Kitab Mustakhraj adalah kitab yang dihasilkan dengan metode

al-Bukhari dan Sahih Muslim hanya dapat dipahami oleh seorang ahli, Sunan at- Tirmizi dapat dipahami oleh siapa pun.  AN-NASA’I menulis beberapa kitab, as-Sunan al-Kubra Sunah-sunah yang Agung, as-Sunan al-Mujtaba’ Sunah-Sunah Pilihan yang terkenal dengan Sunan an Nasa’i, Kitab at-Tamyiz Kitab Pembeda, Kitab ad-Duafa Kitab tentang Orang-orang Kecil, Khasa’is Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib Keistimewaan Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib, Musnad Ali Hadits dari Ali, dan Musnad Malik Kitab Hadits dari Malik, dan tafsir. Kitab as-Sunan al-Mujtaba’ atau lebih dikenal Sunan An Nasa’i merupakan kitab yang terkenal dari Imam an-Nasa’i pada saat ini. Kitab ini memuat 5.716 hadits dan termasuk dalam kutubussittah. Usaha-usaha untuk memelihara hadits diantaranya sebagai berikut : 1. Menghafal hadits-hadits 2. Memperbaiki susunan kitab-kitab hadits 3. Mengumpulkan hadits-hadits yang masih berserakkan ke dalam bagian-bagian yang lebih sistematis 4. Membuat kitab syarah atau penjelasan terhadap kitab-kitab hadits terdahulu Beberapa jenis kitab yang dihasilkan para ulama dalam periode ini adalah sebagai berikut :

1. Kitab Mustakhrij

Yaitu kitab yang dihasilkan dengan metode istikhraj. Cara kerja metode ini adalah mengambil hadits dari seorang ulama hadits tertentu, lalu meriwayatkannya dengan sanad sendiri yang berbeda dari sanad ulama tersebut.

2. Kitab Atraf

Yaitu kitab yang menyebut sebagian dari teks atau matan hadits saja, kemudian menjelaskan seluruh sanad dari matan itu.

3. Kitab Mustadrak

Yaitu kitab yang menghimpun hadits-hadits yang memiliki syarah dari al- Bukhari dan Muslim atau salah satu diantara keduanya.

4. Kitab Jami’

Yaitu kitab yang menghimpun hadits-hadits yang telah termuat dalam kitab- kitab yang telah ada

2. Tokoh-tokoh Ilmu Tafsir, Perkembangan dan Karya Besarnya

 Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at Thabari,  Fakhruddin Ar Razi,  Az Zamakhsyari Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at Thabari, Karya terbesar at-Tabari di bidang tafsir adalah sebuah kitab yang berjudul Jami’al- Bayan fi Tafsir Al-Qur’an yang bisa disingkat at-Tafsir atau Tafsir Tabari. Dalam kitab itu, at-Tabari menyebutkan bahwa tafsir yang baik adalah tafsir yang juga menghargai pendapat para Sahabat dan Tabiin. Selain dalam ilmu Tafsir Ia juga menghasilkan beberapa karya lain, diantaranya Tarikh ar-Rasul wa al-Muluk Sejarah para Rasul dan Raja-raja. Tarikh ar-Rijal Sejarah Para Tokoh, dan Tahzib al-Asar Sebuah buku dalam bidang hadits Fakhruddin Ar Razi, Nama lengkap Abu Abdullah Muhamamd bin Umar bin Usain at-Taimi al-Bakhri. Ia juga dikenal dengan nama ar-Razi atau Imam Fatkhruddin. Ia lahir di Ray, Iran pada tahun 1149 M dan meninggal di Heart, Afganistan pada tahun 1209 M. Beberapa karyanya dalam ilmu kalam adalah al-Matalib al-Aliyah min al-llm al- Ilahi, Asas Taqdis dan al-Arba’in fi Usuluddin. Dalam bidang tasawwuf karyanya adalah hikmah al-Irsyad dan an-Nazar ila Lata’if al-Assas dan Kitab Syarh ‘Uyun al-Hikmah. Dalam bidang filsafat karyanya adalah Kitab Syarh Qism al-Ilahiyat min al-Isyarah li Ibn Sina dan Lubah al-Isyarah. Ia juga menuliskan buku dalam bidang sejarah, antara lain Kitab Manaqib al-Imam asy-Syafi’i dan Kitab Syarh Saqt al-Zind li al-Mu’ri. Salah satu bukunya dalam bidang usul fiqih adalah al-Mahsuf fi ‘Ilm Usul al-Fiqh. Az Zamakhsyari Az-Zamakhsyari memiliki nama lengkap Abu Kasim Mahmud bin Umar az- Zamakhsari. Ia lahir di Khawarizmi tahun 1075 M dan meninggal di Jurjaniyah tahun 1134 M. Karya tafsir az-Zamakhsyari yang sangat terkenal adalah al-Kasyaf an Haqaid at- Tanzil wa Uyun al-Aqawil Penyingkap Tabir Hakikat Wahyu dan Mata Air Hikmah yang selesai ditulis pada tahun 1134 M. Dalam kitab ini, az-Zamakhsyari menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan merunjuk pada balaghoh atau keindahan retorika untuk membuktikan sebagian aspek mukjizat Al-Qur’an. Kitab ini dikritik karena disisipi pandangan Muktazilah.

3. Tokoh-tokoh Ilmu Fiqh, Perkembangan dan Karya Besarnya Imam Hanafi,

Al-Mustadrak 'ala ash-Shahihain (bahasa Arab: المستدرك على الصحيحين‎) adalah kitab koleksi hadits yang disusun oleh Hakim al-Naisaburi (w. 405 H) setebal lima jilid. Al-Hakim menyusun kitab ini pada tahun 393 H (1002 M) ketika dia berumur 72 tahun. Kitab ini memuat 9045 hadits.[1] Dia menyatakan bahwa seluruh hadits didalamnya adalah shahih menurut syarat (metode yang dipakai) Imam Bukhari dan atau Imam Muslim.[2] Namun kitab ini mendapatkan sambutan yang beragam dari para ulama.

Al-Mustadrak 'ala aṣ-Ṣaḥiḥain PengarangHakim an-NaisaburiBahasaArabSubjekالمستدرك على الصحيحينGenreKumpulan Hadis

 

Lima jilid kitab Al-Mustadrak ala ash-Shahihain

Kitab Al-Mustadrak karya Al-Hakim ini telah menimbulkan kontroversi, ketika Al-Hakim mengaku telah mengkoreksi Al-Bukhari dan Muslim dalam hampir 9000 hadits yang seharusnya dimasukkan keduanya dalam kitab Shahih mereka, karena hadits-hadits tersebut dianggap oleh Al-Hakim telah sesuai dengan syarat (kriteria) keduanya atau salah satunya, atau memiliki sanad yang shahih tetapi tidak memenuhi kriteria salah satu dari keduanya. Kritik terhadap kitab Al-Mustadrak ini disebabkan karena Al-Hakim terlalu mudah dalam menilai “shahih” terhadap hadits-hadits yang tidak shahih.

Adz-Dzahabi berkata, “Dalam kitab Al Mustadrak terdapat banyak hadits yang sesuai kriteria Al-Bukhari dan Muslim atau salah satunya. Jumlahnya sekitar separuh dari isi kitab. Seperempatnya memiliki sanad yang shahih, sedangkan sisanya (seperempat lagi) merupakan hadits-hadits munkar yang lemah dan tidak shahih, yang sebagiannya maudhu’ (palsu). ”Ini merupakan hal yang mengherankan, karena Al Hakim termasuk salah seorang ahli hadits yang brilian di bidangnya. Ada yang berkata, "Hal itu disebabkan bahwa dia menulisnya pada akhir masa hidupnya, yang saat itu dia sudah agak pelupa."

Bahkan meskipun Adz-Dzahabi membuat ringkasan dari kitab Al-Mustadrak tersebut dia menyayangkan dan berkata:" Akan lebih baik seandainya Al-Hakim tidak pernah menyusunnya."[3]

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Al-Hakim bersikap menggampangkan karena dia mengkonsep kitab tersebut untuk diralat kemudian, tetapi dia meninggal sebelum sempat meralat dan membetulkannya.” Banyak periwayat hadits yang berkata, “Sesungguhnya sikap Al Hakim yang menyendiri dari para Imam hadits dalam men-shahih-kan suatu hadits perlu dikaji, sehingga dapat diketahui mana yang shahih, hasan, dan dha'if.”[4]

Menurut Abdurrahman Al-Mu'allimi seorang muhaddits dari Yaman juga Prof. Dr. 'Ali Ash-Shayyah, sikap bermudah-mudahan (tasahul) Imam Al-Hakim ini Hanya pada kitab Al-Mustadrak-nya saja. Adapun di kitabnya yang lain seperti Al-Madkhal ila Ash-Shahih, Su`alat As-Sijziy, Ma'rifah 'Ulum Al-Hadits, dll, dia tidaklah seperti itu. Hal ini semakin menguatkan alasan yang dikuatkan Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani bahwa Kitab Al-Mustadrak yang disusun oleh Imam Al-Hakim tersebut ditulis di akhir umurnya ketika kekuatan hafalannya sudah berkurang, oleh sebab itu pernyataan-pernyataannya di dalam Al-Mustadrak sering kali bertentangan dengan pernyataannya di kitab-kitabnya yang lain.[5]

Talkhis al-Mustadrak' merupakan ringkasan dan koreksi dari Al-Mustadrak yang ditulis oleh Imam Adz-Dzahabi. Di dalam kitab ini dia memberikan komentarnya pada 1182 hadits. Adz-Dzahabi berkata di dalam kitab Tarikh Al-Islam mengenai biografi Al-Hakim ketika menyinggung kitab Al-Mustadrak: "Sebagian darinya adalah hadits palsu. Sayapun maju untuk mengenalinya ketika aku mempersiapkan ringkasan untuk Al-Mustadrak dan menujukan hal (hadits-hadits palsu) tersebut." Dia juga berkata tentang Al-Mustadrak:[6] "Ini adalah buku yang memiliki manfaat. Saya telah membuat ringkasannya yang membutuhkan usaha dan koreksi yang cukup besar."

Wikisource Arab memiliki teks asli yang berkaitan dengan artikel ini:

Al-Mustadrak alaa al-Sahihain

  1. ^ Jumlah ini diambil dari mukadimah Mukhtasar Istidrak Adz-Dzahabi karya Ibnu Mulaqqin, 8–9 [1] Diarsipkan 2008-10-13 di Wayback Machine.
  2. ^ arshad. "Major Collections of Hadith". Members.cox.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-08-09. Diakses tanggal 2010-06-10. 
  3. ^ "Al-Hakim Al-Naysaburi". Sunnah.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-01. Diakses tanggal 2010-06-10. 
  4. ^ Tarikh Funun Al Hadits karya Muhammad Abdul Aziz Al Khauli, hal. 98, cet. Dar Al Qalam.
  5. ^ Ahadits Ta'zhim Ar-Riba 'ala Az-Zina" hal.160-163
  6. ^ Siyar A`lam an-Nubala' (17/176)

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mustadrak_ala_ash-Shahihain&oldid=19336671"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA