Kelebihan dan kekurangan metode Ceramah dan Demonstrasi

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R “ S A I N S ” | 75 pemberitahuan searah dari pengajar ke pebelajar. Metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar didefinisikan sebagai cara menyampaikan suatu materi pelajaran dengan penuturan secara lisan kepada siswa atau khalayak ramai. Metode ceramah juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru di depan kelas atau kelompok individu. Dari beberapa pengertian tersebut menggambarkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode ceramah, kegitan dalam kelas di dominasi oleh guru bukan pada siswa, dan dalam hal ini guru menyampaikan materinya secara lisan dan searah. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan ketika metode ceramah digunakan dalam pembelajaran. Keduanya dapat dijabarkan sebagai berikut: Kelebihan Metode Ceramah a. Cakupan materi yang diberikan banyak; b. Tenaga dan waktu yang dibutuhkan tidak banyak tetapi semua siswa dapat menerima materi pelajaran secara bersamaan; c. Suasana kelas tenang karena siswa melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi siswa secara menyeluruh; d. Melatih siswa untuk menggunakan indra pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan informasi dengan cepat dan tepat; e. Dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam belajar; dan f. Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan, jika bahan banyak sedangkan waktu terbatas maka dapat dibicarakan pokok-pokok permasalahannya saja, sedangkan bila waktu masih panjang dapat dijelaskan lebih mendetail. Kekurangan Metode Ceramah a. Interaksi cenderung bersifat teacher centered berpusat pada guru; b. Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah; c. Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru; d. Siswa kurang menangkap apa yang dimaksudkan oleh guru, jika ceramah berisi istilah-istilah yang kurangtidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah kepada verbalisme; 76 | M e t o d e P e m b e l a j a r a n e. Tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah. Karena siswa hanya diarahkan untuk mengikuti pikiran guru; f. Kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kecakapan dan kesempatan mengeluarkan pendapat; g. Bila guru menyampaikan bahan banyak dalam waktu yang terbatas, maka akan menimbulkan kesan pemompaan atau pemaksaan terhadap kemapuan penerimaan siswa; dan h. Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang, kerena guru kurang memperhatikan faktor-faktor psikologis siswa, sehingga bahan yang dijelaskan menjadi kabur. Untuk mengatasi kekurangan tentang metode ceramah dalam pelaksanan pembelajaran dapat dilakukan diantarana sebagai berikut: a. Untuk menghilangkan kesalahpahaman siswa terhadap materi yang diberikan, hendaknya diberi penjelasan beserta keterangan- keterangan, gerak-gerik, dan contoh yang memadai dan bila perlu menggunakan media yang representative; b. Selingilah metode ceramah dengan metode lainnya untuk menghilangkan kebosanan siswa. c. Susunlah ceramah secara sistematis; d. Mengulang kata atau istilah-istilah yang digunakan secara jelas, dapat membantu siswa yang kurang atau lambat kemampuan dan daya tangkapnya; dan e. Carilah umpan balik sebanyak mungkin sewaktu ceramah berlangsung.

Lihat dokumen lengkap (171 Halaman - 1.55MB)

Read Full PDF PackageRead Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Read

PDF Pack

Pengertian Metode Ceramah dan Tanya Jawab: Metode ceramah dan tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa serta cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus di jawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. (Djamarah, 2010: 94 – 97). Metode ceramah dan tanya jawab menurut Djamarah (2010:95) adalah metode tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Mengingat metode ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan maka penggunaannya harus di dukung dengan metode lain. Karena itu, setelah guru memberikan ceramah, maka di pandang perlu untuk memberikan kepada siswanya mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa teradap apa yang telah di sampaikan guru melalui metode ceramah. Metode ceramah dan tanya jawab menurut Djamarah (2010:97) adalah metode yng boleh di katakan metode tradisional, karena sejak dahulu meode ini telah di gunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru, tetapi metode ini tetap tidak bisa di tinggalkan nbegitu saja dalam kegiatan pengajaran seperi di pedesaan yang kekurangan fasilitas.  Metode ceramah dan tanya jawab menurut Djamarah (2010:95) adalah metode tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Mengingat metode ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan maka penggunaannya harus di dukung dengan metode lain. Karena itu, setelah guru memberikan ceramah, maka di pandang perlu untuk memberikan kepada siswanya mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah di sampaikan guru melalui metode ceramah. Dalam penulisan ini, peneliti juga mengartikan sebagai pembelajaran tradisional. Metode pembelajaran tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan lebih banyak menggunakan ceramah dan tanya jawab. Teknik pembelajaran ini pada umumnya menyampaikan informasi, menggunakan ide dan prinsip serta untuk menyampaikan perintah atau tugas. Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal) tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran (Nurhadi,2004:35). Pembelajaran dimulai dengan penyajian atau penjelasan materi pelajaran. Setelah penyajian materi, guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa untuk menanyakan hal – hal yang belum jelas, dan pada akhir pelajaran guru memberi tugas – tugas rumah. Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2006:44) menjelaskan bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memerhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab). Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin, dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik. Menurut Djamarah (2010:99) langkah-langkah metode ceramah dan tanya jawab sebagai berikut:

  1. Persiapan : Menciptakan kondisi belajar siswa.
  2. Pelaksanaan :
    • Penyajian, guru menyampaikan bahan pelajaran
    • asosiasi / komparasi, artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah yang telah diterimanya melalui tanya jawab
  3. Evaluasi / tindak lanjut : Mengadakan penilaian tehadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diterimanya, melalui tes tulisan atau tugas lain

Metode ini menurut Djamarah (2010:97) metode ceramah dan tanya jawab mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain sebagai berikut : a. Kelebihan
  1. Guru mudah menguasai kelas
  2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
  3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
  4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
  5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
b. Kekurangan
  1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata – kata)
  2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya
  3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
  4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali
  5. Menyebabkan siswa menjadi pasif
c. Untuk mengatasi kekurangan metode ini adalah :
  1. Mentampaikan garis besar bahan ajar,baik secara lisan maupun tertulis
  2. Menyelingi dengan contoh – contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan peserta didik, sekali – kali lakukan humor yang menunjang pembelajaran.
  3. Mengontrol arah pembicaraan agar tidak monoton, dan melakukan penekanan- penekanan pada materi – materi tertentu.
  4. Mengakhiri ceranah dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal – hal yang belum jelas.

Referensi : Roestiyah 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Depdikbud.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.