Langkah pertama yang dilakukan ketika tubuh terkena tumpahan zat kimia adalah?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luka bakar yang disebabkan oleh bahan kiia seperti zat alkali,asam, atau bahan kimia lainnya yang dapat merusak jaringan kulit lainnya jika terparar terhadap kulit.

Kebanyakan kasus, biasanya hanya mengalami luka bakar tingkatan pertama pada korban nya. Kemungkinan besar kulit nya akan mengelupas seperti jika kulit terbakar panas sinar matahari.

Terdapat beberapa bahan kimia lainnya yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sehingga akan dapat menyebabkan luka bakar pada bagian organ dalam tubuh.

Bagaimana tanda dan gejala nya ?

Terdapat banyak tanda dan gejala yang disebabkan oleh zat kimia ini. Berikut ini beberapa tanda dan gejala yang disebabkan oleh zat kimia, diantaranya, sakit kepala, kejang, pusing, nyeri pada tempat kulit yang terkena kontak dengan zat beracun, sakit perut, sulit untuk bernapas, terjadinya lecet, ruam, dan luka bakar pada kulit, mengalami gatal-gatal, mual, muntah, bengkak, atau lemah yang karena reaksi alergi, kulit dan bibir berubah warna menjadi merah atau kebiruan terang.

Ada banyak gejala dan tanda yang tidak dicantumkan di atas. Maka dari itu, selalu waspada dan berhati-hati terhadap kondisi lingkungan sekitar anda.

Mengatasi luka bakar

Untuk langkah antisipasinya, ada baiknya jika anda lebih mengetahui cara pertolongan pertama pada luka bakar akibat zat kimia asam. Berikut ini beberapa caranya. 

1 Segera bilas dan bersihkan dengan air jika anda telah mengalami luka bakar akibat zat kimia. Hal-hal seperti ini akan dapat bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri serta mengurangi paparan zat kimia yang dapat membuat luka semakin dalam.

2 Lepaskan pakaian atau apapun yang berkaitan dengan luka, apalagi jikan benda tersebut terkena paparan zat kimia.

3 Segera lakukan pengobatan dengan mengoleskan gel anti luka bakar untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka.

4 Tutup area luka dengan menggunakan perban atau pun penutup lainnya yang steril. Apabila tidak ada, bisa menggunakan kain yang besih.

5 Apabila rasa sakit masih terasa, anda dapat meminum obat pereda rasa nyeri yang banyak tersedia di apotik. Namun, disarankan untuk tidak mengkonsumsinya secara lebih lanjut.

6. Jika kondisi memungkinkan, segera minta melakukan vaksinasi anti-tetanus. Dikarenakan luka bakar yang disebabkan oleh zat kimia ini akan sangat rentan terinfeksi tetanus.

Selengkapnya

Ilustrasi air keras. ©2017 Merdeka.com

SEHAT | 13 Desember 2019 00:30 Reporter : Rizky Wahyu Permana

Merdeka.com - Air keras merupakan sebutan yang biasa digunakan untuk menyebut larutan asam kuat yang cukup pekat. KBBI menyebut bahwa air keras memiliki arti sama dengan air api yaitu zat cair yang mudah menyala seperti asam nitrat.

Terdapat beberapa cairan yang bisa digolongkan sebagai air keras. Biasanya isttilah ini digunakan untuk asam sulfat yang dipakai untuk aki, asam klorida untuk membersihkan permukaan logam sebelum disoldir, asam nitrat untuk menguji logam mulia, dan asam fosfat untuk membuat garam fosfat.

Pada saat ini, terjadi banyak penyalahgunaan penggunaan air keras ini. Banyak yang menggunakan air keras ini sebagai senjata untuk mengancam dan menyerang orang lain.

Walau begitu, tak menutup juga kemungkinan bahwa paparan air keras ini juga dapat dialami oleh seseorang akibat kecelakaan. Dampak dari paparan air keras ini terhadap kulit adalah munculnya rasa nyeri yang luar biasa dan bahkan bekas terbakar pada kulit.

Ketika seseorang terpapar air keras karena berbagai macam penyebab, penting untuk segera melakukan penanganan yang tepat. Dilansir dari Boldsky, berikut 10 langkah pertolongan pertama ketika seseorang terpapar air keras.

2 dari 3 halaman

1. Langkah pertama dan paling penting dilakukan adalah segera perhatikan lingkungan sekitar dan pastikan sudah aman dari keberadaan air keras. Waspadai adanya genangan air keras yang bisa mengancam kondisi.

2. Jangan gunakan tangan untuk menyapu atau menghilangkan bekas air keras karena justru bisa membakar tangan.

3. Segera bilas bekas luka bakar dengan air untuk menghilangkan zat kimia dan menghentikan kulit yang terbakar. Pastikan juga bahwa air tersebut cukup bersih dan tidak terkontaminasi.

4. Rendam bekas terbakar dalam air selama setidaknya 20 menit. Setelah itu, pastikan untuk membuang air tersebut secara aman dan tidak dalam jangkauan orang lain.

5. Ketika merendam bekas luka dalam air, coba untuk melepas pakaian atau perhiasan secara perlahan terutama jika ada bekas air keras di dalamnya. Lakukan perlahan karena rentan menyebabkan munculnya masalah pada kulit jika terlalu tergesa-gesa.

3 dari 3 halaman

6. Jika air keras ini masuk ke mata, alirkan air bersih pada mata selama setidaknya 10 menit. Hal ini membantu membuat mata teraliri air baik bagian dalam serta luar.

7. Jangan sentuh mata karena ada kemungkinan terdapat air keras yang masih menempel pada tangan.

8. Jika seseorang menggunakan lensa kontak saat terpapar atau mendapat serangan air keras, jangan mencopotnya secara paksa.

9. Pastikan air yang kamu gunakan untuk mengatasi rasa terbakar di mata ini tidak terpapar zat kimia lain.

10. Jika memungkinkan, balut daerah yang terpapar air keras dengan kain kasa steril untuk membantu mencegah kontaminasi.

Sejumlah cara itu bisa menjadi pertolongan pertama ketika tidak sengaja terpapar air keras. Setelah itu, sebaiknya segera menuju rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.

(mdk/RWP)

Baca juga:
5 Pertolongan pertama ketika kamu mengalami alergi
Mengenal prinsip pertolongan pertama bersepeda gunung
Pertolongan pertama masalah ketombe dengan cepat di kulit kepala
Ini pertolongan pertama yang harus dilakukan jika digigit ular
Sejumlah Tips yang Bisa Kamu Lakukan Agar Tidak Terbiasa Makan Berlebihan

Asam klorida merupakan salah satu senyawa kimia yang dapat dibuat oleh manusia dan berbahaya jika terkena kulit. Salah satu pertolongan pertama bila terkena percikan asam klorida adalah membersihkan luka bakar dengan aliran air sejuk yang bersih secara perlahan.

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Percikan asam klorida dapat merusak dan menimbulkan luka pada kulit

Asam klorida sebenarnya diproduksi dalam lambung untuk mencerna makanan. Akan tetapi, asam klorida juga dapat dibentuk secara sintetis dan berbahaya apabila terkena kulit. Umumnya asam klorida digunakan dalam proses pembuatan baja untuk mobil dan jembatan.Sebenarnya selain asam klorida, masih terdapat banyak senyawa kimia lainnya yang berbahaya jika terkena kulit karena dapat menyebabkan luka bakar. Saat secara tidak sengaja terpercik dengan asam klorida, Anda perlu dengan segera mengatasinya.

Pertolongan pertama bila kulit terkena percikan asam klorida

Langkah utama sebelum menerapkan pertolongan pertama bila kulit terkena percikan asam klorida adalah menelpon 112 atau ambulans di rumah sakit terdekat. Setelahnya, Anda baru bisa melakukan pertolongan pertama untuk mencegah makin parahnya kulit yang terpercik asam klorida. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama bila kulit terkena percikan asam klorida.Sebelum melakukan pertolongan pertama bila kulit terkena percikan asam klorida, gunakan sarung tangan atau pelindung lainnya pada tangan agar Anda tidak terkena asam klorida yang ada pada kulit penderita.Pertolongan pertama bila kulit terkena percikan asam klorida adalah dengan melepaskan baju yang terkena asam klorida dari kulit penderita. Lepas kain secara perlahan agar tidak menyentuh daerah lainnya.Jika memungkinkan, sebaiknya robek atau gunting baju untuk melepaskannya dari penderita. Jangan lap daerah kulit yang terpercik asam klorida karena cairan dapat menyebar dan melukai bagian kulit lainnya.Selain baju, Anda juga bisa melepaskan perhiasan atau pernak-pernik lainnya yang melekat pada daerah kulit yang terpercik asam klorida.Alirkan air sejuk yang bersih secara perlahan pada kulit yang terpercik asam klorida selama setidaknya 20 menit. Pastikan air yang dialirkan tidak tertumpah atau terkena daerah tubuh lainnya.Jangan mengelap seusai mengalirkan air pada kulit yang terpercik asam klorida. Biarkan air mengalir begitu saja tanpa perlu diusap.Anda tidak perlu mengoleskan ataupun memberikan antibiotik atau senyawa kimia apapun pada kulit yang terpercik asam klorida, cukup gunakan air sejuk yang bersih saja.Anda dapat mengalirkan air hingga bantuan tiba, atau Anda dapat melapisi luka bakar akibat terpercik asam klorida dengan kain kasa atau kain bersih biasa yang kering. Ikat pada luka dengan kain secara longgar.

Penanganan bila kulit terkena percikan asam klorida

Saat bantuan sudah tiba dan penderita percikan asam klorida sudah dibawa ke rumah sakit, dokter akan segera membasuh kembali asam klorida pada luka bakar dengan air sampai cairan asam klorida sudah benar-benar hilang.Kemudian, dokter akan membersihkan luka bakar dan melapisinya dengan penutup luka yang sesuai. Dokter juga dapat memberikan penanganan tertentu untuk mengurangi rasa nyeri akibat luka bakar.Jika diperlukan, dokter akan menyuntikkan vaksin tetatus untuk mengurangi risiko penderita mengalami infeksi bakteri tetanus.Pada kasus yang parah, penderita harus dirawat inap dan menjalani bedah untuk mengganti bagian kulit yang terpercik asam klorida dengan bagian kulit di daerah tubuh lainnya. Bila asam klorida terpercik di mata, penderita akan memerlukan penanganan dari ahli spesialis mata.

luka bakarhidup sehatpola hidup sehat

ChemicalSafetyFacts.org. //www.chemicalsafetyfacts.org/hydrochloric-acid/
Diakses pada 17 Desember 2019
NHS. //www.nhs.uk/conditions/acid-and-chemical-burns/
Diakses pada 17 Desember 2019
WebMD. //www.webmd.com/first-aid/chemical-burns-treatment
Diakses pada 17 Desember 2019

Makanan penyebab asam urat biasanya mengandung purin tinggi sehingga perlu dihindari oleh penderita asam urat. Lantas, apa saja jenis makanan pemicu asam urat yang sebaiknya dihindari?

27 Nov 2019|Annisa Amalia Ikhsania

Manfaat kacang kenari untuk kesehatan jarang diketahui oleh khalayak. Mulai dari menjaga berat badan, memperbaiki pencernaan, hingga meningkatkan fungsi otak bisa Anda dapatkan dari kacang kenari.

Puasa saat pandemi Covid-19 jadi lebih menantang. Untuk menjaga sistem imun tubuh tetap kuat saat puasa, Anda perlu mendapatkan tidur yang cukup, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang saat buka dan sahur, hingga berolahraga secara rutin.

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA