Jika ingin mengungkapkan Kapan dan di mana kejadian suatu peristiwa kamu perlu mengetahui

Jika ingin mengungkapkan Kapan dan di mana kejadian suatu peristiwa kamu perlu mengetahui

Jika ingin mengungkapkan Kapan dan di mana kejadian suatu peristiwa kamu perlu mengetahui
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi contoh kalimat tanya dengan kata kapan

KOMPAS.com - Kalimat tanya sudah sering digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kalimat tanya sering digunakan untuk menanyakan suatu hal, jawaban, ataupun mengharapkan respons dari orang yang ditanya.

Selain mengharapkan jawaban atau respons, kalimat tanya juga sering digunakan untuk memulai percakapan serta memberi perintah kepada orang lain. Salah satu contoh kalimat tanya yang sering digunakan ialah kalimat tanya kapan.

Menurut Mariam L. M. Pandean dalam jurnal Kalimat Tanya dalam Bahasa Indonesia (2018), kalimat tanya adalah jenis kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu atau menginginkan jawaban.

Kalimat tanya sering juga disebut kalimat interogatif karena dipakai untuk mengungkapkan pertanyaan.

Ciri utama dalam kalimat tanya ialah menggunakan tanda baca berupa tanda tanya (?), sering dipakai bersamaan dengan imbuhan ‘-kah’ atau ‘-kan?’, dan biasanya kalimat tanya diletakkan di awal kalimat.

Baca juga: Contoh Kalimat Tanya Apa

Kalimat tanya kapan

Mengutip dari jurnal Membangun Hubungan Interpersonal Positif melalui Kesepadanan Kalimat Tanya dan Unsur Nonverbal di Kelas I Sekolah Dasar (2015) karya Taufina, kalimat tanya kapan tergolong dalam jenis kalimat tanya yang dipakai untuk meminta jawaban berupa keterangan mengenai waktu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kapan berarti kata tanya untuk menanyakan waktu. Kalimat tanya kapan memang berfungsi untuk menanyakan waktu terjadinya peristiwa atau kejadian.

Jawaban pertanyaan ini dapat berupa jam, tanggal, hari, bulan, tahun, dan keterangan waktu lainnya.

Contoh kalimat tanya kapan beserta jawabannya

Agar lebih mudah memahaminya, mari kita simak lima contoh di bawah ini:

Contoh 1:

Jika ingin mengungkapkan Kapan dan di mana kejadian suatu peristiwa kamu perlu mengetahui
Ilustrasi menulis. ©Shutterstock/YURALAITS ALBERT

JATENG | 7 Februari 2022 17:21 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Kata tanya tentu sudah tidak asing lagi di kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan namanya, pengertian kata tanya ialah kata dalam kalimat untuk menanyakan sesuatu. Kalimat sendiri dibagi menjadi beberapa macam, salah satunya kalimat atau kata tanya.

Pengertian kata tanya bertujuan untuk mengungkapkan pertanyaan terhadap suatu hal. Bisa menanyakan seseorang atau benda, perbuatan, situasi dan lain sebagainya. Selain itu, biasanya penulisan kata tanya dalam sebuah kalimat akan diakhiri dengan pemberian tanda tanya (?).

Kata tanya atau kalimat tanya memiliki ciri-ciri dan jenis tertentu yang membedakan dengan kata-kata lainya. Lantas, apa pengertian kata tanya dan bagaimana contoh penggunaannya?

Simak ulasan pengertian kata tanya yang merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.

2 dari 3 halaman

Jika ingin mengungkapkan Kapan dan di mana kejadian suatu peristiwa kamu perlu mengetahui

readingrockets.org

Pengertian kata tanya ialah kata yang mengandung makna sebuah pertanyaan. Pengertian kata tanya dalam kalimat berisi pertanyaan kepada pihak lain untuk memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata tanya ialah kata yang dipakai sebagai penanda pertanyaan dalam kalimat tanya. Sedangkan, kalimat tanya ialah kalimat yang mengandung intonasi dan makna pertanyaan. 

Biasanya, kata tanya dan kalimat tanya berhubungan dengan waktu, tempat, bahkan hal-hal lain yang mungkin kita tidak mengetahuinya. Selain itu, kalimat tanya juga kerap digunakan untuk memperhalus sebuah pertanyaan, ketika Anda akan bertanya pada orang lain.

Ciri-ciri Kata Tanya

Setelah mengetahui pengertian kata tanya. Kenali juga ciri-ciri kata tanya. Ada beberapa ciri-ciri kata tanya yang biasa digunakan, di antaranya seperti berikut:

• Kata tanya diawali dengan menggunakan huruf kapital dan selalu diakhiri dengan tanda tanda tanya (?)

• Memiliki intonasi yang tinggi untuk kalimat tanya dengan jawaban yang singkat, dan intonasi yang rendah untuk kalimat tanya dengan jawaban yang panjang.

• Biasanya kata tanya juga menggunakan partikel –kah (siapakah, dimanakah, dan sebagainya.

• Kata tanya mengandung 5W + 1 H ( Apa, Siapa, Di mana, kapan, mengapa, dan Bagaimana)

3 dari 3 halaman

Jika ingin mengungkapkan Kapan dan di mana kejadian suatu peristiwa kamu perlu mengetahui

© Negative Space


Setelah mengetahui pengertian kata tanya, ciri-ciri kata tanya. Kata tanya juga memiliki jenis-jenis yang membedakan dengan kata lainnya.

Jenis kata tanya ada 6 macam, akrab dikenal dengan 5W+1H  (What, When, Where, Who, Why dan How). Berikut jenis-jenis kata tanya yang wajib kamu ketahui. 

Kata Tanya Apa

Jenis kata tanya yang pertama, yaitu ada kata tanya "Apa" yang digunakan dalam kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu yang berupa perbuatan/keadaan, contohnya:

- Apakah kamu sudah tidur?

- Apa alasan kamu mau kerja di sini?

- Apakah Andi sudah berangkat sekolah?

Kata Tanya Di mana

Kata tanya "Dimana" biasanya digunakan dalam kalimat tanya yang menanyakan tempat atau lokasi. Kata ini diawali dengan kata depan: di, ke dan dari, contohnya:

- Di mana tempat tinggal kamu?

- Dimana lokasi masjid terdekat?

- Darimanakah perempuan itu berasal?

- Kemana dia akan pergi?

Kata Tanya Kapan

Kata "Kapan" digunakan dalam kalimat tanya untuk menanyakan waktu kejadian yang sudah terjadi atau sedang berlangsung, berikut ini beberapa contoh kalimat tanya kapan tersebut:

- Kapan beliau berangkat ke Bandung?

- Kapankah kita dapat bertemu lagi?

- Kapan kamu membeli tas baru?

- Kapan kejadian kecelakaan siswa di depan sekolah tersebut?

Kata Tanya Siapa

Jenis kata tanya selanjutnya, yaitu kata tanya "Siapa" yang digunakan untuk menanyakan seseorang, dan berikut beberapa contoh kata tanya siapa tersebut:

- Siapakah namamu?

- Siapa yang bisa menjawab pertanyaan matematika ini?

- Siapa yang telah membersihkan ruang kelas?

- Siapa yang membelikan minuman ini?

Kata Tanya Mengapa

Kata tanya "Mengapa" digunakan untuk menanyakan sebab atau alasan. Contoh kalimat mengapa yakni:

- Mengapa kamu tidak datang ke acara pernikahan saya kemarin?

- Mengapa kamu tidak menceritakan kejadian itu kepadaku?

- Mengapa kamu pergi begitu saja?

- Mengapa ia tertawa sendiri?

Kata Tanya Bagaimana

Kata tanya yang lainnya yaitu, ada kata tanya "Bagaimana" yang digunakan dalam kalimat tanya untuk menanyakan hal yang berkaitan dengan cara atau proses. Contoh penggunaan kata bagaimana, sebagai berikut:

- Bagaimana cara membuat kolak pisang?

- Bagaimana kamu bisa tau hal itu?

- Bagaimana proses terjadinya gempa?

- Bagaimana kelanjutan dari sinetron azab tersebut?

- Bagaimana cara mengerjakan rumus fisika ini?

(mdk/jen)

Ketika Anda telah menyelesaikan presentasi Anda, maka tentu Anda akan menghadapi sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab itu, audiens Anda akan menanyakan beberapa pertanyaan yang mereka akan ajukan. Bisa jadi ada selusin audiens Anda yang mengangkat tangan untuk bertanya.

Ada beberapa pertanyaan dapat Anda jawab dengan mudah. Namun, ada juga kemungkinan beberapa pertanyaan yang Anda akui bahwa Anda tidak memiliki jawabannya atau tidak ingin menjawabnya. Itulah pertanyaan yang Anda takuti.

Pertanyaan-pertanyaan itu bisa terkait dengan fitur-fitur dalam rilis produk yang baru, waktu acara pendanaan seperti penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), atau komentar pada beberapa acara yang layak diberitakan baru-baru ini yang merupakan topik yang hangat secara politik.

Dalam situasi seperti ini memberikan jawaban yang jelas dan langsung mungkin merugikan Anda dalam beberapa hal. Jadi pertanyaan sebenarnya adalah bagaimana Anda dapat menanggapi dengan cara yang dapat menjaga kredibilitas Anda dan memuaskan penanya.

Berita baiknya, Matt Abrahams yang merupakan seorang Professor yang mengajar di Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Stanford dimana dia mengajar dua kelas yang sangat populer yang berhubungan dengan Komunikasi Strategis dan Presentasi Virtual yang Efektif menjelaskan bahwa ada 3 langkah yang dapat gunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Mari kita bahas ketiga langkah tersebut.

Langkah # 1 : Reframe

Saat dihadapkan dengan pertanyaan yang sulit, disarankan Anda mulai dengan memparafrasekan pertanyaan (mengungkapkan kembali pertanyaan) sebelum menjawab. Parafrase ini menegaskan bahwa Anda mendengar pertanyaan dengan benar, memvalidasi penanya, memberi Anda waktu untuk berpikir, dan memungkinkan Anda untuk mengubah pertanyaan agar Anda lebih mudah untuk menjawabnya.

Misalnya, bayangkan seorang calon klien yang penting bertanya kepada Anda tentang ketersediaan fitur tertentu dalam produk Anda yang Anda tahu tidak mungkin ada di masa mendatang. Parafrase pertanyaan yang mungkin Anda sampaikan, “Anda bertanya tentang peta jalan kami dan bagaimana kami memprioritaskan fitur produk kami.”

Parafrase ini memperluas pertanyaan, memberi Anda kesempatan untuk menetapkan visi yang lebih luas dan mungkin menyoroti fungsi yang berdekatan atau terkait dengan fitur yang dicari oleh prospek Anda. Pembingkaian ulang ini melalui parafrase memberi Anda cara untuk mengubah pertanyaan menjadi sesuatu yang lebih mudah diatur dan memungkinkan Anda memfokuskan kembali komunikasi Anda.

Langkah # 2 : Blame

Memberikan alasan yang sah untuk tidak menjawab pertanyaan secara langsung adalah alat lain untuk pertanyaan jenis ini.

Mengutip masalah hukum, pedoman peraturan, atau praktik masa lalu dapat menjadi alasan yang sah bagi Anda untuk tidak menanggapinya secara langsung.

Alternatifnya, Anda dapat menggunakan kebijakan yang ada yang melarang mengomentari pertanyaan seperti yang ditanyakan.

Terakhir, Anda dapat menyalahkan ketidakmampuan Anda untuk menanggapinya karena kurangnya informasi yang Anda miliki tentang topik tersebut. Misalnya, jika seseorang menanyakan pendapat Anda tentang arah baru pesaing, Anda dapat mengatakan bahwa Anda ingin melakukan penelitian yang lebih mendalam sebelumnya untuk memastikan tanggapan Anda benar.

Langkah # 3 : Explain

Dalam beberapa situasi, Anda dapat menyatakan bahwa Anda tidak dapat menjawab pertanyaan secara langsung, tetapi Anda dapat berbagi beberapa alasan atau kerangka kerja yang akan digunakan dalam menangani topik pertanyaan.

Misalnya, jika Anda bekerja untuk sebuah perusahaan dan ditanya tentang rencana IPO-nya, Anda dapat menjawab dengan mengatakan, “Pertanyaan Anda mengacu pada keputusan internal yang mungkin atau mungkin tidak kami buat, tetapi pilihan kami akan selalu didorong oleh keinginan kami untuk melayani klien, karyawan dan investor kami.”

Menjelaskan prinsip dibalik jawaban Anda memungkinkan Anda memenuhi kewajiban untuk menanggapi pertanyaan tanpa mengungkapkan informasi yang tidak ingin Anda bagikan.

Ketika Anda menghadapi pertanyaan yang Anda tidak mengetahui jawabannya atau tidak ingin menjawabnya, maka Anda dapat menggunakan 3 langkah tersebut.

Misalnya, Anda ditanya, “Kapan fitur ini akan dimasukan dalam produk Anda?”.

Penerapan 3 langkah tersebut adalah sebagai berikut :

Reframe : “Anda bertanya tentang proses prioritas fitur kami …”

Blame    : “Kami memiliki kebijakan perusahaan yang mencegah kami membicarakan tentang peta jalan produk kami.”

Explain  : “Meskipun saya tidak dapat membahas fitur spesifik tersebut, saya dapat memberi tahu Anda bahwa semua keputusan kami tentang fitur tersebut dipandu oleh kemudahan penggunaannya untuk klien kami.”

Demikianlah, 3 langkah menjawab pertanyaan yang Anda tidak mengetahui jawabannya atau tidak ingin menjawabnya.

Pertama, reframe.

Kedua, blame.

Ketiga, explain.

Dengan meluangkan waktu untuk berlatih menjawab pertanyaan sulit, maka Anda akan merasa lebih nyaman pada saat dihadapkan pada pertanyaan tersebut. Mulailah dengan melakukan latihan sebelum sesi tanya jawab :

  • Pikirkan tentang pertanyaan yang berpotensi menantang yang tidak dapat atau tidak ingin Anda jawab.
  • Identifikasi kemungkinan jalur pembingkaian ulang (parafrase). Contoh: Fitur adalah tentang prioritas peta jalan, harga tentang nilai, dan lain sebagainya.
  • Persiapkan alasan mengapa Anda tidak bisa atau tidak harus merespons. Contoh: Peraturan, mengikuti pedoman perusahaan, dan lain-lain.
  • Kumpulkan penjelasan untuk komentar Anda. Contoh: Pelanggan dan mitra yang menyenangkan akan selalu memandu pengambilan keputusan kita; kualitas adalah yang terpenting dalam segala hal yang kami lakukan, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, berlatihlah menanggapi pertanyaan yang berpotensi menantang dengan suara yang lantang. Anda bahkan mungkin ingin merekam tanggapan Anda secara digital. Terakhir, validasi ide Anda dengan membagikan jawaban potensial Anda kepada kolega untuk memastikan konsistensi dan dukungan untuk pendekatan Anda.

Setelah Anda bersiap untuk jenis pertanyaan ini, maka Anda dapat mempertahankan ketenangan dan kredibilitas Anda sambil tetap menguasai ruangan selama sesi tanya jawab.

Sumber : erry-ricardo.com