Kelompok yang termasuk gemeinschaft of place ditunjukkan pada nomor

Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Petani baduy menunggu dimulainya penanaman padi huma di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (26/10/2017). Masyarakat petani baduy memasuki musim bercocok tanam padi huma sesuai dengan kalender adat dan panen diperkirakan enam bulan ke depan dengan membuka ladang di kawasan hutan milik adat maupun menyewa lahan orang lain. KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

KOMPAS.com - Kelompok sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari beberapa individu yang hidup bersama dengan hubungan timbal balik yang intensif dan teratur.

Kelompok sosial dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, sosiolog Jerman, Ferdinand Tonnies dalam Gemeinschaft und Gesellschaft atau Community and Society (1887) membedakan tipe kelompok sosial menjadi dua yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaft.

Konsep-konsep tersebut digunakan untuk membedakan antara kehidupan perkotaan dan pedesaan atau kehidupan komunitas dan kehidupan dalam masyarakat massa.

Apa pengertian Gemeinschaft dan Gesellschaft?

Untuk memahami apa itu Gemeinschaft dan Gesellschaft, simak penjelasan berikut ini:

Baca juga: Pengertian Lembaga Sosial

Gemeinschaft

Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau masyarakat komunal. Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban.

Gemeinschaft adalah asosiasi sosial di mana individu-individu cenderung ke arah komunitas sosial daripada keinginan dan kebutuhan individu mereka.

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama, anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alami dan kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan yang telah dikodratkan.

Biasanya paguyuban lahir dari dalam diri individu ditandai dengan rasa solidaritas dan identitas yang sama. Keinginan untuk berhubungan didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan tindakan.

Oleh Ardhiatama Purnama Aji

Sejarah Indonesia–yang amat panjang–memungkinkan keberadaan kelompok sosial jenis gemeinschaft untuk berkesempatan menjalankan peranan penting. Tapi apakah benar demikian? Apa sih sebenarnya gemeinschaft itu? Kalau udah tahu itu semua, terus ngapain? Nah, dengan tulisan inilah saya berupaya untuk memberi jawaban sebisa-bisanya. Maka simak paragraf-paragraf berikut ini!

Apa itu Gemeinschaft?

Kelompok sosial merupakan konsekuensi dari kecenderungan manusia untuk selalu berkumpul dengan manusia lainnya, atau dalam bahasa Inggris, gregariousness. Akan tetapi, tiap-tiap individu memiliki persamaan dan perbedaan karakter kepribadian, perbedaan kepentingan dan tujuan, perbedaan bahasa, ras, suku, kegemaran masing-masing individu mengakibatkan pengelompokan atas dasar ciri dan karakter tertentu yang berujung pada perasaan in group dan out group.[1]

Karena adanya in group feeling itu, terdapat kelompok sosial bernama gemeinschaft. Batasan ini bermula dari definisi Charles Horton Cooley tentang kelompok primer dan sekunder yang selanjutnya dikembangkan oleh Ferdinand Tonnies.

Ferdinand Tonnies mendefinisikan gemeinschaft sebagai bentuk kehidupan bersama yang masing-masing anggota diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan antaranggota ialah rasa yang dikodratkan, sehingga kehidupan tersebut bersifat organis dan nyata tanpa pamrih; sebagaimana diumpamakan dengan organ tubuh manusia. Gambaran kelompok sosial yang paling mudah ditemui adalah kelompok keluarga, kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya.

Konsep gemeinschaft tersebut oleh Tonnies selanjutnya dijabarkan lagi dalam bentuk:

  1. Gemeinschaft by blood. Adalah ikatan kelompok sosial yang didasarkan pada faktor ikatan darah atau keturunan, contoh ikatan keluarga, dan kekerabatan.
  2. Gemeinschaft of place. Kelompok yang mendasarkan pada hubungan kedekatan tempat tinggal, sehingga tersebut terdapat pola-pola kerja sama yang kuat seperti gotong royong, tolong-menolong, dan sebagainya. Contoh rukun tetangga, rukun warga, kelompok arisan ibu-ibu PKK.
  3. Gemeinschaft of mind. Merupakan kelompok sosial yang tidak didasarkan pada faktor ikatan darah dan ikatan kedekatan tempat tetapi lebih mendasarkan pada faktor kesamaan-kesamaan tertentu seperti kesamaan pikiran, nasib, jiwa, perjuangan, dan ideologi.[2]

Kelompok Gemeinschaft dalam Sejarah Indonesia

Gemeinschaft by blood dalam sejarah Indonesia memiliki jasa yang menurut saya, jarang diketahui. Menurut saya, salah satu kelompok yang bisa diklasifikasikan sebagai gemeinschaft by blood yaitu dinasti. Dijelaskan dalam KBBI daring, dinasti adalah keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga. Dan dinasti sendiri dalam jurnal seni budaya MUDRA, Universitas Padjajaran volume 32: Seni Pertunjukan Bali pada Masa Dinasti Warmadewa, merupakan nama sebuah wangsa di Pulau Bali yang mewakili periode atau rentang waktu tertentu (882-1077 M), ketika raja-raja dari kelompok ‘alamiah’ mereka sedang memerintah. Di dalam jurnal tersebut, banyak nama yang muncul dari Dinasti Warmadewa, yakni: Tapahulung (Sri Gajah Wahana), Sri Kesari Warmadewa, Udayana Warmadewa, Tabanendra Warmadewa, Jayasingha Warmadewa, dan Jaya Sadhu Warmadewa.[3]

Berikutnya, gemeinschaft of place. Saya memilih Perkumpulan “Bandoeng Vooruit” yang eksis sejak tahun 1920-an sebagai representasi dari gemeinschaft of place. Perkumpulan ini awalnya merupakan kelompok yang dibentuk Asisten Residen Periangan—Pieter Sijthoff—pada tahun 1898, untuk mempermudah tugasnya mengurus kepentingan orang Belanda dan Timur Asing di Periangan. Organisasi ini menjadi mitra Kotapraja Bandung dalam membangun, menata, dan membenahi kota dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya. Kinerja daripada perkumpulan ini sangat berdampak signifikan terhadap Bandung (menurut saya), karena berhasil mengubah Bandung dari een kleine bergdessa (sebuah desa pegunungan kecil) menjadi kottatje (kota mungil), dan puncaknya Bandung memiliki nama termasyhur, Parijs van Java.[4]

Yang terakhir, ialah gemeinschaft of mind. Saya lebih memusatkan perhatian kepada Sarekat Islam. Sejak pertengahan abad ke-19, jamaah haji dari Indonesia mulai meningkat, dan sekembalinya dari tanah suci, mereka membawa dan membagikan pelbagai ilmu yang didapat dari sana kepada orang-orang terdekat—termasuk semangat gerakan Pan-Islamisme.[5] Semangat inilah yang memicu pembentukan Sarekat Islam sebagai wadah persatuan umat Islam bumiputera, dalam kaitannya melawan bentuk-bentuk kolonialisme, serta Kristenisasi yang dilakukan oleh Belanda.[6]

(Sok-sokan) Analisis

Dikarenakan miskin imajinasi, saya tidak bisa mencari tahu tentang kelompok gemeinschaft by blood dalam sejarah Indonesia dengan baik, dan menjelaskannya lebih konkret, seperti Keluarga Cendana (misalnya). Jadinya saya minta maaf.

Saya sejatinya merasa ada yang aneh dengan definisi gemeinschaft karena disisipkan kata ‘alamiah’. Bagi saya, kelompok-kelompok yang sudah dijabarkan oleh Tonnies di atas tidaklah alamiah, yakni gemeinschaft of place dan gemeinschaft of mind. Sarekat Islam (menurut saya) tidak alami karena tidak tiba-tiba jatuh dari langit sudah terbentuk organisasi semacam itu, tapi karena semangat untuk merepresi atau meresisten bentuk-bentuk kolonialisme serta Kristenisasi. Nyaris serupa, Perkumpulan Bandoeng Vooruit pun berdiri karena adanya kepentingan Pieter Sijthoff dalam mempermudah tugasnya dan membenahi Kotapraja Bandung waktu itu. (Tonnies, alamiahmu kuwi sing piye ta?)

**

Pada akhirnya tidak bisa dipungkiri, keberadaan gemeinschaft-gemeinschaft dalam sejarah Indonesia memang memiliki pengaruh cukup besar. Kita sah-sah saja meniru mereka, dan alangkah baiknya dalam upaya menjadi bermanfaat bagi sesama.

“Mulat Sarira Angrasa Wani, Rumangsa Melu Andarbeni, Wajib Melu Anggondeli.”

KGPAA Mangkunegara I

Catatan Akhir

[1] Elly Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi,  (Jakarta: Kencana, 2011)  hlm. 48-49

[2] Elly Setiadi dan Usman Kolip., Ibid.

[3] Hendra Santosa, dkk, “Seni Pertunjukan Bali pada Masa Dinasti Warmadewa”, dalam jurnal MUDRA (Sumedang: Universitas Padjajaran, 2017) hlm. 81-89

[4] Haryoto Kunto, Semerbak Bunga di Bandung Raya, (Bandung: PT Granesia, 1986) hlm. 233-234

[5] Nasihin, Sarekat Islam Mencari Ideologi (1942-1945), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012) hlm. 45-46

[6] Nasihin., Ibid.

“Tulisan ini nantinya akan dikumpulkan sebagai tugas Mata Kuliah Sosiologi yang diampu oleh Dr. Yyfr. Sunarjan, M.s.”

Gambar: id.pinterest.com

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori: Semua Soal SMA Sosiologi (Acak)

★ Ujian Semester 2 (UAS / UKK) Sosiologi SMA Kelas 11

Berikut ini termasuk gemeinschaft of place adalah …. a. Marga b. Rukun warga c. Trah Trunojoyo d. Masyarakat urban

e. Masyarakat perkotaan

Page 2


Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori: Semua Soal SMA Sosiologi (Acak)

★ Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat - Sosiologi SMA Kelas 10

Perhatikan gambar peristiwa sosial berikut ini!

Analisis teoritis yang sesuai dengan penyebab terjadinya fenomena sosial di atas adalah…. _____

A. Fungsi, dimana pelaku menjalankan fungsinya sebagai bagian dari kelompok

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA