Kunjungi tempat budidaya tanaman obat, baik di kebun maupun lahan pekarangan kemudian amati

Prakarya 99 2 Rimpang Rimpang dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Pada saat daun tanaman sudah mulai menguning dan mengering, rimpang tanaman siap dipanen. Setelah dipanen, rimpang dibersihkan dari kotoran, benda asing, serta rimpang busuk. Selanjutnya, rimpang disortir berdasarkan umur dan ukuran rimpang. Setelah disortir, rimpang dicuci dengan air. Sebelum dikeringkan, rimpang harus dipotong-potong. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari, oven, atau blower. Selama pengeringan, seringkali terjadi kerusakan kimia. 3 Biji Biji banyak mengandung tepung, protein, dan minyak. Kadar air biji saat dipanen berbeda- beda, bergantung pada umur panen tanaman obat tersebut. Makin tua umur biji, makin rendah kadar airnya, sebaiknya hindari tempat lembap untuk penyimpanan. 4 Akar A k a r y a n g m e n g a n d u n g b a n y a k a i r pengeringannya dilakukan secara perlahan-lahan untuk menghindari pembusukan dan fermentasi. Kamu telah mengenal dan mengidentiikasi tanaman obat. Juga dapat mengoleksi tanaman obat dalam bentuk herbarium. Tahukah kamu, apa itu herbarium? Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor 1700 untuk tumbuhan yang dikeringkan. Tanaman yang telah dikeringkan kemudian dilekatkan di atas kertas serta dicatat sebagai koleksi ilmiah. Herbarium merupakan kegiatan pengawetan yang biasa dilakukan sebagai sarana mengidentii- kasi jenis tumbuhan. Ada tiga tahapan dalam mem- buat herbarium: 1. tahap pengumpulan; 2. tahap pengeringan; 3. tahap pembuatan menempel dan menuliskan informasi Sumber: botanicallyspeaking. wordpress.com Gambar 3.12 Herbarium Sumber: Teknologi pascapanen tanaman obat; hlm. 35 Gambar 3.9 Lengkuas Sumber: Teknologi pascapanen tanaman obat; hlm. 28 Gambar 3.10 Selasih Sumber: Teknologi pascapanen tanaman obat; hlm. 18 Gambar 3.11 Akar Wangi 100 Kelas VII SMPMTs Semester 2 Kamu telah mengetahui jenis, sarana, dan tahapan budi daya tanaman obat. Sekarang kamu diminta melakukan observasi dan wawancara pembudidaya tanaman obat. Membuat Herbarium 1. Carilah berbagai sumber media untuk melengkapi informasi tentang herbarium tanaman obat. 2. Carilah tanaman obat yang ada di sekitarmu yang dapat dibuat herbarium. 3. Buatlah herbarium dari tanaman obat tersebut dengan menggunakan hasil informasi tentang herbarium yang kamu temukan. Tugas Individu Observasi dan Wawancara 1. Kunjungi tempat budi daya tanaman obat, baik di kebun maupun lahan pekarangan, kemudian amati. 2. Wawancarai petani tanaman obat, tanyakan hal-hal berikut. a. Apa jenis tanaman obat yang dibudidayakan? b. Apa bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan budi daya? c. Bagaimana memilih benih yang baik? d. Bagaimana tahapan budi daya yang dilakukan mulai pemilihan bibit sampai pascapanen? e. Apa kesulitantantangan yang dihadapi dalam melaksanakan budi daya? f. Apa keunggulan tanaman obat yang dibudidayakan? 3. Jika tidak ada tempat budi daya di lingkunganmu, carilah informasi dari buku sumber atau media lainnya. 4. Tulislah laporan hasil observasimu. Sertakan gambar untuk visualisasi. 5. Presentasikan di depan kelas Lihat LK-4 Tugas Kelompok Prakarya 101 Kamu telah melakukan observasi dan wawancara kegiatan budi daya tanaman obat yang ada di lingkunganmu. Tentunya semakin bertambah informasi tentang cara budi daya tanaman obat. Kamu bisa mendapatkan banyak ide untuk melakukan praktek budi daya tanaman obat, membuat apotik hidup di sekolah atau menanam toga di rumah. Berikut ini diuraikan contoh tahapan budi daya tanaman obat. Tanaman obat yang akan dibudidayakan adalah jahe. Pernahkah kamu melihat tanaman jahe? Tanaman jahe merupakan jenis tanaman obat yang dimanfaatkan rimpangnya. Jenis jahe yang biasa ditanam yaitu: jahe putihkuning besar atau jahe gajah, jahe putihkuning kecil atau jahe emprit, dan jahe merah. Tanaman yang sejenis dengan jahe misalnya kunyit, laos, dan banglai. Jahe dapat dibudidayakan di lahan atau pot. Kelompok : ………………………………………………… Nama Anggota : ………………………………………………… Kelas : .................................................................... Tanaman obat yang dibudidayakan : ...................................... Nama Petani :..................................................................... Lokasi : .................................................................... Laporan Observasi dan Wawancara Bahan: 1. 2. 3. Alat: 1. 2. 3. Lembar Kerja 4 LK-4 Tahapan Budi Daya: 1. Pembibitan 2. Pengolahan lahan 3. Penanaman 4. Pemeliharaan 5. Panen 6. Pascapanen 102 Kelas VII SMPMTs Semester 2 C. Contoh Tahapan Budi Daya Tanaman Obat

1. Perencanaan

a. Menentukan jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan. b. Menentukan wadah untuk budi daya tanaman obat. c. Membuat jadwal kegiatan budi daya. d. Menyusun kebutuhan alat dan bahan. e. Menentukan tugas tiap individu.

2. Persiapan Sarana dan Peralatan.

Media Tanam Pupuk Kandang Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.13 Bahan budi daya jahe Bibit Jahe Pestisida Pot Sprayer Bahan Alat Prakarya 103 c. Bibit yang digunakan berumur 9-10 bulan. Kulit rimpang yang digunakan sebaiknya tidak terluka atau lecet. Benih ditanam dengan tunas menghadap ke atas.

3. Tahapan Budi Daya Tanaman Obat dalam potpolybag

a. Siapkan media tanam dengan mencampur tanah dan pupuk kandang. Tanah dipupuk dengan pupuk kandang yang sudah matang, minimal 0.5 kglubang tanam. Media d i s i a p k a n s a t u m i n g g u sebelum penanaman. b. Masukkan tanah ke dalam potpolybag ukuran 5 kg sampai hampir penuh. Sumber: http:berkebun-yuk.blogspot.com Dokumen Kemdikbud Gambar 3.14 Alat budi daya jahe Polybag Sekop

  Bab Budi Daya

Tanaman Obat

  III

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

  Gambar 3.1 Tanaman obat dan produk yang dihasilkan

Tugas Induvidu

  Amati Gambar 3.1. Pernahkah kamu melihat tanaman tersebut di lingkunganmu? Apa yang kamu ketahui tentang tanaman pada gambar tersebut? Ungkapkan pendapatmu, sampaikan di depan kelas.

A. Jenis-Jenis Tanaman Obat

Gambar 3.1 memperlihatkan tanaman obat yang biasa ditanam di sekitar

  pekarangan. Tanaman tersebut selain untuk keindahan juga dapat bermanfaat untuk kesehatan. Pernahkah kamu mendengar istilah apotek hidup atau tanaman obat keluarga (toga)? Apotek hidup atau toga adalah kegiatan budi daya tanaman obat di halaman rumah atau pekarangan, sebagai antisipasi pencegahan maupun mengobati secara mandiri menggunakan tanaman obat yang ada.

  Budi daya tanaman obat dari hari ke hari makin berkembang, seiring dengan kesadaran penggunaan obat alternatif dari bahan alami atau herbal. Indonesia kaya akan aneka ragam tanaman obat. Spesies tumbuhan di Indonesia kurang lebih 30.000, sebagian besar merupakan tumbuhan obat. Hal ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang patut kita syukuri.

  Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Budi daya tanaman obat merupakan suatu cara pengelolaan tanaman sehingga tanaman obat yang dihasilkan bermutu baik. Pernahkah kamu memanfaatkan tanaman untuk tujuan pengobatan?

  Lihat kembali tanaman obat pada Gambar 3.1. Adakah tanaman obat tersebut di pekarangan rumahmu? Amati jenis tanaman obat yang ada di sekitarmu! Lihat ciri-cirinya, bagian yang dimanfaatkan, dan kegunaannya untuk kesehatan.

Info

  Tanaman obat didefinisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian atau seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan.

Tugas Kelompok

Diskusikanlah!

  1. Jenis tanaman obat yang ada di sekitarmu? Tuliskan ciri-ciri fisik tanaman, bagian yang dimanfaatkan, dan kegunaannya untuk kesehatan.

  2. Ungkapkan perasaan yang timbul terhadap karunia Tuhan dengan adanya beragam tanaman obat yang dapat tumbuh di negara tercinta Indonesia. (Lihat LK-1)

  Prakarya

  Tanaman obat dapat tumbuh dengan baik hampir di seluruh wilayah Indonesia. Setiap daerah mempunyai keunggulan produk tanaman obat yang dihasilkan. Adakah tanaman obat unggulan daerahmu? Beragam jenis tanaman obat mulai dikembangkan dan diteliti khasiatnya secara klinis. Tanaman obat dapat dimanfaatkan berdasarkan bagian tanaman, seperti daun, akar, rimpang, buah, dan bunga. Berikut contoh beberapa jenis tanaman obat berdasarkan bagian yang dimanfaatkan.

  Nama : ...................................................................................... Kelas : ..................................................................................

  Identifikasi Tanaman Obat Nama Tanaman Obat Ciri-Ciri Fisik Bagian yang Dimanfaatkan Kegunaan Ungkapan perasaanmu : ............................................................................

  .................................................................................................................. ..................................................................................................................

  Lembar Kerja 1 (LK-1) Buah

  Bunga

  Daun

  Rimpang

  • Katuk • Sirih
  • Kunyit • Jahe
  • Jeruk nipis
  • Mengkudu
  • Rosela • Mahkota dewa
  • Lada • Jintan
  • Akar wangi
  • Pasak bumi
  • Kayu manis
  • Brotowali

  Akar

  Batang

  Biji

  Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda. Kita perlu mengetahui syarat tumbuh dan karakteristik setiap jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan. Berikut ini deskripsi beberapa jenis tanaman obat.

  1. Temulawak

  Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di daerah tropis. Temulawak dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Temulawak dapat berkembang baik di tanah sekitar tegalan pemukiman, terutama pada tanah gembur agar rimpangnya dapat tumbuh besar. Sumber: http://supplierherbalmalang.

  Rimpang temulawak sudah lama digunakan sebagai Gambar 3.2 blogspot.com Temulawak bahan ramuan obat oleh masyarakat Indonesia. Aroma khas rimpang temulawak berbau tajam dan dagingnya berwarna kekuningan. Temulawak dapat digunakan untuk mengobati penyakit maag, sembelit, sariawan, cacar air, asma, dan sakit kepala.

  2. Jeruk Nipis

  Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tanaman jeruk nipis menyukai tempat dengan sinar matahari langsung. Jeruk nipis dapat tumbuh di ketinggian tempat 200-1.300 m dpl dengan kelembapan sedang hingga tinggi. Bagian jeruk nipis yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah Sumber: www.inagurasi.com buahnya. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Gambar 3.3 Jeruk nipis

  Buah jeruk nipis dapat mengobati penyakit batuk, influenza, demam, sembelit, dan bau badan.

  3. Sirih

  Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan rambat dan tumbuh bersandar pada pohon lain. Tanaman sirih menyukai tempat dengan cahaya matahari penuh. Sirih dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian 1.000 m dpl. Daun sirih umumnya digunakan (Sumber: www.iptek.net.id) Gambar 3.4 Sirih untuk mengobati penyakit bau mulut, sakit gigi, keputihan,

  Prakarya eksim, dan alergi. Daun sirih juga sering digunakan untuk kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).

4. Patah Tulang

  Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) berasal dari Afrika. Tanaman ini menyukai tempat yang terkena sinar matahari langsung. Patah tulang dapat tumbuh di dataran sampai daerah di ketinggian 600 m dpl. Tanaman ini memiliki ranting bulat silindris, daunnya jarang, kecil, dan Gambar 3.5 Pohon patah (Sumber: www.iptek.net.id) terletak pada ujung ranting yang masih muda. tulang Patah tulang biasanya digunakan sebagai tanaman pagar, tanaman hias, atau tumbuh liar. Hampir seluruh bagian tanaman patah tulang dapat digunakan sebagai obat. Akar dan rantingnya dapat mengobati penyakit lambung, rematik, dan nyeri syaraf. Bagian batang kayu dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit, sakit gigi, dan radang telinga. Getahnya dapat mengobati sakit gigi, tetapi jika terkena mata, dapat menyebabkan kebutaan.

  Cabang dan rantingnya jika dibakar dapat mengusir nyamuk.

  Tugas Individu Cari Info

  1. Carilah informasi dari berbagai media (majalah, koran, buku dan internet) tentang deskripsi tanaman obat lainnya.

  2. Buatlah kartu informasi tanaman obat berdasarkan

informasi yang kamu dapatkan!

B. Sarana Produksi dan Tahapan Budi Daya Tanaman Obat

  Pada semester I, kamu sudah mengetahui tentang sarana produksi dan tahapan budi daya tanaman sayuran. Secara umum, tahapan budi daya tanaman obat hampir sama dengan tahapan budi daya tanaman sayuran. Tahapan budi daya yang baik menentukan kualitas tanaman obat. Berikut dijelaskan sarana produksi dan tahapan budi daya tanaman obat.

1. Sarana Produksi Budi Daya Tanaman Obat

  Keragaman jenis tanaman obat memiliki pengaruh terhadap alat dan bahan yang digunakan. Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi tanah tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik. Tanaman obat tidak harus ditanam di kebun atau pekarangan, dapat juga ditanam di polybag atau pot.

  Berikut ini adalah bahan dan alat untuk budi daya tanaman obat sesuai dengan tempat membudidayakan.

a. Bahan

  1) Benih atau bibit tanaman obat Benih atau bibit tanaman obat sebagai cikal bakal tanaman, penting diperhatikan pasa saat akan melakukan budi daya. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang unggul dan berkualitas. Benih tanaman obat dapat berupa biji untuk pembibitan secara generatif dan berupa stek, sambung, okulasi, rimpang, dan tunas. Bibit yang ditanam merupakan bibit sehat dan seragam pertumbuhannya.

  2) Pupuk Pertumbuhan tanaman akan baik bila kandungan unsur hara tanah cukup tersedia. Hampir semua tanaman memerlukan unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium) dan mikro mineral. Kebutuhan unsur hara bisa didapat dari pupuk organik dan anorganik.

  Pupuk untuk tanaman obat dianjurkan dari bahan alami (pupuk kandang atau kompos). Pupuk kimia cepat diserap tanaman, tetapi dikhawatirkan menimbulkan efek farmakologis terhadap tanaman obat dan meninggalkan residu kimia yang mempengaruhi tanaman obat.

  3) Media tanam Media tanam tanaman obat biasanya berupa tanah. Pilih tanah yang gembur dan subur. Tanah yang baik dan subur dapat terlihat dari tekstur tanah yang gembur dan komposisinya seimbang antara tanah liat, pasir, dan remah. Jika tanah kurang subur maka bisa ditambahkan atau dicampurkan pasir, kompos, pupuk kandang atau sekam.

  Prakarya

  4) Pestisida Pestisida diperlukan untuk mengatasi gangguan hama dan penyakit pada tanaman obat. Jenis pestisida yang dianjurkan berupa pestisida alami/nabati yang berasal dari tumbuhan. Hal ini dilakukan agar pestisida yang diberikan tidak mempengaruhi kualitas tanaman obat dan menimbulkan residu kimia pada tanaman obat.

b. Peralatan

  1) Menanam di Kebun/Pekarangan a) Cangkul untuk membuat bedengan.

  b) Garpu untuk menggemburkan tanah.

  c) Kored untuk membersihkan gulma.

  d) Gembor untuk menyiram tanaman. 2) Menanam di Lahan Terbatas/Tidak ada Lahan a) Polybag pot atau wadah dari limbah botol mineral.

  b) Sekop untuk memasukkan media tanam ke dalam wadah.

  c) Cangkul.

2. Tahapan Budi Daya Tanaman Obat

  Tahapan budi daya tanaman obat tidak jauh berbeda dengan tahapan budi daya tanaman sayuran. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman obat agar memperoleh hasil yang maksimal.

a. Pembibitan

  Cara perbanyakan bibit merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan budi daya tanaman obat. Perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cara vegetatif atau generatif.

1) Perbanyakan generatif

  Perbanyakan generatif tanaman dilakukan dengan biji. Tanaman sebaiknya diperoleh dari tanaman induk yang sehat dan memiliki hasil baik. Biji dapat disemai di polybag atau bak persemaian. Bedengan semai sebaiknya ditutup untuk melindungi bibit dari pengaruh lingkungan yang kurang baik. Bedengan persemaian harus memiliki drainase yang baik agar tidak tergenang air dan memiliki permukaan yang gembur agar dapat menampung air sisa resapan dari media pembibitan. Sebelum dipindahkan ke lahan, penutup

  Tips

  dapat dibuka secara bertahap agar bibit dapat beradaptasi dengan lingkungan. Tanaman obat yang

  Berikut tips

  dapat diperbanyak dengan biji adalah kayu manis,

  melakukan

  belimbing wuluh, dan cengkih

  perbanyakan vegetatif buatan. 2) Perbanyakan vegetatif

  Keuntungan memperbanyak tanaman dengan cara

  1. Alat yang

  vegetatif adalah dapat memperoleh hasil yang sama

  digunakan

  dengan tanaman induk dan membutuhkan waktu produksi

  untuk

  yang lebih singkat/pendek. Tanaman hasil perbanyakan

  memotong vegetatif memiliki perakaran yang kurang kuat. harus bersih.

  Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan secara

  2. Batang

  alami dan buatan. Vegetatif alami dilakukan dengan tunas,

  yang sudah rhizome, geragih, tunas, umbi batang, dan umbi lapis. dikelupas

  Vegetatif buatan dilakukan dengan cara stek, runduk,

  harus

  okulasi, menyambung, dan cangkok. Berikut contoh

  dibersihkan pembibitan tanaman obat secara vegetatif buatan. dari kambium

  a) Stek agar tidak

  Stek dilakukan dengan menanam potongan bagian berkayu lagi. tumbuhan. Bagian yang dapat dipotong misalnya

  3. Saat

  batang dan daun. Tanaman obat yang dapat

  menempel

  diperbanyak dengan stek batang adalah sirih,

  mata tunas

  brotowali, dan lada. Batang dipotong sepanjang

  pada batang,

  10-30 cm dan ditanam pada polybag yang telah

  bagian berisi media tanam. mata tunas

  b) Cangkok tidak boleh

  Tanaman obat, terutama jenis tanaman tahunan,

  tertutupi

  dapat diperbanyak dengan cangkok, seperti:

  oleh plastik

  mahkota dewa, melati, dan kenanga. Bagian pengikat. batang tanaman yang dicangkok akan tumbuh

  4. Batang stek

  akar setelah 1-3 bulan

  sebaiknya

  c) Okulasi dipotong

  Okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu menyerong. tumbuhan pada batang tumbuhan lain. Teknik ini biasanya digunakan untuk perbanyakan tanaman obat tahunan seperti: kayu manis, pala, dan belimbing wuluh.

  Prakarya

  (Sumber: litbang.deptan.go.id, pustaka-pertanian.blogspot.com) Cangkok Okulasi Gambar 3.6

Teknik perbanyakan vegetatif buatan

  Setelah kamu membaca berbagai teknik perbanyakan di atas, sekarang amati berbagai tanaman obat. Identifikasi teknik perbanyakan yanga bisa dilakukan pada tanaman yang kamu amati.

  Tugas Kelompok

  1. Carilah tiga jenis tanaman obat yang memiliki cara perbanyakan yang berbeda, lengkap dengan langkah-langkahnya.

  2. Lakukan praktik salah satu perbanyakan tanaman obat secara vegetatif.

  (Lihat LK-2) Lembar Kerja 2 (LK-2) Nama : ................................................................................

  Kelas : ................................................................................

  Identifikasi Teknik Perbanyakan Tanaman Obat Nama Tanaman Obat Teknik Perbanyakan Langkah Kerja 1.

  2.

  3.

Lembar Kerja 3 (LK-3)

Tugas Individu

  Berdasarkan

  Perbanyakan Tanaman

  praktik yang sudah Nama : ......................................... dilakukan, gambar Kelas : ........................................ dan jelaskan salah Nama Tanaman : ......................................... satu proses teknik Teknik Perbanyakan : ......................................... perbanyakan.

  Cara Perbanyakan (Gambar dan Penjelasan)

  (Lihat LK-3)

  b. Pengolahan tanah

  Setiap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi tanah tertentu agar dapat tumbuh dan berkembang optimal. Kondisi tanah yang gembur penting untuk pertumbuhan tanaman obat, khususnya untuk perkembangan rimpang pada tanaman temu-temuan. Jenis tanaman obat semusim atau tanaman berbentuk perdu membutuhkan bedengan untuk tempat tumbuhnya, tetapi tanaman obat tahunan tidak membutuhkan bedengan.

  c. Penanaman

  Lubang dan alur tanam dibuat pada bedengan. Jarak lubang tanam disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis tanaman. Saat penggalian lubang tanam, sebaiknya tanah galian tersebut dicampur dengan pupuk kandang atau kompos.

  Tanaman obat yang tumbuhnya merambat, seperti sirih dan lada, membutuhkan tegakan. Tegakan dapat berupa panjatan hidup atau mati. Tegakan dapat dipasang kira-kira 10 cm dari tanaman. Tanaman panjatan hidup harus dipilih yang tumbuh cepat, kuat, dan berbatang lurus.

  d. Pemeliharaan

  1) Penyiraman Frekuensi penyiraman dapat diatur sesuai dengan kondisi kelembapan tanah. Sebaiknya penyiraman dilakukan setiap hari, saat pagi dan sore. Sistem pembuangan air juga perlu diperhatikan karena beberapa jenis tanaman obat tidak tahan genangan air.

  2) Penyulaman Penyulaman adalah penanaman kembali tanaman yang rusak, mati atau tumbuh tidak normal.

  Prakarya

  3) Pemupukan Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik (pupuk alami).

  Penggunaan pupuk anorganik dikhawatirkan dapat menimbulkan pengaruh kurang baik bagi senyawa/kandungan berkhasiat obat pada tanaman obat. 4) Penyiangan

  Penyiangan gulma harus dilakukan agar tidak ada kompetisi antara tanaman budi daya dan gulma dalam mendapatkan hara dan cahaya matahari. 5) Pembumbunan

  Pembumbunan dilakukan dengan tujuan untuk memperkukuh tanaman, menutup bagian tanaman di dalam tanah seperti rimpang, umbi atau akar, serta memperbaiki aerasi tanah. 6) Pengendalian OPT (Organisme Penggangu Tanaman)

  Pengendalian OPT dilakukan secara mekanis dan kimia. Pengendalian mekanis dilakukan dengan cara menangkap OPT dan membuang bagian tanaman yang terserang penyakit. Pengendalian kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida, disarankan menggunakan pestisida alami.

e. Panen dan Pascapanen

  Cara penanganan setiap jenis tanaman obat berbeda-beda. Ada tanaman yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tanamannya dan ada pula yang dipanen hanya bagian tertentu saja. Umur panen dan bagian yang akan dipanen juga memengaruhi cara panen dan pengelolaan pascapanen.

1) Daun

  Pemanenan daun tanaman obat harus dilakukan dengan hati-hati karena daun bertekstur lunak sehingga mudah rusak. Umur petik daun tiap tanaman juga berbeda, ada yang dipanen saat daun masih muda, seperti: kumis kucing dan teh, ada pula tanaman yang dipanen saat daun sudah tua, seperti: sirih (Sumber: Teknologi pascapanen dan mint. Daun yang dipanen untuk diambil Gambar 3.7 tanaman obat; hlm. 15)

  Daun dewa

  minyak atsirinya juga harus dilakukan dengan hati-hati dan harus langsung diolah saat masih segar agar tidak menghilangkan kandungan minyaknya.

  2) Rimpang

  Rimpang dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Pada saat daun tanaman sudah mulai menguning dan mengering, rimpang tanaman siap dipanen. Setelah dipanen, rimpang dibersihkan dari kotoran, benda asing, serta rimpang busuk. Selanjutnya, rimpang disortir berdasarkan umur dan (Sumber: Teknologi pascapanen ukuran rimpang. Setelah disortir, rimpang dicuci Gambar 3.9 tanaman obat; hlm. 35) dengan air. Sebelum dikeringkan, rimpang harus Lengkuas dipotong-potong. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari, oven, atau blower. Selama pengeringan, seringkali terjadi kerusakan kimia.

  3) Biji

  Biji banyak mengandung tepung, protein, dan minyak. Kadar air biji saat dipanen berbeda- beda, bergantung pada umur panen tanaman (Sumber: Teknologi pascapanen tanaman obat; hlm. 28) obat tersebut. Makin tua umur biji, makin rendah

  Gambar 3.10 Selasih

  kadar airnya, sebaiknya hindari tempat lembap untuk penyimpanan.

  4) Akar

  A k a r y a n g m e n g a n d u n g b a n y a k a i r pengeringannya dilakukan secara perlahan-lahan untuk menghindari pembusukan dan fermentasi. (Sumber: Teknologi pascapanen tanaman obat; hlm. 18

  )

  Kamu telah mengenal dan mengidentifikasi tanaman

Gambar 3.11 Akar Wangi

  obat. Juga dapat mengoleksi tanaman obat dalam bentuk herbarium. Tahukah kamu, apa itu herbarium? Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) untuk tumbuhan yang dikeringkan. Tanaman yang telah dikeringkan kemudian dilekatkan di atas kertas serta dicatat sebagai koleksi ilmiah. Herbarium merupakan kegiatan pengawetan yang biasa dilakukan sebagai sarana mengidentifi- (Sumber: botanicallyspeaking. kasi jenis tumbuhan. Ada tiga tahapan dalam mem- wordpress.com) buat herbarium: (1). tahap pengumpulan; (2). tahap

Gambar 3.12 Herbarium

  pengeringan; (3). tahap pembuatan (menempel dan menuliskan informasi

  Prakarya

  Tugas Individu Membuat Herbarium

  1. Carilah berbagai sumber media untuk melengkapi informasi tentang herbarium tanaman obat.

  2. Carilah tanaman obat yang ada di sekitarmu yang dapat dibuat herbarium.

  3. Buatlah herbarium dari tanaman obat tersebut dengan menggunakan hasil informasi tentang herbarium yang kamu temukan.

  Kamu telah mengetahui jenis, sarana, dan tahapan budi daya tanaman obat. Sekarang kamu diminta melakukan observasi dan wawancara pembudidaya tanaman obat.

  Tugas Kelompok Observasi dan Wawancara

1. Kunjungi tempat budi daya tanaman obat, baik di kebun maupun

lahan pekarangan, kemudian amati.

  2. Wawancarai petani tanaman obat, tanyakan hal-hal berikut.

  a. Apa jenis tanaman obat yang dibudidayakan?

b. Apa bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan budi daya?

  c. Bagaimana memilih benih yang baik?

d. Bagaimana tahapan budi daya yang dilakukan mulai pemilihan

bibit sampai pascapanen? e. Apa kesulitan/tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan budi daya? f. Apa keunggulan tanaman obat yang dibudidayakan?

3. Jika tidak ada tempat budi daya di lingkunganmu, carilah informasi

dari buku sumber atau media lainnya.

4. Tulislah laporan hasil observasimu. Sertakan gambar untuk

visualisasi.

  5. Presentasikan di depan kelas! (Lihat LK-4)

  Lembar Kerja 4 (LK-4)

  Kelompok : ………………………………………………… Nama Anggota : ………………………………………………… Kelas : ....................................................................

  Tanaman obat yang dibudidayakan : ...................................... Nama Petani :..................................................................... Lokasi : ....................................................................

  Laporan Observasi dan Wawancara

  Bahan: Alat: 1.

  1.

  2.

  2.

  3.

  3. Tahapan Budi Daya:

  1. Pembibitan

  2. Pengolahan lahan

  3. Penanaman

  4. Pemeliharaan

  5. Panen

  6. Pascapanen Kamu telah melakukan observasi dan wawancara kegiatan budi daya tanaman obat yang ada di lingkunganmu. Tentunya semakin bertambah informasi tentang cara budi daya tanaman obat. Kamu bisa mendapatkan banyak ide untuk melakukan praktek budi daya tanaman obat, membuat apotik hidup di sekolah atau menanam toga di rumah. Berikut ini diuraikan contoh tahapan budi daya tanaman obat. Tanaman obat yang akan dibudidayakan adalah jahe. Pernahkah kamu melihat tanaman jahe? Tanaman jahe merupakan jenis tanaman obat yang dimanfaatkan rimpangnya. Jenis jahe yang biasa ditanam yaitu: jahe putih/kuning besar atau jahe gajah, jahe putih/kuning kecil atau jahe emprit, dan jahe merah. Tanaman yang sejenis dengan jahe misalnya kunyit, laos, dan banglai. Jahe dapat dibudidayakan di lahan atau pot.

  Prakarya

Contoh Tahapan Budi Daya Tanaman Obat

C.

  1. Perencanaan a. Menentukan jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan.

  b. Menentukan wadah untuk budi daya tanaman obat.

  c. Membuat jadwal kegiatan budi daya.

  d. Menyusun kebutuhan alat dan bahan.

  e. Menentukan tugas tiap individu.

  2. Persiapan Sarana dan Peralatan. Bahan

Pestisida Bibit Jahe

  Media Tanam

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Pupuk Kandang Gambar 3.13

  Bahan budi daya jahe Alat

  Sprayer Pot

  (Sumber: http://berkebun-yuk.blogspot.com Dokumen Kemdikbud) Polybag Sekop

Gambar 3.14 Alat budi daya jahe

3. Tahapan Budi Daya Tanaman Obat (dalam pot/polybag)

  a. Siapkan media tanam dengan mencampur tanah dan pupuk kandang. Tanah dipupuk dengan pupuk kandang yang sudah matang, minimal 0.5 kg/lubang tanam. Media d i s i a p k a n s a t u m i n g g u sebelum penanaman.

  b. Masukkan tanah ke dalam pot/polybag ukuran 5 kg sampai hampir penuh.

  c. Bibit yang digunakan berumur 9-10 bulan. Kulit rimpang yang digunakan sebaiknya tidak terluka atau lecet. Benih ditanam dengan tunas menghadap ke atas.

  Prakarya d. Jahe tidak memerlukan air terlalu banyak. Siramlah secukupnya agar kondisi tanah tetap lembap.

  e. Pemupukan sisipan: umur 2-3 bulan, 4-6 bulan dan 8-10 bulan.

  f. Jika daun jahe sudah terlihat kuning dan mengering, jahe siap dipanen. Jika jahe digunakan sebagai bumbu dapur, jahe sudah dapat dipanen pada umur 4 bulan.

  g. Jahe yang dipanen dibersihkan dengan air. Setelah bersih, jahe dipotong-potong dan dikeringkan. Jahe yang sudah kering dikemas dalam kantong. Isi kemasan tidak boleh terlalu banyak dan kemasan tidak boleh ditumpuk terlalu tinggi. Jahe (Sumber: Dokumen Kemdikbud, http://balittro.litbang. deptan.go.id) kering disimpan di gudang yang bersih dan kering.

  Gambar 3.15 Proses budi daya tanaman jahe Semua proses kegiatan budi daya dilakukan dengan penuh kesabaran. Rawatlah tanaman dengan baik, bertanggung jawab, dan disiplin. Lakukan kegiatan perawatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jika ingin hasil yang bagus, tentu kamu perlu sungguh-sungguh melakukan semua proses budi daya. Kamu akan merasa bangga dan senang jika hasil budidayamu berhasil.

  Jika mengalami kegagalan, tak perlu berkecil hati, coba telusuri penyebabnya. Coba kembali dengan belajar dari kesalahan sebelumnya.

Tugas Kelompok

Praktik Budi Daya Tanaman Obat

1. Rancanglah kegiatan budi daya tanaman obat sesuai daerah setempat.

2. Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan

hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kamu dapatkan.

  3. Buatlah jadwal kegiatan budi daya dan pembagian tugas. (Lihat LK-5) 4. Siapkan alat dan bahan dengan tepat sesuai rencana.

  5. Praktikkan setiap tahapan teknik budi daya.

  6. Rawatlah tanaman dan amati setiap perkembangannya.

7. Tuliskan setiap hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah

disediakan. (Lihat LK-6)

  8. Foto atau gambarkan setiap tahapan kegiatan.

Buatlah laporan kegiatan budi daya tanaman obat dari tahap perencanaan

sampai akhir kegiatan budi daya.

  (Lihat LK-7) Catatan:

Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik

kegiatan budi daya tanaman obat. Lakukan revisi dari masukan yang

diberikan!

  Prakarya

  Lembar Kerja 5 (LK-5) Jenis tanaman obat : ...................................................................... Jadwal Kegiatan Budi Daya MInggu ke- No. Kegiatan

  1

  2

3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1. Pembibitan

  2. Pengolahan lahan/persiapan media tanam

  3. Penanaman

  4. Pemeliharaan Penyiraman Penyulaman Penyiangan Pembumbunan Pemupukan Pengendalian OPT

  5. Panen

  6. Pascapanen Lembar Kerja 6 (LK-6) Jenis tanaman obat yang dibudidayakan : ............................

  Tempat menanam : ............................ Tanggal tanam : ............................

  Pengamatan Tanaman Obat Umur Tanaman Tinggi tanaman Jumlah daun Keterangan (MST) (cm)

  1 MST

  2 MST

  2 MST

  3 MST

  4 MST

  5 MST

  6 MST

  7 MST

  8 MST

  MST: Minggu setelah tanam

  Prakarya

  Kamu telah melaksanakan praktik kegiatan budi daya tanaman obat bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Pengalaman apa yang didapat saat melaksanakan kegiatan budi daya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan budi daya dengan baik? Evaluasilah kelompokmu dalam mempraktikkan kegiatan budi daya tanaman obat. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis ( ) sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya! Kelompok : …………………...………………….... Nama Anggota : ………………………………………… Kelas : ..........................................................

  1. Perencanaan Menentukan jenis tanaman obat, tempat atau wadah budi daya, membuat jadwal kegiatan budi daya, menyusun kebutuhan sarana produksi dan menentukan tugas individu.

  2. Persiapan sarana produksi Mempersiapkan bahan dan alat.

  3. Proses budi daya tanaman sayuran Pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, perawatan (penyiraman, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pengendalian OPT) panen dan pascapanen.

  4. Evaluasi kegiatan budi daya tanaman obat.

  Lembar Kerja 7 (LK-7) Refleksi Kelompok

  Nama kelompok : ....................................................................... Nama siswa : .......................................................................

Uraian Baik Cukup Kurang Alasan

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Pengamatan Pelaporan Kerja sama Disiplin Tanggung jawab

  Tuliskan kesimpulanmu berdasarkan refleksi di atas ! .......................................

  ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................

  Refleksi Diri Tuliskan pengalamanmu mengenai hal-hal berikut ini.

  1. Keragaman komoditas tanaman obat di daerahmu.

  2. Kunjungan pada tempat budi daya tanaman obat atau melalui sumber/referensi bacaan tentang tanaman obat yang sudah kamu lakukan bersama kelompokmu.

  3. Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan.

  4. Pengalaman dalam melaksanakan praktik budi daya tanaman obat (mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan teknis budi daya dari pembibitan sampai pascapanen) secara kelompok.

  5. Pembelajaran yang kamu dapatkan sebagai individu sosial dari kegiatan budi daya tanaman obat.

D. Alternatif Media Tanam Tanaman Obat

(sumber: http://www.mkrplkotajogya.com

Gambar 3.16

   Tanaman buah Tin yang ditanam

dengan komposisi media tanam sabut kelapa

(cocopeat), pasir dan tanah.

Tugas

Amatilah media tanam pada Gambar 3.16. Adakah perbedaan pertumbuhan

dan perakaran tiap pot? Menurutmu mengapa hal itu dapat terjadi? Ungkapkan

pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran!

1. Media Tanam

  Pada bab sebelumnya, kamu telah mengetahui macam-macam media tanam. Masih ingatkah jenis media tanam yang dapat digunakan? Setiap media tanam mempunyai karakteristik yang berbeda. Indonesia dengan beragam kondisi daerah memungkinkan ketersediaan media tanam yang beragam pula. Memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang ada di daerah akan memudahkanmu melakukan budi daya tanaman dengan media yang ada. Beragamnya media tanam memungkinkan kamu mencoba alternatif media tanam selain tanah atau menyususn komposisi media tanam dengan berbagai media agar menjadi media yang tepat untuk tanaman.

  Ternyata begitu banyak bahan yang dapat digunakan sebagai media tanam. Hal ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang patut kamu syukuri. Sekarang saatnya kamu mengamati potensi daerahmu.

  Prakarya Nama siswa : .................................................................... Kelas : ....................................................................

  No. Jenis media tanam Ketersedian Banyak Cukup Kurang 1.

  2.

  3. Berdasarkan pengamatanmu, media tanam apa yang paling banyak di daerahmu? ....................................................................................

  .............................................................................................................................

  Lembar Kerja 8 (LK-8) Amatilah!

  1. Media tanam apa saja yang tersedia di daerahmu?

  2. Bagaimana ketersediaan media tanam tersebut, apakah banyak, cukup, atau kurang? Tuliskan pada tabel di samping ini.

  (Lihat LK-8) Tugas Individu

2. Uji Media Tanam

  Media tanam yang baik harus memiliki persyaratan, yaitu memiliki kemampuan mengikat air dan menyimpan unsur hara dengan baik, memiliki aerasi dan drainase yang baik, tidak menjadi sumber penyakit, memiliki banyak rongga sehingga mampu menyimpan oksigen yang diperlukan untuk proses respirasi.

  Kamu telah mengetahui berbagai jenis dan karakteristik media tanam. Saatnya kini kamu melakukan percobaan. Kamu mencoba menjadi peneliti dan penemu. Uji yang akan dilakukan adalah uji kemampuan media mengikat air dan uji aerasi. Lakukan percobaan dengan teliti. Tuliskan setiap proses dan hasil pengamatan dengan tepat dan jujur.

  Tugas Kelompok Percobaan 1 Uji Kemampuan Media Mengikat/Menyimpan Air

  1. Alat dan Bahan

Botol air mineral besar (1.500 cc), cutter, 3 jenis media tanam, air bening,

stop watch, alat ukur cm/mm, dan kertas label.

2. Langkah-langkah

a. Potong botol plastik menjadi dua bagian. Potongan bagian atas diberi

lubang-lubang kecil di dasarnya agar dapat mengalirkan air. Potongan bawah dijadikan wadah penampung air. Simpan botol air mineral yang diberi lubang pada bagian atas botol air mineral penampung.

b. Masukkan setiap contoh media ke dalam botol plastik. Berilah label

pada tiap botol, kemudian letakkan di atas botol plastik yang berfungsi sebagai penampung air. Masukkan air dengan jumlah yang sama ke

dalam botol yang sudah diisi media tanam secara bersama-sama.

c. Catatlah waktu saat jatuhnya air dan ukurlah berapa banyak air yang jatuh pada setiap media tanam.

  (lihat LK-9) Gambar 3.24. (Sumber: http://sripurworejo.blogspot.com,) Uji kemampuan mengikat air

(Sumber: www.inspirasibaru-yusufsila.blogspot.com)

Gambar 3.24 Uji kemampuan mengikat air

  Prakarya

  Nama siswa

: .................................................................................

Kelas

: .................................................................................

  Uji Kemampuan Media Mengikat Air No.

  Media Tanam Waktu Jatuhnya Air Banyaknya Air yang Jatuh 1.

  2.

  3. Apa kesimpulanmu berdasarkan hasil percobaan tersebut? .....................

  ................................................................................................................................. .................................................................................................................................

  Lembar Kerja 9 (LK-9) Percobaan 2 Uji Aerasi

  1. Alat dan Bahan Botol air mineral sedang (600 cc), 3 jenis media tanam, tiga buah balon, 3 buah baskom, kertas label, dan air.

  2. Langkah-langkah a. Lubangi bagian dasar botol air mineral.

  b. Masukkan setiap contoh media ke dalam botol plastik. Berilah label pada tiap botol. Kemudian, letakkan di atas baskom yang berisi air.

  c. Tiup balon dengan ukuran yang sama. Secara bersamaan, letakkan balon yang sudah ditiup pada mulut botol.

  d. Amati pada media mana balon masih mengembang dengan baik. (Lihat LK-10)

  Tugas Kelompok

  Prakarya

  Bagaimana hasil percobaanmu? Media tanam apa yang mempunyai kemampuan mengikat air yang baik? Berdasarkan pembuktian percobaan tersebut, kamu dapat menentukan komposisi media tanam yang tepat. Sesuaikan dengan karakteristik tanaman obat yang akan ditanam. Menyusun komposisi media tanam dapat dilakukan dengan mencampur berbagai jenis media dengan komposisi tertentu. Gambar berikut merupakan contoh campuran tiga jenis media tanam, yaitu tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan komposisi 1:1:1.

  Nama siswa : ......................................................................... Kelas : .........................................................................

  Uji Aerasi No.

  Media Tanam Urutan Balon yang Menggembung Lamanya

  Menggembung 1.

  2.

  3. Apa kesimpulanmu berdasarkan hasil percobaan tersebut?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

  Lembar Kerja 10 (LK-10) (Sumber: http://sripurworejo.blogspot.com) Gambar 3.26 Uji aerasi (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 3.25 Uji aerasi

Gambar 3.26 Campuran media tanam (Sumber: www.leira-friut.blogspot.com)

  Sekarang saatnya kamu secara berkelompok melakukan praktik menyusun komposisi media tanam. Cobalah bereksplorasi. Kamu dapat menghasilkan temuan baru tentang komposisi media tanam yang tepat untuk tanaman obat. Gunakan informasi dan pengalaman yang kamu dapatkan dari hasil observasi, wawancara, percobaan, dan hasil bedah buku sumber/referensi.

  Tugas Kelompok Praktik Menyusun Komposisi Media Tanam

  1. Rancanglah perencanaan kegiatan budi daya tanaman obat sesuai daerah setempat.

  2. Rancang jenis media atau komposisi media yang akan digunakan.

  3. Buatlah jadwal kegiatan budi daya dan pembagian tugas.

  4. Siapkan alat dan bahan dengan tepat sesuai rencana.

  5. Praktikkan setiap tahapan budi daya.

  6. Rawatlah tanaman dan amati setiap perkembangannya.

  7. Tuliskan setiap hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah disediakan. (Lihat LK-11)

  8. Foto atau gambarkan setiap tahapan kegiatan.

  9. Buatlah laporan kegiatan budi daya tanaman obat dari tahap perencanaan sampai akhir kegiatan budi daya. (Lihat LK-12)

  Catatan:

  Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik kegiatan budi daya tanaman obat. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan saat persentasi.

  Prakarya Kelompok : ......................................................................

  Nama Anggota : ...................................................................... Kelas : ......................................................................

Laporan Praktik Menyusun Komposisi Media Tanam Tanaman Obat

  1. Perencanaan: menentukan jenis tanaman, komposisi media tanam, membuat jadawal kegiatan budi daya, menyusun kebutuhan sarana produksi, dan menentukan tugas individu.

  2. Persiapan sarana produksi: mempersiapkan bahan dan alat

  3. Proses budi daya tanaman obat: pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, perawatan (penyiraman, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pengendalian OPT), panen, dan pascapanen.

  4. Evaluasi kegiatan budi daya tanaman obat.

  Lembar Kerja 12 (LK-12) Nama siswa : ...................................................

  Kelas : ................................................... Nama tanaman : ................................................... Komposisi media tanam A : ................................................... Komposisi media tanam B : ...................................................

  Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Obat Hari Pengamatan

  Komposisi A Komposisi B Keterangan Tinggi Tanaman

  (cm) Jumlah Daun Tinggi

  Tanaman (cm) Jumlah Daun

  Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke-6 Minggu ke-7 MST: minggu setelah tanam.

  Lembar Kerja 11 (LK-11)

  Refleksi Kelompok

  Kamu telah melaksanakan praktik kegiatan menanam tanaman obat dengan komposisi media tanam yang berbeda bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan budi daya dengan baik? Evaluasilah kelompokmu dalam mempraktikkan kegiatan menyusun komposisi media tanam tersebut. Isilah lembar kerja berikut ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis ( ) sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya! Nama kelompok : ..................................................................................

  Nama siswa : ..................................................................................

Uraian Baik Cukup Kurang Alasan

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Pengamatan Pelaporan Kerja sama Disiplin Tanggung jawab

  Tuliskan hasil kesimpulanmu berdasarkan refleksi di atas!

  Refleksi Diri Tuliskan pengalamanmu mengenai hal-hal berikut ini! 1. Keragaman media tanam tanaman obat di daerahmu.

  2. Percobaan dan pengamatan uji media tanam.

  3. Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan.

  4. Pengalaman dalam melaksanakan praktik menanam tanaman obat

dengan komposisi media tanam yang berbeda (mulai dari perencanaan,

persiapan, pelaksanaan teknis budi daya dari pembibitan sampai

pascapanen) secara berkelompok.

  5. Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu sosial dari kegiatan menyusun komposisi media tanam tersebut.

INFO TOGA

  Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Taman obat keluarga pada hakikatnya sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.

  Budi daya tanaman obat bisa dimulai dengan menanam di pekarangan rumah atau sekolah. Penanaman tanaman obat bisa secara vertikultur, ditaman sebagai pagar, ditanam dengan media tanaman merambat, ditanam di bedengan dan pot biasa/gantung. Kamu dapat mengambil banyak manfaat dari tanaman obat yang ditanam. Tanaman toga bisa dijadikan sebagai penanggulangan pertama pengobatan dan sistem pengomatan yang murah dan aman.

Gambar 3.27 Budidaya tanaman obat secara veltikultur

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

  (Sumber: http://smantika.blogspot.co.id) Gambar 3.29 Toga di sekolah Prakarya

  Rangkuman

  1. Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan.

  2. Tanaman obat dapat dimanfaatkan berdasarkan bagian tanamannya, seperti: daun, akar, rimpang, buah, biji, batang, dan bunga.

  3. Sarana produksi budi daya tanaman obat meliputi bahan: benih/ bibit, media tanam, pupuk (organik dan anorganik), pestisida (alami dan buatan), alat pengolahan tanah, dan perawatan.

  4. Tahapan budi daya obat meliputi: pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, perawatan (penyiraman, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pengendalian OPT) panen, dan pascapanen.

  5. Perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cara vegetatif (alami dan buatan) atau generatif.

  6. Media tanam yang baik harus memiliki persyaratan: memiliki kemampuan mengikat air dan menyimpan unsur hara dengan baik, memiliki aerasi dan drainase yang baik, tidak menjadi sumber penyakit, memiliki banyak rongga sehingga mampu menyimpan oksigen yang diperlukan untuk proses respirasi.

  7. Jenis media tanam berdasarkan komponen penyusunnya, yaitu: media tanam organik (arang sekam, kompos, dan sabut kelapa) dan anorganik (gel, pasir, pecahan batu bata, spons, vermikulit dan perlit).