Mandi junub di siang hari di bulan ramadhan hukum nya apa?

Halo Mam ! Memasuki bulan suci Ramadan banyak orang yang mempertanyakan syarat sah puasa.

Salah satunya, bolehkah mandi junub di pagi atau siang hari saat puasa? Oleh karena itu, hari ini aku akan menjawab pertanyaan tersebut, yuk langsung aja di baca Thread di bawah ini!

Pada umum nya, mandi junub dilaksanakan umat muslim disaat ia telah melakukan hadas besar. Seperti misalnya, berhubungan suami istri.

Lalu, bagaimana jika mereka melakukan hubungan intim pada malam hari dan baru mandi junub pada pagi atau siang hari, apakah puasa nya sah?

Jika memang kasus nya Mama atau Papa benar-benar lupa atau ketiduran untuk mandi Junub dan hari sudah lewat dari waktu subuh, hal itu masih diperbolehkan untuk melakukan ibadah puasa.

Asalkan Mama & Papa sudah niat puasa untuk besok di malam hari, misalnya pas tarawih dan jangan lupa ya Ma salat subuh nya tetap di qadha dan melanjutkan puasa tanpa sahur.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, ada hadist yang diriwayatkan oleh Sayidatuna Umul Mukmin Aisyah RA;

“Di suatu hari datang seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “aku ketika bangun pagi dalam keadaan junub dan aku ingin berpuasa” lalu Nabi SAW menjawab “aku juga pernah bangun pagi dalam keadaan junub. Setelah itu aku mandi dan melanjutkan puasa”. Mendengar pernyataan tersebut laki-laki itu membalas “Ya Rasulullah, Kau tidak sama dengan kami, engkau seorang Nabi, dosa mu yang lalu sudah di ampuni oleh Allah SWT” lalu, Nabi SAW pun marah dan menjawab “Demi Allah aku orang yang takut pada Allah SWT, aku orang yang tahu”

Menurut Ustadz Abdul Somad, makna dari ucapan Nabi SAW itu adalah jika seseorang di bulan puasa dalam keadaan junub sebelum azan subuh, maka mandilah dan berpuasa lah

Jelasnya lagi, jika seseorang sebelum azan subuh melakukan hubungan suami istri. Lalu keburu subuh, maka puasanya lanjutkan.

Ustadz Abdul Somad juga meyakinkan dengan mengutip perkataan Imam Nawawi bahwa seluruh ulama di berbagai negeri sepakat jika ada seseorang ketika subuh dalam keadaan junub, maka puasanya sah’

Disamping itu, yang dilarang adalah berhubungan suami istri setelah azan subuh.

Tanya Ahli

Hai, Ma! Kali ini aku mau menginformasikan jawaban dari bolehkah mandi wajib di siang hari saat puasa. Mandi wajib atau mandi junub biasanya dilakukan setelah keluarnya hadas besar seperti air mani (melakukan hubungan suami istri) dan lainnya. 

Banyak yang bertanya, bagaimana jika seseorang terlambat mandi besar hingga siang hari padahal habis melakukan hubungan suami istri di malam harinya. 

Ternyata puasa seseorang tetap sah meski mandi junub dilakukan sehabis fajar terbit atau di siang hari.

Berikut adalah hadits yang membahas ketentuan waktu mandi wajib saat puasa: 

"Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah pagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi dan terus berpuasa.” (HR Muttafaq Alaih)

Dijelaskan pula, bahwa orang dalam keadaan janabah yang tertidur hingga pagi hari sehingga lupa mandi junub tetap bisa melaksanakan ibadah puasa dan terbilang sah.

Mama hanya perlu menyegerakan mandi junub lalu berpuasa hingga matahari tenggelam. 

Tidak ada larangan bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan intim di bulan puasa pada saat malam hari. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan, yakni batas waktu mandi junub saat puasa, agar ibadah puasa yang dijalankan tetap dianggap sah.

Sebelum ke pembahasan inti, alangkah lebih baiknya kamu mengetahui apa itu jimak, sehingga bisa membatalkan puasa. Berikut penjelasannya.

Makna jimak yang dapat membatalkan puasa

Pinterest.com/Cristina Ozerova

Menjalankan ibadah puasa artinya menahan diri dari lapar, haus, dan hawa nafsu, sehingga berhubungan dengan suami istri pada waktu siang hari termasuk perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Namun, aktivitas hubungan intim antara suami istri tetap diperbolehkan jika dilakukan pada malam hari. 

Hukum diperbolehkannya melakukan jimak setelah berbuka puasa sebagaimana tercantum dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 187 yang berbunyi:

اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

Artinya:

"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa."

Hubungan suami istri jelas merupakan salah satu perbuatan yang membatalkan puasa jika dilakukan ketika siang hari. Namun, yang termasuk kategori membatalkan adalah perbuatan jimaknya dan bukan mandi junubnya. Sehingga meskipun sudah lewat waktu subuh dan masih dalam keadaan junub, maka puasanya tetap sah dan tidak batal. 

Rasulullah juga pernah bersabda dalam sebuah Hadits Riwayat Imam Bukhari yang berbunyi:

“Dari Ummu Salamah, bahwasannya Rasulullah Saw. Pernah mendapatkan waktu Fajar saat beliau sedang junub di rumah keluarga beliau. Maka kemudian beliau mandi dan shaum.” (H.R. Imam Bukhari)

Sehingga dari keterangan di atas jelas bahwa yang membatalkan adalah perbuatan dan bukan buang air besar setelah melakukan perbuatan tersebut. Kamu masih tetap sah puasanya, meskipun mandi junub di setelah lewat waktu sahur. 

Pengertian junub dan mandi junub

Junub merupakan salah satu hadas besar yang disebabkan, karena hubungan intim antara suami istri hingga mengeluarkan air mani. Orang yang sedang dalam keadaan tidak suci dari hadas besar maupun kecil tidak diperbolehkan untuk menjalankan salat karena tidak sah hukumnya. 

Oleh karena itu, mereka yang berhadas besar harus segera mandi junub atau mandi besar dengan tata cara sesuai yang disunnahkan Rasulullah. Pengertian mandi junub sendiri adalah tata cara untuk mensucikan diri dari hadas besar sesuai kaidah yang telah ditetapkan. 

Perintah untuk mandi junub tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al Maidah ayat 6 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”

Tata cara membersihkan diri dari mandi junub pada dasarnya sama seperti mandi setelah syahwat, nifas, maupun haid. Setelah bersih dalam kondisi tersebut, maka umat muslim harus menjalankan mandi agar bersih dari hadats besar. 

Waktu yang disarankan untuk mandi junub

Pinterest.com/Creativemarket

Meskipun diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa, mandi junub bisa dilakukan setelah waktu fajar terbit, namun tetap disarankan untuk melakukannya sebelum terbit. tidak bisa sembarang, karena ada aturan batas waktu mandi junub saat puasa. Wajar saja karena umat muslim harus melakukan sholat subuh dan syarat sah shalat adalah suci dari hadats ringan/besar, termasuk junub. 

Keluarnya hadas karena bersetubuh termasuk dalam hadas besar dan harus disucikan dengan mandi jinabat atau mandi besar. Melakukan mandi besar hukumnya adalah wajib dan harus dipenuhi. Jika tidak melakukannya, maka ibadah salat yang dilakukan tidak sah. 

Orang yang sedang dalam keadaan junub masih diperbolehkan untuk menikmati santapan sahur, karena bukan termasuk aktivitas yang dilarang selama berpuasa. Tidak ada keharusan antara langsung makan sahur atau mandi junub yang harus dilakukan terlebih dahulu. 

Ketika sedang dalam keadaan junub, maka umat muslim dilarang untuk membaca Alquran, sholat, memegang mushaf, berdiam diri di masjid, dan thawaf. Meskipun tidak ada hukum yang mengatur kapan batas waktunya, tetap dianjurkan untuk dilakukan sebelum makan sahur. 

Bagaimanapun juga seseorang dalam keadaan junub, termasuk dalam kondisi yang kurang baik apalagi jika untuk menjalankan ibadah seperti sahur. Tentu akan lebih afdal jika mandi terlebih dahulu baru menyantap sahur. Namun, jika waktunya terlalu mepet, maka sahur dalam keadaan junub pun tidak membatalkan puasa. 

Tata cara mandi junub

Sebelum memulai mandi junub, maka harus diawali dengan membaca niat terlebih dahulu. Setelah itu, ikuti urutan tata cara mandi junub yang benar sebagai berikut:

  • Membaca niat
  • Membersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali
  • Membersihkan dubur dan alat kelamin
  • Cuci tangan sampai 3 kali agar terhindar dari najis
  • Membersihkan area kemaluan, bawah ketiak, dubur, pusar, dan lainnya sehingga kotoran tidak menempel (lakukan dengan menggunakan tangan kiri)Gosok-gosok menggunakan tanah atau sabun untuk mencuci tangan
  • Wudhu dengan sempurna seperti saat akan sholat setelah tangan bersih dari hadats
  • Guyurkan air ke kepala hingga pangkal rambut sebanyak tiga kali
  • Cuci kepala bagian kanan terlebih dahulu baru bagian kiri
  • Bersihkan sela-sela rambut hingga ke seluruh bagian
  • Guyur air ke seluruh pada mulai dari sisi kanan terlebih dahulu baru bagian kiri

Hukum lupa mandi junub

freepik.com/Racool_studio

Puasa pada dasarnya tidak hanya untuk melatih sabar dari menahan makan dan minum saja. Namun, selama berpuasa umat muslim juga diwajibkan untuk menahan hawa nafsu termasuk syahwat. Hubungan suami istri hanya boleh dilakukan setelah waktu berbuka puasa dan sebelum imsak. 

Jika lupa melakukan mandi junub setelah berhubungan, puasanya tetap sah, namun salatnya tidak sah jika membiarkan melakukan ibadah tersebut dalam keadaan sedang junub. Meskipun lupa mandi junub tidak membatalkan puasa, sebaiknya segera mandi jika sudah ingat. 

Mandi junub bisa dilakukan setelah waktu salat subuh, namun jangan sampai terbit matahari ketika batas waktu untuk menjalankan salat subuh. Karena kamu bisa kehilangan kesempatan untuk menjalankan rukun Islam yang kedua, yakni sholat lima waktu. Jangan sampai lalai menjalankan ibadah salat hanya karena lupa mandi junub. 

Kesimpulan dari batas waktu mandi junub saat puasa adalah setelah waktu subuh sebelum matahari terbit agar tetap bisa menjalankan ibadah sholat subuh tepat waktu. 

Baca Juga: Hukum Puasa Belum Mandi Junub, Apakah Sah? Ini Penjelasannya 

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri

Baca Juga: Batasan Hubungan Suami Istri Saat Puasa Menurut Islam

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA