Karakter dari lagu daerah diantaranya adalah

Karakter dari lagu daerah diantaranya adalah

Pixabay.com

Mengenal ciri-ciri lagu daerah, salah satunya bersifat sederhana.

GridKids.id - Lagu daerah merupakan lagu yang berasal dari daerah tertentu. Penciptaan lagu daerah juga berdasarkan adat istiadat dan budaya daerah setempat.

Pada artikel ini kita akan membahas ciri-ciri lagu daerah, Kids.

Melalui ciri-ciri lagu daerah kita dapat mempelajari perbedaannya dengan lagu-lagu nasional.

Baca Juga: Mengenal Rumah Adat Buka Pongpok yang Berasal dari Tanah Sunda

Lagu daerah menjadi identitas sebuah budaya yang harus dilestarikan. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki lagu daerah.

Lagu daerah biasanya menggunakan bahasa daerah setempat dan dinyanyikan turun temurun atau dari masa ke masa.

Untuk lebih lengkapnya, simak informasi berikut ini mengenai ciri-ciri lagu daerah.

Ciri-Ciri Lagu Daerah

Lagu daerah di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bersifat Kedaerahan

Salah satu ciri-ciri lagu daerah adalah bersifat kedaerahan. Lagu daerah memiliki lirik sesuai dengan dialek setempat yang bersifat lokal.

Soalnya, lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat, Kids. Ciri-ciri lagu daerah bersifat kedaerahan artinya hanya dipahami oleg masyarakar daerah tersebut.

2. Anonim

Lagu daerah jarang diketahui penciptanya atau anonim. Lagu tersebut memiliki karakter turun temurun karena penciptanta jarang diketahui.

Baca Juga: Rumah Pohon, Rumah Adat Suku Korowai dari Papua

Lagi daerah kebanyakan dinyanyikan hanya pada saat musim panen, bermain, meninabobokan anak, dan waktu senggang.

Lagu daerah enggak diketahui penciptanya, enggak tertulis, dan bersifat bukan untuk tujuan komersil.

3. Sederhana

Lagu daerah bersifat sederhana sehingga mudah dipelajari.

Lagu daerah enggak membutuhkan pengetahuan musik yang mendalam, seperti menulis dan membaca not balok.

Melodi dan irama pada lagu daerah cenderung sederhana sehingga enggak sulit dinyanyikan. Tangga nada yang digunakan kebanyakan tangga nada pentatonis.

4. Turun Temurun

Karakter dari lagu daerah diantaranya adalah

Pixabay.com

Ciri-ciri lagu daerah adalah turun temurun dari orang tau ke anaknya.

Ciri-ciri lagu daerah selanjutnya adalah bersifat turun temurun. Lagu daerah diturunkan dari orang tua dan kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya, Kids.

Biasanya lagu daerah diciptakan dalam kondisi alam di daerah setempat. Enggak hanya itu, lagu daerah setempat dinyanyikan pada saat anak-anak sedang bermain.

Baca Juga: Contoh Lagu Daerah yang Menggunakan Tempo Allegro dan Tempo Moderato

5. Mengandung Nilai-Nilai

Lagu daerah mengandung nilai-nilai kehidupan. Meski disusun dengan lirik yang sederhana, lagu daerah sarat akan makna kehidupan, Kids.

Lagu daerah mengandung unsur-unsur keserasian dengan lingkungan hidup sekitar, kebersamaan sosial,dan tolong menolong.

Selain itu, lagu daerah juga mengandung nilai-niai kehidupan yang khas dan unik.

Nah, itulah ciri-ciri lagu daerah, Kids. Lagu daerah dapat terus berkembang soalnya masyarakat daerah akan mewariskan dan mewariskannya kepada generasi berikutnya.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lagu daerah adalah lagu yang lahir dan berkembang dari budaya daerah setempat dan bersifat turun-temurun. Lagu daerah diwariskan secara lisan dan berkembang sesuai kondisi sosial budaya dan alam daerah sehingga satu daerah berbeda dengan daerah lain.

Lagu daerah dibangun dari irama, syair, dan instrumen, yang memiliki ciri-ciri syair yang mengisahkan budaya setempat, tata cara kehidupan sehari-hari, dan adat istiadat suatu daerah.

Lebih jelasnya, yuk, simak penjelasan tentang jenis-jenis lagu daerah, karakteristik lagu daerah, dan fungsi lagu daerah, materi Seni Budaya Kelas 8!

Jenis-Jenis Lagu Daerah

Baca Juga: 5 Lagu Daerah Sumatera Utara Beserta Penjelasannya

Terdapat jenis-jenis lagu daerah berdasarkan sifat dan asal-usulnya.

Lagu rakyat berasal dari rakyat di suatu daerah, yang tersebar secara lisan dan turun-temurun. Contohnya, lagu untuk pernikahan, kematian, berladang, berkayar, dan menenun.

Sumber: Modul Pengayaan Seni Budaya untuk Kelas 8


Page 2

Lagu klasik berkembang di pusat-pusat pemerintahan rakyat lama, seperti ibu kota kerajaan/kasultanan. Lagu ini dinilai lebih agung karena berfungsi dalam upacara-upacara adat kerajaan.

Karakteristik Lagu Daerah

Karakter dari lagu daerah diantaranya adalah

Karakteristik Lagu Daerah (Ruswanti )

Secara garis besar, terdapat sejumlah karakteristik lagu daerah di nusantara.

Lagu daerah bersifat kedaerahan, yang tampak dari syair yang digunakan, yakni menggunakan syair dam dialek kedaerahan. Contohnya, dalam dialek Jawa, lagu “Gundul-Gundul Pacul” dibaca Gundol-Gundol Pacol.

Lagu daerah menggunakan bahasa dan tema yang tergolong sederhana, seperti lagu tentang bermain dan hormat kepada orang tua. Bahkan, vokalisasinya juga mudah dan sederhana.

Lagu daerah bersifat tradisional, yang sudah ada sejak dahulu, kemudian diwariskan turun-menurun secara lisan dan spontan. Contohnya, saat bermain atau saat menasihati anak.

  1. Jarang Diketahui Penciptanya

Biasanya, lagu daerah tidak diketahui pasti siapa penciptanya karena sifatnya turun-menurun dan disampaikan secara lisan.

Sumber: Modul Pengayaan Seni Budaya untuk Kelas 8


Page 3

Fungsi Lagu Daerah

Karakter dari lagu daerah diantaranya adalah

Fungsi Lagu Daerah (Ruswanti )

Di sisi lain, sebagai musik tradisional, lagu daerah memiliki beragam fungsi. Berikut fungsi lagu daerah dalam kehidupan.

  1. Sarana Upacara Adat Budaya (Ritual)

Berbagai upacara adat di Indonesia selalu melibatkan musik tradisi. Upacara tersebut sangatlah beragam, seperti perayaan tonggak-tonggok pokok kehidupan manusia dan perayaan keagamaan, dll.

Hampir semua daerah di Indonesia menggunakan bunyi-bunyian sebagai tanda pemberitahuan. Kode informasi diwujudkan dalam pola bunyi atau nada yang disepakati. Contohnya, pemberitahuan suatu peristiwa, keadaan, penanda waktu, dan kegiatan bersama.

Hiburan yang bersifat individu akan menyegarkan kembali keletihan mental orang yang bersangkutan. Hiburan yang melibatkan orang banyak menjadi sarana merekatkan hubungan sosial antarwarga.

Lagu daerah menjadi media untuk mencari nafkah bagi seniman dan musisi. Mereka bekerja sama dengan industri rekaman, lalu menjual karya dalam bentuk pita kaset, CD, dan media online. Mereka juga melakukan pertunjukan di berbagai tempat.

Seseorang dapat mengekspresikan perasaan yang dimilikinya melalui musik. Dengan syair lagu yang digubahnya, seniman musik dapat mengkritik atau memprotes kondisi lingkungannya. Bahkan, mereka juga mengungkapkan rasa cinta dan kekagumannya kepada sesama manusia, alam, dan Tuhan.

Gerakan tari didasarkan pada ketukan-ketukan lagu yang menggambarkan makna atau arti tertentu. Contohnya, tari pakarena (Sulawesi), tari kecak (Bali), tari mandalika (NTB), dan lainnya.

Secara umum, berikut fungsi musik dalam berbagai macam kegiatan pertunjukan seni.

Sumber: Modul Pengayaan Seni Budaya untuk Kelas 8


Page 4

*Membentuk Karakter Nasionalis Melalui Lagu Daerah Nusantara*

Tantangan hari ke-29

#TantanganGurusiana

Karakter nasionalis merupakan bagian dari karakter bangsa yang perlu dikembangkan dalam gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Pengembangan karakter nasionalis dapat dilakukan dengan berbagai cara. Satu diantaranya yaitu melalui pengenalan lagu-lagu daerah nusantara.

*Karakter Nasionalis*

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya beraneka ragam. Ragam budaya tersebut berakar dari budaya-budaya daerah yang masih dipertahankan keberadaannya. Generasi muda penerus bangsa perlu mengenal dan melestarikannya.

Ragam budaya bangsa diwujudkan dalam berbagai bentuk kesenian dan karya. Kesenian daerah yang tersebar di seluruh Indonesia ada yang berupa lagu daerah, tarian daerah dan alat musik daerah. Mengenalkan lagu-lagu daerah nusantara sangat tepat untuk menanamkan rasa nasionalis dalam penguatan karakter bangsa.

Ada lima karakter bangsa yang perlu dikembangkan dalam gerakan PPK. Kelima karakter tersebut adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Masing-masing unsur karakter terdiri atas berbagai subunsur yang lebih spesifik.

Menurut Komalasari (2017:10) nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Adapun subunsur karakter nasionalis antara lain apresiasi budaya sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.

*Mengenal Lagu Daerah Nusantara*

Lagu-lagu daerah nusantara sebagai bagian dari budaya bangsa perlu dikenalkan kepada peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar. Melalui lagu-lagu daerah nusantara mereka dapat belajar tentang ragam kesenian dan budaya daerah di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke masing-masing daerah di Indonesia memiliki lagu daerah yang khas.

Lagu daerah nusantara di Indonesia banyak sekali ragamnya. Ada Butet (Aceh), Ondel-Ondel (Betawi). Manuk Dadali (Jawa Barat), Suwe Ora Jamu (Jawa Tengah), Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), dan Apuse (Papua). Selain lagu-lagu daerah tersebut, masih banyak lagi lagu daerah yang lainnya. Biasanya syair lagu daerah ditulis menggunakan bahasa daerah asalnya. Dengan demikian peserta didik di suatu daerah dapat mengenal pula ragam bahasa daerah yang terdapat pada lagu daerah yang dikenalnya.

Pengenalan lagu-lagu daerah nusantara dapat dilakukan melalui pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya dan kegiatan ekstrakurikuler. Di samping itu, dapat juga dilakukan melalui pembiasaan mendengarkan dan menyanyikan bersama-sama lagu daerah nusantara pada hari-hari tertentu. Misalnya saja pada hari Jumat setelah melakukan senam bersama, anak-anak bisa diperdengarkan lagu-lagu daerah nusantara kemudian mereka menyanyikannya bersama teman-teman di halaman sekolah.

Menyanyikan lagu daerah nusantara sangat menyenangkan bagi anak-anak. Apalagi dengan iringan musik yang menarik hati membuat mereka menjadi suka dengan ragam kesenian bangsa sendiri. Sambil menari dan bergembira ria dalam kelompok berbentuk lingkaran seolah tak ada beban yang menekan jiwa. Rasa cinta budaya bangsa dan cinta tanah air begitu terasa. Rasa persatuan dan persatuan pun tampak nyata.

Jika rasa cinta budaya bangsa telah tertanam dalam hati anak-anak sejak usia dini maka diharapkan karakter nasionalis dapat menjadi karakter kuat yang dimiliki oleh generasi bangsa. Peran guru sebagai fasilitator dalam pengembangan dan pelestarian budaya bangsa sangat dibutuhkan. Itu sebabnya guru seharusnya dapat memberikan contoh kepada peserta didiknya dalam penanaman budaya bangsa untuk memperkuat karakter nasionalis.

Kendal, 16-02-2020