Kenapa saat hamil 8 bulan masih mual?

Jakarta - Morning sickness atau rasa mual hebat di pagi hari biasanya menyerang calon ibu ketika hamil muda. Namun tak sedikit juga calon ibu yang hamil tua mengalami ini.

dr M Nurhadi Rahman, SpOG dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mengatakan memang calon ibu yang hamil tua masih bisa mengalami morning sickness. Namun penyebabnya berbeda dengan morning sickness yang dialami calon ibu ketika hamil muda.

"Kalau hamil muda karena hormonnya. Kalau hamil besar karena ada tekanan sehingga menekan lamung yang membuat terasa mual," tutur dokter yang akrab disapa dr Adi ini kepada detikHealth dan ditulis Rabu, (7/1/2015).

Baca juga: Minum Rebusan Rumput Fatima untuk Perlancar Persalinan, Disarankan Tidak?

Penyebab lain morning sickness saat hamil tua adalah makanan. dr Alfiben, SpOG dari RS Permata Depok mengatakan makanan yang mengandung keasaman tinggi dapat meningkatkan asam lambung, yang berujung pada munculnya rasa mual dan ingin muntah.

Lalu berbahayakah morning sickness saat hamil tua? dr Alfiben mengatakan kondisi ini berbahaya, tak hanya untuk ibu namun juga janin yang ada di dalam perut. Sebabnya karena sering muntah, bisa jadi ibu mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

Hal senada juga dikatakan oleh dr Adi. Selain dehidrasi, mual dan muntah yang dialami calon ibu membuat makanan yang tadinya dimakan akan keluar dan tidak tercerna. Akibatnya janin bisa tidak mendapat asupan nutrisi.

"Biasanya nggak separah hamil muda. Namun, kalau terlalu sering muntah-muntah perlu perawatan lagi untuk mendapatkan nutrisi seperti diberi infus atau cara lainnnya," papar dr Adi.

Baik dr Adi maupun dr Alfiben percaya bahwa makanan memegang peranan penting untuk mengurangi frekuensi morning sickness saat hamil. Selain makan makanan yang nyaman di perut, calon ibu juga dianjurkan makan sedikit-sedikit untuk mengurangi mual.

"Mungkin dengan melakukan cara makan dikit banyak tapi sering. Jadi misalnya kita makan 3 kali sehari coba diganti menjadi 6 kali sehari," kata dr Adi.

Baca juga: Perut Terasa Kencang Saat Hamil Tua, Begini Artinya  (mrs/up)

“Di trimester ketiga kehamilan, ibu hamil disarankan untuk lebih menjaga kehamilannya agar terhindar dari gangguan kesehatan tertentu. Terlebih lagi, ibu perlu menjaga kesehatan fisik dan mental karena sebentar lagi adalah momen persalinan. Lantas, apa saja gejala berbahaya yang perlu diwaspadai?”

Halodoc, Jakarta – Trimester ketiga adalah masa-masa yang mendebarkan buat pasangan menunggu kelahiran si buah hati. Karenanya memang butuh perhatian dan perawatan yang ekstra supaya terhindar dari risiko penyakit selama kehamilan trimester ketiga.

Ada gejala maupun situasi yang patut diwaspadai seiring dengan usia kehamilan yang menginjak trimester ketiga, di antaranya sebagai berikut:

1. Perdarahan

Jika ibu hamil mengalami perdarahan hebat yang diiringi dengan sensasi nyeri perut yang parah dan kram seperti menstruasi, itu bisa menunjukkan gejala gangguan ibu hamil trimester ketiga yang berbahaya. Ada beberapa kemungkinan kenapa kondisi demikian bisa terjadi. Bisa karena kondisi plasenta yang tidak berada di tempat semestinya, infeksi di mulut rahim ataupun kondisi rahim yang sobek. Sebenarnya tidak perlu sampai menunggu perdarahan sampai terjadi. Caranya, ketika ibu hamil merasakan rasa sakit yang sangat parah maka segera datang ke rumah sakit untuk mendapatkan informasi dan saran medis yang tepat.

2. Mual Parah

Kondisi mual saat kehamilan adalah situasi yang normal. Namun, ketika rasa mual diiringi dengan muntah hebat apalagi diare maka ini gejala tanda bahaya hamil trimester ketiga. Pada beberapa situasi gejala mual dan muntah parah bisa jadi merupakan tanda kalau ibu mengidap preeklamsia. Apalagi kalau disertai dengan pembengkakan anggota tubuh serta gangguan penglihatan dan pernapasan.

3. Tingkat Aktivitas Bayi yang Menurun

Umumnya menginjak kehamilan trimester ketiga aktivitas janin akan semakin intens. Gerakan janin bisa mulai dirasakan di minggu ke-16. Karena itu, penting untuk ibu hamil memperhatikan kapan saja bayi bergerak intens dan menghitung setiap pergerakannya. Mengetahui jadwal bayi bergerak akan membuat ibu sadar kapan tingkat aktivitas bayi menurun.

Umumnya bayi akan bergerak sehabis ibu makan atau ketika mengonsumsi minuman dingin. Ketika bayi tidak melakukan pergerakan selama dua jam ataupun kurang dari enam kali selama 24 jam ini bisa jadi penanda berbahaya.

4. Kontraksi Pada Awal Trimester Ketiga

Kontraksi yang terjadi di awal trimester ketiga bisa jadi tanda persalinan prematur. Mengalami kontraksi palsu menginjak kehamilan trimester ketiga awal adalah hal yang biasa terjadi dan umumnya kontraksi ini tidak intens dan akan segera menghilang. Namun, kalau kontraksi yang dirasakan ibu hamil tidak kunjung hilang dan berlangsung selama lebih dari empat kali dalam kurun waktu sejam, lalu diiringi dengan pecahnya air ketuban bisa jadi ini menandakan kelahiran awal.

5. Sakit Kepala Parah

Sakit kepala parah diiringi dengan sakit perut, gangguan visual dan pembengkakan selama trimester ketiga, bisa jadi ini merupakan tanda-tanda preeklamsia. Ini adalah kondisi yang serius dan berkembang menjadi kondisi yang fatal. Gangguan ini ditandai oleh peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine yang biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.

6. Flu

Flu pada masa kehamilan trimester ketiga kerap menjadi gejala yang patut diwaspadai oleh ibu hamil. Ini bisa jadi pertanda kalau kondisi ataupun stamina ibu sedang tidak fit. Flu yang terjadi menginjak usia kehamilan trimester ketiga dapat berkembang menjadi komplikasi yang berbahaya, seperti bronkitis dan pneumonia.

Itulah beberapa gejala berbahaya di trimester ketiga kehamilan. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit terdekat selama kehamilan berlangsung. Download Halodocsekarang juga untuk mengetahui informasi seputar kehamilan lainnya, ya!

Referensi:

NCBI. Diakses pada 2022. DANGER SIGNS IN PREGNANCY.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Pregnancy week by week.

Apakah wajar mual saat hamil 8 bulan?

Pada usia kehamilan 8 bulan, memang bisa terjadi keluhan mual muntah. Hal ini terjadi karena peningkatan ukuran rahim selama kehamilan, dimana pada usia kehamilan 8 bulan rahim semakin besar dan dapat menyebabkan penekanan pada organ sekitar rahim termasuk organ lambung yang berada di dalam rongga perut.

Kenapa mual terus saat hamil tua?

Mual sehubungan dengan hamil minggu akhir, bisa disebabkan oleh: Penekanan lambung oleh rahim yang besar, mis. hamil kembar, kelebihan air ketuban, bayi besar. Penyakit asam lambung / GERD -- gangguan katup yang membatasi kerongkongan dan lambung.

Bagaimana cara mengatasi mual saat hamil tua?

Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Mual saat Hamil.
Makan makanan bergizi..
Sediakan camilan sehat untuk mencegah mual..
Perbanyak minum air putih..
Rajin konsumsi vitamin kehamilan..
Cukupi waktu tidur, bahkan sempatkan untuk tidur siang..
Lakukan olahraga ringan yang aman untuk ibu hamil..

Normalkah mual di trimester 3?

Mual di trimester 3 umumnya terjadi karena adanya peningkatan produksi hormon kehamilan alias progesteron. Peningkatan hormon ini bisa menyebabkan beberapa otot di tubuh, termasuk tenggorokan, menjadi lebih rileks. Akibatnya, fungsi klep pada perut dan tenggorokan menjadi semakin lemah.