Jelaskan tentang penyakit flu burung dalam hal berikut gejala gejalanya

KOMPAS.com - Flu burung disebabkan oleh sejenis virus influenza yang jarang menginfeksi manusia.

Show

Lebih dari selusin jenis flu burung telah diidentifikasi, termasuk dua jenis yang paling baru menginfeksi manusia yakni H5N1 dan H7N9.

Ketika flu burung menyerang manusia, kondisi itu bisa mematikan.

Baca juga: Apakah Flu Penyakit yang Berbahaya?

Wabah flu burung telah terjadi di Asia, Afrika, Amerika Utara, dan sebagian Eropa.

Kebanyakan orang yang mengalami gejala flu burung pernah melakukan kontak dekat dengan unggas yang sakit.

Dalam beberapa kasus, flu burung dapat berpindah dari satu orang ke orang lain.

Penyebab

Flu burung pertama pada manusia dilaporkan di Hong Kong pada tahun 1997.

Sejak itu telah terjadi kasus flu burung pada manusia hingga setengah dari orang yang terkena virus ini meninggal karena penyakit tersebut.

Peluang terjadinya wabah di seluruh dunia pada manusia semakin besar seiring semakin banyak virus flu burung menyebar.

Risiko Anda terkena virus flu burung lebih tinggi jika:

  • Bekerja dengan unggas (seperti peternak)
  • Bepergian ke negara-negara di mana virus itu ada
  • Menyentuh burung yang terinfeksi
  • Pergi ke gedung dengan burung yang sakit, mati, atau kotoran dari burung yang terinfeksi
  • Makan daging unggas mentah atau setengah matang, telur, atau darah dari unggas yang terinfeksi.

Tidak ada yang terkena virus flu burung dari makan unggas atau produk unggas yang dimasak dengan benar.

Baca juga: Flu Bisa Menular dengan Cepat, Begini Cara Mengatasinya

Petugas kesehatan dan orang yang tinggal di rumah yang sama dengan penderita flu burung juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi.

Virus flu burung dapat hidup di lingkungan untuk jangka waktu yang lama.

Infeksi dapat menyebar hanya dengan menyentuh permukaan yang ada virusnya.

Burung yang terinfeksi flu dapat mengeluarkan virus dalam kotoran dan air liurnya selama 10 hari.

Gejala

Gejala infeksi flu burung pada manusia tergantung pada strain virusnya.

Virus flu burung pada manusia menyebabkan gejala mirip flu, seperti:

  • Batuk
  • Diare
  • Kesulitan bernapas
  • Demam lebih dari 38 derajat Celcius
  • Sakit kepala
  • Perasaan sakit umum (malaise)
  • Nyeri otot
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan.

Diagnosis

Tes untuk flu burung tersedia, tetapi tidak tersedia secara luas. Satu jenis tes dapat memberikan hasil dalam waktu sekitar 4 jam.

Baca juga: Amankah Melakukan Vaksinasi Flu saat Sedang Sakit?

Dokter mungkin juga melakukan tes berikut:

  • Mendengarkan paru-paru (untuk mendeteksi suara nafas yang tidak normal)
  • Rontgen dada
  • Kultur dari hidung atau tenggorokan
  • Metode atau teknik untuk mendeteksi virus, yang disebut RT-PCR
  • Jumlah sel darah putih
  • Tes lain mungkin dilakukan untuk melihat seberapa baik kerja jantung, ginjal, dan hati.

Perawatan

Perawatan bervariasi, dan didasarkan pada gejala pasien.

Secara umum, pengobatan dengan obat antivirus oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (Relenza) dapat membuat penyakit ini tidak terlalu parah.

Agar obatnya bekerja, pasien harus mulai meminumnya dalam waktu 48 jam setelah gejala  dimulai.

Oseltamivir juga dapat diresepkan untuk orang yang tinggal di rumah yang sama dengan penderita flu burung.

Virus penyebab flu burung pada manusia resisten terhadap obat antivirus, amantadine, dan rimantadine.

Obat-obatan tersebut tidak boleh digunakan dalam kasus wabah H5N1.

Dokter merekomendasikan agar orang mendapatkan suntikan influenza (flu).

Hal ini dapat mengurangi kemungkinan virus flu burung akan bercampur dengan virus flu manusia sehingga membuat virus baru yang mudah menyebar.

Baca juga: 5 Makanan Ini Bantu Anda Cepat Sembuh dari Flu

Komplikasi

Komplikasi flu burung antara lain:

  • Gagal napas akut
  • Kegagalan organ
  • Radang paru-paru
  • Sepsis.

Pencegahan

Ada vaksin yang disetujui untuk melindungi manusia dari virus flu burung H5N1.

Vaksin ini dapat digunakan jika virus H5N1 saat ini mulai menyebar di antara manusia.

CDC membuat rekomendasi berikut sebagai pedoman pencegahan flu burung:

  • Hindari burung liar dan perhatikan mereka hanya dari kejauhan
  • Hindari menyentuh burung yang sakit dan permukaan yang mungkin tertutup kotorannya
  • Gunakan pakaian pelindung dan masker pernapasan khusus jika bekerja dengan burung atau jika pergi ke gedung dengan unggas yang sakit, mati, atau kotoran dari burung yang terinfeksi
  • Jika pernah melakukan kontak dengan unggas yang terinfeksi, perhatikan tanda-tanda infeksi, jika ada, hubungi dokter segera
  • Hindari daging setengah matang atau mentah
  • Jika bepergian ke negara lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Flu burung merupakan saluran pernapasan akut yang menyerang organ tubuh, terutama paru-paru. Pada umumnya, flu burung menjangkiti hewan ternak babi. Virus ini dapat menular dengan cepat dari seseorang kepada orang lain di sekitarnya.

Flu burung pernah menjadi pandemik di dunia pada tahun 2009. Namun, pada tahun 2010 World Health Organization (WHO) menganggap virus flu burung sebagai virus biasa yang dapat terjadi pada manusia.

Apabila flu burung tidak segera diatasi, besar kemungkinannya akan timbul penyakit-penyakit sebagai berikut:

  • Infeksi rongga sinus
  • Infeksi telinga
  • Infeksi paru-paru
  • Perburukan penyakit yang diderita sebelumnya, misalnya asma atau penyakit jantung
  • Gagal napas

Diagnosis

Diagnosis flu burung dilakukan melalui pemeriksaan cairan tubuh, misalnya lendir atau ludah. Dokter akan mengambil sampel lendir hidung atau tenggorokan dan diidentifikasi jenis virusnya di laboratorium.

Kriteria diagnosis flu ini adalah sebagai berikut:

  • Adanya gejala infeksi saluran pernapasan akut dalam 7 hari dan memiliki kontak dengan orang yang terdiagnosis terinfeksi virus H1N1.
  • Adanya gejala infeksi saluran pernapasan akut dalam 7 hari, dengan riwayat bepergian ke wilayah yang banyak terjangkit virus H1N1.
  • Infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi pada seseorang yang tinggal di komunitas di mana setidaknya terdapat satu orang yang terbukti terkena virus H1N1.

Jelaskan tentang penyakit flu burung dalam hal berikut gejala gejalanya

Gejala

Gejala yang terlihat ketika seseorang terjangkit virus flu burung hampir sama dengan gejala influenza, seperti:

  • Demam
  • Menggigil
  • Pilek
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri sendi
  • Lemah
  • Diare
  • Mual dan muntah

Pengobatan

Flu burung dapat ditangani dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Istirahat cukup, untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  • Minum air putih yang banyak, untuk mencegah dehidrasi
  • Meminum obat flu yang dapat dibeli bebas di apotek

Penanganan H1N1 umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus, kecuali muncul komplikasi akibat flu. Dua obat antivirus yang direkomendasikan untuk mengatasi flu jenis ini adalah oseltamivir (Tamiflu) dan zanamivir (Relenza). Namun, risiko resistensi virus terhadap obat tersebut semakin meningkat, sehingga hanya boleh diberikan kepada orang dengan risiko tinggi.

Penderita golongan dewasa muda dan tidak ada kelainan pada daya tahan tubuhnya tidak memerlukan obat tersebut, karena virus dapat sembuh dengan sendirinya oleh sistem kekebalan tubuh.

Untuk mengurangi gejala, dapat juga mengonsumsi obat penurun demam, obat batuk/pilek, dan obat antinyeri.

Pencegahan

Pencegahan flu burung yang utama adalah dengan menerapkan hal-hal berikut ini:

  • Lakukan vaksinasi influenza setiap tahun
  • Cuci tangan secara rutin
  • Tidak menyentuh hidung, mulut, atau mata setelah menyentuh benda-benda yang dianggap dapat menularkan virus
  • Hindari daerah yang banyak terjangkit flu burung

Penyebab

Flu burung disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1. Virus ini dapat ditularkan ke manusia melalui kontak dengan babi atau lingkungan yang terinfeksi oleh virus ini.

Namun, Anda tidak akan tertular virus ini hanya karena memakan daging babi. Faktor risiko terkena infeksi ini sama dengan virus influenza yang lainnya, seperti:

  • Usia di atas 65 tahun
  • Anak-anak usia 5 tahun
  • Dewasa muda di bawah usia 19 tahun yang mendapatkan terapi aspirin jangka panjang
  • Orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada pasien HIV-AIDS
  • Wanita hamil
  • Penderita asma, jantung, dan diabetes melitus.