Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan merupakan syarat

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Para pakar bahasa menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir, dan secara aktual dan potensial terdiri atas klausa.

Berbagai jenis kalimat yang digunakan dalam penulisan sebuah gagasan dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah kalimat efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.

Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Baca Juga

  • Struktur Teks Ulasan, Ciri-Ciri, Beserta Contoh Kalimat

Sebuah kalimat dikatakan sebagai kalimat efektif apabila gagasan yang ada di dalamnya dapat diterima oleh pendengar maupun pembaca dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Kalimat tersebut tidak mengandung maksud yang lain atau menyimpang.

Syarat Kalimat Efektif

Terdapat beberapa syarat agar suatu kalimat bisa disebut sebagai kalimat efektif. Apa saja syaratnya?

Advertising

Advertising

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus dipenuhi. 

2. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.

3. Tidak terdapat subjek ganda

Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya menjadi sulit dipahami.

Baca Juga

  • Membedah Apa Itu Teks Diskusi, Serta Contoh, Struktur dan Tujuannya

Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.

5. Bentuknya Paralel

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.

Ciri Kalimat Efektif

Untuk mempelajari penggunaan kalimat efektif, ketahui ciri-ciri dan contoh kalimat efektif. Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif, lengkap dengan contohnya. Perhatikan juga bagaimana struktur kalimat efektif disusun agar dapat membedakannya dengan kalimat tidak efektif.

1. Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat

Struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal subjek dan predikat.

Contoh: Rangga belajar di kamar.

Subjek kalimat tersebut adalah ‘Rangga’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’

Baca Juga

Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus dihindari.

- Hindari pengulangan subjek.

Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu diulang.Contoh kalimat tidak efektif (salah): Karena dia sakit, dia tidak masuk sekolah.

Contoh kalimat efektif (benar): Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.

- Hindari sinonim kata.

Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki arti sama, gunakan salah satu saja.

Contoh kalimat tidak efektif (salah): Dia rajin berlatih agar supaya menang.
Contoh kalimat efektif (benar): Dia rajin berlatih agar menang.

- Perhatikan bentuk kata jamak.

Jika sebuah kata sudah memiliki makna jamak, tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi.

Contoh kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon berdiri.
Contoh kalimat efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri.

3. Makna yang Tepat

Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau diksinya.

Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah

Baca Juga

Kalimat tersebut membuat pembaca menjadi bingung, siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya? Supaya efektif, kalimat ini dapat diubah menjadi salah satu dari dua bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:

- Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.
- Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah

4. Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan.

Kalimat di atas tidak efektif sebab makna yang terkandung tidak logis. Apakah waktu dan tempat itu bisa dipersilakan? Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi “Untuk bapak/ibu A (nama) kami persilakan.”

5. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku

Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Contoh : Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik.

Jika mengacu pada PUEBI, kalimat tersebut termasuk kalimat tidak efektif karena kata ‘karir’ tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Seharusnya ditulis dengan ‘karier.’

Kalimat efektif harus bercirikan kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, dan kesejajaran.Lalu bagaimana cara melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif?

Izin menjawab.
Kehematan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang akan disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, tidak boros, dan perlu kehati-hatian. Sehingga cara untuk melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu perlu menghindari bentuk-bentuk yang bersinonim.

ijin menjawab cara penghematan kata dalam kalimat bisa dilakukan dengan 1. Predikatnya diubah dan dicarikan bentuk yang lain, 2. Subjeknya diubah supaya bentuknya tidak mirip dengan predikat, 3. Kata-kata yang bersinonim tidak perlu dimunculkan secara bersama, dan/atau

4. Kata yang sudah didahului penanda jamak tidak perlu diulang

penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu dengan cara 1. Dengan tidak mengulang subjek

2. Hindari penggunaan hiponim bersamaan dengan hipernim dalam satu kalimat.


3. Hindari penggunaan sinonim dua kata atau lebih dalam sebuah kalimat 4. Hindari upaya menjamakkan kata secara berlebihan.

5. Hindari penggunaan kata kepemilikan scara berulang dalam satu kalimat

Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Kehematan bukan menghilangkan kata yang dapat menambah kejelasan kalimat, melainkan menghindari kata yang memiliki fungsi sama dalam kalimat.
Cara kehematan dalam kalimat efektif yaitu : 1) Menghilangkan pengulangan subjek. 2) Menghindari pemakaian hiponimi kata. 3) Menghindari kesinoniman dalam satu kata.

4) Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Izin menjawab
Hiponimi dapat diartikan sebagai sebagai satuan bahasa (kata, frasa, kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.

Izin menjawab,

Menurut Sumarlam (2002: 45) hiponimi dapat diartikan sebagai sebagai satuan bahasa (kata, frasa, kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain. Unsur atau satuan lingual yang mencakupi berupa unsur atau satuan lingual yang berhiponim itu disebut “hipernim” atau “superordinat”.

Hiponimi adalah relasi makna yang berkaitan dengan peliputan makna spesifik dalam makna generik. Misalnya, anjing, burung, dan belalang yang berhiponim dengan binatang serta mawar, melati, dan anggrek yang berhiponim dengan bunga. Sebagai superordinat, bunga dan binatang disebut sebagai hiperonim.

Izin menjawab
Cara melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu jangan menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Untuk subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat. Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu menambahkan kata lain yang juga bermakna jamak.

Izin menjawab
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Kehematan bukan menghilangkan kata yang dapat menambah kejelasan kalimat, melainkan menghindari kata yang memiliki fungsi sama dalam kalimat.

Adapun contoh dari penghematan kalimat yaitu:

Karena saya tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. (Tidak hemat)

Karena tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. (Hemat)

Izin menjawab, cara melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu dengan hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu.

Cara melakukan penghematan kata dengan memunculkan kata yang diperlukan saja, jika ada kata yang bermakna sama bisa dihilangkan. Contoh, Rahmah minum obat dari dokter sebagai ikhtiar agar supaya sembuh dari sakit. Kata "agar" dan "supaya" mempunyai arti yang sama, jadi bisa dihilangkan salah satu.

Izin menjawab. Menurut saya, melakukan penghematan dalam kalimat dapat dilakukan dengan cara mengetahui beberapa kata yang serupa atau memiliki arti yang hampir sama agar dalam kalimat tidak terjadi pemborosan.

Izin menjawab,

Menurut saya, cara melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif memiliki beberapa syarat diantaranya:

1. Kesepadanan Struktur.

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus dipenuhi.

Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.

2. Kesepadanan Struktur. Dengan memiliki kesepadanan struktur yang baik, maka gagasan dapat dengan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. 3. Keparalelan Bentuk.

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.

4. Kehematan Kata.

Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu.

Hilangkan pengulangan subjek

Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat.

5. Hindari kesinoniman. dalam satu kalimat


Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama (sinonim), gunakan salah satunya saja. 6. Kecermatan Penalaran

Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus memperhatikan pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.

7. Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Kehematan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang akan disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, tidak boros, dan perlu kehati-hatian. Sehingga cara untuk melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu perlu menghindari bentuk-bentuk yang bersinonim dan bermakna ganda.