Macam – Macam Serat Wool Yang Biasa Dipakai Dalam Pembuatan Produk Tekstil – Punya banyak koleksi pakaian berbahan kain wool?. Tahukah anda bahwa serat wool yang biasa digunakan sebagai dasar pembuatan bahan pakaian maupun produk tekstil pada umumnya tersedia dalam berbagai tingkat kualitas yang berbeda-beda lho. Penasaran apa saja macam – macam serat wool yang dimaksud?. Langsung simak pembahasan berikut yuk. Definisi Serat WoolSerat wool merupakan salah satu contoh bahan baku produksi tekstil yang diperoleh dari pengolahan serat alami bulu domba dan kambing (hewan dari keluarga Caprinae), tapi bisa juga berasal dari bulu mamalia lain seperti ilama, unta dan alpaca. Bergantung dari mana serat itu berasal tampilan serat wool yang dihasilkan pun bisa sangat bervariasi ada yang haus namun ada juga yang kasar.
Beberapa karakteristik dari serat wool yang paling menonjol diantaranya:
Macam – Macam Serat WoolBerbicara mengenai macam – macam serat wool, jadi berdasarkan tingkat kehalusannya secara umum macam – macam serat wool juga dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama yaitu serat wool halus, sedang dan kasar. 1. Wool HalusWool yang halus secara umum bersifat lembut, kuat dan elastik sehingga dapat dibuat menjadi benang yang halus. Jenis domba yang menghasilkan wool halus diantaranya Merino Spanyol, Merino Jerman, Merino Prancis, Merino Australia, Merino Afrika Selatan, Merino Amerika Serikat dan Merino Amerika Selatan. a. Merino SpanyolMerino Spanyol merupakan varian domba yang menjadi pelopor terciptanya wool merino yang halus. Sayangnya selama 150 tahun terakhir mutu merino Spanyol turun dan hingga sekarang tidak lagi menjadi penghasil wool halus. b. Merino JermanDomba merino hasil ekspor dalam jumlah banyak pertama masuk ke daerah Saxony pada tahun 1765. Dari domba tersebut, Jerman berhasil mengembangkan domba yang dapat menghasilkan wool paling halus pada saat itu meski tidak sebesar merino Spanyol. c. Marino Prancis (Rambouillet)Domba merino dimasukkan ke Prancis dari Spanyol kira-kira pada tahun 1786 dan diternakan di Rambouillet suatu peternakan percobaan milik pemerintah. Peternakan ini diperuntukkan untuk diambil dagingnya. d. Merino AustraliaMerino Spanyol tiba pertama kali di Australia pada tahun 1797. Penyilangan dan pemilihan dilakukan selama bertahun-tahun untuk memperoleh domba merino yang sekarang 80% domba Australia. Domba ini kebanyakan mempunyai tubuh yang lebih besar dengan berat bulu tiga kali lebih besar. e. Merino Afrika SelatanPeternakan Afrika Selatan dimulai pada tahun 1724 oleh pemerintah Belanda namun setelah daerah tersebut dikuasai Inggris, peternakan merino lebih digiatkan lagi di daerah Port Elizabeth, Durban dan transvaal. Saat ini kualitas merino Afrika Selatan merupakan penghasil wool yang paling baik. f. Merino Amerika SerikatDomba diimpor hampir bersamaan waktunya dengan pengiriman ke Australia. Jenis domba yang diternakkan di Amerika Serikat adalah jenis merino Spanyol, Saxony serta Rambouillet dan yang paling berhasil adalah Rambouillet. Dari Rambouillet, dikembangkan jenis Delanie yang merupakan penghasil wool terpenting dan terbaik di Amerika Serikat. g. Merino Amerika SelatanMutu domba Amerika Selatan diperbaiki pada abad ke-18 dengan jalan mengimpor merino Australia, tetapi jumlah merino Australia saat ini di Amerika Selatan hanya 15% dari jumlah keseluruhan merino di Amerika Selatan. 2. Wool SedangWool sedang kebanyakan dihasilkan oleh domba asal Inggris. Dibandingkan dengan jenis wool sebelumnya, wool yang termasuk ke dalam kategori sedang ini biasanya memiliki tampilan lebih kasar, lebih pendek dan lebih berkilau dibanding wool halus. a. Wool Luster Wool luster merupakan wool yang seratnya panjang, kuat dan berkilau sehinga dapat dipintal menjadi benang no Ne3 38-48. Yang termasuk ke dalam wool jenis ini biasanya diperoleh dari domba jenis Lincoln, Leicester Border Leicester (persilangan Leicester Cheviot), Cheviot dan Romney Marsh. b. Wool Down Wool down merupakan wool yang seratnya lebih pendek, lebih halus, kurang berkilau jika dibandingkan wool Luster dan dapat dibuat menjadi benang no Ne3 48-56. Yang termasuk ke dalam wool jenis ini biasanya diperoleh dari domba Southdown, Shropshire, Suffolk, Dorset Horn dan Hampshire. Kegunaannya yaitu untuk membuat kain yang kalus, kain rajut atau selimut. c. Mountain Breede Mountain breede merupakan wool yang seratnya panjang, kasar dan dapat dibuat menjadi benang no Ne3 28-40, hampir seluruhnya dipakai untuk permadani. Wool ini diperoleh dari domba jenis Scottish Blackface dan Welsh Mountain. 3. Wool KasarWool kasar kebanyakan dihasilkan oleh domba yang hidup secara primitif seperti misalnya domba berekor gemuk dan lebar yang berasal dari Asia terutama daerah Timur Tengah, India serta Pakistan. Wool kasar memiliki warna yang bervariasi dari putih sampai hitam, yang terdiri dari rambut panjang di bagian luar dan wool halus di bagian dalam. Selain dibedakan berdasarkan penggolongan di atas, wool pada prinsipnya juga dapat dibedakan berdasarkan cara perolehannya, yaitu dengan cara mencukur disebut wool cukur (fleece wool) atau dengan mencabut yang disebut wool cabut (pulled wooll). 1. Wool CukurWool cukur (fleece wool) merupakan jenis wool yang diperoleh dari pencukuran domba, dikerjakan secara musiman yang biasanya dilakukan pada awal musim semi. Pencukuran bulu domba ini bisa dilakukan dengan alat cukur tangan atau mesin. Hasil pencukuran tiap tahun tergantung pada jenis domba dan kondisi peternakannya, yang baik pada umumnya di bagian belakang dekat kepala. 2. Wool CabutWool cabut (pulled wool) merupakan jenis wool yang diperoleh dari pencabutan bulu kulit domba yang telah disembelih. Dalam proses industri ini biasanya dilakukan pengambilan daging dan juga bulu domba. Proses pemisahan bulu domba dengan eknik pencabutan secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Struktur Serat WoolBerdasarkan struktur penyusunnya, bila dilihat dengan menggunakan mikroskop sebenarnya serat wool sangat mirip dengan rambut manusia yakni bersisik menghadap keatas. Dari beberapa penelitian juga didapatkan bahwa serat wool yang biasa digunakan sebagai bahan dasar kain ternyata juga memiliki struktur paling rumit dari semua serat tekstil yang ada. Berdasarkan struktur fisikanya serat wool secara umum terdiri dari:
Sementara jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda analisis kimia menunjukkan wol terdiri dari karbon 50%, hidrogen 8%, nitrogen 16,5%, sulfur 3,5% dan oksigen 22%. Sifat Fisika dan Kimia Serat WoolDengan strukturnya yang sedemikian unik serat wool juga memiliki sejumlah sifat khusus yang mungkin tidak dimiliki bahan kain lainnya. 1. Sifat Fisika Serat WoolSerat wool merupakan bahan konduktor panas yang kurang baik. Faktor utama yang menyebabkan wool terasa hangat sangat dipakai adalah karena adanya udara disela-sela serat pada benang atau kain.
2. Sifat Kimia Serat Wool
Dengan berbagai sifat fisika dan kimia yang dimilikinya, serat wool secara umum sangat sesuai jika digunakan sebagai bahan utama produksi bahan kain baik dengan metode penenunan maupun perajutan. Tidak hanya terbatas pada produk pakaian saja tetapi wool juga bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun industri. Untuk menciptakan bahan kain dengan harga yang relatif lebih murah namun dari segi kualitas tetap unnggul kebanyakan serat wool sebenarnya juga dapat dikombinasikan dengan berbagai serat lain lho. Untuk memudahkan anda dalam mengenali karakteristik kain wool campuran dari berbagai jenis serat simak pembahasan berikut. 1. Wool Dengan KapasBahan wool yang terkenal hangat, tidak mudah kusut, tahan lama dan jatuhnya bagus bila digabungkan dengan katun akan menghasilkan kain wool yang memiliki daya serap sangat tinggi, nyaman digunakan dan tahan lama. 2. Wool Dengan LinenSebagai bahan dasar pembuatan produk tektil, serat linen sebenarnya dapat berdiri sendir menjadi bahan kain. Namun ketika kedua serat ini digabungkan maka akan menghasilkan bahan yang lebih kuat dan lebih baik. 3. Wool Dengan SutraKombinasi wool dan sutra akan menghasilkan bahan kain yang memiliki kilau lembut, ringan, tidak mudah kusut, tahan lama. Keunggukan lain yang ditawarkan dari bahan ini yaitu jatuhnya akan menjadi lebih baik. 4. Wool Dengan TiasetatTriasetat merupakan sejeis bahan yang tidak mudah kusut dan lebih mudah dibentuk. Jadi ketika bahan ini digabungkan dengan wool mak keduanya akan menghasilkan bahan kain yang cukup hangat meski tidak akan sehangat bahan kain wool murni. 5. Wool Dengan NilonKombinasi bahan wool dengan bahan nilon akan menghasilkan sejenis bahan kain yang memiliki berat yang lumayan ringan, kuat, hangat dan elastis. 6. Wool Dengan PolyesterKombinasi wool yang lembut dengan polyester yang kuat akan menghasilkan bahan kain yang tidak mudah kusut. Jika bahan kain ini dilipat maka tidak hasil lipatannya tidak membekas dan jatuh bahan menjadi lebih baik. 7. Wool Dengan Orlon AkrilikKombinasi bahan wool dan orlon akrilik dengan perbandingan 40% wool dan 60% orlon akrilik akan menghasilkan bahan kain yang sangat kuat dan jika dilipat bisa kembali ke bentuk semula walaupun menjadi mudah kusut. 8. Wool Dengan Zefron AkrilikKombinasi wool dan zefron akrilik dengan perbandingan 50% wool dan 50% bahan zefron akrilik akan mengsilka bahan kain yang tidak mudah kusut, tidak menyusut atau mengkerut, hangat, nyaman digunakan dan tahan lama. Demikian pembahasan singkat mengenai macam-macam serat wool, struktur serat wool dan sifat-sifat serat wool yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi informasi penting terkait dengan karakteristik, sifat dan manfaat berbagai jenis bahan kain yang lain simak terus artikel dari kami ya. Semoga bermanfaat. https://fitinline.com/article/read/macam-macam-serat-wool-yang-biasa-dipakai-dalam-pembuatan-produk-tekstil/ |