Kendaraan apa yang penumpangnya diatas pemandunya dibawah

Beijing mendorong dirinya ke dalam kesadaran dunia di tahun 2008 saat menyelenggarakan Olimpiade spektakuler. Cina, naga yang sedang tidur, telah bangun, dan ibu kotanya memberitahukan bahwa tempat ini terbuka untuk bisnis.

Olimpiade membawa serta perubahan budaya dan fisik ke kota. Pemandangan arsitektur yang membuat takjub berupa stadion Bird's Nest, Water Cube, dan Beijing Opera House. Perbedaan dengan rumah halaman tradisional, atau hutong, yang masih tetap sebagian besar berkat kelas menengah kota yang melihat peluang properti cantik ini, dan mengubahnya menjadi restoran, hotel, dan properti pribadi kelas atas.

Olimpiade juga menjadikan Beijing tujuan perjalanan yang jauh lebih mudah diakses daripada sebelumnya. Misalnya, naik taksi dulu adalah latihan diplomasi yang hebat, teknik komunikasi yang inovatif, banyak petunjuk, dan melihat bagian kota yang tidak pernah Anda inginkan. Sekarang, kebanyakan sopir taksi berbicara sedikit bahasa Inggris, dan berbagi mobil mereka dengan turis. Selain itu, beberapa hotel mewah telah dibangun, bersama dengan restoran kelas atas yang melengkapi pemandangan restoran kota yang sudah sangat bagus (dan terjangkau).

Untungnya, renovasi tanpa henti Beijing telah menyelamatkan Kota Terlarang, yang sama menakjubkannya dengan yang ada, Drum and Bell Towers, dan Istana Musim Panas, yang berada tepat di luar kota. Situs megah ini menjadi pengingat sejarah kekaisaran Beijing yang kaya. Sementara itu, gedung pemerintahan yang sederhana, Lapangan Tiananmen dan jalan raya yang luas, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan China pada zaman modern.

Dan selain Beijing mungkin dikenal sebagai ibu kota Republik Rakyat Tiongkok (RRC), kota ini selalu menjaga arus bawah yang nakal, yang diwujudkan dengan lelucon lawas penduduk setempat, serta adegan seni dan musik yang menarik, seringkali subversif, dan malam yang mendebarkan.

LAPORAN KUNJUNGAN KE MOSCOW

25 – 29 September 2011

Latar Belakang[sunting]

Ramah tamah di KBRI di Moskow

  • Kota Moskow merupakan kota di negara maju yang telah membangun sistem transportasinya dengan baik dan dapat menjadi acuan bagi kota Jakarta
  • Ada kesepakatan (MoU) antara Jakarta and Moskow yang ditanda tangani oleh Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Moskow pada awal Desember 2006.
  • Dalam MoU tersebut dinyatakan ruang lingkup kesepakatan yaitu pertukaran informasi dalam perencanaan kota, konservasi gedung bersejarah dan pertamanan, manajemen transportasi kota, perdagangan dan investasi serta memfasilitasi program kunjungan antara institusi pemerintah dan perlemen antara kedua kota.

Tujuan[sunting]

  • Mendapatkan informasi dan belajar dari sistem transportasi di kota Moscow
  • Mempelajari pengalaman kota Moscow dalam menyelesaikan masalah transportasi terutama masalah kemacetan
  • Kemungkinan membangun jejaring komunikasi dengan otoritas transportasi di kota Moscow

Kondisi Sosial Ekonomi Kota Moskow[sunting]

Jumlah penduduk kota Moskow saat ini adalah hampir 12 juta orang. Moskow adalah kota yang dikenal dengan jumlah milyarder terbanyak. Akibat perkembangan ekonomi yang sangat pesat saat ini pemilikan kendaraan di kota Moskow mencapai satu mobil untuk satu orang bandingkan pada zaman Uni Sovyet pemilikan kendaraan hanya 3 mobil untuk 100 orang.

Mobil yang disukai masyarakat kota Moskow adalah mobil-mobil yang berukuran besar dari berbagai negara di dunia terutama Jepang, Korea dan Jerman. Penggunaan kendaraan buatan Rusia yaitu Lada saat ini telah tersaingi oleh mobil-mobil import dari negara lain yang lebih nyaman dan kapasitasnya lebih besar serta modelnya lebih baik. Tingginya pemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi tersebut telah mendorong kemacetan lalu lintas di kota Moskow.

Kebijakan untuk Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas[sunting]

Menghadapi kemacetan lalu lintas yang semakin hari semakin meningkat di kota Moskow, maka Presiden Rusia telah menyampaikan pesan langsung kepada Walikota Moskow untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Berdasarkan pesan Presiden Rusia tersebut maka Walikota Moskow telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

  • Melakukan studi banding ke kota Seoul Korea Selatan
  • Membuat kebijakan sebagai berikut:
    • Memindahkan beberapa aktivtas perkantoran terutama kantor pemerintah ke luar kota Moskow
    • Diusahakan penggunaan mobil yg lebih kecil
    • Pusat kota harus dapat membatasi kendaraan masuk
    • Membangun park and ride untuk membuat penggunaan angkutan umum menjadi lebih menarik dari angkutan pribadi
  • Meningkatkan pelayanan dan kenyamanan serta keselamatan angkutan massal serta menambah jumlah armada angkutan umum
  • Memindahkan beberapa kantor Pemerintah ke luar kota Moskow
  • Kebijakan tata ruang untuk akses yang lebih baik ke transportasi umum, sistem ticketing dan pengembangan kota ke arah pinggiran (kota baru).

Gambar 2: Pertemuan dengan Departemen of External Economic dan International Relation

Gambar 3: Pertemuan dengan Staf KBRI

Kelembagaan Pengelolaan dan Pengoperasian Sistem Angkutan Umum[sunting]

Kelembagaan pengelolaan transportasi umum di kota Moscow memperlihatkan kejelasan hierarki kewenangan yang jelas dan terintegrasi dengan baik, yaitu dari sistem angkutan umum yang utama (Metro Trans sebagai Mass Rapid Transit atau disingkat MRT), lalu angkutan umum pemandunya dari kendaraan yang berukuran besar (Bus atau Trolley Bus) sampai dengan kendaraan yang berukuran kecil semacam Mikrolet di Jakarta tetapi dengan kapasitas yang lebih besar. Pihak yang mengoperasikan sistem angkutan umum di kota Moscow terdiri dari 3 (tiga) pihak yaitu:

  1. Metro Trans (perusahaan Pemerintah) yang mengoperasikan kereta cepat (MRT) yang dikenal dengan nama Metro.
  2. Mosgostrans (perusahaan Pemerintah) yang mengoperasikan angkutan umum pemandunya yang terdiri dari Monorail, Trem, Trolley Bus, Articulated Bus dan Bus)
  3. Perusahaan Swasta yang mengoperasikan angkutan umum yang lebih kecil sekelas Mikrolet dengan kapasitas 22 orang.

Ketiga lembaga tersebut dalam pengoperasiannya mampu menghidupi dirinya sendiri atau tanpa subsidi pemerintah, pemerintah hanya membiayai investasi awal untuk Metro Trans dan Mosgostrans. Sistem Kelembagaan di atas memperlihatkan sistem koordinasi dan integrasi serta pola public private partnership (PPP). Ketiga lembaga tersebut bersama lembaga pembangunan jalan dikoordinir oleh Departemen Economic Pemerintah Walikota Moskow.

Sistem Integrasi[sunting]

Sistem Integrasi sistem angkutan umum di kota Moscow meliputi integrasi antara moda angkutan udara, angkutan kereta api dan angkutan jalan. Metro Moscow merupakan MRT yang menjadi tulang punggung sistem angkutan umum di kota Moscow yang menghubungkan hamper seluruh wilayah kota Moskow sampai ke bandara udara. Metro Moscow didukung oleh Monorail, Trem, Trolley Bus, Bus dan angkutan Bus kecil yang dikelola swasta yang mampu menjangkau wilayah-wilayah pemukiman. Metro, Monorail, Trem mempunyai jalur tersendiri karena berbasis rel, sedangkan Trolley Bus yang digerakkan oleh listrik mempunyai jalur yang dapat digunakan oleh Bus Besar yang terdiri dari Articulated Bus dan Regular Bus. Kendaraan angkutan umum yang terkecil adalah Bus Kecil yang beroperasi dari wilayah-wilayah pemukiman ke wilayah-wilayah perdagangan.

Pengembangan Sistem Angkutan Umum[sunting]

Untuk mengatasi melonjaknya penggunaan angkutan pribadi yang begitu tinggi di kota Moscow (akibat peningkatan pendapatan masyarakat) maka pemerintah memprioritaskan pengembangan sistem angkutan umum jalan raya untuk mengimbangi atau mengurangi penggunaan angkutan pribadi tersebut. Langkah-langkah yang ditempuh Pemerintah kota Moscow adalah:

  • Prioritas utk pengembangan angkutan umum di atas jalan yang sustainable
  • Meningkatkan pengoperasian Monorail.
  • Swastanisasi semua perusahaan angkutan kecuali Metro
  • Rencana penerapan sistem Park and Ride di stasiun Metro
  • Rencana pengoperasian sistem BRT
  • Mempertahankan dan meningkatkan sistem subsidi untuk pengguna Metro Trans dari golongan tertentu seperti pelajar dan pensiunan.

Metro Trans[sunting]

Perencanaan Metro Trans dimulai tahun 1932, kemudian dilaksankan tahap konstruksi pada tahun 1933 dan selesai serta siap beroperasi pada tahun 1935. Saat ini Metro Trans membawa lebih dari 5 juta orang perhari. Metro Trans mempunyai 6 jalur dengan panjang total 301 km dan mempunyai 182 stasiun. Terdapat 8 rute yang saling terintegrasi dan dengan sistem tiket elektronik.

Ada 40.000 orang insinyur yang bekerja pada Metro Trans. Metro Trans Dilengkapi dengan CCTV (Closed Circuit Television), sebuah perangkat keamanan berupa kamera untuk memantau kondisi di suatu lokasi yang jauh dan alat komunikasi yang terletak cukup banyak di dalam stasiun sehingga akan mudah bagi operator untuk memantau kondisi stasiun dan akan mudah bagi penumpang berhubungan langsung dengan pihak operator untuk menanyakan informasi apapun yang terkait dengan pengoperasian Metro Trans serta untuk meminta bantuan medis dan keamanan. Rencana pengembangan Metro Trans adalah sebelum tahun 2012 akan ada stasiun baru di luar kota Moskow dan sebelum tahun 2015 gerbong-gerbong lama harus diganti dengan 45 gerbong-gerbong baru. Metro Trans beroperasi antara jam 05.00 – 12.30 setiap hari dengan headway 1-2 menit. Metro Trans mempunyai 8 unit

Gambar 2a : Dalam Kereta Metro Trans

Gambar 2b: Dalam Kereta Metro Trans

Stasiun Metro Trans Moskow dibangun dengan sangat kokoh dan megah serta dengan seni arsitektur yang bercirikan Rusia. Stasiun dan pengoperasian MRT di bawah tanah mempunyai maksud sebagai:

  • Obyek wisata budaya dan seni
  • Sarana keamanan bagi penduduk jika terjadi perang

Gambar 3: Salah satu Tampak Muka Stasiun Metro

Gambar 4: Stasiun di bawah tanah

Gambar 5: Escalator Stasiun di bawah tanah

Tiga jenis pengoperasian Metro yaitu:

  1. Jalur yang menghibingkan pinggi kota Moskow (contoh stasiun Chertanovo ke pusat kota (stasiun Vorovitsa)
  2. Jalur Lingkar Kota (Koltsovaya Liniya)
  3. Jalur integrasi dengan Bandara (stasiun Paveletskaya) yang melayani penjualan tiket pesawat terbang, check in dan penyerahan bagasi.

Selama beroperasi, 1935-2010, praktis tidak pernah terjadi kecelakaan berat yang membuat korban luka, apalagi meninggal dunia. Pernah terjadi kecelakaan (kereta menabrak dari belakang, alias “sodomi”), tetapi hanya membuat gerbong rusak. Tidak ada korban luka; Jaringan Metro MRT sangat aksesibel bagi warga kota untuk menuju semua titik kota. Nyaris tidak diperlukan “feeder” untuk menuju akses stasiun, dan tidak diperlukan moda transportasi lain untuk menju semua titik tujuan. Kapasitas Metro MRT memang sangat tinggi, per hari bisa mengangkut sekitar 9 juta orang, dan dengan panjang 315 km;

Mosgostrans (Moskovsky Metropoliten)[sunting]

  • Merupakan anak perusahaan dari Metro Trans yang mengoperasikan Bus, Troley Bus, Trem dan Monorail. Moscow Trans juga mempunyai perusahaan yang khusus untuk perbaikan rel dan pabrik yang khusus untuk perbaikan kereta dan pembuatan kereta yang baru. Moscow trans mempunyai persyaratan yang tinggi untuk pengoperasian diantaranya dengan penggunaan GPS satelit dan pengoperasian dengan otomatis.
  • Sejak tahun 2006 telah diberlakukan cek tiket otomatis dan rencana pengembangan Moscow Trans adalah pada tahun 2014 semua transit akan menggunakan sistem otomatis. Angkutan yang dikelola dan dioperasikan oleh Moscow Trans adalah sebagai berikut:

Trem[sunting]

  • Trem mulai beroperasi pada tanggal 6 April 1899
  • Jumlah Trem lebih dari 900 unit
  • Jumlah rute trem ada 57 jalur
  • Trem akan dipertahankan dan dibuat Trem yg cepat yang akan mulai dioperasikan pada tahun 2012
  • Harga tiket 50 rubels
  • Rata-rata kecepatan 20 km/jam

Monorail[sunting]

Mengunjungi mono rel yang menghubungkan stasiun VDNKh dan stasiun Timiryazevskaya

  • Kereta Melayang
  • Beroperasi sejak Januari 2005
  • Electric Traffic Control System
  • Panjang line 4,7 km
  • Terletak di kota administrative Okrug
  • Rute dari Timiryazevskaya metro station ke jalan Sergeya Eisensteina
  • Tahun 2008, tarif turun dari 50 rubles ($2) ke 19 rubles ($0,50) yang merupakan tarif standar dari transportasi cepat Moskow.

Trolley Bus[sunting]

  • Kapasitas 65 orang
  • troley 75 jalur
  • Jumlah Troley bus lebih dari 1200 unit
  • Menggunakan tenaga listrik
  • Mempunyai lajur khusus dan hanya dapat overtaking satu lajur
  • Lajur khususnya juga dapat digunakan oleh Bus

Bus[sunting]

  • Bus kapasitas 65 orang
  • Bus articulated kapasitas 130 orang
  • Jumlah bis lebih dari 5000 unit
  • bus 725 jalur
  • 100 bus baru yang berjalan otomatis dengan GPS Satelit, sehingga dapat dikendalikan jarak jauh
  • Bahan bakar bensin dengan standar EURO 3

Gambar 6 : Salah Satu Halte Bus

Rencana BRT[sunting]

  • Jalur khusus yang digunakan oleh angkutan umum yang menyebabkan angkutan umum naik 20%
  • Mendirikan jalur khusus angkutan umum di semua jalan, 16 jalur didalam dan jln yg menghubungi
  • Rencana BRT menunggu perbaikan jalan dan pelebaran jalan
  • 2070 bus baru akan dibeli dan digunakan untuk BRT pada akhir tahun

Perusahaan Swasta[sunting]

Bus Kecil[sunting]

  • Kapasitas 22 orang
  • Diusahakan oleh Swasta
  • Berfungsi sebagai feeder bagi Metro Moscow
  • Tarif 300 rubels
  • 76 perusahaan swasta yang memberikan pelayanan angkutan

Gambar 7: Bus Kecil

Taxi[sunting]

  • Resmi, argo
  • Private , tarif nego

Gambar 8 : Fasilitas Pejalan Kaki di Terowongan

Kebijakan Tata Ruang[sunting]

  • Tata ruang di Kota Moskow sangat bagus, karena semua tempat tinggal untuk hunian dibangun dengan model vertikal, berupa apartemen. Boleh saja bagi warga yang ingin memiliki/membangun rumah, tetapi ongkos dan pajaknya sangat tinggi;
  • Terkait dengan tata ruang kota, Pemerintah Kota Moskow mempunyai kebijakan untuk tidak memberikan ijin bagi pengembang (terutama untuk apartemen), jika titik lokasi dari apartemen itu tidak bisa diakses dengan Metro MRT. Bahkan, beberapa rencana pembangunan apartemen dibatalkan oleh Pemerintah Kota Moskow, karena tidak terakses dengan stasiun Metro MRT.***

Manajemen Lalu Lintas[sunting]

Manajemen lalu lintas kendaraan bermotor[sunting]

Jalan didominasi jalan umum yang non tol, walaupun ada beberapa jalan Tol yang menghubungi kota Moskow ke wilayah lain yaitu 2 ruas jalan Tol:

  • Vorowesh – Moscow
  • Rusrov - Moscow

Kebijakan untuk pelarangan kendaraan masuk ke pusat kota sebagaimana diterapkan di London tidak dapat dilakukan di Moskow karena akan mengganggu perekonomian.

Manajemen lalu lintas pada jalan non tol adalah sebagai berikut:

  • Jarak yang cukup jauh antara stop line kendaraan ke lokasi penyeberangan
  • Rencana Intellegent Transportation System
  • Dilengkapi CCTV
  • Parkir di sisi jalan belum diatur dengan baik

Fasilitas pejalan Kaki[sunting]

Fasilitas pejalan kaki sangat baik di kota Moskow baik di lingkungan jalan kota maupun pada akses-akses yang menghubungi antara stasiun Metro:

  • Fasilitas pejalan kaki cukup lebar, bervariasi 2– 4 m dan kondisinya cukup baik
  • Dilengkapi dengan petunjuk untuk kaum diffable

Lain-lain[sunting]

Ada 2 bandara Udara di kota Moskow yaitu:

  • SHREMETOVO (Utara Moscow / Eropa)
  • DOMODEDOVO (Selatan Moscow/ Asia)

Kota Moskow dilengkapi dengan Ruang Terbuka yang sangat baik berupa Taman Kota yang sangat indah dan luas sehingga tetap memberikan kenyamanan dan mengeliminasi polusi udara.

Masalah Kota Moskow[sunting]

Beberapa permasalahan di kota Moskow, yang dapat menjadi perbandingan dalam melihat rencana penyelesaian masalah yang telah ditetapkan pemerintah kota Moskow serta permasalahan di kota Jakarta. Permasalahan tersebut antara lain:

  • Struktur kota Moskow yang monosentrik menjadi pemicu tingginya kendaraan masuk ke pusat kota Moskow
  • Tingginya pengguna kendaraan pribadi tercatat 3,5 juta kendaraan teregistrasi di kota Moskow dan lebih dari 3 juta kendaraan yang melintasi kota Moskow/ hari.
  • Tingginya kecelakaan (kerugian properti)
  • Kurangnya lahan parkir
  • Belum jelasnya ketentuan tentang parkir
  • Tidak adanya petugas pengatur parkir
  • Kurangnya tenaga polisi pengatur di jalan
  • Mix land use dan agglomerasi ekonomi pada wilayah tertentu
  • Karakter masyarakat yang sangat keras
  • Banyaknya kendaraan parkir yang memakan badan jalan

Rekomendasi DTKJ kepada Gubernur DKI Jakarta dari hasil Kunjungan[sunting]

  1. Meningkatkan pelayanan sistem angkutan Umum dengan cara menerapkan SPM (Standar Pelayanan Minimal) untuk semua angkutan umum terutama Transjakarta.
  2. Menerapkan sistem tiket terpadu antara Feeder Busway, Transjakarta dan Kereta Jabodetabek. Sangat baik jika tiket tersebut dalam bentuk elektronik tiket.
  3. Mengintegrasikan kelembagaan pengelolaan dan pengoperasian angkutan umum
  4. Memberlakukan penegakan hukum yang tegas bagi pelanggar lalu lintas maupun bagi operator yang melanggar kesepakatan serta tidak dapat memberikan perlindungan yang layak bagi penumpangnya.
  5. Mengevaluasi dan mengefektifkan manajemen lalu lintas yang saat ini berlaku.

Jakarta, 15 Oktober 2001

Tim Kunjungan Belajar Kota Moskow[sunting]

  1. Dr. Ir. Najid, MT.
  2. Ir.Hasbi Hasibuan, MSc.
  3. Tulus Abadi, SH.
  4. Nyoman Teguh Prasidha, ST,MT.
  5. Budi Rahayu
  6. Talula Prihantini Aryati, S.Psi.
  7. Tiur Sarina M.Gultom, A.Md.

l  b  s

Pembenahan Transportasi Jakarta

PendahuluanProgram KegiatanRekomendasi yang telah dihasilkanKegiatan Temu UnsurKegiatan Dialog PublikPerjalanan Belajar AnggotaMedia BriefingHarapan yang tertinggalMasukan Dari MasyarakatKegiatan Anggota Dalam FOTO

Pengantar • Profil Anggota DTKJ 2010-2011

Peraturan Daerah • Proses Pemilihan • Visi dan Misi • Tugas dan Fungsi

Rencana Kegiatan • Rekomendator • Fasilitator • Mediator

Standar Pelayanan Minimal Trans Jakarta • Penerapan Electronic Road Pricing • Kebijakan Perparkiran • Revitalisasi angkutan massal berbasis rel • Restrukturisasi Organisasi • Tata Ruang • Penerapan Local Area Traffic Management • Revitalisasi dan Penataan Manajemen Transportasi Angkutan Umum

Mengantisipasi Arus Mudik Lebaran 2011 • Upaya Meningkatkan Pelayanan Angkutan Umum Di DKI Jakarta

Implementasi Integrasi Angkutan Umum Berbasis Rel • Optimalisasi Fungsi Ruang Jalan dan Penegakan Hukumnya • Sekilas Tentang Permasalahan Kota Jakarta

Jogjakarta • Surakarta • Moskow • Roma

Sembilan Langkah Untuk Revitalisasi Angkutan Umum Jakarta • Revitalisasi Angkutan Massal Di DKI Jakarta • Optimalisasi Ruang Jalan dan Penegakan Hukum

Fasilitas Pedestrian • Angkutan Massal yang nyaman • Penerapan parkir berzonasi • Otoritas Transportasi Jabodetabek • Transportasi Kota Jakarta • Jalan Raya Bukan Tempat Parkir • Konsep Pembatasan Pemakaian Kendaraan Bermotor Pribadi

Masukan Dari Masyarakat

Kegiatan anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta dalam foto

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA