Artis peran Fanny Fabriana saat ditemui pada acara Media Gathering Indonesia Goes Pink di LovePink Care Center, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017). Tribunnews/Jeprima
Baca Selanjutnya:
Klarifikasi Agensi Arawinda Kirana soal Skandal Perselingkuhan, Sebut sang Aktris Korban Manipulasi
X
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fanny Fabriana sedang hamil anak ketiga. Usia kandungannya 5 bulan. Saat perasaanya cemas karena berat badannya belum bertambah seperti ibu hamil pada umumnya.
Tak sedikit pula yang menilai dirinya masih sangat kurus, sama seperti saat belum hamil.
“Mereka pasti kayak 'benaran udah 5 bulan? Kok ga kelihatan?' Karena kan aku masih tirus, aku masih kurus, terus aku diledekin kembung, masuk angin, bukan yg kayak hamil gede gitu,” kata Fanny ditemui di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018).
Pada kehamilan anak pertama dan kedua, berat badan Fanny memang baru bertambah saat usia kehamilan ke-8 bulan.
Baca: Ruben Onsu Sebut Peneror Keluarganya Sudah Bangun Kerajaan, Bak Kepompong hingga Menggerogoti Aura
Kendati demikian, ia tetap khawatir dengan tubuhnya yang tetap kurus dan berat badannya yang belum juga bertambah. Padahal, ia mengaku banyak menyantap makanan lantaran tak merasa mual.
“Cuma aku sempat bertanya, 'dok ini enggak apa-apa? Belum tambah lho berat badannya, sama sekali. Belum tambah sama sekali kan khawatir dong, oh my god umur bayi aku udah 5 bulan tapi aku belum tambah berat badan gimana?” cerita wanita berusia 33 tahun ini.
Baca: Prabowo Sebut Pemerintahan Jokowi Ugal-ugalan, Pengamat Politik Bandingkan dengan Era Gus Dur
Untungnya, jawaban dokter membuat dirinya lega. Menurut dokter kandungannya, badan tak bertambah saat hamil beberapa bulan, merupakan hal yang normal.
Ibu hamil yang underweight cenderung mempertahankan kenaikan berat badannya selama hamil untuk kebutuhan dirinya sendiri.
Ini yang membuat ibu hamil dengan berat badan kurang, perlu menaikkan berat badannya lebih dari ibu hamil lainnya selama kehamilan.
Sementara ibu hamil yang mempunyai berat badan lebih, bisa menggunakan sebagian dari cadangan energinya untuk mendukung pertumbuhan janin.
Ini membuat ibu hamil dengan berat badan berlebih hanya perlu sedikit menaikkan dan perlu mengontrol berat badan saat hamil.
Kenaikan berat badan selama kehamilan tidak menjamin bayi akan mempunyai berat badan normal saat lahir karena banyak faktor lain yang mempengaruhi berat badan bayi lahir.
Namun, menaikkan berat badan selama hamil meningkatkan kemungkinan berat badan bayi baru lahir berada di kisaran normal.
Kisaran kenaikan berat badan saat hamil berbeda-beda antar individu tergantung dari berat badan yang ibu punya sebelum kehamilan.
Berikut ini kenaikan berat badan yang disarankan selama kehamilan, berdasarkan anjuran Center for Disease Control and Prevention (CDC):
Untuk ibu hamil dengan berat badan kurang
Bagi ibu yang mempunyai berat badan kurang (underweight) sebelum hamil, disarankan untuk menaikkan berat badan sebesar 12,7-18 kilogram selama hamil.
Berat badan kurang atau underweight di sini berarti ibu hamil memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari 18,5 kg/m2.
Untuk ibu hamil dengan berat badan normal
Bagi ibu yang mempunyai berat badan normal sebelum hamil, disarankan untuk menaikkan berat badan sebesar 11,3-15,9 kilogram selama hamil.
Berat badan normal artinya ibu hamil mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 18,5-24,9 kilogram/m2.
Untuk ibu hamil dengan berat badan lebih (overweight)
Bagi ibu yang mempunyai berat badan lebih (overweight) sebelum hamil, kenaikan berat berat badan yang dianjurkan sebesar 6,8-11,3 kilogram.
Berat badan berlebih artinya mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) sebesar 30 kg/m2 atau lebih.
Untuk ibu dengan obesitas
Bagi ibu yang mengalami obesitas sebelum hamil, disarankan untuk menaikkan berat badan sebesar 5-9 kilogram selama hamil.
Ibu hamil dengan kondisi obesitas memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 25-29,9 kg/m2.
Untuk ibu yang hamil anak kembar
Bagi ibu yang hamil anak kembar, disarankan untuk menaikkan berat badan sebesar 11,5-24,5 kilogram selama hamil.
Untuk mengetahui Indek Massa Tubuh (IMT), hitung dengan kalkulator BMI.
Sementara itu bila Anda ingin mengetahui berat badan saat hamil berlebih atau tidak, bisa menghitung dengan kalkulator berat badan ibu hamil.
Cara mengatur kenaikan berat badan ibu hamil
Untuk menjaga agar kenaikan berat badan saat hamil tetap terkontrol dengan baik, Anda perlu mengatur beberapa gaya hidup sesuai dengan kondisi tubuh.
Sebagai contoh, bila berat badan berlebih saat hamil, konsumsi makanan sehat untuk ibu hamil yang bervariasi, seperti:
- Nasi, kentang, roti, dan sereal yang mengandung karbohidrat kompleks.
- Sayuran dan buah-buahan, setidaknya 5 porsi dalam sehari.
- Daging, ikan, dan telur yang mengandung protein hewani, serta tempe, tahu, dan kacang-kacangan yang mengandung protein nabati.
- Susu dan produk susu, seperti yoghurt dan keju.
- Pilih yang rendah lemak jika ibu hamil mengalami kelebihan berat badan.
Agar lebih sehat, sebaiknya batasi makanan atau minuman manis, pemakaian garam, dan kudapan yang digoreng.
Dalam memilih menu sarapan untuk ibu hamil, sebaiknya pilih makanan yang dimasak dengan cara direbus, dipanggang, atau dikukus agar lebih sehat.
Usahakan makan sedikit tetapi sering, sekitar 5-6 kali makan dalam sehari. Selain itu, lakukan olahraga ringan selama hamil, seperti berjalan dan berenang.
Selalu aktif bergerak dapat menjaga berat badan dan membantu ibu menjalani persalinan dengan mudah dan lancar.
Sementara untuk ibu hamil dengan kondisi berat badan kurang atau underweight, tambahkan lemak dalam setiap asupan makanan.