Dibalik kesuksesan seorang anak, ada guru yang menuntun dan mengajari mereka dari yang tidak mengerti apa-apa sampai menjadi seorang yang sukses. Tidak sedikit guru yang meluangkan waktu istirahatnya untuk memberikan pembelajaran lebih kepada anak didiknya yang belum mengerti pembelajarannya di kelas. Lantas setelah perjuangan mereka yang begitu besar, apakah ada yang mengingat gurunya walau sudah lulus bertahun-tahun?

Guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka melalui semuanya tanpa pamrih. Apabila kita melihat kondisi Indonesi saat ini yang sedang mengalami pandemi COVID-19, dapat dilihat bahwa mengajar anak sangatlah sulit dan butuh kesabaran yang lebih. Untuk yang dialami orang tua saat ini belum sepenuhnya yang dirasakan oleh guru. Para orang tua sudah lelah saat mengajar anaknya di rumah, bagaimana dengan guru yang mengajar beberapa kelas dalam satu hari?

Di balik jasa guru yang begitu besar, tidak jarang para murid yang masih mengingat jasanya walaupun mereka sudah lulus bertahun-tahun lamanya. Salah satu contoh yang bisa diambil seperti menyapa gurunya saat bertemu di jalan dan murid yang dulunya dididik tidak segan menjabat tangan sudah membuat para guru menjadi sangat bahagia, apalagi ketika melihat muridnya sudah sukses. Mereka merasa bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia.

Dalam hal ini guru tidak membutuhkan imbalan untuk membalas jasanya. Mereka tidak memerlukan materi yang diberikan anak didiknya sebagai bentuk hadiah karena mereka sudah diajarkan dengan baik sampai tumbuh menjadi seorang yang berpendidikan. Namun, pada kenyataannya banyak dari murid yang membalas jasanya guru dengan memberikan sebuah hadiah setelah mereka menjadi orang yang sukses.

Tidak bisa dipungkiri bahwa hadiah tersebut menjadi sebuah hadiah yang sangat berkesan dan berarti bagi setiap guru yang menerimanya. Karena biasanya seorang anak akan mengingat orang tuanya ketika sudah menjadi orang sukses, sedangkan persentase mengingat guru yang mengajari mereka menulis dan membaca justru lebih kecil. Beberapa kisah inspiratif seperti ini sudah beberapa kali ditemukan dan sangat menyentuh hati. Bukan karena seberapa banyak dan besarnya hadiah yang mereka berikan, tetapi karena mereka yang tidak pernah melupakan seseorang yang membantunya sampai sukses. Hal itu sangat mengesankan.

5 Kisah Inspiratif Murid yang Mengingat Gurunya Walau Sudah Bertahun-tahun

Kisah dari Seorang Murid yang Bernama Fredy Chandra

Berdasarkan lampiran dari feed.merdeka.com, dikabarkan terdapat seorang murid yang berasal dari Pakalongan yang saat ini sudah berprofesi sebagai seorang pengusaha Kabel FO bawah laut. Dia tidak bisa melupakan jasa yang diberikan oleh guru-gurunya sejak di bangku SD, SMP hingga SMA. Di saat beliau sudah menjadi seorang yang sukses dan berpenghasilan tinggi, beliau membalas budi semua gurunya dengan cara yang tidak tanggung-tanggung.

Beliau memberangkatkan 65 orang guru yang mengajarinya sejak SD hinhga SMA untuk berlibur ke negera tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura. Beliau tidak meminta sepeser pun kepada guru-gurunya, bahkan beliau juga turut mengurus parpor yang akan dibutuhkan nantinya. Berdasarkan wawancara yang dilampirkan dalam laman feed.merdeka.com, dikatakan bahwa pada awalnya Pak Fredy ini ingin memberangkatkan guru-gurunya untuk berlibur ke Eropa. Sayangmya, guru beliau sudah lanjut usia dan tidak cukup kuat untuk berlibur sangat jauh. Tidak sampai di situ, beliau pun turut menyiapkan kursi roda serta tim medis untuk memerhatikan para gurunya. Sungguh menakjubkan!

2. Pak Jokowi yang Mencium Tangan Gurunya Semasa SMP

Berdasarkan laman m.brilio.net, dikabarkan bahwa saat diselenggarakan peringatan Hari Guru Nasional di Istora Senayan pada tanggal 24 November 2015, Presiden Indonesia, Pak Jokowi, mendapati gurunya semasa SMP turut menghadiri acara. Di dalam pidato yang beliau berikan, Pak Jokowi tidak lupa menyebutkan satu per satu nama guru yang mengajarinya.

Dengan Pak Jokowi masih mengingat satu per satu nama guru yang mengajarinya, dapat dibuktikan bahwa jasa para guru sangatlah berarti dan membekas di setiap hati muridnya. Dikabarkan setelah Pak Jokowi selesai berpidato, beliau menyalami dan mencium tangan gurunya semasa SMP yang bernama Sutoto. Berita ini diabadikan di dalam sebuah foto yang cukup mengharukan.

3. Kisah Mengharukan dari Seorang Chen Ze Rong

Berdasarkan laman boombastis.com, dikabarkan bahwa Chen Ze Rong, seorang mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di jurusan kedokterandi Malaysia  mendonorkan 67% hatinya kepada guru SDnya. Pemuda yang berusia 25 tahun ini dikabarkan sangat menyayangi dan begitu menghormati guru sains di SDnya ini.

Kisah ini dibagikan oleh Zheng Zi Jing, yang notabenenya adalah anak tunggal dari bapak Liang Feng Pin sekaligus teman sekelas Chen. Liang Feng Pin adalah guru sains SD yang dulunya mengajar Chen. Setelah pasca operasi, untung saja keduanya bisa selamat dan pengorbanan Chen menjadi tidak sia-sia. Berdasarkan berita ini, dapat dilihat bahwa kasih sayang tidak hanya berasal dari keluarga sendiri, sahabat dan orang terdekat kita pun akan menyayangi kita apabila kita melakukan kebaikan di setiap harinya. Chen merupakan salah satu murid yang sangat berhati mulia!

4. Dibalik Kisah Susu Bubuk Coklat

Berdasarkan laman detik.com, dikabarkan bahwa terdapat seorang guru yang bernama.Lew, seorang guru pengganti, mengajak salah seorang murid untuk diajarkan secara privat di rumahnya karena keluarga anak tersebut tidak mampu untuk mempekerjakan guru les untuknya. Hati Nyonya Lew merasa tersentuh dan bertekad untuk mengajari anaknya sampai kemampuannya meningkat di kelas.

Kisah ini bermula dari Nyonya Lew yang tidak bisa menemukan anak didiknya di rumah. Sedangkan saat itu ibunya sudah menjemput. Setelah dicari, ternyata dia menemukan keberadaan anak didiknya sedang bersembunyi di dapur dengan pipi yang sudah belepotan dengan bubuk Milo. Saat ini, anak tersebut hampir menangis karena merasa ketakutan, tetapi Nyonya Lew menenangkan muridnya dan mengantarnya bertemu ibunya.

Setelah bertahun-tahun kemudian, Nyonya Lew kembali dihubungi oleh muridnya tersebut dengan kondisi yang berbeda. Seorang murid yang tidak diberitahukan namanya, ternyata saat ini sudah menjadi seorang Insinyur di Amerika. Hal yang paling mengejutkan lagi, ternyata anak tersebut sangat ingin menghubungi gurunya tersebut setelah menjadi orang sukses. Kisah ini dibagikan oleh Nyonya Lew di laman Facebooknya.

7 Strategi Belajar Tanpa Boros Kuota Internet

Penggunaan internet yang salah menyebabkan kebutuhan kuota internet Anda boros dan pengeluaran jadi lebih banyak. Nah khusus para pelajar dan mahasiswa, tentunya harus mengetahui strategi belajar tanpa boros kuota internet.

5. Kisah Inspiratif Murid untuk Mengenang Gurunya

Berdasarkan laman swara.tunaiku.com, dikabarkan bahwa terdapat aksi yang dilakukan sebanyak 1.700 murid yang menampilkan tarian Haka pada pemakaman guru yang sangat mereka cintai dan hormati yaitu, Dawson Tamatea, seorang guru yang sangat terkenal di sekolh Te Reo Maori dan Dean of Student Achievement, New Zealand. Dawson Tamatea sudah mengajar sekak tahun 1986 hingga Juli 2015. Berita kepulangan sang guru menimbulkan duka yang mendalam bagi seluruh murid yang pernah diajarinya. Oleh karena itu, untuk mengenang jasa gurunya, mereka melakukan penghomatan terakhir dengan menampilkan Tarian Haka yang merupakan tradisional yang berasal dari New Zealand yang berisi tepukan teriakan, hentakan kaki dan raungan yang digunakan untuk menyemangati pejuang untuk perang.

Apa yang Dimaksud Pak Nadiem dengan Guru Penggerak?

Guru penggerak sendiri dapat diartikan sebagai guru yang aktif melopori perubahan pendidikan serta meningkatkan mutu di sekolah tempatnya bertugas.Guru penggerak diharapkan mampu mengambil tindakan yang terbaik untuk peserta didik.

Kelima kisah inspiratif yang mengingat gurunya  walau sudah lulus bertahun-tahun begitu mengharukan. Kisah yang terakhir berbeda dengan kisah yang sebelumnya, tetapi persembahan terakhir para murid begitu meyentuh hati dan sangat berharga untuk setiap guru. Mereka begitu merasa sangat dicintai dan dihormati. Semoga apa yang sudah diajarkan guru kepada setiap muridnya dapat dipergunakan dengan baik dan bisa berguna bagi masa depan.