Karya seni rupa yang seiring dengan perkembangannya diidentikkan dengan karya kerajinan adalah

Karya seni rupa yang seiring dengan perkembangannya diidentikkan dengan karya kerajinan adalah

Karya seni rupa yang seiring dengan perkembangannya diidentikkan dengan karya kerajinan adalah
Lihat Foto

Nicholas Ryan Aditya

Salah satu seni kriya dari ISI Yogyakarta yang dipamerkan di acara Creative Economy Review 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

KOMPAS.com - Seni kriya merupakan salah satu bentuk kerajinan. Sedangkan kerajinan adalah bentuk dari keterampilan.

Kerajinan adalah karya yang dibuat dengan tangan sendiri. Lalu apakah yang dimaksud dengan seni kriya?

Dilansir dari Visual Arts Cork, seni kriya adalah karya seni yang dihasilkan dengan keterampilan tangan manusia. Karya tersebut memperlihatkan nilai estetika atau keindahan dan juga bisa berfungsi.

Seni kriya juga bisa disebut sebagai kerajinan tangan. Secara istilah, kriya diambil dari bahasa sansekerta "krya" yang berarti mengerjakan.

Sehingga secara singkat, seni kriya adalah seni kerajinan tangan denga proses pembuatannya menggunakan tangan manusia, serta membutuhkan ketrampilan khusus.

Baca juga: Pekan Kerajinan Jawa Barat 2019 Sebentar Lagi, Ada Apa Saja?

Banyak yang tidak sadar bahwa yang digunakan orang sehari-hari merupakan seni kriya, seperti perhiasan, produk kayu atau mebel, pakaian, dan massih banyak lainnya.

Sejarahnya, seni kriya sudah ditemukan sejak jaman prasejarah. Dibuktikan dengan adanya penemuan benda-benda dari zaman batu.

Dahulu benda-benda tersebut dibuat dengan tanah liat, batu, dan logam yang memiliki fungsi dan manfaat, seperti untuk berburu, tempat, dan bertani.

Ini kemudian berkembang dengan menambahkan nilai seni atau art, seperti pembuatan tembikar dengan beberapa hiasan.

Seni kriya atau kerajinan tangan tidak pernah lepas dengan seni dekorasi dan seni terapan.

KOMPAS.com - Indonesia memiliki beragam kesenian dan sering kita temui dilingkungan masyarakat.

Salah satu kesenian tersebut adalah seni kriya. Bentuk kesenian yang umum kita kenal dan sudah menjadi warisan leluhur adalah seni kriya.

Keberadaan seni kriya sangat dengan aktivitas dan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni kriya merupakan seni kerajinan tangan. 

Dilansir dari buku Seni Kriya dan Kerajinan (2011) karya Timur Raharjo, seni kriya merupakan salah satu cabang seni rupa yang memiliki akar kuat, yakni nilai tradisi yang bermutu tinggi atau bernilai adi luhung.

Baca juga: Pengertian Seni Rupa Terapan Dua Dimensi

Dalam Terminologi dan Perwujudan Seni Kriya Masa Lalu dan Masa Kini sebuah Pendekatan Historis-Arkeologi (2002) karya Timbul Haryono, secara etimologi berasal dari kata “Kr” (bhs. Sanskerta) yang berarti ‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi ‘karya, kriya dan kerja’.

Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni.

Dilansir jurnal Arkeologi Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya (2001), karya Atmosudiro dan kawan-kawan, seni kriya adalah semua hasil karya manusia yang memerlukan keahlian khusus yang berkaitan dengan tangan, sehingga kriya sering disebut kerajinan tangan.

Seni kriya dihasilkan melalui keahlian manusia dalam mengolah bahan mentah, menjadi produk dan ruang lingkupnya dapat ditelusuri melalui bahan yang dipergunakan tersebut.

Diantaranya batu, tanah liat, kayu, logam, benang, tulang, cangkang kerang, kulit, kaca, dedaunan, buah kering, plastik, atau serat.

Baca juga: Macam-macam Aliran Seni Lukis

Fungsi seni kriya

Sebagai barang seni, produk seni kriya memiliki beberapa fungsi. Berikut fungsi-fungsi seni kriya:

Benda dekorasi pada produk kriya lebih menekankan pada fungsi sebagai pajangan, seperti hiasan dinding, cinderamata, ukiran, patung, dan lainnya.

  • Benda Terapan (Siap Pakai)

Sebagai benda terapan, produk kriya memiliki sifat nyaman yang tidak meninggalkan unsur keindahan, seperti perabotan (furniture), keramik (gerabah), anyaman, senjata, dan lain-lain.

Baca juga: Sejarah sebagai Seni

Berbentuk sederhana, mudah didapatkan dan dikerjakan, harga relatif murah dapat dicontohkan seperti boneka, permainan dakon dan kipas kertas merupakan salah satu wujud kriya yang berfungsi sebagai benda mainan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jakarta -

Seni kriya adalah seni yang dihasilkan menggunakan tangan, melalui berbagai media seni. Karya seni kriya dapat dikategorikan sebagai karya seni rupa.

Istilah seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta, yakni kata "krya" berarti mengerjakan. Kata tersebut kemudian berkembang menjadi karya, kriya, dan kerja.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kriya adalah pekerjaan (kerajinan tangan). Sedangkan dalam bahasa Inggris, kriya disebut craft, berarti energi atau kekuatan, yang digambarkan dengan suatu keterampilan untuk mengerjakan atau membuat sesuatu.


Jika disimpulkan, maka pengertian seni kriya adalah seni yang dihasilkan dari keterampilan tangan (hand skill).

Sejarah Seni Kriya

Keberadaan seni kriya telah ada sejak zaman Prasejarah. Hal itu dapat dibuktikan dari adanya temuan benda-benda yang ada sejak zaman neolitikum (batu muda), seperti dikutip dalam buku buku Seni Budaya oleh Aep Saefulah.
Ciri kebudayaan dari zaman neolitikum adalah manusia sudah hidup menetap dan pembuatan peralatan dari batunya sudah diasah sehingga lebih halus.

Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, Kegiatan utama manusia purba pada saat itu adalah berburu dan mengumpulkan makanan. Peningkatan pasokan makanan yang dihasilkan membuat mereka membuat sebuah kerajinan, seperti batu, tembikar, tekstil, logam, dan hal-hal lainya.

Pembuatan tembikar dari tanah liat yang digunakan sebagai wadah, adalah salah satu benda karya seni kriya yang ditemukan pada zaman neolitikum. Dari pembuatan barang kerajinan tersebut, mereka telah menunjukkan bakat dalam membuat alat dan senjata.


Dalam perkembangannya, karya seni kriya identik dengan seni kerajinan karena terlihat dari cara pembuatannya menggunakan tangan (handmade).

Fungsi Seni Kriya


Fungsi seni kriya secara garis besar, adalah sebagai berikut:

1. Hiasan

Hasil produk dari seni kriya ini banyak digunakan untuk benda pajangan, atau sebagai dekorasi, sehingga sering mengalami berbagai pengembangan. Dalam hal ini seni kriya termasuk dalam seni rupa murni (fine art), kerana lebih mengutamakan keindahan (estetis) sebagai pemenuhan emosi dari pada fungsi kegunaanya.

Contohnya: patung, hiasan dinding, karya seni ukir, cinderamata, dan lain sebagainya.

2. Benda Terapan

Berbeda dengan seni murni yang lebih mengutamakan keindahan sebagai hiasan, karya seni kriya dalam seni terapan (applied art) justru mengutamakan fungsinya praktis kegunaannya. Produk hasil bendanya siap untuk pakai, nyaman, namun tidak juga menghilangkan unsur keindahannya.

Contohnya: peralatan rumah tangga, pakaian, furniture, keramik, perhiasan dan lain sebagainya.

3. Benda Mainan

Beberapa produk seni kriya juga dapat difungsikan sebagai objek bermain. Benda atau alat permainan yang dijumpai biasanya berbentuk sederhana dari bahan yang mudah didapatkan, dan dikerjakan sehingga harganya relatif murah.

Contohnya: Kipas tangan, congklak, boneka, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Seni Kriya


Jenis karya seni kriya dapat dibuat berdasarkan bahan dasar dan teknik yang digunakannya.

Bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam. Seni kriya nusantara telah mengalami perkembangan, karena adanya perubahan zaman dan juga tuntutan pasar. Namun, masih banyak pula yang masih mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisionalnya.

Seni Kriya Kayu

Pembuatan seni kriya ini bendanya akan selalu menggabungkan nilai fungsi dan juga nilai hias dengan menggunakan bahan dari kayu. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti contohnya patung, wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir- ukiran.

Seni Kriya Tekstil

Bahan dasar kriya tekstil adalah kain yang terbuat dari serat. Tekstil memiliki lingkup yang luas dengan cakupan berbagai macam jenis kain yang dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipres, maupun teknik pembuatan kain lainya. Contohnya adalah karya batik, dan karya tenun.

Seni Kriya Keramik

Seni kriya keramik adalah benda yang bahan dasarnya dari tanah liat yang dibakar. Dalam pembuatanya, teknik yang biasanya dipakai adalah teknik slab(lempeng), putar (throwing), pilin, dan cetak tuang.

Seni Kriya Logam

Logam akan menjadi berbagai macam benda kerajinan. Teknik pembuatan seni kriya logam terdiri dari teknik cetak lilin (cire perdue) dan teknik bivalve.

Seni Kriya Kulit

Seni kriya kulit adalah karya seni yang bahan dasar pembuatanya menggunakan kulit. Umumnya, kulit biasa digunakan dalam seni kriya kulit adalah kulit sapi, buaya, ular dan kerbau. Kulit tersebut nantinya akan diolah melalui beberapa proses dengan menggunakan cairan atau zat tertentu. Contoh hasil seni kriya kulit adalah alat music rebana, dompet, tas, sepatu, ikat pinggang, dan masih banyak lagi.

Seni Kriya Batu

Sesuai dengan Namanya, bahan dasar pembuatanya adalah batu. Batu yang biasa digunakan adalah batu fosil, jasper, batu akik, batu permata, dan lain-lain. Batu kemudian akan diolah dan dibentuk sedemikian rupa, agar terlihat indah.

Simak Video "Kisah di Balik Lukisan 'Berburu Celeng' Milik Seniman Djoko Pekik"



(lus/lus)