Kegiatan pertama yang harus kamu lakukan ketika bangun tidur adalah Brainly

Halodoc, Jakarta - Ketika kamu terlelap, organ-organ tubuh turut beristirahat, sementara tubuh melakukan regenerasi. Inilah mengapa kamu harus menerapkan pola tidur sehat dan mengurangi begadang, karena kurang tidur membuat tubuh bekerja ekstra keras, sehingga kamu akan kelelahan keesokan harinya.

Terkadang, kamu bahkan akan bermimpi saat tidur. Namun, ternyata ada beberapa tahapan yang harus kamu lalui sebelum akhirnya kamu benar-benar terlelap. Setelah memejamkan mata, kamu pasti butuh waktu beberapa menit hingga benar-benar tidur nyenyak. Apa saja tahapan tidur ini? Yuk, simak ulasannya sampai selesai, ya!

  • Tahap 1 NREM

Tahap NREM (Non-Rapid Eye Movement) dikenal juga dengan tidur ayam. Istilah ini sudah tidak asing di telinga kamu. Tidur ayam adalah istilah yang menjelaskan kondisi tidur, tetapi pikiran, mental, dan tubuh kamu berada di tengah-tengah antara tidur terlelap dan setengah sadar. Pada fase ini, otak merilis gelombang beta, gelombang cepat dan kecil.

Pada fase 1 NREM, kamu masih bisa dibangunkan atau terbangun dengan mudah meski sudah terlelap. Selain itu, aktivitas otot dan pergerakan mata ketika kamu memasuki tahap tidur ini akan lambat.

Ketika kinerja otak mulai melambat, organ penting ini juga merilis gelombang alpha. Ini ditandai dengan munculnya sensasi aneh yang kamu rasakan, seperti nyata tetapi kamu sedang memejamkan mata. Kamu akan mengalami sensasi seperti terjatuh hingga tersentak kaget, atau merasakan ada seseorang yang memanggil nama kamu. Sensasi ini disebut dengan halusinasi hypnagogic. Sentakan mengejutkan yang kamu rasakan disebut sentakan mioklonik.

  • Tahap 2 NREM

Memasuki tahap 2 NREM dalam tidur, pernapasan, dan denyut jantung semakin teratur, diikuti dengan penurunan suhu tubuh. Pada tahapan ini, kesadaran kamu semakin menurun. Meski kamu mendengar suara-suara, kamu tidak terlalu paham yang sedang terjadi.

Gerakan mata berhenti dan terjadi perambatan gelombang otak pada fase ini. Tubuh bersiap tidur nyenyak dengan hadirnya spindle tidur. Bekerjasama dengan K-complex, dua aktivitas ini  melindungi tidur sekaligus menekan adanya respon rangsangan dari luar.

  • Tahap 3 NREM

Setelah melalui tahap kedua, di tahap ini kamu tertidur lebih nyenyak. Otak merilis gelombang delta yang membuat kamu menjadi kurang responsif. Pada tahap ini tidak terindikasi adanya gerakan otot atau gerakan mata. Fase ini menjadi tahap transisi antara tidur nyaman dan tidur terlelap.

Kamu akan sulit dibangunkan pada tahap ini. Setelah berhasil terbangun, kamu masih harus menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar, atau ‘mengumpulkan nyawa’ bukan tidak mungkin, terjadi aktivitas tanpa disadari, seperti ngompol, mengigau, hingga berjalan sambil tidur. Pada tahapan ini tubuh melakukan perbaikan atau regenerasi jaringan sekaligus meningkatkan pasokan darah menuju ke otot, juga memperkuat imunitas tubuh.

  • Tahap REM

Sekarang, kamu memasuki tahap akhir atau REM (Rapid Eye Movement) alias tidur bermimpi. Berbeda dengan tahap 2 dan 3, pada tahap ini, terjadi peningkatan aktivitas karena munculnya mimpi, seperti napas dan detak jantung yang semakin cepat, pergerakan mata yang cenderung agresif, gelisah, hingga tekanan darah yang mengalami peningkatan.

Mimpi terjadi karena adanya peningkatan aktivitas pada otak, tetapi otot justru mengalami kelumpuhan sementara. Data dari The American Sleep Foundation menyatakan seseorang kira-kira menghabiskan 20 persen dari waktu tidur pada tahapan ini atau selama 70 hingga 90 menit.

Kalau masih kurang jelas, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc yang sudah tersedia dan bisa kamu download di ponsel kamu. Yuk, pakai Halodoc untuk memudahkan urusan kesehatan tubuh!

Baca juga:

  • Tips Supaya Lebih Gampang Tidur
  • Berapa Jam Waktu Tidur yang Ideal?
  • Tips Mengatasi Kurang Tidur

Orang bisa pingsan kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, memberikan pertolongan pertama pada orang pingsan bukan hanya tugas dokter dan perawat. Semua orang perlu mengetahui cara memberikan pertolongan yang tepat pada orang pingsan, agar penanganan awal dapat dilakukan.

Pingsan terjadi ketika otak kekurangan pasokan darah, sehingga asupan oksigen dan gula darah ke otak juga berkurang. Padahal, keduanya dibutuhkan oleh otak untuk dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya, dapat terjadi penurunan kesadaran untuk sementara waktu.

Kegiatan pertama yang harus kamu lakukan ketika bangun tidur adalah Brainly

Selain karena berkurangnya aliran oksigen dan gula darah ke otak, pingsan juga bisa disebabkan oleh kelelahan atau beberapa kondisi medis dan penyakit tertentu, seperti:

  • Hipoglikemia
  • Gangguan jantung, misalnya kelainan irama jantung (aritmia) dan gagal jantung
  • Serangan panik
  • Gangguan elektrolit
  • Penurunan tekanan darah yang drastis, misalnya karena hipotensi ortostatik atau dehidrasi

Gejala Lain yang Perlu Diwaspadai ketika Seseorang Pingsan

Pingsan dapat dialami oleh siapa pun dan kapan saja. Misalnya, ketika tubuh terlalu lelah, telat makan, mengubah posisi tubuh terlalu cepat, atau saat berdesak-desakan di dalam kendaraan umum.

Kondisi tersebut dapat memicu penurunan tekanan darah dan detak jantung, sehingga asupan darah ke otak berkurang dan mengakibatkan penurunan kesadaran.

Pingsan yang bukan disebabkan oleh kondisi medis serius biasanya tidak berbahaya dan penderitanya bisa sadar dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Namun, pingsan perlu diwaspadai jika disertai tanda dan gejala lain, seperti:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas atau tidak napas bernapas spontan
  • Detak jantung tidak teratur
  • Bibir membiru
  • Kulit pucat dan dingin
  • Kejang
  • Tampak kebingungan
  • Sakit kepala
  • Pingsan setelah mengalami cedera kepala

Seseorang yang mengalami pingsan disertai beberapa hal di atas perlu segera mendapat pertolongan medis dan dibawa ke UGD rumah sakit terdekat.

Langkah Pertolongan Pertama pada Orang Pingsan

Penanganan terhadap orang pingsan sebenarnya tergantung pada penyebabnya. Namun, ada cara umum yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada orang pingsan, sebelum orang tersebut ditolong oleh dokter di rumah sakit.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang tepat untuk menolong orang yang pingsan:

  • Pindahkan orang yang pingsan ke lokasi yang aman dan nyaman, misalnya jika pingsan di jalan, coba pindahkan orang tersebut ke tepi jalan
  • Jika pingsan disebabkan oleh hawa panas, pindahkan orang tersebut ke tempat yang lebih teduh dan pastikan dia mendapatkan udara segar
  • Minta bantuan orang lain untuk menghubungi ambulans atau rumah sakit terdekat
  • Periksa kondisi orang yang pingsan, panggil orang tersebut dan lihat apakah ia dapat memberi respon atau menjawab panggilan
  • Perhatikan juga apakah orang tersebut dapat bernapas dan terdapat denyut nadi di lehernya
  • Posisikan secara terlentang dan naikkan kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm dari dada, guna mengembalikan aliran darah kembali ke otak. Jika pingsan saat duduk, baringkan orang tersebut di lantai atau permukaan yang datar
  • Jangan lupa untuk melonggarkan pakaiannya, agar dia dapat lebih mudah dan nyaman untuk bernapas
  • Ketika sadar, berikan dia minuman manis, seperti teh manis, untuk meningkatkan gula darah dan mengembalikan energi yang diperlukan tubuhnya
  • Jika dia muntah, miringkan kepalanya agar tidak tersedak dan muntahannya tidak mengenai dirinya
  • Jika orang tersebut tetap tidak sadarkan diri hingga beberapa menit lamanya, tidak bernapas, atau denyut nadinya tidak terdeteksi, berikan napas buatan dan CPR sambil menunggu ambulans datang

Orang yang telah sadar dari pingsan disarankan untuk tidak terlalu cepat berdiri. Dia perlu didudukkan atau beristirahat setidaknya selama 15–20 menit, agar pingsan tidak terulang kembali.

Tanyakan apakah dia masih mengalami gejala, seperti sesak napas, sakit kepala, lemas, atau sulit menggerakkan bagian tubuh tertentu.

Jangan tunda untuk segera membawanya ke UGD rumah sakit terdekat dan mendapat pertolongan dari dokter, jika orang yang pingsan tersebut mengeluhkan beberapa gejala di atas, sedang hamil, mengalami cedera kepala, atau menunjukkan gejala lain, seperti linglung, penglihatan buram, sulit bicara, demam, atau kejang.

Apabila Anda melihat secara langsung ada orang yang tidak sadarkan diri, berikanlah pertolongan pertama pada orang pingsan dengan cara-cara di atas, sambil menunggu bantuan medis datang.

Terakhir diperbarui: 2 Februari 2022

Apa yang harus kita lakukan saat bangun tidur?

5 Rutinitas Pagi yang Wajib dilakukan Setelah Bangun Tidur, Apa....
Merapikan tempat tidur. ... .
Membersihkan kamar. ... .
Minum air mineral. ... .
Lakukan peregangan tubuh atau olahraga kecil sebentar. ... .
Mandi agar tubuh semakin segar..

Apa pertama kali yang kamu lakukan setelah bangun dari tidur?

Biasakan Lakukan 4 Kegiatan Sederhana Ini saat Bangun Tidur, yuk!.
Minum Cukup Air Putih. Cairan tubuh tidak hanya hilang atau berkurang saat kita beraktivitas dan berada di luar ruangan saja. ... .
2 Memejamkan Mata dan Melakukan Meditasi. ... .
Melakukan Peregangan. ... .
Makan Buah dan Sayur..