Mengapa bahasa pemrograman python yang dipilih pada kebanyakan proyek sains data?

Halo haloo semua! Kembali lagi bersama saya Reyvan Maulid Pradistya di medium! Kali ini kita akan kembali lagi dengan project DQ-Weekend Challenge dari DQLAB dong tentunya. Sungguh sangat amat tertantang sekaliii kali ini. Tentunya masih dalam suasana tahun baru, kalau ada pepatah mengatakan “kita mulai dari 0 yaaaa”. Ya, memang bener. Karena kita udah melewati Data Analyst Career Track Series nihhh kemarinnn! Jadi, kita memulai kembali untuk belajar dasar-dasar terkait Python. Setidaknya warming up boleh dongggg dan tentunya bisa jadi lecutan buat temen-temen semua untuk belajar data science tentunya yaa! Jangan lengah dan berhenti belajar skill baru di tahun baru 2021 ini!

Spesial untuk Challenge kali ini kita akan belajar bersama-sama mengenai Python Fundamental for Data Science. Dari sini, kita belajar sama-sama mulai dari dasar (fundamental) mengenai Python. Mungkin bagi teman-teman pembaca setia medium aku kiranya ada yang masih belum tahu banyak atau sudah tahu tapi masih kesulitan. Yappppp, artikel ini semoga dapat membantu dan memberikan wawasan untuk belajar data bersama-sama.

Sebagai “The Most Popular Data Science Programming Language”, kita akan bersama-sama mempelajari Python — bahasa pemograman terpopuler di dunia saat ini — dengan cara simpel, praktis dan mengasyikkan dongg. Tujuan pembahasan kita kali ini agar kita bisa mengenal dan mulai menggunakan Python di kegiatan sehari-hari. Yaudah, langsung aja yuk mari kita mulai!

What’s PythonPendahuluan Tentang Python

Python merupakan bahasa pemrograman yang diciptakan pada tahun 1991 oleh Guido van Russom, seorang matematikawan.

Python mulai beranjak naik dan populer. Pada beberapa survey terkait bahasa pemrograman yang sering dicari di google, Python berhasil melonjak tajam bahkan mengungguli Java. Bahkan dari insight developer survey dari stackoverflow pada tahun 2018, Python berhasil naik pada TOP 10 programming language yang paling dicari menggungguli seniornya, C, PHP, dan C#. Python merupakan programming language yang memiliki peningkatan pencarian yang sangat tajam dalam setahun terakhir. Python mengklaim dirinya adalah programming language dengan perkembangan tercepat. Selain dari perkembangan library yang semakin kuat, kontributor dari python juga sangat banyak yang akhirnya membuat python menjadi salah satu programming language yang solid dan berkembang pesat.

Python sendiri berguna dalam berbagai aspek :

  • Web Development (Server — Side)
  • Software Development
  • Mathematics
  • Scripting
  • Data Science
  • Bisa mengelola Big Data dan Rumus matematika yang complex
  • Cocok untuk riset dan rapid prototype suatu product dan launch hingga produksi
  • CRUD sebuah file dan database

Kepopuleran python sendiri sekarang ada pada track data science. Banyaknya library dan framework seperti scikit-learn dan tensorflow membuat para pecinta data mining, AI, dan Machine learning menyukai python dalam pengembangan riset dan penelitian mereka. Berkembangnya dunia data science didunia ini juga salah satu alasan kenapa python menjadi begitu populer sekarang.

Mengapa Python Populer

Selain aspek dari meningkatnya minat masyarakat dunia terhadap data science, ada banyak hal yang membuat Python populer. Python merupakan salah satu programming language yang cocok untuk scripting dan bisa bergerak dalam berbagai platform OS dan IoT. Python sangat mirip English language. Meskipun tergolong sebagai high level programming language, python sangat mudah dimengerti karena syntaxnya yang sederhana. Python bisa bergerak dalam dalam berbagai fungsional programming dan OOP. Python berjalan pada intepreter system, artinya code yang sudah ditulis bisa dijalankan sesegera mungkin.

Beberapa hal yang mungkin kelebihan dari python:

  • Python dirancang untuk mudah dibaca, dan memiliki beberapa kesamaan dengan bahasa Inggris dengan pengaruh dari matematika.
  • Python menggunakan baris baru untuk mengakhiri perintah, dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain yang sering menggunakan titik koma atau tanda kurung.
  • Python bergantung pada indentasi, menggunakan spasi, untuk mendefinisikan ruang lingkup; seperti lingkup loop, fungsi, dan kelas. Bahasa pemrograman lainnya sering menggunakan kurung kurawal untuk tujuan ini
  • Jika kalian mencari di internet tentang programming python, biasanya akan ada 2 jenis python, python 2 dan python 3. versi utama Python yang paling baru adalah Python 3, yang akan kami gunakan dalam platform ini. Meskipun begitu, Python 2. Python 2 masih banyak digunakan karena versi python2 ini dianggap sudah stable dan masih bisa digunakan untuk production level. Berbeda dengan python3 yang masih berkembang terus menerus.
Code Hello World

Struktur code pada Python relatif sangat sederhana dan tidak terlalu rumit seperti pada Java ataupun C. Selain karena memang mudah dibaca, python juga termasuk pada high level programming language. Sebagai contoh, cobalah ketik coding pada Code Editor dengan perintah berikut untuk mengeluarkan kata-kata yang diperintahkan.

Kita coba untuk mengetikkan code “Hello World”

Hasil pada panel console akan keluar seperti berikut :

Sekarang, coba kita lanjutkan code tersebut pada baris selanjutnya dengan menggunakan kode ini :

Hasil pada panel console akan keluar seperti berikut :

Note : setiap print akan mencetak baris baru.

Memang terlihat sangat sederhana jika hanya untuk kasus sederhana yang kita pelajari pada section kali ini. Namun, python tidak sesederhana itu. Biasanya kita juga menggunakan import library khusus jika sudah menyangkut masalah yang lebih kompleks. Ini berlaku bagi kasus tertentu untuk memanggil library ketika melakukan analisis data.

Coba lagiii yuukkk, sekarang kita tampilkan hasil perhitungan (10*2+5) pada baris pertama dan tampilkan teks “Academy DQLab” pada baris kedua.

Hasilnya adalah….

Melakukan Comment Pada Python

Pada suatu kegiatan membuat code, penting sekali bagi para penulis codenya untuk memberikan sebuah dokumentasi pada penulisan codenya. Mengapa hal itu sangat penting? Sederhana, jika codenya sudah lebih dari ribuan baris dan ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki karena suatu perubahan, para penulis code cukup melihat dokumentasinya dan tidak perlu membaca dan memahami seluruh isi code dari awal. Nah, salah satu metode yang biasa digunakan adalah menggunakan comment. Sama dengan Bahasa R, python juga menggunakan tanda “#” untuk melakukan comment pada script.

Cobalah ketikkan sebuah kalimat seperti di bawah ini beserta commentnya.

maka akan keluar hasil seperti ini:

Perlu diketahui, comment tidak akan pernah tampil pada hasil melalui console atau GUI. Fungsi comment bisa dikatakan sebagai penanda. Kenapa bab ini diberikan diawal? Harapannya dengan pengetahuan ini setiap kali Anda membuat baris code, bisa diberikan dokumentasi. Dokumentasi sangat penting untuk pengembangan suatu code apabila memang nanti diperlukan.

Dokumentasi kode juga berlaku untuk variable. Sangat penting mengetahui bahwa setiap variable berfungsi sebagai apa dan isinya apa.

Variable, Basic Data Type and Print

Penggunaan variabel atau suatu objek yang bisa merepresentasikan sebuah nilai atau value sangat penting dalam bahasa pemrograman. Selain itu mempermudah dalam membaca source code, pemberian variable yang efisien juga akan membuat code berjalan optimal dan dinamis. Pada sesi kali ini kita akan belajar bagaimana cara inisialisasi variable dalam beberapa data type dan menampilkannya (print).

Printing Data Type

Nah, sekarang kita akan melakukan printing atau cetak perintah python dengan menggunakan fungsi print. Cobalah mengetik kode di bawah ini :

Hasilnya adalah…

Sekarang, kita tambahkan code di bawah ini untuk mengetahui type data dari suatu value di variabel

Hasilnya adalah sebagai berikut

Struktur Kontrol: Percabangan Keputusan

Dalam membuat suatu keputusan biasanya pasti ada sebuah pilihan. Untuk mewujudkan suatu kerangka berpikir pada suatu pilihan pada bahasa pemrograman biasanya kita menggunakan konsep IF, ELSE. Pada python sebenarnya hampir sama dan tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Perbedaanya mungkin ada pada

Pada praktek kali ini akan dibagi menjadi 3 bagian :

  • Menggunakan IF yang jika direpresentasikan dengan kata — kata, (Jika, sesuatu memenuhi suatu kondisi, maka lakukan A, jika tidak, tidak terjadi apa-apa)
  • Menggunakan IF dan ELSE yang jika direpresentasikan dengan kata — kata, (Jika, sesuatu memenuhi suatu kondisi, maka lakukan A, jika tidak, lakukan B)
  • Menggunakan IF, ELIF dan ELSE. ELIF sendiri sebenarnya sama persis dengan ELSE IF. Namun, pada python disingkat menjadi ELSE IF. (Jika, sesuatu memenuhi suatu kondisi, maka lakukan A, jika tidak, lakukan pengecekan pada kondisi berikutnya, jika memenuhi lakukan B, jika tidak maka lakukan C)

Pada praktek operator IF, ELIF dan ELSE ini akan sedikit berbeda dengan sebelumnya. Perlu banyak modifikasi code yang dilakukan agar pemahaman materi bisa sempurna. Maka dari itu mohon dibaca dengan teliti ya!

IF Statement

Penggunaan IF sebenarnya adalah sebuah statement untuk menentukan keputusan mana yang akan diambil berdasarkan suatu kondisi yang ditentukan oleh pembuat program.

Cobalah ketikkan kode seperti di bawah ini :

Jika sudah, maka akan muncul seperti ini:

Dengan menggunakan code yang sama, ubahlah nilai variable i menjadi 7.

Dan setelah di-run, bisa tebak ga kira-kira apa yang terjadi? Maka tidak ada hasil, karena nilai 7 tidak memenuhi syarat kondisi dalam IF. Karena tidak ada kelanjutan perintah maka program dihentikan dan tidak mengeluarkan hasil apapun.

IF … ELSE …

Sekarang kita akan mencoba untuk melakukan konsep IF…. ELSE. Cobalah ketikkan kode seperti di bawah ini:

maka hasilnya adalah…

Penjelasan :

Variable i memenuhi syarat pada kondisi pertama. Yaitu nilai sama dengan 10. Maka dari itu variable i tidak perlu dicek kembali di kondisi kedua.

Dengan menggunakan code yang sama, coba ubah nilai variable i menjadi 5.

Dan hasilnya adalah…..

Penjelasan:

Nilai variable adalah 5. Pada kondisi pertama variable i tidak memenuhi. Maka dari output yang diberikan adalah perintah pada else yang merupakan hasil apabila pengecekan pertama tidak sesuai.

IF … ELIF … ELSE ….

Selanjutnya, kita akan mencoba konsep IF… ELIF… ELSE…. Cobalah ketikkan kode seperti di bawah ini:

Dan hasilnya adalah

Sekarang, kita coba modifikasi code sebelumnya dengan merubah nilai variable i menjadi 7, seperti code dibawah ini:

maka akan keluar hasil seperti ini:

Penjelasan :

Nilai variable i tidak memenuhi dari kondisi pertama dimana ditanyakan apakah nilai i sama dengan 5. Lalu masuk pada pengecekan kedua variable i memenuhi. Dan akhirnya dicetak kondisi tersebut.

Ubah kembali nilai variable i menjadi 3

Penjelasan :

Nilai variable i tidak memenuhi dari kondisi pertama dimana ditanyakan apakah nilai i sama dengan 5. Lalu masuk pada pengecekan kedua variable i juga tidak memenuhi. Maka dari itu langsung masuk pada perintah ketiga karena kedua pengecekan awal tidak memenuhi.

NESTED IF

Terakhir adalah fungsi NESTED IF. Fungsi IF sendiri bisa digunakan secara bertingkat. Atau dilakukan pengecekan lebih dari 1 statement di dalamnya. Semisal seperti ini:

if ( i<7 && i <3)

Artinya adalah i harus bernilai kurang dari 7 dan kurang dari 3 agar bisa memenuhi pengecekan tersebut.

Pengecekan bertingkat ini kerap disebut sebagai nested IF.

Operator Matematika dan Pembanding

Data Science tak akan lepas dari Matematika. Pada track python kali ini kita juga belajar berbagai macam operator matematika dalam python yang dapat membantu dalam belajar data science. Pada sesi kali ini, operator yang disajikan adalah operator operator dasar dan logika pada matematika. Pada dasarnya, setiap bahasa pemrograman akan memiliki operasi pengelolahan angka dan pembanding.

Operator yang akan kita bahas kali ini adalah :

Praktek Operasi Matematika

Pada praktek ini kita akan mencoba semua operator matematika.

Praktek pada sesi kali ini akan menekankan bagaimana menggunakan operator langsung diimplementasikan dengan variable.

Kalian bisa ketik syntax berikut ini!

Operasi modulus

Modulus memang jarang dipakai namun, dibeberapa kasus modulus sangat berguna untuk mempercepat proses perhitungan. Modulus sendiri merupakan fungsi yang akan menghitung sisa dari hasil pembagian. Untuk lebih jelasnya silahkan lakukan praktek di bawah ini :

c=10
d=5

modulus=c%d
print("Hasil modulus",modulus)

Berdasarkan kode tersebut maka hasilnya adalah

Sekarang, kita akan mencoba untuk mengubah nilai d dari 5 menjadi 3. Lalu RUN lagi code tersebut. Maka pasti akan keluar hasil:

Kenapa bisa seperti itu? Prinsip modulus adalah dasarnya sebuah pembagian. Jika pembagi tidak bisa membagi habis angka yang dibagi maka. Fungsi modulus akan membagi hingga mendekati nilai yang dibagi namun tidak melebihi. Selisih dari angka yang mendekati dan angka yang dibagi nanti merupakan hasil modulus. Jika bisa dibagi habis seperti kasus pertama 10/5 maka modulus akan mengembalikan nilai 0.

Tugas Mid Praktek

Buatlah sebuah program yang bisa menentukan suatu nilai pada variable itu genap atau ganjil! Lakukan percobaan dengan langkah berikut:

  1. Buat variabel dengan nama “angka” isi dengan nilai 10
  2. Ganti bagian … dengan perhitungan untuk menentukan angka modulus 2 bernilai 0.

Cek apakah benar dia bernilai genap maka keluarkan “angka termasuk bilangan genap”, jika sudah ganti nilai variable angka dengan nilai 5 cek lagi apakah dia bernilai ganjil dan keluarkan “angka termasuk bilangan ganjil”.

Langkah 1: kita buat variabel dengan nama “angka” kemudian kita isi dengan nilai 5. Kemudian kita akan cek menggunakan struktur IF…ELSE… untuk membuktikannya.

Ternyata, berdasarkan hasil outputnya angka 5 masuk ke dalam bilangan ganjil

Langkah 2: Dengan cara yang sama kita ganti angkanya dengan nilai 10. Kemudian kita akan cek menggunakan struktur IF…ELSE… juga untuk membuktikannya.

Ternyata, berdasarkan hasil outputnya justru menunjukkan kebalikannya bahwa angka 10 masuk ke dalam bilangan genap.

Perulangan

Perulangan atau looping merupakan salah satu elemen atau fungsi yang bisa dikatakan sangat menunjang untuk kebutuhan programming dan data science.

Tidak mungkin jika kita harus memproses 1000x eksekusi code, kita harus menulis ulang kode tersebut sebanyak 1000x juga.

Selain tidak bersifat scalable, efisiensi akan mempengaruhi performa dari program yang kita buat. Seperti pada umumnya pada python juga memiliki fungsi for dan while untuk melakukan looping. Logikanya hampir sama, namun hanya berbeda dalam penulisannya jika Anda sudah terbiasa dengan C ataupun Java.

While

Struktur while pada python tidak berbeda jauh dengan bahasa pemrograman lainnya. Lebih sederhananya struktur penulisan python membuat dia mudah untuk dibaca.

Ketikan kode di bawah ini :

For (1)

Struktur looping for pada python berbeda dengan struktur for pada umumnya. Pastikan untuk diperhatikan dengan baik ya teman-teman

Kalian bisa ketikkan syntax berikut ini:

for i in range (1,6): #perulangan for sebagai inisialisasi dari angka 1 hingga angka yang lebih kecil daripada 6.

print("Ini adalah perulangan ke -", i) #perintah jika looping akan tetap berjalan

Note: Maksud dari fungsi ini for i in range (1,6): jika kita konversi pada JAVA atau C sama dengan for(i=1;i<6i++). Jika dikonversi menjadi kalimat adalah “perulangan dimulai dari nilai i = 1 hingga nilai i kurang dari 6 dimana setiap kali perulangan nilai i akan selalu ditambah 1”. Jika nilai i sudah mencapai 6 perulangan akan dihentikan.

For (2) with access element

Keunikan lain dari looping dengan python adalah selain bahasa yang mudah dimengerti dalam looping, kita juga bisa mengakses elemen yang terdapat pada sebuah list. Berikut ini contohnya :

count=[1,2,3,4,5] #elemen listfor number in count: #looping untuk menampilkan semua elemen pada count
print("Ini adalah element count : ", number) #menampilkan elemen list pada count

maka hasilnya adalah:

Tugas Praktek

  1. Buatlah sebuah program yang bisa mengeluarkan angka 1 sampai 10.
  2. Tampilan akan menunjukan “Angka ganjil 1” untuk angka ganjil dan “Angka genap 2” untuk angka genap. (Menggunakan looping for)

Nah, pada tugas ini kalian hanya cukup mengisi dan mengganti syntax yang sudah disertakan sebelumnya

Langkah 1: kita buat elemen listnya terlebih dahulu dengan memasukkan antara angka ganjil sebanyak 1–10 sesuai perintah di soal

Langkah 2: kita berikan ketentuannya untuk angka ganjil saja dan genap saja menggunakan conditional looping “for”

Mari kita mencoba!

Secara berurutan mulai dari angka 1–10 sudah tercantum mana saja yang masuk dalam angka ganjil dan genap

Function

Pada pembuatan program yang kompleks dan memiliki banyak fitur, kita diharuskan menggunakan fungsi. Kenapa memangnya kalau tidak menggunakan fungsi? Bisa jadi kita akan kerepotan menulis kode programnya, karena banyak yang harus ditulis dan kode akan menjadi sulit dibaca dan dirawat (maintenance). Dengan fungsi, kita dapat memecah program besar menjadi sub program yang lebih sederhana. Masing-masing fitur pada program dapat kita buat dalam satu fungsi. Pada saat kita membutuhkan fitur tersebut, kita tinggal panggil fungsinya saja.

Membuat fungsi sendiri

Fungsi pada Python, dibuat dengan kata kunci def kemudian diikuti dengan nama fungsinya.

Contoh :

def nama_fungsi():
print ("Hello ini Fungsi")

Sama seperti blok kode yang lain, kita juga harus memberikan indentasi (tab atau spasi 2x) untuk menuliskan isi fungsi.

Cara untuk memanggil fungsinya cukup sederhana. Cukup seperti ini:

nama_fungsi()

Sekarang, mari kita akan mencoba membuat fungsi dengan menggunakan syntax berikut ini:

Sehingga outputnya akan muncul Hello, Selamat Pagi

Parameter pada fungsi

Sekarang, bagaimana kalau kita ingin memberikan input nilai ke dalam fungsi? Kita bisa menggunakan parameter. Parameter adalah variabel yang menampung nilai untuk diproses kedalam suatu fungsi. Berikut adalah caranya:

Pada contoh kali ini untuk mempermudah pembelajaran telah disediakan rumusan matematika untuk menghitung luas pada segitiga. Berikut ini contoh kodenya:

Note: parameter alas dan tinggi masuk dalam fungsi yang telah kita buat. Kemudian, dimasukkan ke dalam rumus luas segitiga dan hasilnya 12.

Fungsi dengan Return Value

Fungsi yang tidak mengembalikan nilai biasanya disebut dengan prosedur. Namun, kadang kita butuh hasil proses dari fungsi untuk digunakan pada proses berikutnya. Maka fungsi harus mengembalikan nilai dari hasil pemrosesannya. Cara mengembalikan nilai adalah menggunakan kata kunci return lalu diikuti dengan nilai atau variabel yang akan dikembalikan.

Meneruskan kembali di poin sebelumnya. Untuk fungsi luas segitiga yang sudah dibuat, mari tambahkan return value sehingga menjadi seperti ini:

Modul dan Package

Modul memungkinkan Anda mengatur kode Python secara logis. Mengelompokkan kode terkait ke dalam modul membuat kode lebih mudah dipahami dan digunakan. Modul adalah objek Python dengan atribut yang diberi nama yang bisa Anda tambahkan dan dijadikan referensi dalam membantu dalam proses pembuatan program. Secara sederhana, modul adalah file yang terdiri dari kode Python. Modul dapat mendefinisikan fungsi, kelas, dan variabel. Python sendiri sudah memiliki banyak library dan module yang bisa diakses oleh pengguna secara free.

Import Package dan Menggunakan modul

Pada sesi kali ini, praktek akan menggunakan module math yang merupakan module standar untuk operasi matematika. Berikut ini contohnya :

import math

Cara menggunakan module cukup sederhana. Module sendiri berisi fungsi-fungsi. Cara orang melakukan akses kedalam fungsi juga berbeda. Coba lihat dan implementasikan kode di bawah ini :

import math
print("Nilai pi adalah:", math.pi)# math.pi merupakan sintak untuk memanggil fungsi

Dan hasilnya adalah

Berdasarkan output, maka tercantum nilai pi sebesar 3,14

Import dengan Module Rename atau Alias

Kita bisa mengimpor modul dengan menamainya. Hal ini biasanya kita lakukan untuk menyingkat nama modul yang panjang.

import math as m                #menggunakan m sebagai module rename atau alias
print("Nilai pi adalah:", m.pi) #m.pi merupakan sintak untuk memanggil fungsi​

Sekarang, mari kita aplikasikan!

Berdasarkan output dengan menggunakan syntax alias math as m, maka tercantum juga nilai pi sebesar 3,14

Import Sebagian Fungsi

Pada suatu module tidak bisa dipungkiri terdiri dari puluhan bahkan ribuan fungsi. Namun, yang kita butuhkan hanya 1 atau 2 fungsi saja. Untuk meminimalisir ketidakefisienan suatu program dalam load suatu module bisa dilakukan import module namun hanya beberapa fungsi saja yang kita import kedalam code. Format (from module_name import function_name)

Contoh:

Import Semua isi Moduls

Namun, jika memang yang dibutuhkan banyak, semisal lebih dari 10 atau bahkan ratusan fungsi, bisa dilakukan import semuanya dengan menggunakan format from module_name import *. Tanda * disini menunjukan semua fungsi diimport kedalam code.

Contoh:

Semisal kita akan mengimpor semua fungsi dalam math, tapi hanya memunculkan nilai e nya saja. Maka bisa menggunakan syntax dibawah ini

Membaca dari File

CSV atau comma separated value adalah salah satu tipe file yang digunakan secara luas di dunia programming. Tidak hanya itu CSV pun sering digunakan dalam pengolahan informasi yang dihasilkan spreadsheet untuk diproses lebih lanjut melalui mesin analitik. CSV pun dianggap sebagai file yang agnostik karena dapat digunakan oleh berbagai database untuk proses backup data. CSV dianggap sebagai salah satu tipe data yang sering dipakai untuk mengelola data pada proses lanjutan.

Membaca Teks File (CSV)

Sekarang kita akan mencoba membaca sebuah file CSV yang telah dihasilkan aplikasi atau program lain. Di Python, hasil pembacaan setiap baris pada file CSV akan dikonversi menjadi list Python.

Berikut adalah contoh kode untuk membaca file CSV dengan kasus yang sangat sederhana. Kali ini saya mencontohkan sebuah dataset berikut. Kalian bisa unduh datasetnya disini ya.

Unduh Dataset

Lalu, coba ketik kode di bawah ini:

Berikut adalah hasil outputnya:

Membaca file CSV dengan menggunakan PANDAS

Bagi yang belum familiar, PANDAS merupakan salah satu library yang sangat sering digunakan untuk aplikasi dan implementasi data science. Baik untuk data manipulation, data pre-processing, atau data wrangling. Pada sesi kali ini, kita akan menggunakan PANDAS untuk membaca file dari csv.

Cobalah ketik code di bawah ini:

Berikut hasil outputnya:

Sebenarnya, masih banyak lagi tapi biar ga kebanyakan segini aja :)

Grafik Dasar dengan Matplotlib

Grafik merupakan salah satu perangkat visualisasi. Visualisasi sendiri sudah menjadi salah satu challenge atau poin penting dalam data science. Selain bisa mempermudah seseorang untuk memahami data, bagi para data scientist visualisasi bisa meningkatkan analisa atau memunculkan knowledge yang tidak sempat terekspose ketika tidak menggunakan visualisasi. Pada sesi kali ini, kita akan menggunakan matplotlib untuk melakukan visualisasi data yang sudah ada.

Bar Chart

Sebelum masuk pada membuat grafik bar, kita akan membahas library yang akan gunakan. Pada Python sangat banyak library untuk visualisasi. Salah satu yang paling sering digunakan adalah matplotlib karena memang sudah lama dan relatif stabil dalam perkembangannya. Maka dari itu, matplotlib dipilih untuk belajar visualisasi pada sesi kali ini. Matplotlib sendiri menyediakan banyak jenis grafik mulai dari scatter/plot, line, bar, dan lain-lain. Pada praktek ini, ada tambahan library selain dengan menggunakan matplotlib dan pandas, kita akan menggunakan numpy. Numpy sendiri pada praktek kali ini digunakan untuk melakukan manipulasi data dari csv untuk memudahkan visualisasi.

Kita akan ketikkan syntax berikut ini untuk memunculkan bar-chart:

Berikut adalah hasil bar-chartnya:

Parameter dalam Grafik (Memberikan Nilai Axis dari data CSV)

Jika ditelisik lebih dalam pada CSV, disitu ada nama kelurahan yang merupakan variabel atau seharusnya menjadi nilai AXIS pada grafik ini. Di praktek kali ini, kita akan mencoba bagaimana menempatkan nama kelurahan pada grafik

Berikut syntax yang bisa kalian gunakan untuk memunculkan grafiknya:

Dan hasil outputnya adalah:

Menambah Title dan Label pada Grafik

Pada implementasi grafik, penting nyatanya untuk memberikan label pada AXIS dan Ordinat untuk menjelaskan maksud grafik. Pada Praktek kali ini, kita akan mencoba memberikan label dan title pada grafik yang telah dibuat sebelumnya.

Hasil output sebagai berikut (setelah ditambahkan title dan label)

Penutup

Mudah bukan? Setelah mempelajari basic Python ini, diharapkan yang sudah mengerjakan bisa mengerti fundamental dari programming python. Sedikit rangkuman, memang selain mengajarkan basic rule dari python kita juga sedikit memberikan logic course didalamnya. Kita tahu bahwa Data Science, AI, ataupun Machine Learning sangat identik dengan programming. Basic Programming adalah pemahaman logic yang kuat. Harapannya dengan dikuatkan pondasi dalam bahasan ini ke depannya akan semakin mudah. Jika sudah memiliki pondasi dan bekal yang kuat, tentunya akan memudahkan kalian dalam menyajikan dan mengelola data dengan Python

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga! Yeyeyeyeyeeyeey.

Oke, kalau begitu sekian dulu pembahasan kita kali ini. Terima kasih atas kesediaan kalian dan waktu yang telah diluangkan untuk membaca tulisan ini. Terima kasih juga buat teman-teman semua yang sudah minat dan berpartisipasi membaca tulisan-tulisan saya sampai saat ini. Semoga bermanfaat ya! Happy Weekend! Sampai Jumpa !

Jangan lupa protokol 3M!

“You can best learn data mining and data science by doing, so start analyzing data as soon as you can! However, don’t forget to learn the theory, since you need a good statistical and machine learning foundation to understand what you are doing and to find real nuggets of value in the noise of big data.”

Mengapa Python digunakan untuk data science?

Mudah Digunakan Karena pada dasarnya bahasa pemrograman Python hampir mirip dengan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh manusia, namun dalam bahasa Inggris. Selama kita memiliki kemampuan di bahasa Inggris, pasti proses belajar Python juga akan menjadi lebih mudah.

Mengapa Python termasuk bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan jelaskan?

Jadi, Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan. Bahasa ini sangat cocok untuk dipelajari pemula karena gratis dan open-source, serta hanya perlu waktu relatif singkat, memiliki peluang karir yang menguntungkan, dan serbaguna.

Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang terkenal di kalangan Data Scientist apa latar belakang yang mendasari hal tersebut?

Karena Python memiliki struktur yang sederhana serta keyword yang sedikit. Selain itu juga mudah diaplikasikan karena penulisan sintaksnya lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya untuk masalah yang sama. Sehingga sangat cocok bagi pemula yang baru memulai belajar Python untuk data science.

Apa Kelebihan dari bahasa pemrograman Python?

Kelebihan Bahasa Phyton Terutama jika dibandingkan dengan program lainnya. Tidak hanya mudah dipelajari dan mudah dipahami, tetapi bahasa phyton juga mudah diaplikasikan. Terbukti pada penggunaannya yang banyak diaplikasikan seperti pada pengembangan website, game maupun aplikasi situs.