Kelebihan dan kekurangan sumber dana internal dan eksternal

Pendanaan eksternal adalah segala bentuk pendanaan yang berasal dari luar perusahaan. Pendanaan eksternal atau external financing menjadi salah satu cara perusahaan agar bisa memperoleh dana dalam jumlah besar untuk mendukung kegiatan bisnisnya. External financing ini diperlukan karena tidak selamanya pendanaan dari dalam perusahaan sendiri bisa menutupi kebutuhan.

Bagi suatu perusahaan, pendanaan dari pihak luar berfungsi sebagai sumber modal jangka panjang seperti ekspansi bisnis misalnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan pendanaan eksternal menjadi andalan dari banyak perusahaan-perusahaan besar. Sumber pendanaan eksternal bentuknya juga lebih variatif daripada pendanaan yang berasal dari perusahaan.

Macam-Macam Sumber Pendanaan Eksternal

Jika pendanaan internal yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri diperoleh dari keuntungan yang ditahan (retained earning) berbeda halnya dengan pendanaan eksternal. Di dalam external financing terdapat beberapa sumber pendanaan, yaitu :

1. Ekuitas

Sumber pendanaan eksternal bisa diperoleh perusahaan dari ekuitas yang dijualnya misalnya saham. Melalui ekuitas perusahaan bisa mendapatkan modal besar dari para investor maupun grup swasta.

Sebagai imbalan atas pendanaan yang diberikan kepada perusahaan melalui ekuitasnya maka investor tersebut berhak atas sebagian perusahaan sesuai persentase saham yang dimilikinya.

Pendanaan melalui ekuitas bisa didapatkan dari Penawaran Umum Perdana (IPO) yang dilakukan perusahaan. Imbalan yang diberikan kepada pemilik dana yaitu dengan memberikan deviden atau bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.

2. Modal Ventura

Sumber pendanaan eksternal selanjutnya adalah melalui modal ventura. Disini pemilik modal akan memberikan dana melalui lembaga keuangan yang disebut sebagai perusahaan ventura. 

Namun biasanya untuk mendapatkan pendanaan dari modal ventura ini tidaklah mudah karena seleksi dilakukan secara ketat dan selektif.

3. Investasi

Perusahaan dapat juga memperoleh pendanaan eksternal dari investor individu maupun perusahaan yang lain. Investor tersebut akan memberikan dana dalam jumlah tertentu yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan operasional ataupun proyek yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Pinjaman Bank

Pinjaman dari bank menjadi sumber pendanaan eksternal yang paling umum dipilih pelaku usaha maupun perusahaan. Mendapatkan modal melalui pinjaman bank memang lebih mudah dan bisa mencapai jumlah besar. Selain itu perusahaan tidak perlu membuat dan mengeluarkan surat utang untuk meminjam uang kepada lembaga keuangan seperti bank.

Bank atau lembaga keuangan non bank nantinya akan memberikan penawaran kepada nasabah dengan tenor tertentu. Biasanya nasabah juga akan diminta untuk memberikan jaminan atas pinjaman tersebut. Jaminan yang diberikan umumnya adalah aset perusahaan yang digunakan dalam kegiatan operasionalnya.

5. Hibah

Sumber pendanaan eksternal bagi perusahaan mungkin saja diperoleh dari pemberian pihak lain dalam hal ini biasanya berasal dari pemerintah. Pendanaan pemberian yang disebut hibah ini dapat juga berasal dari badan-badan amal tertentu.

Hibah tersebut akan diberikan kepada perusahaan yang telah memenuhi kriteria tertentu misalnya melakukan produksi yang ramah lingkungan.

6. Crowdfunding

Pendanaan eksternal bisa dilakukan menggunakan media sosial yang disebut crowdfunding. Perusahaan akan mendapatkan sumbangan dari masyarakat yang umumnya dilakukan melalui website maupun media sosial. Meskipun biasanya setiap orang hanya menyumbang dalam jumlah kecil namun tidak menutup kemungkinan jumlah total yang diperoleh menjadi besar.

Kesimpulannya, pendanaan eksternal adalah pendanaan yang dibutuhkan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Jika Anda membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha, Anda bisa mengajukan pinjaman usaha melalui Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain proses mudah dan cepat, Anda bisa mendapatkan tingkat bunga dan biaya kompetitif berdasarkan sistem credit-scoring modern mulai dari 1% per bulan. Daftar Investree sekarang juga dan kembangkan usaha Anda. Dengan modal tersebut, Anda bisa mengembangkan usaha dengan lancar dan maksimal.

Referensi :

Wibowo Subekti. 17 Oktober 2020. Sumber Pendanaan Perusahaan. Wibowopajak.com : https://bit.ly/3DSdbKn

7 Mei 2019. Apa Itu External Financing?. Wartaekonomi.co.id : https://bit.ly/3s1Vgyq

Kelebihan dan kekurangan sumber dana internal dan eksternal
Kelebihan dan kekurangan sumber dana internal dan eksternal

Apa itu: Pendanaan perusahaan (company funding) adalah suntikan uang dari penyandang dana kepada perusahaan. Terkadang, kita juga menyebutnya sebagai pembiayaan perusahaan.

Secara umum, dua sumber pendanaan: ekuitas (saham) dan utang. Penyandang dana ekuitas kita sebut sebagai investor saham, pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Untuk utang, itu dapat mengambil beragam sumber, mulai dari pinjaman bank, penerbitan obligasi korporasi, medium term notes atau commercial papers. Sehingga, penyandang dana utang dapat mengambil beragam nama seperti kreditur, investor surat utang, pemegang obligasi atau investor obligasi.

Tujuan pendanaan perusahaan

Pendanaan adalah bahan bakar agar bisnis berjalan. Perusahaan membutuhkan dana untuk berbagai tujuan, termasuk:

  • Memulai bisnis baru, misalnya untuk menyewa kantor, peralatan baru dan membayar iklan.
  • Menjalankan bisnis, misalnya untuk memenuhi likuiditas jangka pendek, dan modal kerja atau untuk membiayai penelitian komersial.
  • Memperluas bisnis, misalnya untuk menambah cabang baru, membeli mesin produksi atau membangun fasilitas produksi yang baru.

Mengapa perusahaan baru sulit memperoleh pendanaan

Dibandingkan perusahaan yang mapan, perusahaan baru sulit untuk mengumpulkan dana. Risiko mereka tinggi karena belum memiliki rekam jejak operasi dan kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Itu membuat penyandang dana enggan meminjamkan uang mereka.

Di sisi lain, penyandang dana menginginkan uang mereka bertambah. Mereka membandingkan risiko dan tingkat pengembalian sebelum memutuskan untuk meminjamkan uang. Ketika mereka menganggap perusahaan berisiko tinggi, mereka enggan menyuntikkan dana. Dan, jika bersedia, untuk mengkompensasi risiko yang tinggi, mereka mensyaratkan pengembalian atau bunga yang tinggi.

Perusahaan baru memiliki risiko gagal tinggi karena hanya memiliki beberapa pelanggan. Mereka mengandalkan pembiayaan eksternal untuk menjalankan bisnis, alih-alih dari menjual produk. Mereka memiliki pendapatan yang terbatas karena hanya memiliki beberapa pelanggan. Selain itu, mereka mungkin harus menghadapi tekanan kompetitif dari perusahaan lain yang lebih mapan.

Jenis pendanaan perusahaan

Perusahaan dapat mengambil beragam sumber untuk memperoleh dana. Perusahaan baru biasanya mengandalkan suntikan dana dari pemilik. Karena risiko tinggi, mereka mungkin kesulitan untuk mengakses pendanaan dari pasar modal atau bank.

Secara umum, kita dapat mengklasifikasikan jenis pendanaan bisnis melalui beragam cara. Pertama, kita dapat mengkategorikan berdasarkan jangka waktu.

  • Pendanaan jangka pendek. Biasanya, perusahaan harus melunasi kembali dalam waktu satu tahun atau kurang. Contohnya adalah anjak piutang, pinjaman bank, dan commercial papers.
  • Pendanaan menengah jangka panjang. Jatuh temponya dua tahun atau lebih. Contoh pendanaan jangka menengah panjang adalah medium term notes, obligasi korporasi, dan saham.

Kedua, kita dapat mengklasifikasikan pendanaan berdasarkan sumbernya.

  1. Pendanaan internal
  2. Pendanaan eksternal

Pendanaan internal

Uang berasal dari internal perusahaan, yakni dari laba ditahan. Dari total laba bersih yang dibukukan, perusahaan mendistribusikan sebagian sebagai dividen kepada pemegang saham. Untuk sisanya, mereka simpan sebagai laba ditahan. Perusahaan dapat menggunakan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan operasi ataupun untuk mendukung pendanaan ekspansi bisnis.

Pendanaan eksternal

Uang berasal dari pihak eksternal, baik untuk modal ekuitas atau utang. Perusahaan dapat mengumpulkan uang dari pasar modal dengan menerbitkan surat utang atau saham, atau, perusahaan meminjam ke bank.

Pendanaan eksternal biasanya untuk ekspansi seperti mendirikan fasilitas produksi baru atau mengakuisisi perusahaan lain. Aksi korporasi semacam itu biasanya membutuhkan dana yang signifikan, lebih besar daripada yang dapat dibiayai secara internal.

Sumber eksternal mencakup berbagai jenis, berikut diantaranya:

Anjak piutang (factoring). Perusahaan menjual faktur mereka ke lembaga keuangan seperti perusahaan pembiayaan. Mereka melakukan ini untuk mendapatkan sejumlah uang tunai langsung.

Fasilitas cerukan (overdraft facility). Bank mengijinkan perusahaan untuk mengambil lebih banyak uang daripada yang ada di rekening banknya sampai batas yang disetujui.

Modal saham. Perusahaan meminta pemilik untuk menambahkan modal ke perusahaan. Atau, perusahaan dapat menerbitkan saham di pasar modal untuk mengumpulkan dana.

Line of credit. Ini adalah pinjaman bank tanpa jaminan. Bank menentukan jumlah maksimum pinjaman yang dapat ditarik oleh perusahaan selama periode tertentu, biasanya satu tahun. Perusahaan harus membayar fee tertentu atau persentase tertentu dari pinjaman di rekening koran (checking account) di bank.

Kredit bergulir. Ini mirip dengan line of credit dengan biaya tambahan selain bunga. Jangka waktunya mungkin dua sampai lima tahun.

Pinjaman ini tidak memiliki jumlah pembayaran tetap. Perusahaan dapat menarik pinjaman, melunasi, kemudian menarik kembali dengan cara apa pun dan berapa kali, sampai akhir masa pengaturan kredit bergulir.

Commercial paper. Ini adalah surat berharga pasar uang dan mewakili pinjaman tanpa jaminan. Perusahaan menerbitkannya untuk memperoleh dana jangka pendek guna memenuhi piutang usaha atau liabilitas lain yang jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang.

Medium term notes. Ini adalah surat utang jangka menengah. Perusahaan menerbitkannya dengan menawarkan kupon tetap atau mengambang. Berbeda dengan obligasi korporasi, perusahaan dapat menawarkannya terus menerus melalui berbagai broker alih-alih menerbitkan jumlah penuh sekaligus. Di Indonesia, perdagangannya adalah melalui over the counter, tidak di pasar modal.

Obligasi korporasi. Ini adalah surat utang jangka panjang, biasanya ditransaksikan melalui pasar modal dan dengan nominal yang besar daripada medium term notes. Instrumen ini dapat mengambil beragam jenis, fixed rate bonds, floating rate bond, zero-coupon bonds, putable bonds, callable bonds, convertible bonds, unsecured bonds, senior bonds atau subordinated bonds.

Hipotek. Ini adalah pinjaman bank, dijamin dengan properti dan memiliki jangka waktu yang lama.

Hibah. Pendanaan ini biasanya berasal dari badan amal atau pemerintah untuk membantu bisnis dengan kriteria tertentu seperti ramah lingkungan atau menyediakan pekerjaan di daerah tertentu.

Crowdfunding. Pendanaan berasal dari sejumlah besar orang, masing-masing menyumbang dana yang relatif kecil. Model pendanaan ini biasanya melalui website atau media sosial.

Modal ventura. Ini adalah pendanaan ekuitas swasta dan biasanya diberikan kepada perusahaan baru atau startup. Perusahaan ekuitas swasta mengumpulkan dana dari individu kaya, bank investasi, atau lembaga keuangan lainnya.