Kipas angin yang baik untuk kesehatan

KOMPAS.com - Beberapa orang tak bisa tidur tanpa kipas angin meski cuaca tengah sejuk sekalipun.

Hembusan udara dari kipas angin memang bisa meninabobokan mata. Efek ini hampir sama dengan hembusan angin di pantai atau hembusan angin ketika kita berkendara, sama-sama bisa mengundang kantuk datang dengan segera.

Namun amankah jika semalaman kita tidur berteman kipas angin? Apakah paparan hembusan angin semalam suntuk ini bisa mengancam kesehatan?

Beberapa pakar menyatakan bahwa tidur menggunakan kipas angin bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.

Salah satunya adalah seperti yang dilansir oleh The Mirror. Beberapa bahaya dari tidur menggunakan kipas angin adalah alergi debu Anda bisa kambuh lantaran hembusan angin yang ada bisa menyebarkan debu dan polen dengan sangat cepat.

Selain itu, mata dan kulit Anda juga terancam menjadi sangat kering ketika terpapar hembusan angin dalam waktu lama.

Baca juga: Amankah Tidur Tanpa Bantal?

Efek tidur dengan kipas angin

Melansir dari Live Science, sebenarnya tak ada bahaya serius yang harus dikhawatirkan dari tidur menggunakan kipas angin.

Dr. Len Horovitz, ahli pulmonologi dari rumah sakit Lenox Hill New York menyatakan bahwa udara yang bergerak akibat kipas angin tak membawa efek fatal bagi kesehatan.

Kipas angin yang baik untuk kesehatan
PEXELS/ANDREA PIACQUADIO Tidur dengan kipas angin bisa menguntungkan, asal Anda tepat meletakkan posisi kipas angin.

Horovitz justru menekankan bahwa tidur adalah kebutuhan pokok manusia, sehingga berbagai cara yang bisa membuat tidur lebih nyenyak seperti penggunaan kipas angin, bisa dipilih oleh siapa saja.

Tapi memang, udara yang bergerak sangat cepat bisa mengeringkan saluran napas dan rongga mulut Anda. Jika Anda tidur dengan mulut terbuka, bisa dipastikan pagi harinya Anda akan menderita sindrom mulut kering.

Selain itu, putaran udara juga akan menyebabkan debu beterbangan, dan bukan tak mungkin debu-debu tersebut akan masuk ke saluran pernapasan Anda.

Baca juga: Hati-hati, Kurang Tidur Ternyata Bikin Tambah Gendut

Efek negatif berikutnya dari penggunaan kipas angin semalam suntuk adalah udara dingin karena hembusan angin sangat bisa memicu kram otot dan menyebabkan kekakuan pada leher.

Jadi agar Anda yang memiliki alergi debu tak mengalami gangguan pernapasan selama tidur, dan agar Anda juga tak mengalami kram otot, letakkan kipas angin cukup jauh dari tempat Anda berbaring.

Jika perlu, jangan mengarahkan kipas tepat ke titik kepala dan leher Anda. Buat pengaturan kipas berputar dari kanan ke kiri secara teratur, tidak diam dalam satu titik saja. 

Ketika saluran napas dan mulut sering bermasalah karena tidur menggunakan kipas angin, Anda bisa melakukan terapi pembersihan mulut dan hidung menggunakan larutan saline.

Baca juga: Mandi Malam Sebelum Tidur, Sebaiknya Menggunakan Air Panas atau Air Dingin?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Banyak orang menganggap bahwa tidur dengan suhu hangat adalah yang terbaik. Namun, ternyata ini keliru. Bukti ilmiah justru menyarankan kita untuk berada di ruangan yang sejuk agar tidur semakin nyenyak dan berkualitas. 

Untuk mengatasi udara kamar yang panas, AC dan kipas angin bisa menjadi solusi. Sebagian orang memilih AC karena dianggap bisa menjadikan ruangan sejuk secara optimal, sementara sebagian lainnya memilih kipas angin karena harganya (plus tagihan listrik) lebih murah atau tak tahan dengan udara dingin.

Namun, jika ditinjau dari aspek kesehatan, mana yang lebih baik antara tidur dengan AC atau kipas angin? Yuk, simak perbandingannya berikut ini!

1. AC lebih efektif dalam mendinginkan ruangan

Kipas angin yang baik untuk kesehatan
crownpower.com.au

Jika dilihat dari sisi fungsionalnya, AC memang lebih unggul dalam mengusir udara panas ketimbang kipas angin. Pendingin ruangan yang satu ini sangat cocok digunakan terutama sepanjang musim kemarau. 

Alasan kenapa AC lebih efektif mendinginkan ruangan adalah alat ini mengalirkan udara dalam suhu rendah yang bisa disesuaikan dengan preferensi kita. Sementara itu, kipas angin hanya bisa mengalirkan dan memusatkan udara yang ada di dalam ruangan. 

Itulah kenapa ketika kamu menggunakan kipas angin di cuaca yang panas, udara yang dihasilkan tetap panas. Maka dari itu, jika dilihat dari fungsi ini, AC lebih unggul. 

2. Kualitas udara di ruangan yang menggunakan kipas angin cenderung lebih baik

Kipas angin yang baik untuk kesehatan
sleepsugar.com

Selanjutnya, jika dilihat dari kualitas udara, kipas angin bisa dibilang lebih unggul dibandingkan AC. Kenapa seperti itu?

Pada umumnya, AC membuat sirkulasi udara di dalam ruangan selalu sama. Sebab, alat tersebut tidak bisa mengalirkan udara dari dalam ke luar dan sebaliknya. Terlebih, ruangan dengan AC biasanya harus tertutup untuk menjaga suhu tetap dingin. Akibatnya, ketika ada virus dan patogen lain, mereka terus berputar di sana.  

Hal ini berbeda dengan kipas angin. Ketika menggunakannya, kamu tidak harus menutup rapat ruangan. Dengan begitu, sirkulasi udara dari dalam ke luar dan sebaliknya bisa berjalan dengan lancar. Apalagi, ada pula jenis kipas angin bernama exhaust fan yang didesain untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam ruangan. 

3. AC bisa membuat udara jadi kering

Kipas angin yang baik untuk kesehatan
acerservices.com.au

Menggunakan AC memang membuat tidur semakin nyaman. Akan tetapi, alat tersebut bisa membuat udara di dalam kamar semakin kering. Hal ini memiliki beberapa dampak terhadap kesehatan. Di antaranya:

  • Kulit menjadi lebih kering daripada biasanya;
  • Tubuh dehidrasi tanpa disadari;
  • Jika kamu sedang batuk, tenggorokan semakin terasa tak nyaman. 

Kondisi di atas memang berpotensi terjadi juga ketika kamu tidur dengan kipas angin yang menyala. Sebab, melansir LiveScience, semua yang membuat udara bergerak kencang bisa menguapkan kelembapan. Namun, efek tersebut tidak sebesar yang ditimbulkan oleh AC. 

Baca Juga: 7 Cara Tidur yang Salah Menurut Sains, Segera Perbaiki! 

4. Sebaliknya, kipas angin bisa membuat debu di ruangan menyebar

Kipas angin yang baik untuk kesehatan
heart.co.uk

Sadarkah kamu bahwa gerakan udara yang dihasilkan oleh kipas angin jauh lebih kencang dibandingkan AC? Ini karena kipas angin tidak membuat suhu jadi lebih rendah, sehingga alat itu harus meniupkan udara dengan kencang agar terasa sejuk. 

Sayangnya, hal ini menjadi kelemahan kipas angin. Udara yang bertiup kencang akan membuat debu dan polutan lain menyebar ke seluruh ruangan. Kondisi tersebut bisa memicu alergi. 

Tak hanya itu, jika kamu mengarahkan kipas angin langsung ke tubuh, kamu berisiko mengalami nyeri otot. Melansir Sleep Advisor, ini karena udara dingin yang terkonsentrasi membuat otot tegang dan kram. 

5. Jadi mana yang lebih baik, kipas angin atau AC?

Kipas angin yang baik untuk kesehatan
adamsheat.com

Jika ditanya, mana yang lebih baik di antara kipas angin dan AC, jawabannya tergantung pada kebutuhan dan kondisi lingkungan di sekitarmu. Sebab, hal ini tidak bisa harus disesuaikan dengan masing-masing individu. 

Misalnya, jika kamu berada di lingkungan yang sangat panas, AC adalah pilihan yang terbaik untukmu. Sebab, pendingin ruangan tersebut bisa memenuhi standar suhu udara yang direkomendasikan untuk tidur menurut para ahli, yaitu 18-19 derajat Celcius. 

Sementara itu, jika kamu sensitif dengan udara yang terlalu dingin, sedang menderita flu atau batuk, dan tinggal di tempat yang sejuk, kipas angin bisa jadi pilihan. Terlebih jika kamu alergi dengan udara dingin. 

6. Jika kamu memilih AC, ini cara pemakaian terbaiknya!

Kipas angin yang baik untuk kesehatan
pippinbrothers.com

Apakah AC lebih mampu mengakomodasi kebutuhanmu? Jika iya, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika tidur dengan AC menyala untuk mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkannya. Berikut ini di antaranya:

  • Gunakanlah pelembap kulit sebelum tidur;
  • Jika kamu memiliki humidifier atau air purifier, sebaiknya nyalakan alat tersebut untuk menjaga kualitas udara;
  • Sedia air minum di dalam kamar;
  • Pastikan kamu membersihkan filter AC secara rutin. 

7. Jika kamu menggunakan kipas angin, ini cara pemakaian terbaiknya!

Kipas angin yang baik untuk kesehatan
howstufworks.com

Jika kamu termasuk tim kipas angin, berikut ini beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk mengurangi risiko kesehatan yang mungkin dipicunya:

  • Jangan pernah mengarahkan kipas angin langsung ke tubuhmu;
  • Sebisa mungkin pantulkan arah angin ke dinding agar udara berputar di ruangan;
  • Untuk menambah rasa dingin, kamu bisa meletakkan botol berisi es di depan kipas angin;
  • Jangan lupa bersihkan kipas angin secara rutin untuk menghilangkan debu yang menumpuk di dalamnya. 

Nah, seperti itulah perbandingan penggunaan AC dan kipas angin ketika tidur. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalau kamu pilih yang mana, nih? 

Baca Juga: 8 Cara untuk Tidur Cepat yang Aneh tapi Ampuh, Wajib Coba!

Apakah kipas angin baik untuk kesehatan?

Dr. Len Horovitz, ahli pulmonologi dari rumah sakit Lenox Hill New York menyatakan bahwa udara yang bergerak akibat kipas angin tak membawa efek fatal bagi kesehatan.

Apa efek samping pakai kipas angin?

Tidur dengan kipas angin yang menyala dapat membuat hidung dan tenggorokan menjadi kering. Kondisi tersebut dapat memicu produksi mukus (lendir) berlebihan dan sinusitis, nyeri kepala, dan hidung mampet. Tak hanya hidung dan tenggorokan, bahaya tidur ini juga bisa membuat mata dan kulit menjadi kering.

Lebih baik pakai AC apa kipas angin?

AC bisa mengusir panas lebih ampuh dibandingkan kipas angin AC memiliki kemampuan mendinginkan udara dibandingkan kipas angin. Maka itu, AC membuat tubuh lebih nyaman untuk beraktivitas, dan suhu yang rendah di ruangan ber-AC bisa mengurangi keberadaan serangga.

Apakah pakai AC tidak sehat?

Kurangnya sirkulasi udara segar di dalam ruangan karena terus menerus menggunakan AC membuat potensi penularan sumber-sumber infeksi seperti kuman, bakteri, dan virus menjadi lebih tinggi. Apabila di dalam sebuah ruangan ada yang mengalami sakit, besar kemungkinan orang lain akan tertular.