Royal Museums Greenwich
Ilustrasi kapal armada Portugis dalam penjelajahan Dunia Baru oleh Eropa yang membuka jalan globalisasi terjadi dalam skala besar.
KOMPAS.com - Bangsa Eropa pertama kali datang ke Indonesia pada sekitar abad ke-15.
Tujuan kedatangan mereka ke Nusantara adalah mencari daerah penghasil rempah-rempah, yang saat itu menjadi komoditas perdagangan paling dicari di Eropa.
Selain itu, tujuan bangsa Eropa datang ke Indonesia adalah untuk meraih kejayaan, superioritas, dan kekuasaan, atau dikenal dengan istilah Gold, Glory, dan Gospel atau 3G.
Dalam perkembangannya, semboyan Gold, Glory dan Gospel terbukti memberikan dampak negatif bagi bangsa Timur.
Lalu, apa yang dimaksud dengan semboyan 3G dan dampak seperti apa yang dirasakan bangsa Timur?
Baca juga: Penjelajahan Samudra oleh Portugis: Latar Belakang dan Kronologi
Apabila ditelusuri, semboyan 3G pertama kali dicetuskan oleh Paus Alexander VI dari Vatikan setelah menyelesaikan perselisihan antara Portugis dan Spanyol dengan Perjanjian Tordesilas pada 1494.
Sejak saat itu, Portugis dan Spanyol melakukan penjelajahan samudra dengan mengusung semboyan 3G, yaitu untuk memperoleh kekayaan (Gold), kejayaan (Glory), dan menyebarkan agama (Gospel).
Istilah Gold merujuk pada kekayaan yang ingin diraih oleh bangsa Barat dalam pelayarannya ke negeri Timur, berupa emas, perak dan bahan tambang lain yang berharga.
Semboyan Glory berarti kejayaan, yang meyakini kejayaan sebuah bangsa dilihat dari banyaknya wilayah koloni yang dimiliki.
Petualangan bangsa Eropa ke dunia Timur tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi ingin menyebarkan agama Nasrani atau disebut dengan Gospel.
Yang bukan termasuk saluran mobilitas sosial organisasi profesi adalah... * a. persatuan dokter indonesia b. organisasi siswa intra sekolah c. himpuna … n pengusaha muda indonesia d. persatuan guru republik indonesia
Upaya apa yang dilakukan untuk meminimalisir hambatan komunikasi, apabila komunikasi sering dilakukan melalui saluran elektronik
Upaya apa saja yang perlu dilakukan di dalam organisasi koperasi
. Quiz________________✎ Apa itu Globalisasi?✘ no copas
berkembang di Indonesia! 3. Harga bawang merah di pajak Kotapinang kembali melonjak, sebelumnya bawang di jual seharga Rp 24.000,00 per kilogram (kg), … kini menjadi Rp. 60.000.00 per kg. Kenaikan ini disebabkan ketidaan pasokan dari daerah penghasil bawang. Pengamat pertanian Rauf, menjelaskan Prof.Abdul bahwa kelangkaan produk pangan dari daerah pegunungan memang sudah diprediksi sejak bisa tidak Gunung Sinabung kembali bergejolak. Kondisi petani ini menyebabkan memproduksi lagi. Untuk itu, Pemkab Labuhanbatu Selatan berusaha mencari solusi dalam hal tersebut. Sementara itu, produksi berkembang di Indonesia ! 3. Harga bawang merah di pajak Kotapinang kembali melonjak , sebelumnya bawang di jual seharga Rp 24.000,00 per kilogram ( kg ) , kini menjadi Rp . 60.000.00 per kg . Kenaikan ini disebabkan ketidaan pasokan dari daerah penghasil bawang . Pengamat pertanian Rauf , menjelaskan Prof.Abdul bahwa kelangkaan produk pangan dari daerah pegunungan memang sudah diprediksi sejak bisa tidak Gunung Sinabung kembali bergejolak . Kondisi petani ini menyebabkan memproduksi lagi . Untuk itu , Pemkab Labuhanbatu Selatan berusaha mencari solusi dalam hal tersebut . Sementara itu , produksi
Model pembelajaran perspektif global seperti apa yang menurut saudara tepat diterapkan dalam pembelajaran ips di sd
cara atasi ini gimana tolong dibantu
1. Apa yang dimaksud dengan zaman paleolithikum? jelaskan!2. Sebutkan ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman paleolithikum!
Permintaan terhadap barang mengalami penurunan dari 60 unit menjadi 20 unit dikarenakan adanya peningkatan harga barang dari 500 menjadi 700. Fungsi p … ermintaan yang tepat adalah
salah satu peranan perempuan dalam pergerakan nasional adalah membuat organisasi perempuan organisasi perempuan yang berdiri di tasik Malaya yaitu
tirto.id - Penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa sejak abad ke-15 Masehi mengusung misi gold, glory, dan gospel atau 3G yang kemudian memunculkan praktek kolonialisme dan imperialisme. Lantas, apa pengertian 3G, latar belakang sejarah, dan tujuannya?
Spanyol dan Portugis merupakan perintis penjelajahan samudera bangsa Barat ke seluruh penjuru dunia dengan tujuan menemukan tempat-tempat baru yang nantinya menjadi awal dimulainya era kolonialisme dan imperialisme.
Tanggal 3 Agustus 1492, misalnya, pelaut Spanyol bernama Kristoforus Kolumbus ditugaskan memimpin armada untuk berlayar menjelajahi samudera demi menemukan dunia baru.
Lokasi pertama yang ditemukan dan disambangi armada Kolombus adalah San Salvador (Bahama), di benua Amerika. Warga lokal pulau tersebut menyambut tamunya. Akan tetapi, perlakuan Kolumbus malah sebaliknya.
Berdasarkan catatan Patrick Murphy dan Ray Coye dalam Mutiny and Its Bounty (2013) terungkap sikap arogan Kolumbus dan rombongannya terhadap rakyat di kepulauan itu.
Bahkan, mereka menyandera salah satu penduduk setelah melihat anting emas yang dikenakannya. Kolumbus ingin tahu di mana lokasi penambangan emas di pulau tersebut.
Baca juga:
- Perjanjian Zaragoza: Ketika Dunia Hanya Milik Spanyol & Portugis
- Sejarah Proses Masuknya Agama Kristen Katolik ke Indonesia
- Sejarah Awal Kerajaan Gowa-Tallo Pra Islam & Daftar Raja-Raja
Sejarah dan Latar Belakang
Dalam buku Principles of Political Geography (1957) yang ditulis oleh Weigert dan W. Hans, disebutkan bahwa pada 7 Juni 1494 disepakati Perjanjian Tordesilas oleh Portugis dan Spanyol.
Perjanjian ini merupakan kesepakatan pembagian dunia antara dua kerajaan Katolik di Eropa paling berpengaruh saat itu, yakni Portugis dan Spanyol. Kerajaan Portugis menguasai dunia timur, sedangkan Kerajaan Spanyol menguasai dunia barat, yang ditentukan lewat perhitungan khusus.
Perjanjian Tordesilas sebenarnya merupakan gagasan Paus Alexander VI dari Vatikan sebagai solusi atas persaingan dua kerajaan Katolik itu. Ia mengeluarkan kebijakan atau fatwa gold, glory, dan gospel alias 3G.
Dengan demikian, tujuan Portugis dan Spanyol melakukan penjelajahan samudera, selain untuk memperoleh kekayaan (gold) dan kejayaan (glory), juga mengusung misi menyebarkan agama (gospel).
Aksi eksplorasi yang dilakukan bangsa Portugis dan Spanyol itu mencakup hampir seluruh bagian dunia, termasuk Kepulauan Nusantara atau yang kemudian menjadi wilayah negara Indonesia.
Kedatangan pertama bangsa Portugis di Nusantara adalah pada awal abad ke-16 M. Spanyol sempat ikut campur di kawasan ini namun kemudian harus pergi setelah disepakatinya Perjanjian Zaragoza pada 22 April 1529.
Infografik Gold Glory dan Gospel. tirto.id/Fuad
Baca juga:
- Kesultanan Gowa-Tallo Masa Islam: Sejarah, Peninggalan, Raja
- Sejarah Perang Paregreg: Awal Runtuhnya Kerajaan Majapahit
- Sejarah Majapahit: Penyebab Runtuhnya Kerajaan & Daftar Raja-Raja
Arti dan Tujuan Gold, Glory, Gospel
Gold
Gold berarti keinginan memperoleh kekayaan di wilayah-wilayah baru yang ditemukan. Kekayaan yang dieksploitasi dari wilayah-wilayah baru itu kemudian digunakan untuk kepentingan kerajaan/negara imperialis seperti Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, Perancis dan lainnya.
Glory
Glory diartikan sebagai kejayaan atau lebih rinci lagi memperoleh wilayah jajahan untuk dikuasai melalui penjelajahan samudera. Maka, negara-negara imperialis Barat pernah memiliki banyak wilayah koloni di berbagai belahan dunia.
Gospel
Misi Jesuit mewajibkan tugas suci pengabaran injil perlu dilakukan di mana pun, demikian yang ditulis Usman Nomay melalui artikel berjudul "Portugis dan Misi Kristenisasi di Ternate" dalam jurnal Fikrah (Volume 2, Juni 2014).
Dengan demikian, gospel adalah misi agama atau misionaris. Selain untuk mendapatkan kekayaan dan kejayaan di tempat-tempat baru yang ditemukan, bangsa-bangsa imperialis juga menyebarkan agamanya di wilayah-wilayah anyar tersebut.
Baca juga:
- Kematian Ferdinand Magellan Membuka Jalan Kolonialisme Eropa
- Sejarah Kerajaan Kanjuruhan dan Isi Prasasti Peninggalannya
- Sejarah Kerajaan Kahuripan, Lokasi, & Peninggalan Raja Airlangga
Baca juga
artikel terkait
KOLONIALISME
atau
tulisan menarik lainnya
Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada
Subscribe for updates Unsubscribe from updates