Membuat barang yang berkualitas adalah salah satu prinsip ekonomi

Dalam melaksanakan kegiatan ekonomi kita sehari-hari, terdapat prinsip-prinsip ekonomi yang secara sengaja maupun tidak sengaja kita gunakan sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik di bidang produksi, distribusi dan konsumsi.

Lalu apa yang dimaksud dengan prinsip ekonomi?

Prinsip Ekonomi merupakan suatu usaha untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin dengan melakukan pengorbanan sekecil atau seminimal mungkin.

Pengertian  Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan usaha untuk menghasilkan sesuatu dengan semaksimalkan dan mengorbankan seminimal mungkin. Selain itu, ada juga yang mendefinisikannya sebagai suatu usaha untuk memperoleh kepuasan atas kebutuhan tertentu dengan melakukan pengorbanan seminimal mungkin dengan tujuan agar manusia dapat memenuhi kebutuhan ekonominya dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Jika Prinsip Ekonomi kita terapkan maka keuntungan yang didapatkan adalah, (1) dapat mengoptimalkan keuntungan dengan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. (2) meminimalkan kerugian karena melakukan pengorbanan yang seminimal mungkin. Prinsip ekonomi ini berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Tujuan

Dari pengertian yang disebutkan diatas, secara garis besar, prinsip ekonomi memiliki tujuan utama yakni, agar manusia dapat memenuhi kebutuhan ekonominya cara yang efektif dan efisien. Selain itu, terdapat beberapa tujuan lainnya:

  1. Untuk menghindari adanya pemborosan dalam hal konsumsi.
  2. Untuk meminimalisir potensi terjadinya kerugian karena kesalahan tertentu.
  3. Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan ekonomi
  4. Untuk dapat menggunakan modal serta kemampuan yang dimilikinya secara maksimal.

Ciri ciri 

Untuk lebih dalam memahami prinsip ekonomi, kita juga harus mengetahui apa saja yang menjadi karakteristik atau ciri-ciri prinsip ekonomi:

  • Bertindak rasional, yaitu seseorang yang melakukan kegiatan atau tindakan terutama dalam kegiatan ekonomi harus selalu menggunakal sehat bukan berdasarkan dari emosi dan hawa nafsu.
  • Bertindak ekonomis, maksudnya seseorang dalam melakukan kegiatan ekonomi menggunakan perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang.
  • Bertindak hemat, ialah seseorang melakukan kegiatan ekonomi untuk menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan sesuai apa yang dibutuhkan.
  • Membuat skala prioritas, seseorang dalam memenuhi kebutuhan dengan menggunakan urutan kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dari kebutuhan yang mendesak sampai kebutuhan yang dapat ditunda-tunda.
  • Bertindak menggunakan prinsip cost and benefit, seseorang dalam melakukan kegiatan ekonomi harus selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari kegiatan yang dilakukannya.

Jenis

Berdasarkan kegiatannya, prinsip ekonomi dapat digolongkan ke dalam 3 jenis:

Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi merupakan pedoman dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak mungkin dengan menggunakan biaya produksi dan pengorbanan tertentu.

Contoh penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi

    • Membuka tempat usaha yang lokasinya dekat dengan lokasi bahan baku, tenaga kerja atau daerah sasaran pasar.
    • Menggunakan bahan baku yang memiliki kualitas baik, tapi dengan harga yang paling rendah.
    • Menggunakan sumber daya secara efisien.
    • Menggunakan alat dan mesin dengan produktivitas tinggi akan tetapi dengan biaya yang cukup rendah.
  1. Dalam Kegiatan Distribusi

Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi merupakan pedoman sistem dan kegiatan penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang efektif dan efisien. Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi berfokus pada kegiatan promosi atau iklan, dan kegiatan pemasaran lainnya untuk memperoleh lebih banyak pelanggan.

Contoh penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi:

    • Membeli barang dari produsen utama untuk memperkecil biaya.
    • Meningkatkan kualitas pelayanan ke konsumen.
    • Menggunakan sarana distribusi dengan harga murah namun efektif.
    • Menawarkan barang dan jasa yang lagi tren di kalangan konsumen.

Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi merupakan usaha untuk mendapatkan kepuasaan yang sebesar-besarnya dari suatu barang atau jasa dengan melakukan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu.

Contoh penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi yaitu:

    • Membeli barang yang bagus dan berkualiatas.
    • Memilih dan membeli barang yang awet dan tahan lama.
    • Membeli barang dengan harga yang terjangkau atau relatif murah.
    • Membuat daftar barang dan bahan yang dibutuhkan sesuai keperluan.
    • Mengadakan tawar menawar ketika membeli barang atau jasa untuk menekan harga.

Prinsip-prinsip Ekonomi dan Penjelasannya

Menurut N. Gregory Mankiw, ada 10 prinsip ekonomi yang digunakan dalam kegiatan ekonomi. Teori prinsip ekonomi meliputi hal-hal yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan, kebijakan pemerintah serta peran pasar dalam kegiatan perekonomian. 

  1. Semua Orang Menghadapi Trade-Off

Apa yang disebut dengan trade-off? Secara singkat dapat kita ilustrasikan ketika kita menginginkan sesuatu maka kita harus mengorbankan sesuatu yang lain. misalnya, ketika kita ingin suatu barang yang berkualitas, maka harus ada sesuatu yang kita korbankan untuk mendapatkan barang tersebut. Pengorbanan tersebut bisa dalam bentuk uang, tenaga, waktu dan lain sebagainya.

  1. Mengorbankan Biaya untuk Mendapatkan Sesuatu

Mengorbankan biaya untuk memperoleh sesuatu sering disebut dengan opportunity cost (biaya kesempatan). Ketika kita menentukan pilihan, maka kesempatan ini bisa berubah. Dengan demikian kita harus bisa menggunakan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu dengan nilai lebih baik, atau setidaknya sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Konsep yang sering dilupakan adalah biaya kesempatan (opportunity cost), ialah kesempatan yang hilang demi memilih suatu pilihan. Maka, harga yang  harus dibayar untuk S1 tidak hanya biaya kuliah, buku, dan biaya hidup saja. Biaya  kesempatan yang muncul akibat kehilangan kesempatan bekerja dengan gaji yang  wajar dan seharusnya ikut masuk pertimbangan. Jadi, biaya kesempatan untuk melanjutkan kuliah bisa jadi sangat tinggi.

Ketika hendak memutuskan sesuatu tentu kita menggunakan pikiran yang rasional. Berpikir secara rasional ialah bertujuan untuk membuat seseorang memahami keuntungan dan kerugian setiap kesempatan yang dipilih. Untuk mengoptimalkan sesuatu baik keuntungan perusahaan maupun kepuasan bagi rumah tangga. Karena orang yang rasional akan selalu mempertimbangkan perubahan  marjinal, perubahan terjadi karena perubahan kecil.

Contoh dari keuntungan marjinal ialah perubahan keuntungan yang kita peroleh atas penjualan ekstra satu barang atau jasa. Umumnya, orang akan membandingkan antara manfaat marjinal dengan biaya marjinal ketika menentukan keputusan.

  1. Tanggap Terhadap Insentif

Biasanya, manusia akan lebih ‘aktif’ ketika mendapatkan keuntungan yang lebih dari hal-hal yang dikerjakan. Misalnya, ketika seseorang diberikan insentif untuk bekerja lebih keras maka ia akan mengambil kesempatan tersebut untuk mendapatkan intensif.

  1. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak

Prinsip ini merupakan prinsip yang mengedepankan spesialisasi. Contohnya suatu negara memproduksi barang atau jasa berdasarkan kemampuan terbaik yang dimilikinya (kualitas baik, produksi tinggi, biaya produksi rendah). Kemudian menjual produk tersebut ke negara lain dimana produksinya tidak optimal untuk barang tersebut. “Negara yang produksinya tidak optimal akan membeli atau mengimpor barang dari negara yang produksinya optimal.”

  1. Pasar Sebagai Tempat Terbaik dalam Kegiatan Ekonomi.

Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual-beli barang antara penjual (produsen) dan pembeli (konsumen). Dalam hal ini, produsen berhak menentukan siapa yang dipekerjakan juga barang apa yang diproduksi. Sedangkan konsumen berhak untuk bekerja di perusahaan juga membeli barang yang diinginkannya dari penghasilan mereka.

Mekanisme pasar ialah metode yang tepat untuk mengatur kegiatan ekonomi. Salah satu kelemahan ekonomi terpusat ialah, tidak adanya insentif yang cukup untuk maju dan berbuat lebih. Di sisi lain, mekanisme pasar bertumpu pada keputusan kolektif rumah tangga juga perusahaan dalam pengalokasian sumber daya.   Pasar menimbulkan permintaan barang atau jasa. Pasar jugalah yang  mempertemukan perusahaan dan rumah tangga dengan menyediakan penawaran.

  1. Pemerintah Dapat Meningkatkan Faktor Produksi

Pemerintah dapat meningkatkan faktor produksi seperti melakukan intervensi di bidang ekonomi. Hal ini dapat dilakukan melalui pasar dengan membantu para pedagang di pasar sehingga dapat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. Intervensi pemerintah tersebut dapat membantu penjual dalam mengoptimalkan penghasilan mereka, yaitu dengan cara menambah barang atau stok dagang.

  1. Standar Hidup Negara Bergantung Pada Kemampuan dalam Memproduksi Barang/Jasa

Kemampuan faktor produksi barang dan jasa menjadi penentu standar hidup di suatu negara. Negara yang para pekerjanya menghasilkan barang dan jasa dalam satuan jumlah dan satuan waktu tertentu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Dapat diartikan, tingkat pertumbuhan produktivitas suatu negara sangat menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata di negara tersebut.

Faktor apa saja yang menjadi penentu tingkat standar hidup suatu negara? Produktivitas, jumlah barang dan jasa yang diproduksi tiap satu jam kerja. Konsep produktivitas dan standar hidup negara ini akan berdampak juga pada kebijakan  publik. Lalu bagaimana meningkatkan produktivitas masyarakat? Jawabannya ialah diperlukan pendidikan yang baik, sarana dan prasarana yang memadai, kebijakan yang tepat serta dukungan teknologi yang mumpuni.

  1. Inflasi Terjadi Jika Pemerintah Mencetak Banyak Uang

Jumlah uang yang beredar yang ada di masyarakat akan mempengaruhi nilai mata uang suatu negara. Jika jumlah uang beredar tinggi maka nilai uang akan merosot. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya inflasi di negara tersebut.

  1. Masyarakat Menghadapi Trade-off Jangka Pendek Antara Inflasi dan Pengangguran

Tarik-ulur antara jumlah inflasi dan pengangguran sifatnya sementara, akan tetapi hal ini juga bisa terjadi dalam rentang waktu bertahun-tahun. Uniknya, terdapat beberapa negara yang mengalami inflasi namun malah membuat angka pengangguran menurun di negara tersebut.

Meskipun dalam jangka panjang inflasi adalah efek utama dari jumlah uang beredar, namun dalam jangka pendek mencetak uang yang banyak malah dapat mengurangi pengangguran. Bagaimana alurnya? Bertambahnya jumlah uang beredar bisa mendorong kemampuan belanja sehingga jumlah permintaan pun meningkat. Naiknya jumlah permintaan akan menarik minat pengusaha untuk meningkatkan produksi barang dan jasa guna memenuhi permintaan tersebut.

Sehingga diperlukan lebih banyak pekerja dan membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran. Jadi, dari skala keseluruhan ekonomi terjadi pula tarik-ulur (trade off),yaitu antara inflasi dan pengangguran.

Lihat juga: