Ketika melakukan permainan lompat bambu bagian tubuh yang menjadi tumpuan bergerak adalah

Permainan lompat tali dapat membuat banyak otot bergerak secara bersamaan. Tak heran, jika kegiatan ini bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental anak.

25 May 2020|Dina Rahmawati

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Permainan lompat tali bisa dilakukan secara individu atau berkelompok

Permainan lompat tali adalah permainan yang menggunakan gerakan melompat dengan melewati tali karet gelang. Alat yang digunakan untuk bermain lompat tali adalah karet gelang yang dianyam panjang hingga kira-kira 5 meter. Dalam permainan tradisional lompat tali, para pemain harus melompati tali tersebut secara bergiliran dan bertahap. Manfaat lompat tali bukan hanya baik untuk kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental anak. Sayangnya, kini anak-anak lebih menyenangi gawai dari pada bermain di luar bersama teman-teman. Padahal ada banyak permainan anak menarik yang dapat dilakukan, termasuk lompat tali.Bagi Anda yang ingin mencoba memperkenalkan permainan ini kepada anak, berikut adalah cara bermain sekaligus manfaatnya bagi kesehatan.

Aturan dan cara bermain permainan lompat tali

Sejarah permainan lompat tali belum diketahui secara pasti. Namun, disinyalir permainan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Permainan lompat tali membutuhkan cukup ruang sehingga sebaiknya dilakukan di halaman. Permainan ini dapat dimainkan oleh tiga orang atau lebih. Dua orang bertugas sebagai pemegang tali, sedangkan yang lain bertugas sebagai pelompat. Lantas, bagaimana cara dan aturan bermain lompat tali?Secara umum, berikut adalah aturan dan cara bermain permainan lompat tali:
  • Untuk menentukan siapa yang menjadi pemegang tali, maka harus dilakukan hompimpah.
  • Jika pemegang tali sudah terpilih, maka permainan dapat dimulai.
  • Setiap pemain harus melompati tali karet sesuai dengan tahap ketinggian dan gilirannya.
  • Ketika melompat, pastikan untuk mengambil ancang-ancang dan mendarat dengan kaki yang kokoh.
  • Ketinggian tali karet dimulai dari mata kaki, lutut, paha, hingga pinggang. Ketika melompat, para pemain tidak boleh menyentuh tali karet.
  • Selanjutnya, ketinggian tali karet sejajar dengan dada, dagu, telinga, ubun-ubun, hingga tangan yang diangkat ke atas. Pada tahap tersebut, para pelompat tali diperbolehkan untuk menyentuh bagian tali saat melompat asalkan tidak terjerat. 
  • Namun, jika pelompat terjerat oleh tali atau tidak bisa melewatinya, maka ia harus menghentikan permainan dan berganti posisi dengan pemegang tali.
  • Apabila semua pemain berhasil melompati tali, maka permainan akan dimulai dari awal hingga para pemain memutuskan untuk menghentikan permainan.
Itulah langkah-langkah bermain lompat tali. Ketika melakukannya, pastikan untuk selalu berhati-hati karena bisa saja anak terjatuh, terjungkal, hingga cedera.

Manfaat permainan lompat tali untuk anak

Cara bermain lompat tali bisa dilakukan secara individu atau berkelompok. Umumnya, tali tersebut terbuat dari karet gelang yang dirangkai sehingga tidak berbahaya jika mengenai tubuh anak.Meski tampak sederhana, tahukah Anda kalau ada beragam manfaat lompat tali untuk anak, di antaranya:? Berikut adalah beberapa di antaranya.Diperlukan koordinasi dan keseimbangan yang baik dalam melakukan permainan lompat tali. Gerakan melompat secara berulang pun bisa melatih keseimbangan, koordinasi, dan refleks tubuh. Bahkan suatu penelitian pada sekelompok pesepakbola pra-remaja menemukan bahwa manfaat lompat tali dapat meningkatkan koordinasi dan keseimbangan motoriknya.Lompat tali dapat menggerakan seluruh tubuh, sehingga membuat banyak otot bergerak secara bersamaan. Tak heran, jika permainan lompat tali dapat melatih kekuatan pada otot kaki, perut, dan lengannya. Selain itu, permainan lompat tali juga dapat membuat anak lebih lincah dan cekatan ketika melakukan sesuatu.Bagi anak yang kelebihan berat badan, permainan lompat tali menjadi pilihan yang tepat. Permainan lompat tali membuat badan menjadi lebih banyak bergerak. Dalam permainan ini, anak menggerakan seluruh badannya sehingga membakar banyak kalori dalam waktu singkat. Meski begitu, penurunan berat badan juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti asupan yang dikonsumsi, tingkat aktivitas, hingga usia.Jika ditanya seputar apa manfaat bermain lompat tali, salah satu yang paling krusial adalah membantu meningkatkan kesehatan jantung. Ketika melakukan permainan lompat tali, detak jantung mengalami peningkatan ke intensitas yang lebih tinggi dari biasanya. Latihan intensitas tinggi pun telah terbukti membuat jantung lebih kuat, dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Anda juga bisa menambahkan asupan yang bernutrisi untuk anak supaya kesehatan jantungnya terjaga.Permainan lompat tali ternyata dapat membuat anak merasa lebih bahagia. Ketika melakukan permainan ini, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan meredakan stres. Selain itu, manfaat permainan tali juga dapat mengurangi ketegangan, meningkatkan kualitas tidur, dan membuat anak lebih aktif.Menurut Jump Rope Institute, melompat membantu mengembangkan kemampuan otak kiri dan kanan, meningkatkan kesadaran spasial, serta keterampilan membaca anak. Tak hanya itu, manfaat lompat tali juga bisa meningkatkan daya ingat dan kewaspadaan sehingga kinerja anak di sekolah dapat menjadi lebih baik.Permainan lompat tali dapat menumbuhkan keberanian pada diri anak karena ia diharuskan untuk tidak takut saat melompati tali. Hal ini bisa membuat anak terbiasa untuk berani menghadapi tantangan yang ada. Bahkan dapat pula berpengaruh hingga ia dewasa.Dikutip dari The Active Family, lompat tali ternyata diketahui memiliki manfaat untuk mental dan keterampilan anak. Penelitian menunjukan, aktivitas ini mampu mendorong pemikiran kreatif, sekaligus membantu perkembangan otak. Selain itu, loncat tali merupakan kegiatan yang dinilai dapat meningkatkan kebugaran fisik, keterampilan membaca yang lebih baik, peningkatan memori, hingga kewaspadaan. Bahkan dapat membantu anak mengatasi rasa malu dan lebih banyak bersosialisasi karena merupakan kegiatan kelompok yang menyenangkan.

Berapa lama durasi aktivitas fisik yang ideal untuk anak?

Meski aktivitas fisik seperti lompat tali memiliki banyak manfaat, beberapa hal seperti durasi permainan hingga kondisi anak juga harus tetap diperhatikan. Untuk durasi aktivitas fisik yang ideal pada anak sendiri pada dasarnya bergantung pada tingkat usia dan seberapa aktif mereka.Nah, adapun durasi ideal untuk seorang anak melakukan aktivitas fisik mereka sebagaimana direkomendasikan oleh CDC adalah sebagai berikut:
  • Anak usia prasekolah atau 3 - 5 tahun direkomendasikan untuk selalu aktif secara fisik sepanjang hari guna mendukung tumbuh kembangnya
  • Anak usia sekolah dan remaja atau 6 - 17 tahun direkomendasikan untuk harus melakukan 60 menit atau lebih aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat setiap harinya. Aktivitas yang direkomendasikan termasuk berlari, aerobik, melompat hingga push-up tiga hari setiap minggunya.

Catatan SehatQ

Dengan banyaknya manfaat lompat tali, maka dukunglah anak melakukan aktivitas tersebut. Permainan ini akan membuatnya bersenang-senang apalagi jika dilakukan bersama teman-teman. Selain itu, Anda juga dapat mengajak anak untuk melakukan permainan lompat tali. Lakukanlah permainan tersebut di permukaan yang datar dan pastikan tak ada bebatuan atau benda tajam yang bisa membuat anak jatuh maupun terluka. Selain itu, ajari pula anak untuk melompat dengan benar agar terhindar dari risiko cedera. Di samping bersenang-senang, memastikan keselamatan anak juga penting untuk dilakukan.Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan anak, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

tumbuh kembang anakanak sekolahmainan anak

NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4657422/
Diakses pada 09 Mei 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/jumping-rope-to-lose-weight#sample-workout
Diakses pada 09 Mei 2020
Happy Science Mom. http://happysciencemom.com/why-jumping-rope-makes-us-happy/
Diakses pada 09 Mei 2020
CDC. https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/children/index.htm 
Diakses pada 7 Oktober 2020
The Active Family. https://theactivefamily.org/jump-rope-exercise/#tab-con-4 
Diakses pada 7 Oktober 2020
Dinas Kebudayaan Jakarta. https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/news/2021/05/Permainan-Lompat-Tali-Karet-Melatih-Ketangkasan-dan-Membuat-Tubuh-Anak-Jadi-Cekatan
Diakses pada 13 Desember 2021
Kumparan. https://kumparan.com/kabar-harian/mengetahui-urutan-permainan-lompat-tali-karet-1wTYVjKEybe/full
Diakses pada 13 Desember 2021

Sekolah ramah anak adalah satuan pendidikan yang mampu memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus bagi anak. Ciri-cirinya mulai dari adil terhadap murid, metode pembelajaran yang nyaman, sampai lingkungan sekolah dan kelas yang nyaman.

37% atau hampir 9 juta balita Indonesia mengalami stunting. Temuan baru menyimpulkan susu pertumbuhan ternyata efektif menekan risiko stunting pada anak. Stunting sangat mengancam masa depan anak karena memengaruhi tumbuh kembangnya. Dengan meminum susu pertumbuhan, populasi anak stunting di Indonesia dapat berkurang. Pemerintah perlu melakukan sosialisasi tentang bahaya stunting dan pentingnya susu pertumbuhan pada anak.

25 Mei 2019|Azelia Trifiana

Manfaat origami untuk anak dapat membantu melatihnya mengikuti instruksi, menyelesaikan masalah, hingga meningkatkan ketangkasan dan koordinasi.

02 Agu 2022|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh dr. Stasya Zephora

Dijawab Oleh dr. R. H. Rafsanjani