Jelaskan tanda perkembangan primer yang terjadi pada remaja perempuan

Ilustrasi anak perempuan yang beranjak remaja. Foto: Pixabay

Pubertas merupakan bagian dari tahapan perkembangan manusia. Pubertas adalah tahapan perubahan fisik, sikap/perilaku, dan pematangan organ reproduksi yang dialami manusia. Seorang anak yang memasuki masa pubertas, berarti sudah mulai memasuki fase remaja.

Baik laki-laki maupun perempuan, akan mengalami masa pubertas. Namun, dibandingkan dengan laki-laki, masa pubertas perempuan terjadi lebih cepat. Laki-laki mengalami pubertas pada usia 12-16 tahun, sedangkan perempuan terjadi pada usia 10-16 tahun.

Ciri-ciri pubertas yang dialami laki-laki maupun perempuan juga berbeda-beda. Adapun ciri-ciri pubertas yang dibagi menjadi dua macam, yaitu ciri-ciri perubahan primer dan ciri-ciri perubahan sekunder.

Pada pembahasan kali ini, akan diulas lebih jauh mengenai ciri-ciri pubertas pada perempuan, yang ditandai dengan perubahan primer maupun sekunder. Agar lebih memahaminya, berikut pembahasan lengkapnya.

Pubertas perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi setiap satu bulan sekali. Foto: Pixabay

Perubahan primer adalah perubahan yang pasti akan dialami oleh perempuan ketika mulai memasuki masa pubertas. Sementara itu, perubahan sekunder merupakan perubahan yang belum pasti akan dialami oleh setiap perempuan saat memasuki masa pubertas.

Perubahan sekunder setiap perempuan akan berbeda-beda. Lantas apa saja ciri-ciri keduanya? Simak uraian lengkapnya berikut ini yang dikutip dalam buku Seri Buku Soal Super Ilmu Pengetahuan untuk Sekolah Dasar Kelas VI karya Bambang Sutejo (2007: 11).

Perubahan primer pada perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi yang menandakan ovarium telah mampu menghasilkan sel telur. Proses menstruasi terjadi saat sel telur yang dihasilkan ovarium sudah matang dan memasuki rahim.

Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, dalam beberapa hari sel telur akan mati. Sel telur yang mati tersebut akan luruh bersama penebalan yang terjadi pada dinding rahim dan dikeluarkan melalui vagina. Jika dibuahi oleh sel sperma, sel telur akan berkembang dan tumbuh menjadi janin.

Menstruasi pertama terjadi pada usia 10 sampai 14 tahun. Menstruasi biasanya berlangsung selama 3 sampai 7 hari, dan terjadi satu sekali dalam siklus 28-31 hari. Namun, periode ini tidak sama pada setiap perempuan.

Pada awalnya, beberapa perempuan mungkin akan mengalami siklus menstruasi yang belum teratur, akan tetapi seiring berjalannya waktu, siklusnya akan menjadi semakin lebih teratur.

2. Ciri Perubahan Sekunder

Perubahan sekunder merupakan perubahan pada fisik yang tampak dari luar. Adapun ciri-ciri perubahan sekunder yang dialami perempuan, di antaranya, yaitu:

  • Payudara mulai terbentuk pada usia 10 tahun dan bertambah ukuran seiring bertambahnya usia;

  • Menstruasi akan terjadi setiap satu bulan sekali;

  • Pinggul membesar, tubuh mulai berbentuk, dan sebagian besar tubuh perempuan akan menjadi gemuk;

  • Timbulnya bau badan dan jerawat yang diakibatkan hormon;

  • Biasanya kulit akan lebih berminyak;

  • Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan organ kemaluan.

Timbulnya jerawat menjadi salah satu ciri sekunder pada masa pubertas perempuan. Foto: Pixabay

Menjaga Kebersihan Diri dan Organ Reproduksi

Beberapa perubahan fisik pada pubertas perempuan terkadang cukup mengganggu aktivitas, seperti bau badan dan timbulnya jerawat. Bau badan disebabkan tumbuhnya bakteri pada bagian tubuh yang lembab.

Keadaan tersebut dapat dihindari dengan cara menjaga kebersihan tubuh dan organ reproduksi. Mengutip buku Dunia Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar Kelas 6 oleh Drs. H. Panut dkk (2007: 27), langkah-langkah menjaga kebersihan diri bagi remaja perempuan, yaitu:

  1. Membiasakan mandi secara teratur, minimal sebanyak dua kali sehari.

  2. Hindari menggunakan pakaian yang tidak menyerap keringat, terutama jika beraktivitas di bawah terik matahari. Sebab, hal itu akan menyebabkan tubuh menjadi lembab.

  3. Ganti pakaian dalam secara teratur, pastikan selalu dalam keadaan kering dan jangan sampai lembab.

  4. Setelah buang air kecil, bersihkan dengan air bersih dan keringkan dengan handuk atau tisu.

  5. Saat menstruasi, gantilah pembalut setelah mandi atau buang air kecil. Pembalut yang sudah kotor mudah terjangkit bakteri.

  6. Cara menyeka alat kelamin saat membersihkannya, yaitu dari arah depan ke belakang. Dengan cara ini, kotoran dan bakteri di dubur tidak terbawa ke organ kemaluan.