Jenis metode apa saja yang terdapat pada pendekatan mixed method?

Pengertian Mix Method

Mix method merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan bentuk kualitatif dan kuantitatif (Creswell, 2015: 5). Menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2013: 20), penelitian mix method akan berguna bila metode kuantitatif atau metode kualitatif tidak cukup akurat digunakan sendiri-sendiri dalam permasalahan penelitian, atau dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara kombinasi akan dapat memperoleh pemahaman yang paling baik (bila dibandingkan dengan satu metode).

Sedangkan menurut Johnson dan Cristensen (dalam Sugiyono, 2013: 20) mix method atau metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang  mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif (mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian).

Sehingga dari berbagai definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian mix method merupakan gabungan dari metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengkombinasian atau penggabungan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ini digunakan secara bersama-sama dalam suatu penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan objektif.

Jenis-Jenis Penelitian Mix Method

Creswell (dalam Sugiyono, 2013: 407) mengklasifikasikan model utama mix method menjadi dua, yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran). Model sequential (kombinasi berurutan) ada tiga macam, yaitu sequential explanatory (model urutan pembuktian), sequential exploratory (model urutan penemuan), dan sequential transformative. Sementara itu, model concurrent (kombinasi campuran) terdapat tiga macam, yaitu concurrent triangulation (campuran kualitatif dan kuantitatif secara berimbang), concurrent embedded (campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama), dan concurrent rent transformative.

1.    Model Sequential

Creswell (2009) mengemukakan tentang metode kombinasi model sequential adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode yang lain. Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka metode tersebut dinamakan kombinasi sequential explanatory dan bila urutan pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential exploratory.

Metode penelitian kombinasi model sequential explanatory, dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.

Metode ini sama dengan metode sequential explanatory, hanya dibalik, dimana pada metode ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Bobot metode lebih pada metode tahap pertama yaitu metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif. Kombinasi data kedua metode bersifat connecting (menyambung) hasil penelitian tahap pertama (hasil penelitian kualitatif) dan tahap berikutnya (hasil penelitian kuantitatif).

  1.  Sequential Transformative

Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipadu oleh teori lensa (gender, ras, ilmu sosial) pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan metode kualitatif atau kuantitatif. Teori lensa dikemukakan pada bagian pendahuluan proposal penelitian untuk memandu dirumuskannya pertanyaan penelitian untuk menggali masalah.

2. Model Concurrent

Kalau dalam tipe sequential, penggabungan metode dilakukan secara berurutan dalam waktu yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode kuantitatif digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian. Terdapat tiga model yaitu concurrent triangulation, concurrent embedded, dan concurrent rent transformative.

a)   Concurrent Triangulation

Model atau strategi ini merupakan model yang paling familier diantara enam model dalam metode mixed methods. Dalam model ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama – sama, baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya, kemudian dapat ditemukan mana data yang dapat digabungkan dan dibedakan.

b)   Concurrent Embedded

Metode penelitian kombinasi model embedded, merupakan metode penelitian yang mengkombinasikan pengguanaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara simultan/bersama – sama (atau sebaliknya), tetapi bobot metodenya berbeda. Pada model ini ada metode yang primer dan metode sekunder. Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang utama, dan metode sekunder digunakan untuk memperoleh data guna mendukung data yang diperoleh dari metode primer.

c)   Concurrent Rent Transformative

Metode concurrent transformative merupakan gabungan antara model triangulation dan embedded. Dua metode pengumpulan data dilakukan pada satu tahap/fase penelitian dan pada waktu yang sama. Bobot metode bisa sama dan bisa tidak sama. Penggabungan data dapat dilakukan dengan merging, connecting atau embedding (mencampur dengan bobot sama, menyambung, dan mencampur dengan bobot tidak sama).


 


Page 2

Jenis metodologi penelitian sosial berdasarkan desainnya ada tiga: kuantitatif, kualitatif, dan gabungan atau mix. Masing-masing desain riset terdiri dari beberapa tipe. Postingan ini akan membahas tentang tipe-tipe desain penelitian yang diturunkan dari tiga jenis metodologi penelitian. Istilah tipe desain sering kali diartikan jenis penelitian. Oleh karena itu, tipe dan jenis di sini tidak akan dibedakan. Sumber utama tulisan ini adalah buku karya John W. Creswell berjudul ”Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mix Method” .

Baca juga Desain Penelitian: Contoh dan Jenisnya

Sebelum berlanjut, saya juga perlu meringkas pengertian metodologi dalam tulisan ini agar penjelasan yang disampaikan tidak rancu atau samar-samar. Metodologi di sini dapat dipahami dalam tiga dimensi yang saling berkaitan, yaitu (1) pendekatan penelitian yang diadopsi sebagai desain penelitian, (2) pendekatan yang diguakan untuk mengumpulkan data atau teknik analisis data, (3) proses analisis data.

Menggunakan definisi yang meliputi tiga dimensi tersebut, metodologi di sini cakupannya lebih luas ketimbang metode. Sekali lagi, jenis metodologi penelitian dipahami dalam kerangka tiga dimensi di atas. Penjelasan masing-masing jenis metodologi dalam postingan ini akan langsung menuju pada tipe-tipenya. Apabila pembaca ingin mendalami apa itu penelitian kuantitatif, kualitatif dan gebungan keduanya bisa kunjungi link ini karena kita langsung bahas mengenai jenis metodologi penelitian.

Jenis metode apa saja yang terdapat pada pendekatan mixed method?

∴ Penelitian kuantitatif

Eksperimental

Jenis metode ini digunakan ketika peneliti ingin mengetahui hasil treatment atau perlakuan tertentu terhadap suatu kelompok masyarakat untuk membuat rekomenadasi atau evaluasi sebuah kebijakan. Riset eksperimental menggunakan satu grup yang akan menerima treatment, dan satu atau lebih grup lain yang tidak menerima treatment. Hasil penelitian merupakan hasil perbandingan antara dua atau beberapa grup tersebut. Apabila hasil antara grup yang menerima treatment dengan yang tidak menerima treatment relatif sama, maka perlakuan atau kebijakan atau treatment yang diterapkan bisa dibilang tidak efektif. Namun apabila hasilnya berbeda secara signifikan, artinya treatment tersebut efektif.

Sebagai contoh, penelitian tentang pemasangan alarm rokok untuk mengurangi jumlah perokok di ruang publik. Di beberapa ruang publik seperti tempat pemberhentian bis dipasang alarm rokok, yang apabila ada orang merokok di sekitarnya akan berbunyi. Beberapa tempat pemberhentian bis yang lain tidak dipasang alarm rokok. Kita asumsikan, eksperimen ini ingin menunjukkan bahwa memasang alarm rokok di ruang publik akan lebih efektif untuk mengurangi jumlah perokok daripada misalnya, memasang tulisan dilarang merokok atau menerapkan aturan pemerintah anti-rokok. Apabila hasilnya proporsi orang yang merokok di halte bus yang dipasangi alarm lebih sedikit, maka kita bisa katakan, treatment memasang alarm rokok adalah cara yang efektif untuk mengurangi jumlah perokok di ruang publik.

Baca juga: Contoh Penelitian Kuantitatif

Survey

Metode survey disebut juga metode penelitian kuantitatif non-eksperimental. Jenis penelitian ini digunakan ketika peneliti ingin mengetahui hasil analisis mengenai tren, perilaku atau pendapat dari populasi dengan cara melakukan studi terhadap sampel dari populasi tersebut. Metode survey meliputi studi cross-sectional dan longitudinal yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner atau wawancara terstruktur. Data yang dikumpulkan diolah dimana kesimpulan akhirnya merupakan hasil generalisasi.

Contoh metode survey banyak sekali. Salah satunya, misal studi tentang pengaruh konsumsi alkohol terhadap tingkat kriminalitas. Beberapa individu yang tinggal di suatu negara dengan tingkat kriminalitas yang tinggi diambil sebagai sampel. Variabel konsumsi alkohol digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat konsumsi alkohol dan tingkat kriminalitas di suatu daerah yang diteliti. Jika hasilnya signifikan, maka bisa disimpulkan bahwa konsumsi alkohol mempengaruhi tingkat kriminalitas.

Baca juga: Metode Penelitian Survey

∴ Penelitian kualitatif

Naratif

Jenis penelitian naratif digunakan apabila peneliti ingin menulis tentang cerita kehidupan individu atau kelompok yang diteliti. Cerita yang disampaikan oleh partisipan diceritakan atau ditulis kembali oleh peneliti dalam kronologi yang sifatnya naratif. Tak jarang, cerita berupa narasi yang disampaikan oleh partisipan dikombinasikan dengan perspektif peneliti sehingga penelitian naratif merupakan hasil kolaborasi antara penulis dan partisipan.

Femonenologi

Jenis penelitian ini digunakan oleh peneliti yang ingin menyelidiki sebuah fenomena dari perspektif individu atau beberapa individu yang mengalaminya. Desain penelitian ini berasal dari studi filsafat dan psikologi, sering pula digunakan dalam studi-studi sosiologi. Deskripsi atas fenomena berdasarkan pengalaman beberapa partisipan dikumpulkan dan dianalisis. Biasanya data penelitian fenmenologi diperoleh melalui proses wawancara mendalam.

Baca juga: Fenomenologi: Pengertian & Proses Penelitiannya

Grounded

Jenis penelitian ini banyak dilakukan dalam riset sosiologi. Grounded artinya peneliti membuat sebuah deskripsi, teori mengenai proses, tindakan, atau interaksi yang murni berasal dari partisipan. Perspektif atau teori yang berada di kepala peneliti dilepas dulu sebelum turun ke lapangan. Proses riset ini menggunakan beberapa tahap pengumpulan data dan strategi dalam mengkategorisasi informasi atau data yang diperoleh.

Etnografi

Jenis penelitian etnografis digunakan ketika peneliti ingin mendalami pola perilaku, bahasa, dan tindakan sosial suatu kelompok, grup atau komunitas tertentu dengan setting yang ”natural” dalam periode waktu tertentu. Teknik pengumpulan data yang lumrah digunakan antara lain; observasi partisipatoris dan wawancara mendalam.

Studi kasus

Jenis penelitian studi kasus diterapkan untuk menyelidiki dan menganalisis suatu kasus secara mendalam. Kasus yang diteliti biasanya peristiwa, aktivitas, program, atau proses yang melibatkan individu atau kelompok. Suatu kasus selalu terjadi dalam konteks yang spesifik, artinya pada waktu tertentu di tempat tertentu. Proses pengumpulan data studi kasus juga dilakukan dalam periode waktu yang spesifik.

Baca juga: Studi Kasus

∴ Gabungan atau mix method

Paralel-konvergen

Desain metode gabungan yang paralel-konvergen adalah desain penelitian yang digunakan dengan cara menggabungkan (convergence) antara data kualitatif dan kuantitatif untuk menghasilkan analisis yang komprehensif. Dengan desain riset ini, peneliti mengumpulkan dua jenis data pada waktu yang relatif bersamaan, kemudian mengintegrasikan kedua data tersebut. Hasil penelitiannya bisa berupa konfirmasi atau kontradiksi antara kedua data yang dikumpulkan.

Eksplanasi

Desain metode campuran yang eksplanatif adalah data kuantitatif dikumpulkan dan dianalisis terlebih dahulu, kemudian dilengkapi dengan data kualitatif. Jenis ini disebut eksplanasi karena data kualitatif menyediakan penjelasan lanjutan dari data kuantitatif yang dikumpulkan sejak awal. Tipe studi ini cukup populer dikalangan ahli metode kuantitatif yang memperlakukan data kualitatif sebagai pelengkap.

Eksplorasi

Kebalikan dengan jenis eksplanasi, jenis metode campuran yang eksploratif menerapkan analisis kualitatif terlebih dahulu, kemudian melengkapi hasil temuan dengan analsis kuantitatif. Fase pengumpulan data kualitatif biasanya digunakan sebagai instrumen untuk mengambil sampel yang representatif dari studi yang dilakukan, atau sebagai instument untuk menyusun variabel yang spesifik dan relevan.

Transformatif

Desain metode gabungan yang transformatif digunakan ketika peneliti menggunakan lensa teoritis yang diorientasikan pada konsep ideal mengenai keadilan sosial dan kekuasaan dalam menganalisis data kualitatif dan kuantitatif yang dikumpulkan. Jenis ini dinamakan transformatif karena melibatkan misi peneliti untuk mencipkan transformasi sosial masyarakat yang diteliti, yaitu terciptanya keadilan sosial.

Baca juga Metode Penelitian: Pendekatan, Jenis & Contohnya