Ilustrasi bayi infeksi pernapasan. ©Shutterstock.com/Jovan Mandic Show Merdeka.com - Bayi batuk dan muntah di malam hari dapat mengganggu istirahatnya. Biasanya, batuk malam hari tak perlu dikhawatirkan dan kemungkinan besar merupakan gejala virus yang akan hilang dengan sendirinya. Saat balita Anda batuk, suara yang dikeluarkan atau gejala yang menyertainya akan membantu mengidentifikasi penyebabnya. Mereka dapat disebabkan karena pilek, asma, refluks asam, atau infeksi sinus. Namun, batuk itu bisa tampak lebih buruk ketika disertai muntah. Hal itu bisa terjadi karena beberapa alasan. Bayi batuk dan muntah akan merasa lebih baik setelah memuntahkan serta dibersihkan. Pada bayi dan anak kecil, serangan muntah tiba-tiba kerap disebabkan oleh penyakit perut (gastroenteritis). Jika buah hati Anda mengalami gastroenteritis, kemungkinan besar ditandai dengan diare juga. Penyakit perut biasanya disebabkan oleh virus, seperti rotavirus atau norovirus. Bisa juga disebabkan oleh
bakteri, misalnya dari makanan yang kurang matang atau kadaluarsa. Simak mengenai bayi batuk dan muntah saat tidur, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (22/9). 2 dari 4 halaman Gejala Bayi Batuk dan Muntah©Pixabay/blankita_ua Melansir dari Health Care, menurut dokter anak Dr. Cindy Gellner, bayi batuk dan muntah sebenarnya cukup umum. Terutama yang berusia di bawah 12 bulan, memiliki refleks muntah yang sangat sensitif. Namun jika muntah setelah batuk terjadi terlalu sering, bisa jadi itu pertanda sesuatu yang lebih serius. Terkadang batuk yang keras dapat memicu refleks muntah dan seringkali itu pertanda baik. Muntah adalah cara tubuh mereka mengeluarkan lendir yang dibatukkan. Namun kadang dorongan bisa sangat kuat sehingga keluar dari hidung. Dikutip dari Healthline, bayi batuk dan muntah saat tidur terkadang disertai gejala penyerta lainnya. Seiring dengan muntah di tengah istirahat, anak Anda mungkin memiliki tanda dan gejala lain yang muncul di malam hari, termasuk:
3 dari 4 halaman Penyebab Bayi Batuk dan Muntah©iStockphoto1. Keracunan Makanan Penyebab bayi batuk dan muntah yang pertama, bisa karena keracunan makanan. Hal ini diduga mungkin bayi Anda yang penasaran. Mereka mengkonsumsi sesuatu yang seharusnya tidak dimakan. Makanan yang dimasak dan tidak dimasak sama-sama dapat menyebabkan keracunan makanan. Bisa jadi bayi Anda mengambil makanan yang ditinggalkan terlalu lama, tidak dimasak dengan benar, atau menemukan makanan basi. Saat keracunan makanan menyerang, muntah mungkin terjadi kapan saja, bahkan di malam hari. Saat kondisi ini, bayi batuk dan muntah bisa disertai tanda lain berupa:
2. Sensitivitas Makanan Tertentu Bayi batuk dan muntah bisa disebabkan karena sensitivitas makanan. Yang terjadi saat sistem kekebalan bereaksi berlebihan terhadap makanan. Jika bayi Anda sensitif terhadap makanan, kadang tak ada ejala apa pun sampai satu jam setelah memakannya. Makan malam atau camilan sebelum tidur bisa menyebabkan muntah malam hari dalam kasus ini. 3. Batuk Basah dan Batuk Kering Saat kondisi bayi mengalami sakit batuk, terkadang bisa memburuk di malam hari dan memicu muntah. Hal ini dapat terjadi baik yang mengalami batuk kering maupun batuk basah. Batuk kering mungkin bertambah parah jika bayi Anda bernapas melalui mulut. Bernapas dengan mulut terbuka saat tidur menyebabkan tenggorokan kering dan
teriritasi. Sedangkan batuk basah, biasanya karena pilek atau flu, disertai banyaknya lendir. Cairan ekstra menetes ke saluran udara dan perut saat bayi Anda tidur. Terlalu banyak lendir di perut memicu mual dan muntah. 4. Mulas atau Refluks Asam Refluks asam atau mulas dapat terjadi pada bayi maupun anak-anak dari usia 2 tahun ke atas. Penyebab bayi batuk dan muntah ini bisa terjadi sesekali dan tidak berarti memiliki masalah kesehatan serius. Refluks asam dapat mengiritasi tenggorokan, memicu batuk dan muntah. Ini bisa terjadi di larut malam jika si kecil makan sesuatu yang dapat memicu mulas. 5. Asma Jika bayi Anda menderita asma, mungkin mereka mengalami lebih banyak batuk dan mengi di malam hari. Karena saluran udara, paru-paru dan saluran pernapasan lebih sensitif di malam hari saat tidur. Mengutip dari Medical News Today, jika seorang anak mengalami dehidrasi melalui muntah, itu bisa memicu serangan asma. Gejala yang menyertainya seperti:
4 dari 4 halaman Cara Mengatasi Bayi Batuk dan Muntah Saat Tidur©www.dailymail.co.ukBayi batuk dan muntah merupakan tanda dari sesuatu yang tidak beres. Terkadang jika beruntung, hanya satu episode bayi batuk dan muntah. Yang diperlukan mereka untuk memperbaiki masalah, dan anak Anda kembali tidur dengan tenang. Di lain waktu, bayi batuk dan muntah saat tidur bisa terjadi lebih dari sekali. Mengobati penyebab kesehatan yang mendasarinya dapat membantu mengurangi atau menghentikan gejala ini. Perawatan pencegahan termasuk menghindari:
Beri anak Anda seteguk air untuk membantunya tetap terhidrasi setelah muntah. Untuk anak kecil atau bayi, mungkin Anda bisa meminumkan larutan rehidrasi seperti Pedialyte. Ini akan sangat membantu untuk bayi yang mengalami muntah, bahkan diare yang berlangsung lebih lama dari semalam. Solusi rehidrasi dari toko obat setempat atau Anda racik sendiri di rumah. Mencampurkan bahan berikut:
Jika bayi Anda menderita asma, bicarakan dengan dokter tentang obat terbaik dan kapan menggunakannya. Untuk mengurangi gejala di malam hari. [kur] Bagaimana cara mengatasi bayi batuk saat tidur?Cara Mengatasi Batuk pada Anak Saat Tidur. Tinggikan Posisi Kepala Anak. ... . 2. Istirahat yang Cukup. ... . Memberikan Madu. ... . Mengoleskan Vapor Rub. ... . Pastikan Anak Cukup Cairan. ... . 6. Kenali dan Kontrol Alergen. ... . 7. Jauhkan Benda-Benda Berdebu. ... . Jauhi Anak dari Asap Rokok dan Polutan Lainnya.. Apa penyebab bayi batuk saat tidur?Anak batuk saat tidur adalah hal yang biasa akan Moms alami saat bayi merasa kedinginan di malam hari karena menetesnya lendir di sepanjang bagian belakang tenggorokan.
Kapan harus khawatir saat bayi batuk?Anda sebaiknya pergi ke dokter jika bayi Anda berusia di bawah 4 bulan dan mengalami batuk. Selain itu, Anda juga harus mengunjungi dokter jika si kecil mengalami kondisi berikut saat batuk. Batuk disertai demam yang tak kunjung reda setelah lima hari. Batuk semakin memburuk, Anda bisa perhatikan dari suaranya.
Kenapa bayi sering batuk tiba tiba?Pada bayi, batuk ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri yang terjadi di saluran pernapasan. Infeksi tersebut menyebabkan saluran nafas memproduksi lendir berlebih sehingga menghambat udara untuk mengalir di saluran pernapasan. Kelebihan dahak pun merangsang terjadinya batuk.
|