Pengamatan naturalistik adalah metode penelitian yang digunakan dalam psikologi dan ilmu sosial lainnya di mana peserta penelitian diamati di lingkungan alami mereka. Tidak seperti eksperimen laboratorium yang melibatkan pengujian hipotesis dan variabel pengontrol, pengamatan naturalistik hanya memerlukan pencatatan apa yang diamati dalam pengaturan tertentu.
Observasi naturalistik melibatkan mengamati subjek yang menarik dalam pengaturan normal mereka sehari-hari . Kadang-kadang disebut sebagai kerja lapangan karena mengharuskan peneliti untuk turun ke lapangan (pengaturan alam) untuk mengumpulkan data tentang partisipannya. Pengamatan naturalistik menelusuri akarnya kembali ke penelitian antropologi dan perilaku hewan. Misalnya, antropolog budaya Margaret Mead menggunakan observasi naturalistik untuk mempelajari kehidupan sehari-hari berbagai kelompok di Pasifik Selatan. Pendekatan ini tidak selalu mengharuskan peneliti untuk mengamati orang-orang di lingkungan eksotis seperti itu. Ini dapat dilakukan dalam segala jenis pengaturan sosial atau organisasi , termasuk kantor, sekolah, bar, penjara, kamar asrama, papan pesan online, atau hampir semua tempat lain di mana orang dapat diamati. Misalnya, psikolog Sylvia Scribner menggunakan observasi naturalistik untuk menyelidiki bagaimana orang membuat keputusan dalam berbagai profesi. Untuk melakukannya, dia menemani orang-orang—mulai dari tukang susu, kasir, hingga operator mesin—saat mereka melakukan rutinitas kerja rutin mereka. Pengamatan naturalistik berharga ketika seorang peneliti ingin mempelajari lebih banyak tentang orang-orang dalam lingkungan sosial atau budaya tertentu tetapi tidak dapat mengumpulkan informasi dengan cara lain. Terkadang mempelajari orang di lab dapat memengaruhi perilaku mereka, biaya yang mahal, atau keduanya. Misalnya, jika seorang peneliti ingin mempelajari perilaku pembeli di minggu-minggu menjelang liburan Natal, tidak praktis untuk membangun toko di lab. Ditambah lagi, bahkan jika peneliti melakukannya, tidak mungkin mendapatkan respon yang sama dari partisipan seperti berbelanja di toko di dunia nyata. Pengamatan naturalistik menawarkan kesempatan untuk mengamati perilaku pembeli, dan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap situasi tersebut, memiliki potensi untuk menghasilkan ide-ide baru untuk hipotesis atau jalan penelitian tertentu. Metode tersebut menuntut peneliti untuk membenamkan diri dalam setting yang sedang dipelajari. Ini biasanya melibatkan pengambilan catatan lapangan yang berlebihan. Peneliti juga dapat mewawancarai orang-orang tertentu yang terlibat dalam situasi tersebut, mengumpulkan dokumen dari latar, dan membuat rekaman audio atau video. Dalam penelitiannya tentang pengambilan keputusan dalam pekerjaan yang berbeda, misalnya, Scribner tidak hanya mencatat detail, dia juga mengumpulkan setiap potongan bahan tertulis yang dibaca dan diproduksi oleh pesertanya, dan memotret peralatan yang mereka gunakan. Sebelum terjun ke lapangan, peneliti yang melakukan observasi naturalistik harus menentukan ruang lingkup penelitiannya. Sementara peneliti mungkin ingin mempelajari segala sesuatu tentang orang-orang di lingkungan yang dipilih, ini mungkin tidak realistis mengingat kompleksitas perilaku manusia. Akibatnya, peneliti harus memfokuskan pengamatan pada perilaku dan tanggapan spesifik yang paling mereka minati untuk dipelajari. Misalnya, peneliti mungkin memilih untuk mengumpulkan data kuantitatif dengan menghitung berapa kali perilaku tertentu terjadi. Jadi, jika peneliti tertarik pada interaksi pemilik anjing dengan anjingnya, mereka mungkin menghitung berapa kali pemilik berbicara dengan anjingnya selama berjalan-jalan. Di sisi lain, banyak data yang dikumpulkan selama observasi naturalistik, termasuk catatan, rekaman audio dan video dan wawancara, adalah data kualitatif yang mengharuskan peneliti untuk menggambarkan, menganalisis, dan menafsirkan apa yang diamati. Cara lain peneliti dapat membatasi ruang lingkup penelitian adalah dengan menggunakan metode pengambilan sampel tertentu. Ini akan memungkinkan mereka untuk mengumpulkan sampel data yang representatif tentang perilaku subjek tanpa harus mengamati semua yang dilakukan subjek setiap saat. Metode pengambilan sampel meliputi:
Ada sejumlah keuntungan pengamatan naturalistik. Ini termasuk:
Terlepas dari nilainya dalam situasi tertentu, pengamatan naturalistik dapat memiliki sejumlah kelemahan, termasuk:
Kelebihan, Kelemahan, dan Jenis-Jenis dari Observasi - Penjelasan mengenai apa saja kelemahan dan kelebihan observasi, serta jenis-jenis observasi. Observasi pada tingkat ini biasanya difasilitasi oleh instrumen yang sederhana seperti cheklist dan skala penilaian. Beberapa training juga diperlukan. Kelebihan dan Kelemahan Observasi Kelemahan Observasi Gibson & Mitchell (1995 : 263), Mc. Millan & Schumacher (2001 : 276) menunjukan beberapa kelemahan observasi sebagai berikut :a. Kemampuan manusia untuk menyimpan secara akurat terhadap kesan yang diperoleh dari hasil pengamatan sangat terbatas, baik dalam hal jumlah maupun lamanya kesan (informasi) itu bisa disimpan. Akibatnya ada sesuatu yang mungkin hilang atau tidak lengkap. Gibson & Mitchell (1995 : 23) mencatat bahwa tidak banyak orang yang mampu menyimpan kesan yang amat luas dan detail. Oleh sebab itu, para observer perlu alat bantu observasi. Seorang peneliti yang melakukan observasi terhadap sejumlah siswa dalam satu kelas tentu akan mengalami kesulitan jika harus menyimpan informasi berapa anak yang ada dalam kelas itu, berapa jumlah anak laki – laki dan berapa pula jumlah perempuan, siapa duduk dekat siapa, dan bajunya berwarna apa. Apalagi jika informasi itu harus disimpan dalam waktu lama.b. Cara pandang individu terhadap obyek yang sama juga belum tentu sama, sebab setiap oran memiliki frame yang unik yang mungkin berbeda dengan yang lain. Akibatnya, kesan yang diperoleh juga tidak sama dan penilaiannya pun tidak sama. Gibson & Mitchell (1995 : 263) menunjukan bahwa hasil pengamatan sangat dipengaruhi oleh daya adaptasi, kebiasaan, keinginan, prasangka, dan proyeksi.c. Kesan seseorang terhadap suatu obyek juga tidak selalu sama. Akibatnya penafsiran dan penilaian yang diberikan terhadap obyek yang sama menjadi tidak sama. Seseorang yang memegang teguh norma sosial , ketika melihat seorang remaja rambutnya disemir dengan warna – warni plus mengenakan anting, mungkin kita akan punya kesan remaja itu nakal. Tetapi bagi observer lain yang mudah menerima nilai – nilai baru akan mempunyai kesan berbeda, mungkin tampilan remaja tersebut dipandang sesuai perkembangan zaman, bahkan ia menilai positif.d. Ada kecenderungan pada manusia dalam menilai sesuatu menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah mendasrkan pada sifat yang menonjol. Seorang observer dalam memberikan penilaian terhadap seorang siswa kadang masih terpengaruh ia “anak siapa”, atau memberi penilaian dengan pertimbangan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan aspek yang sedang dinilai. Tidak jarang orang memberikan penilaian terhadap seseorang yang dengan melihat tampilannya, padahal tampilan kadang tidak menggambarkan realitas yang sesungguhnya. (Pemahaman Individu oleh Drs. Anwar Sutoyo, M.Pd, 2012 : 91 – 93).Kelebihan Observasi
Jenis-Jenis ObservasiAda beberapa jenis observasi yang lazim dilakukan oleh konselor atau peneliti, yaitu :1. Dilihat dari keterlibatan subyek terhadap obyek yang sedang diobservasi (observee), observasi bisa dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
Sekian Artikel Kelebihan, Kelemahan, dan Jenis-Jenis dari Observasi. |