Jenis batuan yang tidak cocok digunakan sebagai interior luar ruangan adalah

Ilustrasi batu. istimewa ©2013 Merdeka.com

JABAR | 6 Agustus 2020 12:30 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Batuan merupakan salah satu benda alam yang sangat akrab dengan kehidupan manusia sejak zaman dulu. Meskipun begitu, masih banyak orang yang tidak benar-benar memahami macam-macam batuan yang ada di sekitarnya.

Batuan dapat didefinisikan sebagai kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral yang telah dalam keadaan mengeras atau membeku. Batuan juga dikenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama materi bumi.

Menurut penelitian para ahli, proses pembentukan batuan memerlukan waktu jutaan tahun. Siklus batuan berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis, dan pencairan magma kembali. Dalam pengelompokannya, batuan dibedakan berdasarkan komposisi mineral dan kimia dengan tekstur partikel dan proses pembentukannya.

Dari sekian banyak macam batuan alam,beberapa di antaranya sering digunakan sebagai bahan bangunan untuk mempercantik rumah, gedung pemerintahan, maupun gedung perkantoran.

Beberapa macam batuan alam tersebut mungkin belum banyak kamu dengar. Berikut macam batuan alamyang biasa digunakan untuk bahan bangunan yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com.

2 dari 6 halaman

©2020 Merdeka.com/Instagram: @economic_geology

1. Batuan Metamorf

Merupakan batuan yang terjadi akibat adanya tekanan dan panas dari proses metamorphosis. Batuan metamorft terbentuk melalui proses kristalisasi batuan beku yang menyebabkan terjadinya perubahan partikel.

Hal ini menyebabkan terjadinya rekristalisasi. Batuan metamorft ini paling banyak digunakan sebagai konstruksi dan interior. Batuan jenis ini memiliki karakter yang unik akibat penggabungan dari berbagai macam batuan. Beberapa batuan metamorf yang sering digunakan seperti marmer, templek, koral sungai, dan koral laut.

2. Batuan Sedimen
Batuan ini terbentuk dari proses sedimentasi. Prosesnya berasal dari materi sedimen yang mengendap dan mengeras menjadi batu-batuan. Batuan sedimen berasal dari pelapukan batuan beku yang terbawa oleh angin, air, atau gletser.

Pelapukan ini kemudian mengendap bersama material lainnya seperti pasir, kerikil, dan sisa-sisa pelapukan mahkluk hidup. Material yang mengendap ini kemudian mengeras dan menjadi batuan sedimen. Beberapa batuan sedimen yang dipakai sebagai batu alam seperti limestone, sandstone, dan konlomerat.

3. Batuan Beku
Merupakan batuan yang terjadi akibat pembekuan magma. Magma sendiri merupakan cairan yang berada di dalam bumi.

Magma yang ada di dalam bumi ini bergerak karena adanya tekanan panas. Magma ini bergerak ke atas untuk mencari tempat dengan tekanan yang lebih rendah. Pada prosesnya, magma akan mengalami pendinginan dan membeku.

Akibat dari pembekuan ini terciptalah batuan beku. Batuan beku ini pun terdiri dari dua jenis yaitu batuan beku dalam dan batuan beku luar. Batuan beku dalam merupakan batuan beku yang pendinginannya berada di dalam Bumi. Sedangkan batuan beku luar adalah batuan yang pendinginannya berada di permukaan bumi.

Namun tak semua batuan beku dapat digunakan sebagai bagian dari kontruksi bangunan. Batuan beku yang biasa dipakai sebagai bagian dari konstruksi rumah seperti batu andesit dan batu lavastone.

4. Batuan Alam
Setiap batuan memiliki berbagai jenis batu-batuannya, akan tetapi tak semua batuan ini dapat digunakan sebagai bagian dari konstruksi sebuah bangunan.

Batu alam yang digunakan sebagai bagian dari konstruksi adalah batuan dengan kekuatan dan nilai seni yang tinggi.

Berikut macam batuan alam yang biasa digunakan untuk bahan bangunan:

3 dari 6 halaman

Batu templek memiliki tekstur acak yang dapat memberikan kesan unik dan alami yang tidak dapat dikalahkan oleh karakter jenis batu alam lainnya.

Tekstur sambung pada batu ini seperti tak beraturan bentuknya, namun sebenarnya akan tersambung antara batu satu dengan batu yang lainnya.

4 dari 6 halaman

©2020 Merdeka.com/Instagram: @marystonetec

Bisa dibilang marmer merupakan macam batuan alam yang sering digunakan sebagai bahan bangunan. Hal ini tak lain karena marmer memiliki keunikan corak atau pola tertentu dengan aneka ragam warna yang mengombinasikannya.

Hal ini membuat marmer sangat cocok digunakan sebagai bahan untuk dekorasi.

5 dari 6 halaman

Granit memiliki warna yang terang dan dapat memperindah interior bangunan. Setelah melakukan proses asah dan dihaluskan, batu granit lembaran dapat dipotong-potong dan dijadikan ubin dengan warna-warna yang alami.

Pada umumnya ubin tersebut digunakan untuk lantai, anak tangga, maupun dinding berbagai ruangan seperti kamar mandi dan dapur. Kalau untuk bagian eksterior bangunan, jenis batu alam ini dapat dijadikan pavling dan bahan dasar konstruksi bangunan seperti monumen, jembatan, dan gedung-gedung perkantoran.

6 dari 6 halaman

Batu koral sering kali kita temui di taman yang diletakkan dengan cara disebar atau ditebar. Selain itu batu koral juga dapat dipasang di lantai terutama area garasi dan halaman rumah.

Batu jenis ini juga bisa dibentuk dengan berbagai motif yang indah dan memukau yang sangat cocok digunakan untuk mempercantik tampilan rumah kamu.

(mdk/nof)



KONTAN.CO.ID - Batu merupakan salah satu komponen yang dapat mempercantik taman di suatu hunian, sehingga membuat eksterior atau tampilan luar hunian tersebut terlihat makin asri. Batu taman sendiri hadir dalam berbagai jenis yang bisa Anda pilih. Untuk melengkapi tampilan taman rumah Anda, pemilihan batu taman perlu disesuaikan dengan bentuk, warna, hingga selera dan gaya taman. Nah, kira-kira apa saja jenis batu yang banyak tersedia di pasaran? Simak penjelasannya berikut ini. Baca Juga: Rumah Makin Keren, Simak 6 Ide Menggunakan Batu Kerikil di Taman Batu kerikil kacang Dikutip dari laman Bruss Landscaping, batu kerikil kacang atau pea gravel memiliki ukuran yang mungil layaknya kacang. Selain bentuknya yang kecil, batu ini memiliki ciri khas berupa warna-warnanya yang beragam dan permukaannya yang halus karena digerus air. Batu kerikil kacang dapat digunakan sebagai ground covering dan jalan setapak. Batu kali Disebut juga sebagai river rock, batu kali memiliki ciri khas berupa permukaannya yang halus seperti batu kerikil kacang, hanya saja ukurannya sedikit lebih besar. Berasal dari pinggir sungai atau kali, batu ini dapat digunakan untuk menghias elemen air seperti kolam ikan atau menghias sekitar tanaman di taman rumah Anda. Batu flagstone Batu flagstone merupakan jenis batuan sedimen, yaitu batu yang terbentuk dari endapan lapisan batuan dengan tekanan dan suhu rendah. Jenis batu flagstone umumnya dapat dipotong sesuai kebutuhan dan digunakan sebagai jalan setapak atau lantai untuk taman rumah Anda. Baca Juga: Ingin Menata Tanaman Hias Pot di Teras Rumah? Tengok Tipsnya di Sini Batu granit Dilansir dari Dekoruma, batu granit biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk interior rumah, misalnya meja dapur, lantai, hingga dinding. Namun, batu granit yang berukuran kecil juga bisa digunakan sebagai batu yang mempercantik taman rumah. Batu koral Mirip dengan batu kerikil kacang dan batu kali, batu koral memiliki bentuk yang halus dan hadir dalam beragam warna yang cantik. Batu ini umumnya ditemukan dalam warna putih keabu-abuan dan banyak digunakan sebagai ground cover hingga penghias jalan setapak di taman. Baca Juga: 4 Tips Dekorasi Rumah untuk Sambut Lebaran, Tidak Sulit! Batu candi Batu candi atau batu andesit terbentuk dari proses pendinginan lava dan memiliki ciri khas berupa permukaannya yang berpori dan memiliki motif bintik-bintik hitam. Umumnya, batu candi digunakan sebagai material dinding atau jalan di taman. Batu split Terakhir, ada batu split yang memiliki tekstur kasar. Batu ini terbentuk dari pecahan-pecahan batu alam berukuran besar dan cukup versatile, sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam gaya taman sesuai selera. Itulah beberapa contoh jenis batu yang umum digunakan di taman-taman rumah. Bagaimana, ada jenis batu yang kelihatannya cocok dengan taman di rumah? Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda! Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Kania Paramahita


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA