Kapan anak harus dibawa ke RS saat sesak nafas?

Jakarta -

Mayoritas pasien Omicron mengalami gejala yang ringan dan tingkat kesembuhannya tinggi. Bagi pasien Omicron tanpa gejala atau gejala ringan, diimbau isolasi mandiri di rumah.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian Omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat namun dari pasien yang masuk rumah sakit, 85 persen sudah sembuh.

"Sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8 persen," katanya dikutip dari laman resmi Kemenkes, Jumat (4/1/2022).

Dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen. Bagi pasien dengan kriteria tersebut wajib segera dibawa ke rumah sakit.

Kriteria gejala pasien COVID-19

Tanpa gejala

  • Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.

Gejala ringan

  • Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95 persen.

Gejala sedang

  • Pasien dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93 persen.

Gejala berat

  • Pasien dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas lebih dari 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen < 93 persen.

Kritis

  • Pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multi organ.

Simak video 'Jokowi Minta Luhut-Airlangga Evaluasi Level PPKM':

[Gambas:Video 20detik]

(kna/up)

Sesak napas adalah kondisi yang terjadi saat pernapasan terasa sulit, tidak nyaman, atau cepat. Hal ini disebabkan oleh pasokan oksigen ke dalam tubuh berkurang sehingga bagian-bagian tubuh seperti paru-paru, otot dinding dalam, dan diafragma menjadi bekerja lebih keras untuk bernapas. 

Sesak napas dapat terjadi kapan pun dan di mana pun, terutama jika memiliki kondisi atau faktor yang menyebabkannya. 

Sahabat MIKA sebaiknya tidak menganggap enteng sesak napas, karena jika tidak ditangani dengan tepat bisa berbahaya bahkan berisiko menyebabkan kematian.

Lalu, apa saja hal yang menyebabkan seseorang mengalami sesak napas tiba-tiba? Ketahui penjelasannya pada artikel berikut ini. 

Baca juga: Gejala Asma pada Anak, Pengobatan dan Tanda Bahayanya

Apa itu sesak napas?

Bernapas adalah kegiatan mengambil oksigen dari udara luar masuk melalui mulut atau hidung. Kemudian oksigen sampai di paru-paru, lalu paru-paru memompa oksigen ke seluruh tubuh untuk melakukan aktivitas. Sisa oksigen dikeluarkan menjadi karbon dioksida (co2). 

Sesak nafas, atau dalam istilah medis disebut dyspnea adalah respons alami ketika tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan energi.  

Sesak napas dapat terjadi pada orang yang sehat seperti pada orang gemuk susah napas, orang lari atau jalan cepat, sedang tegang dan ketakutan, orang tua, hingga ibu hamil.  

Kondisi ini umum dan tidak berbahaya karena memang melakukan sesuatu yang membutuhkan upaya fisik dan energi. 

Tetapi ada juga sesak napas pada orang sakit. Nah, inilah yang harus diwaspadai karena biasanya sesak menjadi gejala dari penyakit tertentu. 

Cara mengenali sesak napas darurat 

Untuk mengenali sesak napas yang berbahaya, Sahabat MIKA sebelumnya harus mengenali kondisi tubuh secara keseluruhan, apakah sehat atau sakit. 

Manusia dapat bernafas 12-20 kali per menit jika memiliki kondisi tertentu. Namun, pernapasan pada rata-rata orang sehat dengan kondisi tertentu yaitu 12-14 kali per menit. 

Selain itu, kondisi gagal napas pada manusia dianggap berbahaya jika bernapas 15 kali per menit. Klasifikasi gagal napas yaitu: 

  • 15-20 kali per menit: gawat napas ringan
  • 20-25 kali per menit: gawat napas sedang
  • 25-30 kali per menit: gawat napas berat, bisa berhenti napas

Sesak napas juga bisa berbahaya jika disertai batuk, demam, nyeri dada, dan pembesaran amandel. Segera menuju ke rumah sakit jika sedang sakit dan bernapas lebih dari 15 kali per menit segera bawa ke rs. 

Simak juga informasi tentang "Sesak Napas Mendadak Berbahayakah?" pada Bincang Sehat MIKA bersama Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K) dari Mitra Keluarga Kelapa Gading pada tayangan berikut: 

Penyebab sesak napas  

Ada berbagai macam hal yang dapat menyebabkan orang sesak napas. Selain karena hal yang wajar, sesak napas juga bisa menjadi gejala dari gangguan kesehatan tertentu, tetapi sering kali berasal dari masalah paru-paru atau kardiovaskular (berhubungan dengan jantung).

Sesak napas yang tiba-tiba dapat mengindikasikan sesuatu yang cukup serius yang memerlukan perhatian medis segera. Berikut ini penjelasan mengenai penyebab sesak napas pada manusia: 

Kondisi paru-paru

Sesak napas bisa jadi dipicu oleh saluran udara yang meradang dan menyempit, atau mengisi saluran udara dengan dahak, sehingga udara lebih sulit masuk dan keluar dari paru-paru. 

Paru-paru pun kaku dan kurang elastis sehingga lebih sulit untuk mengembang dan terisi udara. 

Beberapa kondisi paru-paru dapat menyebabkan sesak napas jangka pendek (akut), seperti: 

  • Serangan asma 
  • Emboli paru atau bekuan darah di paru-paru
  • Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau tuberkulosis
  • Pneumotoraks atau paru-paru yang kolaps
  • Penumpukan cairan di paru maupun lapisan paru-paru yang mungkin karena jantung gagal memompa secara efisien atau mungkin karena penyakit hati, kanker atau infeksi.

Selain itu, kondisi paru-paru yang menyebabkan sesak napas, terutama dalam jangka panjang (kronis), yaitu: 

  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
  • Interstitial Lung Disease (ILD) atau penyakit paru interstisial seperti fibrosis paru dan sarkoidosis
  • Bronkiektasis
  • Penyakit paru-paru akibat industri atau pekerjaan seperti asbestosis, yang disebabkan oleh paparan asbes. 
  • Kanker paru-paru

Masalah pada jantung

Beberapa orang mungkin mengalami sesak napas jangka panjang karena masalah pada jantung. Apabila penyebab sesak napas adalah masalah pada jantung, sering kali muncul tiba-tiba atau dadakan. 

Lalu, sesak napas lebih buruk saat berbaring telentang di malam hari atau saat tidur. Penyakit pada jantung yang menyebabkan sesak napas adalah: 

  • Tamponade jantung (kelebihan cairan di sekitar jantung)
  • Gagal jantung
  • Serangan jantung
  • Aritmia (masalah irama jantung) 

Kecemasan (anxiety)

Rasa cemas atau takut bisa menyebabkan sesak napas tiba-tiba. Kondisi ini merupakan respons normal karena mungkin mulai bernapas lebih cepat dan otot-otot pernapasan pun menjadi tegang.

Namun, sesak napas dapat berbahaya jika disebabkan oleh perasaan cemas berlebihan atau serangan panik. Serangan panik bisa sangat menakutkan jika ditambah merasa tidak bisa bernapas.

Saat bernapas terlalu cepat sebagai respons terhadap anxiety disorder, maka Sahabat MIKA mungkin akan menghirup lebih banyak oksigen atau disebut hiperventilasi (pernapasan berlebihan). 

Ketika Anda melakukan ini, keseimbangan gas di paru-paru pun menjadi terganggu. Sejumlah karbon dioksida biasanya tetap dalam darah. Jika Anda menghirup udara terlalu banyak daan terlalu sering, karbon dioksida pun didorong keluar melalui paru-paru. Hal ini mempengaruhi pesan yang diterima otak untuk memberitahu Anda untuk bernapas.

Selama serangan panik, selain sulit dan tidak bisa bernapas, ada gejala lain seperti:

  • Jantung berdebar-debar
  • Perasaan lemas hingga muncul rasa ingin pingsan
  • Keringat
  • Sakit
  • Anggota badan yang gemetar

Penyebab lainnya

Selain kondisi yang disebutkan sebelumnya, berikut ini beberapa penyebab sesak napas lainnya:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas, karena memerlukan lebih banyak usaha untuk bernapas maupun bergerak. Obesitas juga dapat mengembangkan sindrom hipoventilasi obesitas yaitu kadar oksigen yang lebih rendah dan kadar karbon dioksida yang lebih tinggi dalam darah karena pengaturan pernapasan yang buruk. 
  • Kekurangan berat badan karena membuat otot-otot pernapasan juga menjadi lebih lemah. 
  • Kebiasaan merokok.
  • Kondisi yang memengaruhi cara kerja otot, seperti distrofi otot, miastenia gravis, atau penyakit neuron motorik.
  • Kondisi postural yang mengubah bentuk tulang belakang, dan mempengaruhi bagaimana tulang rusuk dan paru-paru berkembang, misalnya skoliosis dan kyphosis.
  • Anemia, ketika kekurangan zat besi dalam tubuh menyebabkan lebih sedikit sel darah merah.
  • Penyakit ginjal.
  • Penyakit tiroid.

Penanganan sesak napas yang muncul tiba-tiba

Sahabat MIKA jangan pernah anggap enteng sesak napas. Jika sudah berbahaya dan memiliki kondisi tertentu, atau sedang sakit, sesak napas yang muncul tiba-tiba bisa berbahaya. 

Berikut pertolongan pertama pada sesak napas yang dapat Sahabat MIKA lakukan saat merasa sangat sesak: 

  • Cobalah untuk tetap tenang.
  • Hubungi layanan gawat darurat atau dokter pribadi Anda jika sesak napas terasa memburuk dan tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
  • Gunakan inhaler jika Anda menderita asma.
  • Gunakan oksigen jika sudah terbiasa. 
  • Berhentilah merokok jika Anda seorang perokok. Kelola berat badan agar tetap ideal. 
  • Lakukan teknik pengendalian pernapasan. 

Ada beberapa teknik pengendalian pernapasan yang dapat membantu mengurangi sesak napas seperti: 

  • Santai, lambat, bernapas dalam-dalam: tarik napas dengan lembut melalui hidung dan hembuskan melalui hidung dan mulut. Cobalah untuk tetap merasa santai dan tenang.
  • Pernapasan cepat, dapat membantu saat sesak muncul karena berjalan cepat atau menaiki tangga. Cobalah bernapas dalam ritme dengan langkah pada kecepatan yang menurut Anda nyaman.
  • Pernafasan terkendali, yang melibatkan penggunaan diafragma dan otot dada bagian bawah untuk bernapas alih-alih otot dada dan bahu bagian atas. Bernapaslah dengan lembut dan jaga agar bahu dan otot dada bagian atas tetap rileks.
  • Atur barang-barang yang Anda gunakan setiap hari agar mudah dijangkau. Cobalah untuk tetap aktif tetapi istirahatlah ketika Anda merasa sesak napas dan kemudian mulai lagi.
  • Gunakan posisi duduk dan berdiri yang nyaman dan berbeda saat Anda merasa sesak napas. 

Posisi yang berbeda sesuai dengan orang yang berbeda tetapi contohnya meliputi:

  • Saat berdiri, bersandar dari pinggul dengan lengan bawah bertumpu pada sesuatu pada ketinggian yang nyaman, seperti kursi atau permukaan kerja dapur.
  • Saat berdiri atau berjalan, letakkan tangan di pinggul atau di saku.
  • Saat duduk, condongkan tubuh ke depan, letakkan lengan bawah di lutut, di lengan kursi, atau di atas meja.

Jika sesak napas tidak mereda walaupun sudah melakukan langkah penangana tersebut, segera menuju rumah sakit. Perawatan akan tergantung pada kemungkinan penyebab sesak napas. 

Untuk memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji konsultasi tanpa antri terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga. 

Sahabat MIKA juga bisa memanfaatkan layanan telemedicine yang dimiliki oleh Mitra Keluarga. 

Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Mitra Keluarga,

life.love.laughter

Sumber rujukan:  

Shortness of breath, from: https://www.nhs.uk/conditions/shortness-of-breath/ 

9 Home Treatments for Shortness of Breath (Dyspnea), from: https://www.healthline.com/health/home-treatments-for-shortness-of-breath 

Breathlessness and Difficulty Breathing, from: https://patient.info/signs-symptoms/breathlessness-and-breathing-difficulties-dyspnoea 

Breathlessness, from: https://www.blf.org.uk/support-for-you/breathlessness/what-is-it

Anak sesak nafas kapan harus dibawa ke rumah sakit?

Bukan hanya mengganggu aktivitasnya saja, sesak napas yang dibiarkan dalam waktu yang lama juga dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, segera temui dokter di rumah sakit terdekat jika sejumlah gejala ini muncul: Napas terengah-engah, disertai dengan nyeri dada. Muntah-muntah.

Kapan sesak nafas harus ke rumah sakit?

Sesak napas juga bisa berbahaya jika disertai batuk, demam, nyeri dada, dan pembesaran amandel. Segera menuju ke rumah sakit jika sedang sakit dan bernapas lebih dari 15 kali per menit segera bawa ke rs.

Kapan harus ke dokter saat sesak nafas?

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala sesak napas, terutama yang disertai dengan berbagai keluhan, seperti: Sesak napas selama lebih dari 30 menit. Nyeri dada seperti tertekan atau tertindih yang dapat menjalar ke leher, rahang, lengan, atau punggung. Bengkak di kaki dan pergelangan kaki.

Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami sesak nafas?

Penanganan Awal Napas Berbunyi dan Sesak Napas pada Si Kecil.
Bimbing Si Kecil untuk bernapas dengan mulutnya. Bila Si Kecil sudah cukup besar, Ibu bisa memintanya untuk bernapas melalui mulut. ... .
Posisikan Si Kecil duduk dengan sedikit membungkuk. ... .
3. Longgarkan pakaian. ... .
4. Oleskan balsam..