Kesabaran yang dilakukan oleh Nabi Ayyub AS dalam hal

Seorang liberalis berdialog dengan seorang pemuka agama, dia berpendapat bahwa hadis itu tidak dapat dijadikan rujukan sumber hukum dalam islam. Kena … pa demikian, karena menurutnya hadis merupakan hal yang ada setelah wafatnya Rasulullah. 1. Silakan analisis kasus di atas, apakah hadis dapat dijadikan rujukan sumber hukum Islam? Jika ya, berikan dasar/lAndasan syar’i yang mendukung pernyataan Anda! 2. Berikan pendapat Anda tentang peran dan fungsi hadis di hukum nasional! 2 Herlan dikenal sebagai seorang juragan lele di desanya. Usaha ternak lele herlan telah berjalan selama 3 tahun dan Dia memiliki 300 kolam lele dengan penghasilan bersih pertahun sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah), selain itu herlan diketahui memiliki rumah kontrakan dengan 12 kamar yang sudah beroperasi sejak 11 bulan terakhir dengan rataan penghasilan perbulan yakni Rp. 15.000.000 (lima belas juta rupiah). Dari contoh kasus di atas silahkan dianalisis dan kemukakan jawaban Anda. 1. Apakah herlan sudah termasuk wajib zakat? Harta apa saja yang harus dizakatkan? 2. Hitunglah berapa zakat yang harus dikeluarkan dan kapan herlan harus mengeluarkannya zakatnya! 3 Kasus Menteri keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (SMI) dalam Dalam pembukaan 2nd Annual Islamic Finance Conference (AIFC) 2017 di Yogyakarta, Rabu (23/8), mengatakan bahwa beliau menginginkan agar zakat dapat dikelola seperti pajak yang sama-sama adanya pembayaran dan tidak mengharapkan itu kembali dalam rangka pembangunan nasional. Pernyataan tersebut sehubungan dengan dikeluarkannya peraturan Direktorat Jendral (Dirjen) pajak RI nomor Per-11/PJ/2017. Yang mana peraturan tersebut terkait dengan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak selama zakat tersebut dibayarkan ke Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, hal ini tentu bertujuan agar warga muslim Indonesia tetap menyalurkan harta mereka untuk kepentingan Negara dan dapat dikelola demi mensejahterakan seluruh 087755063438 perspektif hukum!

Untuk memperlihatkan tanda tanda kebesaran nya yang maha sempurna Allah memmberikan kesempatan dan kehormatan kepada nabi muhammad dalam peritiwa isra … mi'raj yang tidak di berikan kepada siapapun kesimpulan peristiwa tersebut adalah

Tulis kandungan piagam Madinah dari segi sosial, politik, dan agama​

contoh kerangka berpikir dalam peristiwa tragedi trisakti​

shaggy MUI vs the creatorsiapa yang akan menang?sebutkan alasannya juga​

~Quizzz~Jelaskan maksud relief Latitavista pada candi Borobudur.Note: Lagi kangen chattan sama seseorang yang saya sayangi, tapi...ah sudahlah:)​

Dalam hal apakah momentum, gaya dan energi berbeda antara fisika klasik dan teori relativitas khusus?

pidato tentang hari lahir pancasilatolong plis, beda in sama yang sebelah ​

14. Kitab al-Muqawamat karangan as Suhrawardi membahas mengenaia. akidahb. muamalahC.fikihd. munakahat​

bantu SMK ulangan tengah semester bantu dongggggg​

tirto.id - Nabi Ayyub As adalah putra Nabi Ishaq As. Sedangkan Nabi Ishaq sendiri merupakan anak kandung Nabi Ibrahim As.

Maka, Nabi Ayyub As ialah cucu langsung dari Nabi Ibrahim As.

Semasa hidup, Nabi Ayyub As terkenal sebagai salah satu utusan Allah SWT yang mendapatkan begitu banyak cobaan dan datang secara bertubi-tubi.

Kendati demikian, ia tetap sabar dalam menghadapi ujian dari Sang Maha Pencipta tersebut.

Cobaan yang dialami Nabi Ayyub As itu terjadi tidak hanya satu atau dua macam saja. Namun, begitu banyak ujian yang dialami. Baik yang membawa dampak positif maupun negatif.

Sebagai seorang nabi, ia tetap beriman dalam menjalani segala tantangan tersebut.

Keteladanan Nabi Ayyub

Beberapa ujian yang dialami oleh Nabi Ayyub As dan layak menjadi kisah teladan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kaya Raya Namun Dermawan

Dikisahkan bahwa Nabi Ayyub As merupakan seorang nabi yang sangat kaya raya. Harta bendanya melimpah ruah.

Meskipun tak kekurangan apa pun dalam menjalani kehidupan, ia tetap beriman kepada Allah SWT. Selain itu, dirinya juga dikenal sebagai seorang yang dermawan.

Diceritakan bahwa Nabi Ayyub As suka membagi-bagikan harta bendanya. Baik berupa memberi makan untuk para fakir miskin, menyantuni janda, anak yatim, serta ibnu sabil.

2. Sabar Ketika Miskin

Saat kondisinya sedang kaya raya, ujian yang datang dihadapi dengan menjadi orang yang dermawan. Demikian pula kala Allah SWT memberikan cobaan berupa kemiskinan.

Ketika harta bendanya itu telah habis dan tidak menyisakan apa pun, Nabi Ayyub As sangat sabar menghadapinya tanpa merubah rasa ketakwaan kepada yang Maha Kuasa.

Selain sangat sabar saat harta bendanya habis, Nabi Ayyub As juga terkenal sabar ketika menghadapi cobaan lainnya sepanjang hidup.

Dituliskan oleh Yunahar Ilyas dalam Nabi Ayyub AS (1) yang dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, Nabi Ayyub dikenal dengan kesabaran saat menanggung penderitaan yang menimpa setelah mendapatkan segala macam nikmat dan kesenangan dari Allah SWT.

Hal tersebut terjadi ketika ia menderita penyakit kulit yang luar biasa sehingga memaksanya harus terusir dari kampung halaman sendiri.

Berbicara mengenai kesabaran yang dimiliki Nabi Ayyub As, Allah SWT sudah berfirman melalui Al-Qur'an surah Sad ayat 44 dengan bunyi:

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Artinya: "Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)".

3. 18 Tahun Menghadapi Ujian

Dalam sebuah hadis riwayat Anas ibn Malik, disebutkan bahwa "Sesungguhnya Nabiyullah Ayub ‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun.

"Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya,".

Seperti dikutip laman NU Online dalam judul "Kisah Nabi Ayub dan Kesabarannya" oleh M. Tatam Wijaya, Nabi Ayyub As mengalami masa yang sangat sulit dalam menghadapi cobaan itu.

Bahkan, seluruh keluarga menjauh lantaran penyakit yang diderita serta kondisi sang nabi yang mulai kehilangan harta benda.

Meskipun demikian, ada satu orang istri dan dua saudara yang tetap setia menemani beliau dan selalu memberikan makan.

Setelah sekian lama mengalami penderitaan, jika berdasarkan hadis di atas waktunya adalah sekitar 18 tahun, kemudian Nabi Ayyub As memanjatkan doa kepada Allah SWT. Ia meminta agar penyakitnya segera diangkat dan mendapatkan kesembuhan.

Al-Quran surah al-Anbiyâ’ ayat 83 dan 84 mengisahkannya sebagai berikut:

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚ

Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang".

"Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami".

Alhasil, Nabi Ayyub As memperoleh kesembuhan atas penyakit yang sudah diderita selama belasan tahun dan ia kembali menjalani kehidupan seperti layaknya yang dijalani sebelum hal itu terjadi.

Baca juga:

  • Kisah Nabi Yakub As & Teladannya: Menjaga Kerukunan dalam Keluarga
  • Kisah Teladan Nabi Yusuf As: Menjaga Hawa Nafsu dari Maksiat

Baca juga artikel terkait KISAH NABI AYYUB atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/tha)


Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Beni Jo

Subscribe for updates Unsubscribe from updates