Jakarta - Show
Mayoritas pasien Omicron mengalami gejala yang ringan dan tingkat kesembuhannya tinggi. Bagi pasien Omicron tanpa gejala atau gejala ringan, diimbau isolasi mandiri di rumah. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian Omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat namun dari pasien yang masuk rumah sakit, 85 persen sudah sembuh. "Sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8 persen," katanya dikutip dari laman resmi Kemenkes, Jumat (4/1/2022). Dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen. Bagi pasien dengan kriteria tersebut wajib segera dibawa ke rumah sakit. Kriteria gejala pasien COVID-19Tanpa gejala
Gejala ringan
Gejala sedang
Gejala berat
Kritis
Simak video 'Jokowi Minta Luhut-Airlangga Evaluasi Level PPKM': [Gambas:Video 20detik] (kna/up) Sesak napas adalah kondisi yang terjadi saat pernapasan terasa sulit, tidak nyaman, atau cepat. Hal ini disebabkan oleh pasokan oksigen ke dalam tubuh berkurang sehingga bagian-bagian tubuh seperti paru-paru, otot dinding dalam, dan diafragma menjadi bekerja lebih keras untuk bernapas. Sesak napas dapat terjadi kapan pun dan di mana pun, terutama jika memiliki kondisi atau faktor yang menyebabkannya. Sahabat MIKA sebaiknya tidak menganggap enteng sesak napas, karena jika tidak ditangani dengan tepat bisa berbahaya bahkan berisiko menyebabkan kematian. Lalu, apa saja hal yang menyebabkan seseorang mengalami sesak napas tiba-tiba? Ketahui penjelasannya pada artikel berikut ini. Baca juga: Gejala Asma pada Anak, Pengobatan dan Tanda Bahayanya Apa itu sesak napas?Bernapas adalah kegiatan mengambil oksigen dari udara luar masuk melalui mulut atau hidung. Kemudian oksigen sampai di paru-paru, lalu paru-paru memompa oksigen ke seluruh tubuh untuk melakukan aktivitas. Sisa oksigen dikeluarkan menjadi karbon dioksida (co2). Sesak nafas, atau dalam istilah medis disebut dyspnea adalah respons alami ketika tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan energi. Sesak napas dapat terjadi pada orang yang sehat seperti pada orang gemuk susah napas, orang lari atau jalan cepat, sedang tegang dan ketakutan, orang tua, hingga ibu hamil. Kondisi ini umum dan tidak berbahaya karena memang melakukan sesuatu yang membutuhkan upaya fisik dan energi. Tetapi ada juga sesak napas pada orang sakit. Nah, inilah yang harus diwaspadai karena biasanya sesak menjadi gejala dari penyakit tertentu. Cara mengenali sesak napas daruratUntuk mengenali sesak napas yang berbahaya, Sahabat MIKA sebelumnya harus mengenali kondisi tubuh secara keseluruhan, apakah sehat atau sakit. Manusia dapat bernafas 12-20 kali per menit jika memiliki kondisi tertentu. Namun, pernapasan pada rata-rata orang sehat dengan kondisi tertentu yaitu 12-14 kali per menit. Selain itu, kondisi gagal napas pada manusia dianggap berbahaya jika bernapas 15 kali per menit. Klasifikasi gagal napas yaitu:
Sesak napas juga bisa berbahaya jika disertai batuk, demam, nyeri dada, dan pembesaran amandel. Segera menuju ke rumah sakit jika sedang sakit dan bernapas lebih dari 15 kali per menit segera bawa ke rs. Simak juga informasi tentang "Sesak Napas Mendadak Berbahayakah?" pada Bincang Sehat MIKA bersama Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K) dari Mitra Keluarga Kelapa Gading pada tayangan berikut: Penyebab sesak napasAda berbagai macam hal yang dapat menyebabkan orang sesak napas. Selain karena hal yang wajar, sesak napas juga bisa menjadi gejala dari gangguan kesehatan tertentu, tetapi sering kali berasal dari masalah paru-paru atau kardiovaskular (berhubungan dengan jantung). Sesak napas yang tiba-tiba dapat mengindikasikan sesuatu yang cukup serius yang memerlukan perhatian medis segera. Berikut ini penjelasan mengenai penyebab sesak napas pada manusia: Kondisi paru-paruSesak napas bisa jadi dipicu oleh saluran udara yang meradang dan menyempit, atau mengisi saluran udara dengan dahak, sehingga udara lebih sulit masuk dan keluar dari paru-paru. Paru-paru pun kaku dan kurang elastis sehingga lebih sulit untuk mengembang dan terisi udara. Beberapa kondisi paru-paru dapat menyebabkan sesak napas jangka pendek (akut), seperti:
Selain itu, kondisi paru-paru yang menyebabkan sesak napas, terutama dalam jangka panjang (kronis), yaitu:
Masalah pada jantungBeberapa orang mungkin mengalami sesak napas jangka panjang karena masalah pada jantung. Apabila penyebab sesak napas adalah masalah pada jantung, sering kali muncul tiba-tiba atau dadakan. Lalu, sesak napas lebih buruk saat berbaring telentang di malam hari atau saat tidur. Penyakit pada jantung yang menyebabkan sesak napas adalah:
Kecemasan (anxiety)Rasa cemas atau takut bisa menyebabkan sesak napas tiba-tiba. Kondisi ini merupakan respons normal karena mungkin mulai bernapas lebih cepat dan otot-otot pernapasan pun menjadi tegang. Namun, sesak napas dapat berbahaya jika disebabkan oleh perasaan cemas berlebihan atau serangan panik. Serangan panik bisa sangat menakutkan jika ditambah merasa tidak bisa bernapas. Saat bernapas terlalu cepat sebagai respons terhadap anxiety disorder, maka Sahabat MIKA mungkin akan menghirup lebih banyak oksigen atau disebut hiperventilasi (pernapasan berlebihan). Ketika Anda melakukan ini, keseimbangan gas di paru-paru pun menjadi terganggu. Sejumlah karbon dioksida biasanya tetap dalam darah. Jika Anda menghirup udara terlalu banyak daan terlalu sering, karbon dioksida pun didorong keluar melalui paru-paru. Hal ini mempengaruhi pesan yang diterima otak untuk memberitahu Anda untuk bernapas. Selama serangan panik, selain sulit dan tidak bisa bernapas, ada gejala lain seperti:
Penyebab lainnyaSelain kondisi yang disebutkan sebelumnya, berikut ini beberapa penyebab sesak napas lainnya:
Penanganan sesak napas yang muncul tiba-tibaSahabat MIKA jangan pernah anggap enteng sesak napas. Jika sudah berbahaya dan memiliki kondisi tertentu, atau sedang sakit, sesak napas yang muncul tiba-tiba bisa berbahaya. Berikut pertolongan pertama pada sesak napas yang dapat Sahabat MIKA lakukan saat merasa sangat sesak:
Ada beberapa teknik pengendalian pernapasan yang dapat membantu mengurangi sesak napas seperti:
Posisi yang berbeda sesuai dengan orang yang berbeda tetapi contohnya meliputi:
Jika sesak napas tidak mereda walaupun sudah melakukan langkah penangana tersebut, segera menuju rumah sakit. Perawatan akan tergantung pada kemungkinan penyebab sesak napas. Untuk memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji konsultasi tanpa antri terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga. Sahabat MIKA juga bisa memanfaatkan layanan telemedicine yang dimiliki oleh Mitra Keluarga. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Mitra Keluarga, life.love.laughter — Sumber rujukan: Shortness of breath, from: https://www.nhs.uk/conditions/shortness-of-breath/ 9 Home Treatments for Shortness of Breath (Dyspnea), from: https://www.healthline.com/health/home-treatments-for-shortness-of-breath Breathlessness and Difficulty Breathing, from: https://patient.info/signs-symptoms/breathlessness-and-breathing-difficulties-dyspnoea Breathlessness, from: https://www.blf.org.uk/support-for-you/breathlessness/what-is-it Anak sesak nafas kapan harus dibawa ke rumah sakit?Bukan hanya mengganggu aktivitasnya saja, sesak napas yang dibiarkan dalam waktu yang lama juga dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, segera temui dokter di rumah sakit terdekat jika sejumlah gejala ini muncul: Napas terengah-engah, disertai dengan nyeri dada. Muntah-muntah.
Kapan sesak nafas harus ke rumah sakit?Sesak napas juga bisa berbahaya jika disertai batuk, demam, nyeri dada, dan pembesaran amandel. Segera menuju ke rumah sakit jika sedang sakit dan bernapas lebih dari 15 kali per menit segera bawa ke rs.
Kapan harus ke dokter saat sesak nafas?Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala sesak napas, terutama yang disertai dengan berbagai keluhan, seperti: Sesak napas selama lebih dari 30 menit. Nyeri dada seperti tertekan atau tertindih yang dapat menjalar ke leher, rahang, lengan, atau punggung. Bengkak di kaki dan pergelangan kaki.
Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami sesak nafas?Penanganan Awal Napas Berbunyi dan Sesak Napas pada Si Kecil. Bimbing Si Kecil untuk bernapas dengan mulutnya. Bila Si Kecil sudah cukup besar, Ibu bisa memintanya untuk bernapas melalui mulut. ... . Posisikan Si Kecil duduk dengan sedikit membungkuk. ... . 3. Longgarkan pakaian. ... . 4. Oleskan balsam.. |