Kata hubung yang digunakan apabila peristiwa 1 dan 2 terjadi bersamaan yaitu

Kata hubung yang digunakan apabila peristiwa 1 dan 2 terjadi bersamaan yaitu

Dalam Bahasa Indonesia, konjungsi sendiri merupakan kata hubung. Di artikel ini kita akan belajar bersama tentang konjungsi yang lebih spesifik yakni konjungsi temporal. Seperti apa pengertian, macam, dan contoh kalimat yang menggunakan konjungsi temporal? Simak penjelasannya sampai akhir ya.

--

Berbicara mengenai konjungsi, pastinya materi ini sering ditanyakan dalam beberapa materi pelajaran Bahasa Indonesia bukan? Konjungsi itu sendiri bisa menghubungkan dua satuan bahasa, baik yang sederat maupun yang tidak. Tapi, tahukah kamu bahwa dalam Bahasa Indonesia itu banyak sekali macam dari konjungsi? Eits, di artikel kali ini, kita akan bahas secara khusus tentang konjungsi temporal. Mmm... apa itu konjungsi temporal, ya? Baca selengkapnya, yuk! 

Pengertian Konjungsi Temporal

Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel bahwa konjungsi adalah kata hubung. Nah, kalau temporal sendiri jika dilihat dari KBBI, temporal adalah hal yang berhubungan dengan waktu. Sampai di sini kita pahami bahwa pengertian konjungsi temporal adalah kata hubung yang berkenaan dengan waktu, baik dalam kalimat atau antarkalimat itu sendiri. Dengan kata lain, konjungsi temporal bisa disebut juga dengan konjungsi waktu.

Jenis-Jenis Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal terbagi menjadi 2 jenis, yakni konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat. Supaya lebih memahami kedua jenis perbedaan konjungsi temporal tersebut, berikut penjelasannya.

Baca Juga: Penggunaan Tanda Baca, Fungsi, dan Contohnya, Lengkap!

1. Konjungsi Temporal Sederajat

Pada konjungsi temporal sederajat, konjungsi bersifat setara. Artinya, konjungsi ini ditempatkan pada tengah kalimat. Dengan kata lain, konjungsi menjadi penghubung di kalimat majemuk setara. Perlu diketahui pula bahwa konjungsi temporal sederajat ini tidak bisa diletakkan di awal atau akhir kalimat.

Contoh Konjungsi Temporal Sederajat

Adapun yang termasuk dalam contoh konjungsi temporal sederajat antara lain:

  • kemudian
  • lalu
  • selanjutnya 
  • setelahnya
  • sebelumnya

2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Berbeda dengan konjungsi temporal sederajat, konjungsi temporal tidak sederajat ini menghubungkan beberapa kalimat (majemuk bertingkat dan/atau majemuk setara). Jenis konjungsi ini pun bisa diletakkan di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat.

Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Adapun yang termasuk dalam contoh konjungsi temporal tidak sederajat antara lain:

  • kemudian
  • lalu
  • selanjutnya 
  • setelahnya
  • sebelumnya

Kata hubung yang digunakan apabila peristiwa 1 dan 2 terjadi bersamaan yaitu

Baca Juga: Majas: Pengertian, Jenis, dan Contohnya (Lengkap)

Contoh Kalimat yang Menggunakan Konjungsi Temporal

Berikut akan ditampilkan beberapa contoh konjungsi temporal, baik yang sederajat dan yang tidak sederajat.

1. Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Sederajat

  1. Setelah minyak sudah panas, kemudian masukkan bumbu yang sudah ditumbuk halus.
  2. Hani kehilangan tasnya, lalu ia segera melaporkan kejadian itu kepada polisi. 
  3. Kondisi tubuhnya sudah membaik, selanjutnya ia akan dipindah ke ruang perawatan umum.
  4. Ratu mengikuti kegiatan paskribra siang ini, setelahnya ia berlatih pencak silat bersama teman-temannya..
  5. Perutnya masih saja terasa sakit, padahal sebelumnya ia sudah berobat ke dokter minggu lalu.

2. Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

  1. Ayah berangkat bekerja, ketika adik sedang tertidur.
  2. Sementara air direbus, siapkan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan penyedap.
  3. Apabila hari mulai gelap, lampu di jalan itu mulai dinyalakan
  4. Adik terbangun dari tidurnya, saat mendengar suara ayah memanggil namanya.
  5. Sejak kemarin, kota itu diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Kata hubung yang digunakan apabila peristiwa 1 dan 2 terjadi bersamaan yaitu

Baca Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Konjungsi Antarkalimat

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai pengertian, jenis, dan contoh konjungsi temporal. Gimana, sudah paham kan sekarang? Kalau ada materi pelajaran yang menurut kamu sulit buat dijawab, foto soal kamu di roboguru. Tanya jawab soal via Whatsapp secara gratis. Penasaran? Langsung aja yuk foto soal tersulit kamu sekarang juga!

Kata hubung yang digunakan apabila peristiwa 1 dan 2 terjadi bersamaan yaitu

Sumber Referensi:

Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

https://kbbi.web.id/temporal (diakses 19 Januari 2020)

Sumber Foto:

Foto header artikel. Tautan: https://www.freepik.com/free-vector/set-old-rope-frames-corners-different-unique-styles_10600528.htm#page=1&query=rope&position=13

Jakarta -

Konjungsi temporal adalah salah satu kata hubung yang terdapat dalam suatu susunan kalimat. Konjungsi temporal ini menjelaskan hubungan waktu antar peristiwa. Apa saja contoh konjungsi temporal?


Dalam modul Bahasa Indonesia C Setara SMA/MA Kelas XII karya Ami Rahmawati, S.S, dkk, konjungsi temporal atau kata hubung waktu didefinisikan sebagai kata penghubung yang berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan.


Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi diartikan sebagai ungkapan penghubung (pertemuan) antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.


Konjungsi temporal sebagai kata hubung mengacu pada waktu, sekaligus berfungsi menjadi penghubung antar bagian dalam teks.


Hubungan antar bagian dalam teks (kohesi) ini sangat penting untuk diperhatikan, agar mampu menciptakan keserasian setiap unsur yang disambungkan.


Karena terciptanya susunan kata yang baik, akan membuat teks tersebut lebih mudah dipahami.

Jenis Konjungsi Temporal


Konjungsi temporal yang menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua jenis bagian, yaitu:

1. Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat. Konjungsi sebelumnya dan sesudahnya akan dihubungkan dengan dua derajat. Konjungsi ini tidak dapat diletakkan pada awal maupun akhir kalimat.


Contoh konjungsi sederajat adalah lalu, kemudian, sebelum, setelah, sesudah, dan selanjutnya.


2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat. Konjungsi temporal tidak sederajat juga bisa diletakkan di awal, tengah, dan akhir kalimat.


Contoh konjungsi temporalnya adalah kata apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sampai, sedari, setelah, sebelum, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, setelah, sesudah, tatkala, waktu, dan sebagainya.

Contoh Konjungsi Temporal

1. Contoh kalimat konjungsi temporal sederajat


- Andri sampai di sekolah terlebih dahulu sebelum Bayu.

- Sinta merasa sakit kepala, kemudian ia pun bergegas mencari obat.

- Ibu sedang memasak nasi goreng, lalu ibu mencoba mencicipi masakannya.

- Setelah kopi diseduh dalam gelas, kemudian masukkan gula sesuai dengan selera.

- Kumpulan barang bekas yang sudah dibersihkan, selanjutnya akan dibuat menjadi kerajinan.

- Anggi mengikuti pembelajaran matematika di sekolah pagi ini, setelahnya ia memiliki jadwal pelajaran olahraga.

- Dompet Hanif ketinggalan di rumah, lalu ia segera pulang ke rumah untuk mengambilnya.

2. Contoh kalimat konjungsi temporal tidak sederajat


- Tasya sikat gigi terlebih dahulu, sebelum ia tidur.

- Ketika aku merasa bosan, aku akan menonton film favoritku.

- Nenek berjanji mengajak Kakak dan Adik untuk berkebun, apabila sekolah sudah libur.

- Semenjak kakek meninggal, nenek menjadi sering termenung.

- Ayah bekerja dari pukul 9 pagi hingga 6 sore.

- Andi lebih suka belajar sambil mendengarkan musik.

- Rina membeli tas berwarna merah sementara Susi membeli sepatu.

- Ibu merasa senang ketika Ayah memberikan bunga padanya.

- Tatkala Yusuf masih menjadi siswa SMA, ia sering mendapatkan beasiswa.

- Selama hujan masih turun deras, Lia akan tetap meneduh.


Nah, itulah pengertian, fungsi, jenis, dan contoh konjungsi temporal. Sekarang detikers sudah memahaminya, kan?

Simak Video "Malaysia-Indonesia Sepakat Perkuat Bahasa Melayu"



(faz/faz)