Kain wol berasal dari serat stapel yang mempunyai sifat diantaranya

Macam – Macam Serat Wool Yang Biasa Dipakai Dalam Pembuatan Produk Tekstil – Punya banyak koleksi pakaian berbahan kain wool?. Tahukah anda bahwa serat wool yang biasa digunakan sebagai dasar pembuatan bahan pakaian maupun produk tekstil pada umumnya tersedia dalam berbagai tingkat kualitas yang berbeda-beda lho. Penasaran apa saja macam – macam serat wool yang dimaksud?. Langsung simak pembahasan berikut yuk.

Definisi Serat Wool

Kain wol berasal dari serat stapel yang mempunyai sifat diantaranya
Serat wool merupakan salah satu contoh bahan baku produksi tekstil yang diperoleh dari pengolahan serat alami bulu domba dan kambing (hewan dari keluarga Caprinae), tapi bisa juga berasal dari bulu mamalia lain seperti ilama, unta dan alpaca. Bergantung dari mana serat itu berasal tampilan serat wool yang dihasilkan pun bisa sangat bervariasi ada yang haus namun ada juga yang kasar.

  1. Serat hewan yang lebih lembut dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik dan lebih halus.
  2. Sementara serat hewan yang lebih tebal dan kurang hangat biasanya memiliki lebih sedikit sisik dan kasar.

Kain wol berasal dari serat stapel yang mempunyai sifat diantaranya
Khusus untuk serat wool yang didapat dari domba, jenis domba yang dikembangkan kebanyakan berupa domba merino yang berasal dari Spanyol sejak tahun 1400. Domba ini sebenarnya diperoleh dari perkawin silang antara domba Tarantin dari Spanyol dan domba Laodisia dari Asia Kecil sehingga menghasilkan domba Merino yang berbulu sangat halus dan berkualitas tinggi.

Kain wol berasal dari serat stapel yang mempunyai sifat diantaranya
Panjang serat wool yang dihasilkan dari domba merino secara umum sangat bervariasi mulai dari 2,5-35 cm dengan tebal dari 10-70 mikron. Perbedaan diameter dan panjang serat wool tersebut berpengaruh terhadap kekuatan, kilau, keriting dan warna serat wool. Dimana serat wool yang memiliki kualitas lebih baik biasanya tampak lebih kusam dari pada serat berkualitas buruk.

Beberapa karakteristik dari serat wool yang paling menonjol diantaranya:

  1. Sebagai serat hewan alami serat wool tidak hanya bersifat reusable tetapi juga biodegradable.
  2. Serat wool terdiri dari protein yang membentuk lapisan pelindung luar kulit manusia.
  3. Serat wool memiliki tampilan yang tampak berkerut dan cenderung bersifat elastis.
  4. Serat wool mampu meregangkan hingga 50% ketika basah dan 30% saat kering.
  5. Serat wool dapat menyerap uap air dengan baik serta tidak mudah kusut.
  6. Tingkat penyebaran api, pelepasan panas dan panas pembakaran lebih rendah.
  7. Tahan terhadap listrik statis.
  8. Bersifat higroskopis alias mempunyai kemampuan menyerap molekul air yang baik danrongga kainnya sangat nyaman.

Macam – Macam Serat Wool

Berbicara mengenai macam – macam serat wool, jadi berdasarkan tingkat kehalusannya secara umum macam – macam serat wool juga dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama yaitu serat wool halus, sedang dan kasar.

1. Wool Halus

Wool yang halus secara umum bersifat lembut, kuat dan elastik sehingga dapat dibuat menjadi benang yang halus. Jenis domba yang menghasilkan wool halus diantaranya Merino Spanyol, Merino Jerman, Merino Prancis, Merino Australia, Merino Afrika Selatan, Merino Amerika Serikat dan Merino Amerika Selatan.

a. Merino Spanyol

Merino Spanyol merupakan varian domba yang menjadi pelopor terciptanya wool merino yang halus. Sayangnya selama 150 tahun terakhir mutu merino Spanyol turun dan hingga sekarang tidak lagi menjadi penghasil wool halus.

b. Merino Jerman

Domba merino hasil ekspor dalam jumlah banyak pertama masuk ke daerah Saxony pada tahun 1765. Dari domba tersebut, Jerman berhasil mengembangkan domba yang dapat menghasilkan wool paling halus pada saat itu meski tidak sebesar merino Spanyol.

c. Marino Prancis (Rambouillet)

Domba merino dimasukkan ke Prancis dari Spanyol kira-kira pada tahun 1786 dan diternakan di Rambouillet suatu peternakan percobaan milik pemerintah. Peternakan ini diperuntukkan untuk diambil dagingnya.

d. Merino Australia

Merino Spanyol tiba pertama kali di Australia pada tahun 1797. Penyilangan dan pemilihan dilakukan selama bertahun-tahun untuk memperoleh domba merino yang sekarang 80% domba Australia. Domba ini kebanyakan mempunyai tubuh yang lebih besar dengan berat bulu tiga kali lebih besar.

e. Merino Afrika Selatan

Peternakan Afrika Selatan dimulai pada tahun 1724 oleh pemerintah Belanda namun setelah daerah tersebut dikuasai Inggris, peternakan merino lebih digiatkan lagi di daerah Port Elizabeth, Durban dan transvaal. Saat ini kualitas merino Afrika Selatan merupakan penghasil wool yang paling baik.

f. Merino Amerika Serikat

Domba diimpor hampir bersamaan waktunya dengan pengiriman ke Australia. Jenis domba yang diternakkan di Amerika Serikat adalah jenis merino Spanyol, Saxony serta Rambouillet dan yang paling berhasil adalah Rambouillet. Dari Rambouillet, dikembangkan jenis Delanie yang merupakan penghasil wool terpenting dan terbaik di Amerika Serikat.

g. Merino Amerika Selatan

Mutu domba Amerika Selatan diperbaiki pada abad ke-18 dengan jalan mengimpor merino Australia, tetapi jumlah merino Australia saat ini di Amerika Selatan hanya 15% dari jumlah keseluruhan merino di Amerika Selatan.

2. Wool Sedang

Wool sedang kebanyakan dihasilkan oleh domba asal Inggris. Dibandingkan dengan jenis wool sebelumnya, wool yang termasuk ke dalam kategori sedang ini biasanya memiliki tampilan lebih kasar, lebih pendek dan lebih berkilau dibanding wool halus.

a. Wool Luster

Wool luster merupakan wool yang seratnya panjang, kuat dan berkilau sehinga dapat dipintal menjadi benang no Ne3 38-48. Yang termasuk ke dalam wool jenis ini biasanya diperoleh dari domba jenis Lincoln, Leicester Border Leicester (persilangan Leicester Cheviot), Cheviot dan Romney Marsh.

b. Wool Down

Wool down merupakan wool yang seratnya lebih pendek, lebih halus, kurang berkilau jika dibandingkan wool Luster dan dapat dibuat menjadi benang no Ne3 48-56. Yang termasuk ke dalam wool jenis ini biasanya diperoleh dari domba Southdown, Shropshire, Suffolk, Dorset Horn dan Hampshire. Kegunaannya yaitu untuk membuat kain yang kalus, kain rajut atau selimut.

c. Mountain Breede

Mountain breede merupakan wool yang seratnya panjang, kasar dan dapat dibuat menjadi benang no Ne3 28-40, hampir seluruhnya dipakai untuk permadani. Wool ini diperoleh dari domba jenis Scottish Blackface dan Welsh Mountain.

3. Wool Kasar

Wool kasar kebanyakan dihasilkan oleh domba yang hidup secara primitif seperti misalnya domba berekor gemuk dan lebar yang berasal dari Asia terutama daerah Timur Tengah, India serta Pakistan. Wool kasar memiliki warna yang bervariasi dari putih sampai hitam, yang terdiri dari rambut panjang di bagian luar dan wool halus di bagian dalam.

Selain dibedakan berdasarkan penggolongan di atas, wool pada prinsipnya juga dapat dibedakan berdasarkan cara perolehannya, yaitu dengan cara mencukur disebut wool cukur (fleece wool) atau dengan mencabut yang disebut wool cabut (pulled wooll).

1. Wool Cukur

Wool cukur (fleece wool) merupakan jenis wool yang diperoleh dari pencukuran domba, dikerjakan secara musiman yang biasanya dilakukan pada awal musim semi. Pencukuran bulu domba ini bisa dilakukan dengan alat cukur tangan atau mesin. Hasil pencukuran tiap tahun tergantung pada jenis domba dan kondisi peternakannya, yang baik pada umumnya di bagian belakang dekat kepala.

2. Wool Cabut

Wool cabut (pulled wool) merupakan jenis wool yang diperoleh dari pencabutan bulu kulit domba yang telah disembelih. Dalam proses industri ini biasanya dilakukan pengambilan daging dan juga bulu domba. Proses pemisahan bulu domba dengan eknik pencabutan secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Bulu domba direndam di dalam air selama 3 hari.
  • Kotoran-kotoran dalam bentuk zat padat yang menempel pada bulu domba dihilangkan dengan cara mekanik. Mesin menggerakkan kulit domba dengan keras pada rol-rol yang beralur dan berputar lalu pada saat yang sama disemprotkan air agar kotorannya terlepas.
  • Pelunakan akar dilakukan dengan cara menggantung kulit domba selama 4-8 hari dalam ruangan yang suhu kelembabannya telah diatur atau dengan cara mengoleskan Natrium Sulfida dalam larutan kapur pada bagian dalam kulit.
  • Pencabutan dilakukan dengan tangan atau dengan bantuan pisau.
  • Pemasakan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada wool mentah.

Struktur Serat Wool

Berdasarkan struktur penyusunnya, bila dilihat dengan menggunakan mikroskop sebenarnya serat wool sangat mirip dengan rambut manusia yakni bersisik menghadap keatas. Dari beberapa penelitian juga didapatkan bahwa serat wool yang biasa digunakan sebagai bahan dasar kain ternyata juga memiliki struktur paling rumit dari semua serat tekstil yang ada.

Berdasarkan struktur fisikanya serat wool secara umum terdiri dari:

  1. Kutikula merupakan lapisan yang paling luar, terdiri dari sisik-sisik tanduk pipih yang saling bertumpuan seperti susunan genting. Ujung sisik menunjuk ke ujung serat.
  2. Cortex merupakan bagian yang lebih dalam, terbentuk dari bercah-bercah berbentuk jarum kecil yang disebut sel kortikel. Bagian ini merupakan 90% dari serat.
  3. Beberapa wol yang sangat kasar memiliki medula yang merupakan saluran kosong atau terisi dengan susunan sel seperti rumah lebah.

Sementara jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda analisis kimia menunjukkan wol terdiri dari karbon 50%, hidrogen 8%, nitrogen 16,5%, sulfur 3,5% dan oksigen 22%.

Sifat Fisika dan Kimia Serat Wool

Dengan strukturnya yang sedemikian unik serat wool juga memiliki sejumlah sifat khusus yang mungkin tidak dimiliki bahan kain lainnya.

1. Sifat Fisika Serat Wool

Serat wool merupakan bahan konduktor panas yang kurang baik. Faktor utama yang menyebabkan wool terasa hangat sangat dipakai adalah karena adanya udara disela-sela serat pada benang atau kain.

  • Serat wol sangat lentur dan tidak mudah patah meski dibengkok-bengkokkan sebanyak 20.000 kali.
  • Wool mampu meregang sekitar 50% ketika basah dan 30% saat kering.
    • Kekuatan wool sangat kering 1,2-1,7 gram/denier dengan mulur 30-40%.
    • Kekuatan wool saat basah 0,8-1,4 gram/denier dengan mulur 50-70%.
  • Wool sangat elastis dan mempunyai sifat menggumpal (felting).
  • Kilau serat wool sangat bervariasi, tergantung pada susunan permukaan serat, ukuran serat, serta gelombang seratnya.
  • Serat wool tidak menyerap air dengan cepat bahkan sering menolaknya. Tetapi serat wool akan menyerap uap air dari badan atau udara sekitarnya tanpa terasa basah.
  • Serat wol lemah, tetapi kain wol sangat awet karena daya mulurnya yang besar dan tahan terhadap gesekan. Kekuatan kain wool berkisar antara 1,2 hingga 1,27 gram per denier.
  • Peregangan serat wool sangat bergantung pada kadar kelembaban dan kecepatan tarik yang dilakukan. Semakin lambat penarikan maka makin besar pula daya mulurnya.
  • Kain yang terbuat dari serat wool cenderung tahan terhadap api dibanding dengan serat-serat alam lainnya. Dengan demikian kain ini juga mempunyai sifat menahan panas yang baik.

2. Sifat Kimia Serat Wool

  • Dalam air dingin atau atau air hangat serat wool dapat menggelembung hingga 10%.
  • Serat wool umumnya bersifat amfoten yaitu dapat bereaksi dengan asam dan basa.
  • Serat wool tahan terhadap asam kecuali asam pekat yang panas karena berpotensi meyebabkan kerusakan.
  • Wool sangat mudah rusak jika terpapar logam alkali. Didalam larutan NaOH 5% yang mendidih misalnya serat wool akan segera larut.
  • Serat wool akan rusak oleh oksidator seperti kaporit akibat terputusnya ikatan sistina atau ikatan disulfida.
  • Serat wool relatif tahan terhadap serangan jamur bahkan bakteri, namun sangat mudah diserang serangga ngengat pemakan serat.
  • Wool mudah rusak oleh jamur dan serangga jika telah terkena alkali dan zat kimia lainnya. Dalam larutan NaOH yang panas wool akan larut.

Dengan berbagai sifat fisika dan kimia yang dimilikinya, serat wool secara umum sangat sesuai jika digunakan sebagai bahan utama produksi bahan kain baik dengan metode penenunan maupun perajutan. Tidak hanya terbatas pada produk pakaian saja tetapi wool juga bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun industri.

Untuk menciptakan bahan kain dengan harga yang relatif lebih murah namun dari segi kualitas tetap unnggul kebanyakan serat wool sebenarnya juga dapat dikombinasikan dengan berbagai serat lain lho. Untuk memudahkan anda dalam mengenali karakteristik kain wool campuran dari berbagai jenis serat simak pembahasan berikut.

1. Wool Dengan Kapas

Bahan wool yang terkenal hangat, tidak mudah kusut, tahan lama dan jatuhnya bagus bila digabungkan dengan katun akan menghasilkan kain wool yang memiliki daya serap sangat tinggi, nyaman digunakan dan tahan lama.

2. Wool Dengan Linen

Sebagai bahan dasar pembuatan produk tektil, serat linen sebenarnya dapat berdiri sendir menjadi bahan kain. Namun ketika kedua serat ini digabungkan maka akan menghasilkan bahan yang lebih kuat dan lebih baik.

3. Wool Dengan Sutra

Kombinasi wool dan sutra akan menghasilkan bahan kain yang memiliki kilau lembut, ringan, tidak mudah kusut, tahan lama. Keunggukan lain yang ditawarkan dari bahan ini yaitu jatuhnya akan menjadi lebih baik.

4. Wool Dengan Tiasetat

Triasetat merupakan sejeis bahan yang tidak mudah kusut dan lebih mudah dibentuk. Jadi ketika bahan ini digabungkan dengan wool mak keduanya akan menghasilkan bahan kain yang cukup hangat meski tidak akan sehangat bahan kain wool murni.

5. Wool Dengan Nilon

Kombinasi bahan wool dengan bahan nilon akan menghasilkan sejenis bahan kain yang memiliki berat yang lumayan ringan, kuat, hangat dan elastis.

6. Wool Dengan Polyester

Kombinasi wool yang lembut dengan polyester yang kuat akan menghasilkan bahan kain yang tidak mudah kusut. Jika bahan kain ini dilipat maka tidak hasil lipatannya tidak membekas dan jatuh bahan menjadi lebih baik.

7. Wool Dengan Orlon Akrilik

Kombinasi bahan wool dan orlon akrilik dengan perbandingan 40% wool dan 60% orlon akrilik akan menghasilkan bahan kain yang sangat kuat dan jika dilipat bisa kembali ke bentuk semula walaupun menjadi mudah kusut.

8. Wool Dengan Zefron Akrilik

Kombinasi wool dan zefron akrilik dengan perbandingan 50% wool dan 50% bahan zefron akrilik akan mengsilka bahan kain yang tidak mudah kusut, tidak menyusut atau mengkerut, hangat, nyaman digunakan dan tahan lama.

Demikian pembahasan singkat mengenai macam-macam serat wool, struktur serat wool dan sifat-sifat serat wool yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi informasi penting terkait dengan karakteristik, sifat dan manfaat berbagai jenis bahan kain yang lain simak terus artikel dari kami ya.

Semoga bermanfaat.

https://fitinline.com/article/read/macam-macam-serat-wool-yang-biasa-dipakai-dalam-pembuatan-produk-tekstil/