Karya seni rupa yang berupa seni tekstil adalah nomor

Relief yang dimunculkan atau bibuat dalam perancangan ini akan menjadi sebuah komposisi bentuk, warna, dan jenis karekter bahan serat alam yang berasal dari tumbuhan, semua jenis serat tersebut memiliki tekstur dan karakter yang berbeda-beda. Komposisi adalah susunan unsur-unsur seni rupa yang memancarkan kesan-kesan kesatupaduan, irama, dan keseimbangan, dalam suatu karya sehingga karya itu terasa utuh, jelas dan memikat. Dalam perancangan ini komposisi yang dimaksud adalah dengan memadukan antara bahan serat alam yang memiliki karakter lembut dengan bahan serat alam yang berkarakter kasar atau kaku, serat alam yang memiliki karakter kaku atau tekstur kasar antaralain serabut kelapa, rami yang sudah dipilin menjadi tali. Dan serat alam yang mempunyai tekstur lembut yaitu gajih agel, rami yang belum dipilin. Untuk dapat mengahasilkan komposisi yang menarik juga dilakukan penataan bentuk motif atau relief yang dibuat. Baca lebih lajut

STANDAR 10.Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa 10.1 Membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan Nusantara  Membuat benda pakai dan dengan tek[r] Baca lebih lajut

Memahami Pengertian multi warna dan media dalam seni Grafis dilengkapi pengenalan teknik serta plaksanaan praktek pembuatan karya dengan full Color 2 Memahami relief print dengan multi [r] Baca lebih lajut

Memahami Pengertian multi warna dan media dalam seni Grafis dilengkapi pengenalan teknik serta plaksanaan praktek pembuatan karya dengan full Color 2.. Memahami relief print dengan mult[r] Baca lebih lajut

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan Tugas Akhir yang saya tulis ini berjudul Perancangan Artwear dengan Mengeksplorasi Teknik Seni Lipat Tekstil benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Baca lebih lajut

Senopran. 2014. NELSON MANDELA SEBAGAI INSPIRASI DALAM MEMBUAT KARYA SENI RELIEF DARI BAHAN LIMBAH KAYU. Latar belakang masalah atas dasar kekaguman akan sosok seorang Nelson mandela “ Bapak Afrika Selatan”. Perjuangan tanpa pamrihnya dalam memimpin pergerakan menumbangkan pemerintahan Apartheid di Afrika Selatan. Kurangnya penghargaan martabat manusia yang dialami oleh orang Afrika Selatan pada saat itu (1950), akibat dari kebijakan supremasi kulit putih, supremasi kulit putih menyiratkan inferioritas kulit hitam. Kekaguman tersebut digagaskan penulis dalam sebuah karya relief berbahan limbah kayu dengan mengambil objek figur Nelson Mandela. Penulis membuat perumusan masalah dan beberapa pertanyaan untuk mempermudah dalam proses penciptaan karya yang akan dibuat, yaitu :1) Bagaimana proses dan teknik mengolah kayu limbah sebagai bahan untuk membuat karya seni relief?, 2) Bagaimana memvisualisasikan perjuangan Nelson mandela dalam menghapuskan politik Apartheid dan kecintaannya terhadap karya budaya Indonesia yaitu batik ke dalam karya seni relief dari bahan limbah kayu?. Metode penciptaan yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut, Eksplorasi, Improvisasi, dan Proses Penciptaan (Forming). Sedangkan proses penciptaannya terdiri dari persiapan alat dan bahan, pembuatan sketsa, pembuatan model, pengerjaan karya, dan pengemasan karya. Kesimpulan dari hasil penciptaan karya relief ini adalah, dalam prosesnya telah menciptakan 4 (empat) buah karya. Selanjutnya karya relief ini divisualisasikan melalui tahapan penciptaan yang telah dijabarkan, dengan menggunakan media limbah kayu dengan teknik ukir menggunakan pahat dan router (mesin profil). Karya-karya yang dihasilkan merupakan konsep penulis yang diharapkan mewakili figure yang menjadi simbol persamaan ras, dimana semua orang dari berbagai suku, bangsa, negara, agama, dan warna kulit memiliki hak sama. Baca lebih lajut

Mata kuliah Kerajinan Tekstil memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami bahan makrame, tenun, tapestri, printing, sulam dan aplikasi produk tekstil serta membuat desain, berkarya dengan teknik makrame, tenun, tapestri, printing, sulam dan aplikasi produk tekstil, memilih bahan untuk menemukan bentuk baru. Materi perkuliahan mencakup konsep, desain, dan proses penciptaan karya. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan perkuliahan teori dan praktik. Evaluasi dilakukan dengan partisipasi kuliah, tes, dan karya. Baca lebih lajut

Pengangkatan objek Gedung Isola adalah sebuah gagasan yang didapatkan Penulis adanya ketertarikan dan kekaguman akan keunikan dari gedung Isola yang bergaya arsitektur Art Deco. Yang akan dijadikan karya seni ukir relief berbahan dasar kayu dengan teknik Carving. Melalui beberapa proses pembuatan yang perlu membutuhkan waktu, ini akan menjadikan sebuah pengalaman berharga dan sebuah pengembangan objek karya yang sebelumnya membuat seni ukir relief tidak menggunakan objek Gedung Isola sebagai Subject Matter. Dalam pembuatan karya seni relief ukir melalui beberapa proses yaitu proses studi gambar, proses pembuatan media kayu, proses mendesain gambar, dan proses pengukiran dengan teknik Carving, serta proses finishing sebagai tahap akhir. Teknik carving ini adalah kegiatan dimana membentuk gambar pada media bidang datar, sehingga tampak menjadi gambar 3D yang membentuk relief dengan menggunakan alat pahat ukir. Hasil karya penciptaan dari bagian skripsi ini berjumlah lima buah, karya yang masing-masing sudah sesuai ukuran dan konsep karya yang dibuat penulis. Baca lebih lajut

Pengangkatan objek Gedung Isola adalah sebuah gagasan yang didapatkan Penulis adanya ketertarikan dan kekaguman akan keunikan dari gedung Isola yang bergaya arsitektur Art Deco. Yang akan dijadikan karya seni ukir relief berbahan dasar kayu dengan teknik Carving . Melalui beberapa proses pembuatan yang perlu membutuhkan waktu, ini akan menjadikan sebuah pengalaman berharga dan sebuah pengembangan objek karya yang sebelumnya membuat seni ukir relief tidak menggunakan objek Gedung Isola sebagai Subject Matter . Dalam pembuatan karya seni relief ukir melalui beberapa proses yaitu proses studi gambar, proses pembuatan media kayu, proses mendesain gambar, dan proses pengukiran dengan teknik Carving, serta proses finishing sebagai tahap akhir. Teknik carving ini adalah kegiatan dimana membentuk gambar pada media bidang datar, sehingga tampak menjadi gambar 3D yang membentuk relief dengan menggunakan alat pahat ukir. Hasil karya penciptaan dari bagian skripsi ini berjumlah lima buah, karya yang masing-masing sudah sesuai ukuran dan konsep karya yang dibuat penulis. Baca lebih lajut

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa 10.1 Membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan Nusantara  Teknik pembuatan benda pakai dari bahan teksti[r] Baca lebih lajut

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa 10.1 Membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan Nusantara  Teknik pembuatan benda pakai dari bahan teksti[r] Baca lebih lajut

Mengekspresik an diri melalui karya seni rupa 10.1 Membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan Nusantara  Teknik pembuatan benda pakai dari bahan teksti[r] Baca lebih lajut

Mengekspresikan diri melalui Karya Seni Rupa Kompetensi Dasar : 10.1 Membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan Nusantara Indikator :  Mengidentifikasi[r] Baca lebih lajut

Mengekspresikan diri melalui Karya Seni Rupa Kompetensi Dasar : 10.1 Membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan Nusantara Indikator :  Mengidentifikasi[r] Baca lebih lajut

Mengekspre-sikan diri melalui karya seni kriya 2.1 Merancang karya seni kriya dengan memanfatkan teknik dan corak di wilayah Nusantara  Mampu menjelaskan teknik membuat suatu karya s[r] Baca lebih lajut

Mengekspre-sikan diri melalui karya seni kriya 10.1 Merancang karya seni kriya dengan memanfaat-kan teknik dan corak di mancanegara  Mampu merancang karya seni kriya dengan teknik y[r] Baca lebih lajut

Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar. Ragam hias figuratif banyak dijumpai di daerah timur seperti papua. Baca lebih lajut

Kuil Shri Mariamman secara fisik memiliki berbagai elemen estetik baik yang ada di luar maupun di dalam. Elemen tersebut antara lain berupa patung, relief, ornamen dan lain-lain. Elemen elemen estetik pada Kuil Shri Mariamman ini penuh dengan cerita-cerita sejarah yang masih kental dengan budaya India. Relief, patung serta ornamen pada dinding bangunan Kuil, tidak hanya menjadi pemanis dan penghias arsitektur Kuil, namun juga sarat akan makna. Beberapa patung yang menghias dinding Kuil menceritakan tentang kisah Dewata-Dewata tertentu, misalnya Dewa Ganesha, Dewa Muruga, Dewa Wisnu, Dewa Brahma, Dewa Siwa dan masih banyak lagi. Relief-relief yang menggambarkan bentuk Shri Krishna yang sedang meniup seruling juga bisa dilihat pada arsitektur dinding luar Kuil, selain itu ada pula simbol-simbol keberuntungan seperti relief- relief bunga teratai, ornamen bunga teratai dan angsa dan relief-relief vidyadara. Baca lebih lajut

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Baca lebih lajut

Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terwadahi dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri mencakupi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan Seni dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan “Seni Budaya dan Keterampilan.” Baca lebih lajut

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA