfur dapat memberikan warna kekuning-kuningan atau kecokelat-cokelatan pada suatu kaca tergantung jumlah sulfur yang digunakan. Lain lagi untuk membuat kaca yang berwarna kehitam-hitaman, Anda bisa menambahkan karbon dalam jumlah tertentu.

Langkah 5. Persiapan Proses Pembuatan Kaca

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Bahan-bahan dasar pembentuk kaca di atas kemudian dimasukkan ke dalam wadah khusus yang bersifat tahan panas. Jangan lupa untuk menambahkan pula bahan-bahan kimia aditif untuk menciptakan kesan tertentu pada kaca yang ingin dibuat tersebut. Misalnya nih jika Anda menginginkan kaca yang berwarna bening sempurna, kuncinya terletak pada tingkat kemurnian pasir kuarsa yang digunakan. Atau apabila Anda menginginkan kaca yang mempunyai warna tertentu, maka tambahkan bahan-bahan kimia seperti di atas. Lakukan proses persiapan pembuatan kaca ini dengan baik dan sungguh-sungguh.

Langkah 6. Pemasakan Bahan Menjadi Cairan

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Proses pemasakan bahan-bahan pembentuk adonan kaca biasanya dilakukan menggunakan tungku gas atau tungku listrik. Kalau zaman dulu sih, para pengrajin biasanya menggunakan tungku berbahan kayu bakar. Namun karena proses pembuatan kaca ini sekarang sudah dilakukan oleh pabrik khusus memakai peralatan yang canggih, maka tungku yang dipakai pun lebih modern. Semua campuran bahan-bahan di atas akan mencair pada suhu lebih dari 2.300 oC. Untuk menghindari terjadinya kecacatan produk, maka suhu ini lantas diturunkan hingga mencapai 1.500 oC menggunakan natrium karbonat.

Langkah 7. Penyeragaman Cairan Kaca dan Gelembung

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Agar adonan yang terbuat dari bahan-bahan pembentuk kaca di atas yang tengah dimasak memiliki sifat yang homogen, maka proses pengadukannya pun harus senantiasa dilaksanakan secara berkala dengan gerakan yang konsisten serta stabil. Penambahan bahan-bahan kimia tambahan yang meliputi natrium klorida, natrium sulfat, atau antimon oksida dapat membantu proses pembuatan kaca tersebut. Di tahap ini, Anda juga memiliki tugas utama untuk menyeragamkan cairan kaca dan gelembung-gelembung yang dihasilkannya agar tidak merusak hasil akhir dari kaca tersebut. Jadinya kaca bisa terbentuk sempurna.

Langkah 8. Pencetakan Cairan Kaca di Blok Khusus

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Terdapat beberapa cara yang dapat dilaksanakan untuk membentuk kaca sesuai dengan keinginan kita. Salah satunya adalah menuangkan cairan kaca yang sudah jadi tadi ke dalam cetakan khusus. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Bangsa Mesir, tapi masih tetap diaplikasikan hingga saat ini. Mengingat cairan kaca yang masih panas ini mudah sekali mengalami penurunan suhu dan berubah menjadi padat, maka tahap kerja yang satu ini pun harus dilakukan secara cepat dengan proses perhitungan yang sangat akurat. Anda harus segera menuangkan cairan kaca yang sudah jadi ke dalam cetakannya.

Langkah 9. Pendinginan Kaca dengan Cepat

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Setelah dipastikan desain kaca yang dibuat telah sesuai dengan keinginan kita, maka selanjutnya adalah mendinginkan kaca tersebut. Anda cukup mendiamkan cairan kaca tadi selama beberapa saat di tempat yang aman. Sekali lagi kami ingatkan bahwa cairan kaca yang panas ini mudah sekali dingin dan berubah wujud menjadi padat. Oleh karena itu, proses pembentukan kaca tidak bisa dilakukan terlalu lama. Anda harus bekerja dalam waktu yang ekstra cepat di sini. Cairan kaca yang sudah tak panas lagi akan berubah bentuk menjadi padat dengan cepat. Anda pun tak bisa membentuknya lagi.

Langkah 10. Pembersihan Kaca dan Penyempurnaan

Jelaskan secara singkat proses pembuatan kerajinan dari kaca

Proses mensterilkan kaca ini disebut annealing. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh titik rawan yang mempunyai risiko mudah pecah pada kaca tersebut yang mungkin terbentuk selama proses pembuatannya berlangsung. Setelah proses ini selesai dikerjakan, berikutnya Anda dapat mengolah kaca sedemikian rupa seperti menghias atau meningkatkan ketebalannya. Anda harus bekerja dengan ekstra hati-hati untuk membersihkan kaca tersebut dari bagian-bagian yang berisiko gampang pecah. Tahap ini juga sekaligus bertujuan untuk menyempurnakan penampilan dan kualitas dari kaca tersebut.