Keramik dan gerabah merupakan kerajinan yang terbuat dari

Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh perajin. Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu objek. Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan. Sedangkan gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia.

Keramik dan gerabah merupakan kerajinan yang terbuat dari

Kerajinan pot di Dilli Haat, Delhi, India.

Keramik dan gerabah merupakan kerajinan yang terbuat dari

pottery

Keramik dan gerabah merupakan kerajinan yang terbuat dari

"Tajine" (tembikar maroko) di sebuah tempat penjualan gerabah di Maroko

Tembikar atau gerabah diperkirakan telah ada sejak masa prasejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam. Situs-situs arkeologi di Indonesia, telah ditemukan banyak tembikar yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius seperti upacara dan penguburan.

Tembikar yang paling sederhana dibentuk dengan hanya menggunakan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik jari), selain itu bentuknya kadang tidak simetris. Selain dibuat dengan teknik tangan, tembikar yang lebih modern dibuat dengan menggunakan tatap batu dan roda putar.

Pada awalnya, tembikar dibuat dengan bentuk polos dan mudah rapuh tetapi saat ini tembikar tersedia dalam berbagai macam bentuk, motif, gambar, atau lukisan khas dan daya tahan lebih lama.

Di Indonesia, tembikar dibawa melalui kebudayaan Sa Huynh, suatu kebudayaan kuno di daerah Vietnam selatan (Champa) yang terkenal akan seni gerabah dan tembikar kunonya.

  • Piring
  • Kendi
  • Guci
  • Tempayan
  • Anglo
  • Kuali
  • Celengan
  • Pot
  • Gerabah hiasan
  1. Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
  2. Persiapan tanah liat. Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual.
  3. Proses pembentukan. Setelah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.
  4. Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setelah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
  5. Pembakaran. Setelah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
  6. Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi.

Daerah yang banyak menghasilkan tembikar antara lain:

  1. Kasongan
  2. Pundong
  3. Banyumulek
  4. pagerjurang, klaten
  • ASTM Standard C 242-01 Standard Terminology of Ceramic Whitewares and Related Products
  • Ashmore, Wendy & Sharer, Robert J., (2000). Discovering Our Past: A Brief Introduction to Archaeology Third Edition. Mountain View, California: Mayfield Publishing Company. ISBN 978-0-07-297882-7
  • Barnett, William & Hoopes, John (Eds.) (1995). The Emergence of Pottery. Washington: Smithsonian Institution Press. ISBN 1-56098-517-8
  • Childe, V. G., (1951). Man Makes Himself. London: Watts & Co.
  • P.Rado. An Introduction To The Technology Of Pottery. 2nd edition. Pergamon Press. 1988
  • W.Ryan & C.Radford.Whitewares: Production, Testing And Quality Control. Pergamon Press. 1987
  • Hamer, Frank and Janet. (1991). The Potter's Dictionary of Materials and Techniques, Third Edition. London: A & C Black Publishers. ISBN 0-8122-3112-0.
  • Rice, Prudence M. (1987). Pottery Analysis – A Sourcebook. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-71118-8.

  • How pottery is made
  • Neolithic Pottery Manufacture
  • Pottery manufacture in recent past
  • A brief history of the pottery industry Diarsipkan 2008-09-25 di Wayback Machine.
  • Pottery-related objects and photographs to explore online Diarsipkan 2008-06-10 di Wayback Machine.
  • Customs and Working Practices of a Victorian Pottery Diarsipkan 2008-06-16 di Wayback Machine.
  • Short film on pottery making around the world Diarsipkan 2007-08-31 di Wayback Machine.
  • Step-by-step throwing instructions
 

Artikel bertopik teknologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembikar&oldid=21462153"

Halllo sobat rumussoal.com kali ini akan menyampaikan Materi tentang Seni Kriya Gerabah – sebagai seni yang berkembang di indonesia meliputi dari pengertian, ciri, bentuk, hasil, jenis, contoh dan gambar supaya dapat mudah dipahami.

Seni Kriya Gerabah – adalah salah satu bentuk dari karya seni dalam bentuk kerajinan dengan gerakan yang memiliki sifat pada aspek keindahan denan memberkan hiasan sebagai unsur-unsur pada posisi pembuatan dan setelah hasil dari pembuatan setelah proses dari pembakaran.

Langsung saja simak pembahasan dibawah ini…?

Pengertian Seni Kriya Gerabah

Keramik dan gerabah merupakan kerajinan yang terbuat dari

Seni Kriya Gerabah adalah salah satu hasil dari seni terapan, yang hasilnya memiliki fungsi dalam bentuk kehidupan sehari-hari pada masyarakat.

Dalam hal ini juga adalah bagian dari komunitas seni yang terpisah antara keramik dan jenis yang lainnya, karena benda ini adalah barang pecah belah dengan permukaan yang halus dan mengkilap seperti porselen dalam bentuk vas.

Maka di Indonesia telah ada sejak zaman Neolitik sekitar 3000-1100 SM, yang dikenal sebagai keramik, dan msalnya, gerabah juga memiliki fungsi sebagai alat rumah tangga.

Sehingga terdapat juga cara pembuatan dalam waktu dan akan diproses dengan pembakaran suhu yang rendah dan akan menggunakan jerami atau serat kelapa.

Sedangkan gerabah adalah adalah sebuah benda dari tanah liat berupa pot, pot, wadah air, dan terdiri dari mineral non-logam yang telah ditemukan pada zaman Paleolitik 27.000 tahun yang lalu.

Menurut Malcolm G. McLaren telah mengemukakan bahwa, hal ini adalah istilah dengan awalnya dapat digunakan untuk karya-karya dari tanah liat alami dan dirawat pad pemanasan pada suhu tinggi.

Baca Juga: Fungsi Tata Rias Dalam Teater

Sejarah Seni Gerabah

Sejarah Seni Gerabah yang lebih dikenal dengan sebutan “keramik”, adalah salah satu bentuk hasil dari karya seni yang ada dan tetap menjadi keterampilan dengan pembuatan penduduk lokal yang telah diakui di seluruh dunia.

Di masa yang lalu, stoples gerabah dapat digunakan untuk menyimpan beras, garam benda-benda yang lainnya untuk memasak, dan dapat menjualnya di pasar.

Namun hal ini telah di kenal sejak zaman kuno, pada tahun 1976 dengan bagian dalam pembuatan tembikar untuk mencapai hasil maksimal dan kualitas yang lebih baik.

Baca Juga: Fungsi Sutradara

Hasil Seni Gerabah

Dari apa yang sudah kami sampaikan di atas maka kami juga akan memberikan beberapa hasil dari Di pembuatan Seni Gerabah diantaranya adalah sebgai berikut:

  1. Kendi berfungsi sebagai tempat penyimpanan air minum
  2. Panci berfungsi sebagai alat untuk memasak nasi
  3. Panci berfungsi sebagai alat untuk memasak sayuran
  4. Panci berfungsi sebagai alat untuk menyimpan beras atau air
  5. Anglo bertindak sebagai alat memasak (mirip dengan kompor)
  6. Celengan berfungsi sebagai tempat menyimpan uang

Baca Juga: Struktur Dramatik

Teknik Pembuatan Gerabah

Keramik dan gerabah merupakan kerajinan yang terbuat dari

Teknik-teknik yang biasanya yang digunakan dalam pembuatan hasil dari seni Gerabah oleh beberapa produsen dengan tingkatannya, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Teknologi pelat (plate)

Teknologi pelat (plate) – adalah dalah satu teknik yang digunakan untuk membuat objek gerabah dengan memiliki bentuk dari kubus dengan permukaan yang rata.

Namun dalam teknik inu juga menggunakan tanah liat dan akan mendapatkan hasil dari piring dengan ketebalan yang sama dan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

2. Teknik pijat (mencubit)

Teknik pijat (mencubit) – adalah salah satu teknik untuk memproduksi keramik yang menggunakan tanah liat dan akan dilukis langsung pada tangan untuk membuat suara yang lebih padat.

Proses pijat dapat juga dilakukan sebagai .

  • Ambil segumpal tanah liat plastik
  • Tanah liat elastis yang akan dicelupkan pada bentuknya dengan objek yang diinginkan
  • Campur pada kain lembut

Baca Juga: Media Karya Seni Rupa 2 Dimensi

3. Teknik pilin (bungkus)

Teknik pilin (bungkus) – adalah salah satu cara untuk membentuk tanah liat dengan dipelintir atau dibentuk seperti tali sehinga gumpalan tanah liat yang dibentuk dengan kedua tangan.

Maka dalam hal ini juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dengan membentuk yang melingkar dan menjadi bentuk yang akan diinginkan.

3. Teknik melempar

Teknik melempar adalah – salah satu cara untuk menghasilkan keramik dengan teknik melempar, maka memerlukan alat dalam bentuk perangkat atau perangkat putar listrik.

5. Tekan teknik cetak

Tekan teknik cetak – adalah salah satu teknik cetak pada tekan yang akan dilakukan pada saat akan menekan tanah liat dalam bentuk yang akan disesuaikan pada bentuknya untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat.

6. Teknik casting atau casting

Teknik casting atau casting – adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk memproduksi keramik dan menggunakan alat referensi cetak, dan ini biasanya akan terbuat dari plester.

Itulah pembahasan yang dapat kami berikan tantang, Seni Kriya Gerabah, semoga apa yang sudah kami berikan di atsa dapat mudah dipahami.

Baca Juga: Sejarah Tari Nusantara