Kata kata buat anak manasik haji

Kata kata buat anak manasik haji

Ratusan Siswa dari Yayasan Lempabaga Pendidikan Islam An Nida Purwokerto mengikuti manasik haji, Jumat (24/8) di Alun-alun Purwokerto. Manasik haji diikuti peserta dari jenjang TK, SD dan SMP yang dibagi bebeberapa kelompok.

Kepala Sekolah SD An Nida Mohammad Arief Rahman Wahid, selaku ketua panitia mengatakan, manasik haji merupakan kegiatan rutin diselenggarakan setiap tahun oleh lembaganya. Hal tersebut bertujuan untuk mengedukasi memberi pemahaman dan ilmu berhaji dan dapat memberikan semangat dan motivasi kepada siswa agar mereka memiliki niat yang kuat untuk melaksanakan ibadah haji dikemudian hari. Mengingat ibadah haji ibadah yang agung dan menjadi salah saltu ibadah yang masuk rukun islam.

“Peserta terdiri dari anak-anak TK 60 anak, SD 224 anak dan SMP 35 anak,” kata Arif.

Arif menambahkan rangkaian manasik haji yang dilakukan ramah dengan anak-anak mengingat susasana di Alun-alun sangat panas. Semula pemberangkatan dengan menggunakan ihram, menuju arofah untuk wukuf di Arafah. Kemudian peserta melakukan thawaf di Ka’bah dialnjutkan melakukan ibadah sai sebanyak tujuh putaran, kemudian minum air zam-zam sebagai sariat. Kemudian bermalam di Mina dan Musdalifah untuk mengajarkan anak menjamak sholat, kemudian lempar jumroh Ula, Wusto dan Aqobah.

“Kegiatan terakhir adalah pos tahalul atau potong rambung. Yang sebenarnya untuk laki laki dipotong gundul dan wanita minimal 3 helai,” tambahnya

Untuk memotivasi anak-anak, penyelenggara memilih peserta terbaik dalam manasik haji, akan diberikan penghargaan.

Parsito

Kata kata buat anak manasik haji

Surakarta – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta kerja sama dengan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Banjarsari menggelar manasik haji untuk TK se-kecamatan Banjasari, di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali, Jumat, (23/2).

Acara ini di ikuti oleh 9 Gugus dengan peserta 1500 santri dan 1500 wali santri ditambah 20 panitia dan  9 tutor (pemandu manasik). Selain itu, juga di hadiri dari Penyuluh Agama Islam Kota Surakarta Pardi.

“Ini merupakan acara tahunan yang selalu rutin dilaksanakan setiap tahun oleh IGTK dan PGRI Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta,” kata Ketua IGTK Kecamatan Banjarsari, Yuni Martono.

Menurutnya, tujuan diadakannya peragaan manasik haji bagi santri TK se Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta agar santri/ anak mengetahui tata cara melaksanakan ibadah haji dan umrah baik secara teori maupun secara praktek. Sebab, anak yang masih suci akan mudah menerima ilmu pendidikan manasik dan akan teringat hingga dewasa atau tua nanti.

“Ada kata mutiara mengatakan belajar di waktu kecil ibarat mengukur di atas batu,” ungkapnya.

Ia menambahkan agar kegiatan manasik seperti ini tidak hanya cukup praktek di Asrama Haji Donohudan saja tapi ditindak lanjuti teorinya di sekolah agar anak anak memahami bentuk tentang manasik haji. Agar kemudian pada saatnya di panggil Allah menunaikan ibadah haji ke baitullah Mekkah al Mukaromah sudah punya bekal ilmu yang cukup.

“Selain itu, mereka melaksanakan syarat rukun haji dengan baik dan mabrur,” paparnya.

Kegiatan praktek manasik haji bagi santri TK tersebut di mulai pukul 06.30 hingga 10.00 WIB. Kegiatan tersebut  berjalan dengan tertib dan lancar hingga selesai dan diakhiri dengan do'a dan pulang ke tempat masing masing. (rma)

Kata kata buat anak manasik haji

PWMJATENG.COM, KENDAL – ‘Labbaikallahumma labbaik, laa syariikalaka labbaik, innal hamda wanni’mata laka walmulk, laa syariikalak’.

Itulah talbiyah, bacaan seseorang yang telah niat haji dan umroh. Hukum membacanya adalah sunah muakkad, tetapi sebagian pendapat ulama mengatakan wajib. Tetapi suara bacaan talbiyah itu terdengar bersahut sahutan yang keluar dari mulut-mulut kecil anak-anak TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) se Kec. Weleri. Mereka sedang mengikuti manasik haji di halaman Kantor Kec. Weleri pada Sabtu (12/10).

Sebanyak 640 anak TK ABA yang mengikuti pembelajaran rukun Islam ke lima. Mereka mengenakan pakaian ihram, serba putih, didampingi oleh orang tua masing-masing yang juga mengenakan pakaian warna putih, mengelilingi miniatur ka’bah, sedang melaksanakan tawaf.

Ketua panitia, Hezti Rumani mengatakan, manasik haji untuk anak-anak TK ABA se Kec. Weleri sebagai kegiatan rutin sekali dalam dua tahun. “Untuk tahun ini diselenggarakan dalam rangka tahun baru Islam 1441 H, milad IGABA dan Milad satu abad TK Aisyiyah Bustanul Athfal. Adapun tema yang kita angkat adalah berkhidmad untuk negeri” kata Hezti.

Dijelaskannya, manasik haji ini sebagai forum sillaturrahmi antar orang tua siswa dengan guru, antara siswa dan siswa, juga sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan lebih dini tentang haji kepada anak-anak TK.

Kata kata buat anak manasik haji
JAJARAN GURU. Guru-guru TK ABA Kec. Weleri usai mendampingi dan membimbing anak-anak didiknya dalam manasik haji pose bersama (foto dok gofur)

Menurut Hezti, rukun Islam yang ke lima perlu ditanamkan kepada anak-anak didik, karena memiliki nilai-nilai luhur yang mampu berkarakter Islam dan berakhlakul karimah.
Hezti dan jajaran guru-guru memahami, bahwa anak-anak TK dunianya adalah bermain, sehingga wajar dan bisa dimaklumi mereka masih banyak yang kurang disiplin. “Yang jelas ini pengenalan awal tentang ibadah haji melalui manasik yang bisa membuat mereka ceria dan suasananya meriah” ujarnya.

Beliau berharap anak-anak yang telah mengikuti manasik, meskipun masih sederhana tetapi memahami tentang haji. “Mereka diharapkan paham tentang ibadah haji yaitu dibutuhkan kesiapan mental, fisik, sabar dan biaya yang tidak sedikit” ungkapnya.
“Lebih dari itu mereka hafal bacaan-bacaannya, disiplin, mandiri dan benar-benar mengetahui rukun-rukun haji” sambungnya.

Untuk memahamkan anak-anak didik tentang haji, beliau juga berharap orang tua dan guru bisa menindaklanjuti kegiatan manasik haji tersebut di rumah maupun di sekoklahan masing-masing. “Kegiatan manasik haji memang perlu dievaluasi bersama agar ke depan kegiatan seperti ini akan lebih baik”.

Sedangkan ketua Majelis Dikdasmen PC Aisyiyah Weleri, Hj. Slamet Rahayu menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh guru TK ABA se Kec.Weleri yang telah melaksanakan manasik haji dengan peserta anak-anak didik.
“Kegiatan ini sebagai media menggembirakan anak-anak TK dan orang tuanya dan sebagai daya tarik untuk syiar TK ABA di Weleri sehingga ke depan seluruh TK ABA dapat berkembang dan maju” kata Rahayu.

Menurutnya, TK ABA di Weleri harus dikembangkan dari sisi kualitas maupun kuantitas dan berharap kelak anak-anak TK yang saat ini selesai menunaikan manasik haji besok ke depan ketika berusia dewasa mampu menunaikan ibadah haji yang sesungguhnya.
“Kami yakin anak-anak yang sejak kecil ini kita tanamkan dan latih manasik haji, mereka entah kapan ada keinginan kuat untuk melaksanakan syariat Islam, yaitu haji” pungkasnya. (Fur/MPI Kendal)