Kerajinan yang berasal dari tanah liat cara pemilihan disebut dengan

Ternyata tanah liat memiliki banyak jenis, lho Moms. Berikut ulasannya!

Selama ini Moms pasti mengira bahwa tanah liat adalah bahan material yang hanya digunakan untuk pembuatan barang kerajinan saja.

Padahal, kegunaan tanah liat cukup banyak, termasuk di antaranya adalah untuk membuat batu bata yang dapat dipakai untuk membangun suatu bangunan seperti rumah atau kantor dan lainnya.

Jadi, mulai sekarang jangan hanya berpikir bahwa tanah material ini hanya untuk membuat keramik, tembikar, guci, piring dan barang kerajinan lainnya saja ya Moms.

Tanah liat juga ternyata memiliki karakteristik dan juga jenis yang berbeda-beda. Perbedaan ini yang membuat fungsinya masing-masing tidak sama ketika diaplikasikan.

Singkatnya, tidak semua jenisnya bisa digunakan untuk membuat kerajinan. Supaya lebih jelas, Moms perlu memahami asal usul, ciri, sifat atau karakteristik, serta jenis tanah liat yang akan dibahas berikut ini!

Baca Juga: 9 Kerajinan dari Barang Bekas yang Bisa Dibuat di Rumah, Bisa Jadi Cuan!

Dari Mana Asalnya Tanah Liat?

Kerajinan yang berasal dari tanah liat cara pemilihan disebut dengan

Foto: pexels.com/Quang Nguyen Vinh

Tanah liat adalah material tanah yang terbentuk karena proses pelapukan kerak bumi dan disusun oleh batuan feldspatik. Batuan feldspatik ini adalah batuan yang terdiri dari batuan granit dan juga batuan beku.

Batuan feldspatik ini terbentuk dari berbagai unsur seperti silikon, oksigen dan aluminium.

Selanjutnya, aktivitas panas dari bumi membuat kerak bumi tersebut melapuk. Proses pelapukan tersebut dilakukan oleh asam karbonat, sehingga kemudian membuat batuan tersebut berbentuk menyerupai tanah liat.

Kini material ini kerap dijadikan sebagai material penting untuk kegiatan pembangunan seperti batu bata dan kerajinan gerabah untuk wadah yang kemudian dijadikan piring, cangkir, gelas kendi, mangkuk, guci, kuali, dan sebagainya.

Baca Juga: Baru Punya Rumah? Ini 11 Perabot Rumah Tangga yang Wajib Dibeli!

Ciri-Ciria atau Karakteristik Tanah Liat

Kerajinan yang berasal dari tanah liat cara pemilihan disebut dengan

Foto: unsplash.com/Alex Jones

Tanah liat adalah salah satu material yang cukup unik. Ia memiliki sifat dasar lunak sehingga Moms akan dapat dengan mudah membentuknya.

Namun, faktanya, ada lebih banyak karakteristik yang dimilikinya. Mengutip Lee College Library, berikut ciri-ciri tanah liat:

1. Bersifat Lengket

Salah satu ciri-ciri tanah liat yang utama adalah sifatnya yang lengket. Ia umumnya lengket saat basah sehingga pada fase ini, Moms dapat dengan mudah untuk mengubah bentuknya.

Namun, ia juga bisa menjadi gumpalan keras saat sudah kering. Hal ini dikarenakan adanya kandungan jenis mineral lempung yang banyak terdapat di dalamnya.

2. Tidak Mudah Menyerap Air

Meskipun tanah liat bisa basah, namun ia memiliki sifat sulit menyerap air. Karena alasan inilah ia lebih banyak diperuntukkan sebagai bahan untuk bangunan.

Selain itu, karena sifatnya yang tidak mudah menyerap air, ia juga tidak disarankan untuk sebagai lapisan tanah untuk media tanaman.

3. Warnanya Abu-Abu

Secara umum material ini tidak memiliki warna yang terlalu gelap atau terang. Namun, sebenarnya warna tanah liat cenderung berwarna hitam keabu-abuan.

Ada juga beberapa jenis yang memiliki warna dasar kuning kemerah-merahan yang kebanyakan digunakan oleh pengrajin untuk dibuat barang kerajinan.

4. Bisa Berubah Menjadi Butiran Halus

Karena sifatnya yang dapat dengan mudah menggumpal dan keras ketika kering, butiran-butiran kecil dari material ini ternyata bisa terpecah jika tidak menyatu dengan bentukan awalnya.

Butiran ini umumnya seperti kerikil dan pasir yang cukup umum ditemukan di sekitar tanah liat ketika kering.

Baca Juga: 5 Peralatan Rumah Tangga yang Perlu Diganti dan Dibersihkan Secara Rutin

Jenis Tanah Liat

Kerajinan yang berasal dari tanah liat cara pemilihan disebut dengan

Foto: unsplash.com/Earl Wilcox

Setelah mengenal beberapa karakteristiknya, maka kini waktunya Moms mengenal beberapa jenis tanah liat.

Mengutip The Spruce Crafts, berikut jenisnya:

1. Tanah Liat Earthenware

Tanah liat earthenware atau dikenal juga dengan tanah liat gerabah adalah beberapa tanah liat paling awal yang digunakan oleh pembuat tembikar, dan ini adalah jenis yang paling umum ditemukan.

Tanah ini sangat elastis, atau mudah dibentuk dan cukup lengket.

Tanah gerabah mengandung besi dan mineral lainnya yang menyebabkan tanah bisa mencapai kekerasan optimal pada suhu yang lebih rendah, antara 95 - 1100 derajat Celsius.

Karena kandungan zat besi dan mineralnya yang tinggi, tanah jenis tembikar ini adalah salah satu jenis tanah lempung terbaik.

Warna khas material ini saat lembap adalah merah oranye, kuning, dan abu-abu muda.

Sementara tanah liat yang sudah melalui proses pengeringan dan pembakaran umumnya akan berwarna cokelat, merah, oranye, abu-abu, dan putih.

Sebagian besar warnanya ditentukan oleh kandungan mineral dan jenis pembakaran. Terakota, yang secara harfiah berarti "tanah yang dipanggang", adalah salah satu jenis warna yang paling populer.

2. Tanah Liat Batu

Tanah liat stoneware adalah tanah yang juga mudah dibentuk dan seringnya berwarna abu-abu saat lembap. Tanah jenis ini akan mencapai kekerasan maksimum dalam suhu antara 1.204 - 1.280 derajat Celsius.

Memiliki warna abu-abu terang, tanah jenis stoneware ini bisa berubah menjadi warna abu-abu netral ketika ia menjadi sedikit lebih lembap.

Di sisi lain, tanah stoneware ini agak kasar karena ia mengandung partikel butiran pasir.

3. Tanah Liat Bola (Ball Clays)

Tanah liat jenis bertekstur sangat halus. Jenis ini bisa sangat elastis karena mengandung sedikit pengotor mineral dan dapat mencapai kekerasan maksimum jika dibakar pada suhu 1300 derajat Celsius.

Saat lembap, warnanya abu-abu gelap dan ketika matang menjadi warna abu-abu muda atau terang.

Tanah jenis ini memang memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat digunakan sendiri karena penyusutan yang berlebihan selama pengeringan dan pembakaran.

Namun, akan sangat berguna saat ditambahkan ke tanah liat lain untuk meningkatkan kemampuan kerja dan elastisitas.

Baca Juga: Ini 12 Cara Menggemburkan Tanah Bagi Moms yang Suka Bercocok Tanam

4. Tanah Liat Api

Tanah liat api sering memiliki tekstur berbintik-bintik yang indah saat dibakar. Tanah jenis ini juga sangat bervariasi dalam karakteristiknya.

Kematangan tanah berkisar pada suhu 1500 derajat Celsius.

Meskipun relatif bebas dari kotoran mineral, mereka cenderung memiliki bintik-bintik besi yang memberikan penampilan berbintik-bintik setelah dibakar.

Meskipun tanah jenis ini tidak banyak mengandung bijih mineral, namun saat dibakar masih memiliki partikel bijih besi.

Sama seperti dua jenis tanah liat sebelumnya, fire clays sering digunakan dalam pembuatan tembikar, akan tetapi ia juga bisa sebagai alat pelindung pintu.

Baca Juga: Cara Merawat Tanaman Gelombang Cinta, Perhatikan Kondisi Tanah, Cahaya, Hingga Penyiramannya

5. Tanah Liat Kaolin (Porselen)

Karena kemurnian mineralnya, lempung kaolin digunakan untuk produk porselen. Meskipun lempung kaolin memang memiliki beberapa rentang warna, semuanya berwarna sangat terang.

Saat lembap, mereka akan berwarna abu-abu muda dan akan menyala dalam kisaran dari abu-abu yang sangat terang hingga hampir putih.

Tanah kaolin hampir tidak elastis seperti jenis lainnya dan sulit untuk dibentuk. Tanah kaolin akan mencapai titik matang pada suhu pembakaran sekitar 1800 derajat Celsius.

Tanah jenis ini juga sering dicampur dengan tanah liat lain untuk meningkatkan kemampuan kerja dan menurunkan suhu pembakaran. Banyak badan porselen adalah campuran kaolin dan ball clays.

Itu dia Moms, beragam jenis, serta karakteristik tanah liat. Semoga menambah wawasan Moms dan keluarga tentang material yang biasa dijadikan kerajinan tangan ini.

  • https://leecollegelibrary.com/ceramics/clay/clay3.html
  • https://thepotterywheel.com/types-of-clay-for-pottery/
  • https://www.artmolds.com/clay-types
  • https://www.thesprucecrafts.com/clay-basics-2746314
  • https://www.rumah.com/panduan-properti/tanah-liat-34463

Kerajinan yang berasal dari tanah liat cara pemilihan disebut dengan

Perbesar

Ilustrasi kerajinan Gerabah. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produksi barang kerajinan gerabah adalah tanah liat. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain seperti pasir, kayu bakar, simir, kiolin, semen warna, minyak tanah dan cat. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah unit pengelolaan bahan baku, tungku pembakaran, alat putar, pompa air, kuas dan pisau gores.

Berikut ini penjelasan mengenai proses pembuatan gerabah secara umum:

1. Persiapan Tanah Liat

Menurut pengrajin gerabah, tanah liat terbaik adalah tanah liat yang berasal dari lapisan dalam tanah yang terletak pinggir bukit-bukit kecil. Warna tanah liat merupakan salah satu dasar dalam mengklasifikasikan jenis gerabah yang dihasilkan. Warna dasar tanah liat akan menghasilkan warna yang berbeda pada gerabah ketika melalui tahap pembakaran

2. Proses Pembentukan Gerabah

Tanah liat terlebih dahulu mengalami proses perendaman selama 2-3 hari. Proses perendaman itu disebut sebagai sistem basah. Proses ini berguna untuk menyaring tanah liat dari kerikil-kerikil kecil yang masih menempel pada tanah liat.

Sementara menunggu rendaman tanah liat selesai, pasir disaring utuk mengasilkan pasir yang benar-benar halus. Setelah proses perendaman selesai dan pasir telah disaring, kedua bahan tersebut dicampurkan hingga menghasilkan bahan dasar gerabah yang mudah di bentuk sesuai dengan desain yang diinginkan.

Gerabah biasanya di bentuk dengan tangan dan permukaannya dihaluskan menggunakan sepotong bambu atau kayu dan sebilah sabit bekas hingga pori-pori permukaan gerabah benar-benar halus. Setelah di gosok, gerabah lalu dibiarkan kering selama 5-7 hari sampai benar-benar kering dan siap untuk pembakaran.

3. Pembakaran Gerabah

Secara teknis, proses pembakaran gerabah baru akan dapat dilakukan jika gerabah dalam kondisi benar-benar kering. Proses pembakaran membutuhkan bahan-bahan seperti kayu bakar, serabut kulit kelapa, jerami, daun bambu kering, minyak tanah dan batu bata yang sudah pecah sebagai alas untuk meletakkan gerabah. Proses pembakaran gerabah biasanya berlangsung sekitar 3-4 jam. Sambil proses permbakaran berlangsung, proses pewarnaan juga dilakukan oleh pengrajin.

4. Penyelesaian

Tahap ini merupakan tahap penting untuk mengubah tampilan gerabah yang masih polos dan kasar menjadi gerabah yang menarik dan bernilai seni. Oleh karena itu, biasanya para pengrajin secara kreatif melakukan inovasi-inovasi dalam ornamen-ornamen gerabah. Adapun beberapa teknik ornamen adalah ornamen ukir kerik, ornamen tempel kulit telur, ornamen tempel pasir, ornamen anyaman rotan, dan ornamen tempel kain/batik.