Dokter Fadjar Siswanto, Sp.OG (K) Fer menjelaskan, bahwa haid normal terjadi dalam selang waktu 24 hingga 35 hari dari haid sebelumnya.
Minggu, 10 Juni 2018 16:01
Penulis: Jen | Editor: m nur huda
Grid.id
Haid tidak lancar
Baca Selanjutnya:
5 Khasiat Jahe Kurma Bagi Kesehatan, Bisa Melancarkan Pencernaan
X
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Wilujeng Puspita Dewi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gangguan haid seringkali terjadi pada sebagian wanita.
Haid bisa keluar tidak terarur atau bahkan sebulan dua kali.
Dokter Fadjar Siswanto, Sp.OG (K) Fer menjelaskan, bahwa haid normal terjadi dalam selang waktu 24 hingga 35 hari dari haid sebelumnya.
"Siklus haid normal adalah 24-35 hari dengan lama haid berkisar antara 4-7 hari. Maksimal 10 hari. Jika selalu lebih dari 10 hari harus segera dilakukan pemeriksaan," ungkap Dokter Fadjar saat mengisi kelas kesehatan di Gedung Cattleya lantai 7 SMC RS Telogorejo, Jalan KH Achmad Dahlan, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (9/6/2018).
Pada masalah haid yang sempat berhenti lalu kembali keluar dalam selang hari, bagi dokter Fadjar tidak masalah asal terjadi dalam rentang 10 hari.
"Saat haid itu rahim berusaha mengeluarkan darah haid dengan kontraksi. Tidak masalah haid hanya terjadi di hari ke 3 dan 4, setelah itu seperti berhenti. Jika haid kembali keluar di hari 6, 7, 8 tidak masalah. Asal lamanya haid tidak melebihi 10 hari," jelasnya.
Dokter Ahli Fertilitas RS Telogorejo tersebut menambahkan, darah yang keluar dalam waktu sehari belum dapat dikatakan sebagai haid.
Namun bila telah lebih dari 10 hari, dapat dikategorikan sebagai ganguan.
Jumlah darah haid yang keluar perhari adalah 35 – 80 cc, atau tidak lebih dari 4 pembalut yang terisi penuh.
Tidak teraturnya siklus haid bisa disebabkan oleh gangguan hormon dalam tubuh atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, seperti tumor rahim, tumor di indung telur.
Stres, kelelahan,dan penggunaan kontrasepsi juga dapat mengganggu siklus haid.
"Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, kemungkinan besar wanita tersebut akan mengalami gangguan kesuburan. Oleh karena itu masalah haid tidak teratur ini tidak boleh kita abaikan," jelas Dokter Fadjar.(*)
Selain menyebabkan darah haid sedikit, PCOS juga dapat menambah durasi haid menjadi lebih lama. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan sejumlah kista pada ovarium.
Bila tidak ditangani, PCOS bisa menghambat pematangan sel telur dan mengganggu sistem hormon, sehingga turut menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.
4. Terdapat polip atau fibroid pada rahim
Polip rahim dan fibroid merupakan kondisi yang sering terjadi pada wanita. Keduanya dapat menyebabkan perubahan ruang pada rahim dan peningkatan aliran darah.
Tubuh Anda mendeteksi sesuatu yang asing pada rahim dan berusaha mengeluarkannya. Akibatnya, Anda mengalami perdarahan lebih lama dari yang seharusnya.
5. Endometriosis
Terkadang, durasi haid yang lebih lama dapat dipicu oleh endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika beberapa sel yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di bagian lain dalam tubuh.
Endometriosis juga diyakini dapat menyebabkan perdarahan hebat, siklus haid tidak teratur, menstruasi menjadi terasa menyakitkan, dan durasi haid yang lebih lama dari biasanya.
Jika ditilik kembali, perubahan hormon pada tubuh memegang peran penting dalam banyaknya darah haid yang keluar serta durasi haid.
Perubahan ini dapat menyebabkan darah haid sedikit, durasi haid bertambah lama, atau keduanya secara sekaligus.
Namun, darah haid yang sedikit tidak serta-merta menjadikan durasinya bertambah lama.
Kendati terdapat banyak kondisi medis yang menyebabkan perubahan hormon, Anda tak perlu panik jika mengalaminya.
Yang terpenting adalah tetap mencermati berbagai perubahan pada tubuh saat menstruasi Anda dan segera berkonsultasi dengan dokter bila ketidakteraturan haid Anda terasa mengganggu.
Hal ini juga bermanfaat sebagai deteksi awal kondisi medis lain yang lebih serius. Tanyakan langsung kepada dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Menurut dr. Boy Abidin, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, kondisi ini biasa disebut dengan perdarahan di luar siklus haid. Meski hal ini dapat dikatakan normal, namun juga tak menutup kemungkinan pertanda bahaya.