Mengapa dapat dihasilkan 13 jenis burung finch yang khas di kepulauan galapagos

  • , aktif

Mengapa dapat dihasilkan 13 jenis burung finch yang khas di kepulauan galapagos
True finches Adult male Chaffinch (Fringilla coelebs)
of the Fringillinae Klasifikasi ilmiah Kerajaan:

Animalia

Filum:

Chordata

Kelas:

Aves

Subkelas:

Neornithes

Infrakelas:

Neognathae

Superordo:

Neoaves

Ordo:

Passeriformes

Subordo:

Passeri

Infraordo:

Passerida

Superfamili:

Passeroidea

Famili:

Fringillidae


Vigors, 1825

Subfamilies

Carduelinae
Drepanidinae
Euphoniinae
Fringillinae

Burung finch (satu genus dengan burung pipit) di Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu—mereka memang berevolusi.

Burung-burung finch yang berukuran sedang yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar 20 tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.

Perubahan ukuran paruh menunjukkan bahwa spesies yang berkompetisi untuk mendapatkan makanan dapat mengalami evolusi. Demikian kata Peter Grant dari Princeton University, yang memublikasikan hasil penelitiannya itu pada jurnal Science. Sedangkan risetnya didanai oleh National Science Foundation.

Grant telah mempelajari burung-burung finch di Kepulauan Galapagos selama beberapa puluh tahun dan pada mulanya bermaksud meneliti perubahan-perubahan yang terjadi ketika beradaptasi dengan kekeringan yang turut pula mengubah jenis makanan yang tersedia di sana.

Menurut Robert C. Fleische, seorang Pakar genetika di Smithsonian National Museum of Natural History and National Zoo, jarang Ilmuwan bisa mendokumentasikan perubahan-perubahan yang muncul dari hewan menanggapi kompetisi di alam. Lebih banyak mereka mengamati ketika satwa masuk ke habitat yang baru atau perubahan iklim dan perilaku untuk menemukan sumber makanan baru. “ Penelitian ini tergolong dalam mikro evolusi,” kata Fleischer lagi.

Grant juga meneliti burung finch di Pulau Daphne—salah satu pulau di Galapagos—dan menemukan bahwa burung finch tanah yang berukuran sedang di pulau itu, Geospiza fortis, tidak menghadapi kompetisi makanan, dan memakan berbagai ukuran makanan.

Tahun 1982 pasangan burung-burung finch besar, Geospiza magnirostris, tiba di pulau itu untuk kawin, dan memulai kompetisi untuk mendapatkan biji-bijian ukuran besar dari tanaman Tribulus. Burung-burung itu bisa membuka dan makan biji-bijian itu tiga kali lebih cepat dari burung Geospiza fortis, sehingga menurunkan persediaan biji jenis ini.

Tahun 2003 dan 2004 hujan turun dan kian menipisnya persediaan makanan. Akibatnya burung finch jenis G. fortis berparuh besar banyak yang mati dan menyisakan burung berparuh lebih kecil yang mampu memakan biji dari tanaman yang lebih kecil dan tak perlu berkompetisi dengan burung G. magnirostris yang lebih besar.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Finch&oldid=21479427"


EVOLUSI

Dalam biologi evolusi mengacu pada proses yang telah mengubah bentuk kehidupan diatas benda sejak bentuknya yang paling awal sampai terbentuk keanekaragaman yang sangat luas seperti apa yang kita teukan saat ini. Evolusi (latin=evolvere, =membuka gulungan) adalah proses perubahan struktur makhluk hidup dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks dan berlangsung dari generasi ke generasi dalam jangka waktu yang sangat lama.

Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Evolusi adalah perubahan berangsur yang terjadi pada makluk hidup yang ada di bumi dan membutuhkan waktu yang lama dari generasi ke generasi sesuai dengan perubahan zaman. Evolusi pun sampai kini masih berlangsung.

Tokoh-tokoh yang menemukakan teori evolusi

Teori evolusi sebelum Charles Darwin

1.    Aristoteles ( 384-322 SM)

Dalam sistem klasifikasi yang diciptakannya, Aristoteles menyusun makhluk hidup berdasarkan pertambahan bentuk kekompleksannya. Sistem klasifikasi tersebut tidak memberikan tempat bagi bentuk-bentuk kehidupan baru yang muncul pada masa depan. Bagi Aristoteles spesies memiliki bentuk yang tetap dan tidak mengalami perubahan.

2.    William Palley (1743-1805)

Dalam bukunya yang berjudul Natural Theology William Paley berpendapat bahwa kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti kerja Sang Maha Pencipta. Hipotesis tersebut dikenal sebagai Teori Penciptaan Khusus. Para penganut teori ini percaya bahwa semua jenis makhluk hidup di bumi muncul bersama-sama pada suatu waktu dan tetap tidak berubah sejak mereka diciptakan oleh Tuhan.

3.    George Louis Leclerac (Comte de Buffon atau Count of Buffon) (1707-1788)

Goerge Louis mengatakan bahwa makhluk hidup berubah sepanjang waktu dan bumi berusia dari 6000 tahun. Makhluk hidup mungkin saja berubah jika organ tubuhnya tidak digunakan dan mengalami degenerasi. Pada tahun 1774 ia memperkirakan bumi berusia sekurang-kurangnya 75000 tahun, ia juga berpendapat bahwa manusia dan kera berkerabat dekat karena kera dianggap sebagai manusia yang mengalami degenerasi. Walaupun Goerge Louis atau Count of Buffon merupakan pelopor yang menyatakan bahwa spesies dapat berubah dari generasi ke generasi, ia secara terbuka menolak pendapat bahwa suatu spesies dapat berevolusi menjadi spesies lain.

4.    Erasmus Darwin (1731-1802)

Setelah membaca buku Buffon , ia percaya bahwa evolusi terjadi pada semua makhluk hidup (evolusi organik), termasuk manusia. Ia juga percaya bahwa karakteristik yang diperoleh orang tua akan diwariskan kepada keturunannya. Erasmus Darwin menuliskan pendapat-pendapatnya dalam sebuah buku yang berjudul Zoonomia: or the Laws of Organic Lifes. Ia menulis tentang evolusi kehidupan dari “setetes kecil di lautan purba”. Hingga membentuk ikan, amphibi, reptil, dan manusia.

5.    Jean Baptiste de Monet de Lamarck (1744-1829)

Lammarck mempercayai bahwa organisme mikroskopis muncul secara spontan dari bahan-bahan tak hidup yang kemudian berevolusi menjadi bentuk-bentuk yang lebih kompleks. Lamarck menduga produk akhir evolusi adalah manusia. Dalam bukunya yang berjudul Philosophie Zoologique  Lamarck mengajukan teori evolusi berdasarkan pada organ-organ “yang digunakan dan tidak digunakan” (use and diuse). Ia percaya bahwa evolusi saat suatu organisme menggunakan suatu organ tubuh dengan suatu cara sehingga bagian tubuh itu berubah sepanjang hidupnya dan perubahan tubuh tersebut diwariskan pada keturunannya. Lamarck menduga bahwa leher zarafah yang panjang merupakan akibat penarikan atau peregangan selama bertahun-tahun. Zarafah menarik lehernya untuk mencapai daun-daun pada pucuk pohon sehingga leher itu tumbuh memanjang. Perubahan bentuk tubuh itu selanjutnya diwariskan kepada keturunnya.

Mengapa dapat dihasilkan 13 jenis burung finch yang khas di kepulauan galapagos

 Seperti  halnya Darwin, Lamarck juga percaya bahwa makhluk yang paling sesuai atau cocok yang akan bertahan hidup.

6.      August Wissmann

Teori Lamarck ini dibantah oleh percobaan yang dilakukan wissmann karena ia membuktikan bahwa pada pemotongan ekor tikus jantan dan tikus betina sampai pada 50 generasi,ternyata generasi ke-51 dan seterusnya tetap memiliki ekor seperti generasi sebelumnya.Wissmann menyimpulkan bahwa pengaruh lingkungan tidak diwariskan tetapi yang diwariskan kepada keturunannya adalah perubahan pada tingkat gen pada sel sel gamet. Jadi evolusi merupakan gejala seleksi alam terhadap faktor faktor genetika.

7.    George Cuvier (1769-1832)

Goerge Cuvier adalah ahli sains pertama yang mendemonstrasikan kepunahan hewan-hewan purba. Ia merupakan penganut teori bahwa spesies memiliki bentuk yang tidak berubah. Goerge Cuvier menganut toeri katastrofisme. Teori ini mengatakan bahwa terdapat kekerasan dan bencana (katastrofi) alam yang tiba-tiba, seperti banjir. Akibatnya, tumbuhan dan hewan yang hidup di tempat ini mati. Lalu masuk bentuk kehidupan baru yang berpindah dari daerah lain. Akibatnya, catatan fosilnya juga menunjukkan adanya perubahan spesies yang tiba-tiba.

8.    Charles Lyell (1797-1875)

Dalam bukunya(Principle of Geology), ia menuliskan beberapa hal yang agak mengejutkan mengenai evolusi fisik bumi. Menurut Charles, bumi berusia lebih tua daripada perkiraan orang, dan bumi mengalami perubahan-perubahan yang progresif dan lebih lambat. Perubahan ni disebabkan oleh kekuatan bumi seperti gempa bumi, pergerakan glasial, gunung berapi, dan bahkan dekomposisi tumbuhan serta hewan yang telah mengubah di masa lalu dan tetap bekerja hingga sekarang. Teori yang dikemukakan oleh Charles Lyell dinamakan teori uniformitarianisme yang asal-usulnya dikembangkan oleh ahli geologi Skotlandia James Hutton.

Teori evolusi menurut Charles Darwin  (1809-1882)

Walaupun bukan yang menemukan atau menciptakan teori evolusi Charles Darwinlah yang melakukan penelitian penting untuk meyakinkan bahwa evolusi benar terjadi. Darwin pada tahun 1834 tiba di kepulauan Galapagos yang terletak dikepulauan Pasifik, disebelah barat Equador, Amerika Selatan. Kepulauan Galapagos terdiri dari beberapa pulau dengan kondisi lingkungan yang berbeda. Di sana terdapat spesies-spesies yang tidak ditemukan di tempat-tempat lain di bumi. Meskipun begitu, spesies itu mirip dengan spesies yang ada di Amerika Selatan.

            Ada 13 spesies burung finch di kepulauan Galapagos yang berhasil diidentifikasi oleh Darwin, yang memiliki banyak kemiripan dengan 1 spesies burung finch yang ada di daratan Amerika Selatan sekitar 1000 mil dari Kepulauan Galapagos. Menurut Darwin perbedaan makanan.

Mengapa dapat dihasilkan 13 jenis burung finch yang khas di kepulauan galapagos

Darwin berkesimpulan bahwa ke-13 spesies burung finch itu berevolusi dari 1 spesiesme burung finch yang ada di daratan Amerika Selatan yang menyebar ke kepulauan Galapagos dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan lingkungan yang ada. Proses adaptasi spesies tersebut dikenal sebagai radiasi adaptif. Berdasarkan artikel Malthus yang berjudul An Essay of the Principle of Population, Darwin berpendapat bahwa agar dapat bertahan hidup suatu individu harus berjuang dan akibatnya akan terjadi kompetisi. Pada tahun 1858, Darwin bersama Alford Russel Wallace menerbitkan suatu karya tulis mengenai seleksi alam yang merupakan faktor utama penyebab perubahan secara evolusi. Tahun 1859, Darwin menerbitkan bukunya yang terkenal berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection.

            Teori Darwin tentang evolusi disebabkan oleh seleksi alam dibuat berdasarkan hasil observasi sebagai berikut.

a)   Lebih banyak keturunan yang dihasilkan daripada yang benar-benar mampu bertahan hidup.

b)   Dalam suatu spesies tidak ada individu-individu yang identik(sama) karena selalu terjadi variasi dan beberapa individu memiliki sifat-sifat yang cocok dengan kondisi lingkungan yang ada dibandingkan individu lainnya.

Dari hasil observasi tersebut, Darwin mengambil simpulan sebagai berikut.

a)   Terdapat persaingan atau kompetisi diantara organisme-organisme untuk mendapatkan bahan pangan, ruang, dan pasangan dengan kata lain terdapat perjuangan untuk tetap ada(eksis).

b)   Individu-individu yang mampu beradaptasi lebih baik, mampu hidup lebih lama, dan menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan dengan yang tidak.

c)   Kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak dapat diwariskan dari orang tua kepada keturunannya.

d)  Individu yang kurang mampu beradaptasi akan mati sebelum mampu berkembang biak. Dalam populasi, jumlah individu dengan sifat-sifat kurang menguntungkan akan berkurang.

e)   Perubahan alam yang tiba-tia disebut seleksi alam.

f)    Terjadinya perubahan pada individu suatu spesies karena proses beradaptasi.

g)   Seiring berjalannya waktu akan timbul spesies baru.

Empat pokok pikiran Darwin yang terdapat dalam buku The Origin of Species adalah sebagai berikut:

a)   Bentuk-bentuk kehidupan tidaklah bersifat tetap, tetapi mengalami perubahan secara bertahap dan terus menerus.

b)   Spesies-spesies yang ada sekarang merupakn hasil evolusi dari spesies-spesies terdahulu.

c)   Spesies-spesies yang berkerabat dekat berevolusi dari moyang yang sama.

d)  Seleksi alam merupakan mekanisme untuk terjadinya evolusi.

Jika lamarck berpendapat bahwa panjangnya leher jerapah akibat tertarik atau teregang selama bertahun-tahun untuk mencapai daun-daun di pucuk pohon, tidak demikian dengan Darwin. Menurut Darwin, panjangnya leher jerapah merupakan salah satu contoh seleksi alam. Jerapah memiliki panjang leher yang bervariasi. Jerapah dengan leher yang panjang dapat mencapai daun-daun yang ada di pucuk pohon untuk makanannya. Akibatnya jerapah berleher panjang mampu hidup cukup lama untuk melakukan perkawinan menghasilkan keturunan. Sementara itu, jerapah berleher pendek akan kekurangan pangan karena tidak mampu mencapai daun-daun di puncak pohon. Akibatnya mereka mati atau terseleksi oleh alam sebelum mereka mampu melakukan perkawinan menghasilkan keturunan.

Hardy-Weinberg

Terorema Hardy-Weinberg menjelaskan suatu populasi yang tidak berevolusi. Ada suatu struktur genetik suatu populasi yang tidak berevolusi (non evolving). Kumpulan gen seperti itu dijelaskan oleh teorema hardy-Weinberg 1908. Teorema tersebut menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotik dalam kumpulan gen suatu populasi tetap konstan selama beberapa generasi kecuali kalau ada yang bertindak sebagai agen lain selain rekombinasi sexsual. Dengan kata lain pergeseran aseksual alel akibat meiosis dan fertilisasi acak tidak akan berpengaruh  pada keseluruhan struktur genetik populasi. Proses seksual meiosis dan pembuahan acak mempertahankan frekuensi alel dan genotik yang sama.

            Kondisi yang diperlukan kesetimbangan hardy-Weinberg untuk tetap dipertahankan dalam populasi:

·       Ukuran populasi yang sangat besar

·       Terisolasi dari populasi lain

·       Tidak ada mutasi neto

·       Perkawinan acak

·       Tidak ada seleksi alam

MIKROEVOLUSI

Mikroevolusi merupakan perubahan dari generasi ke generasi ke dalam alel atau frekuensi genotip suatu populasi.  Mikroevolusi menyatakan hal yang menyimpang dari kesetimbangan Hardy-weinberg. Mikroevolusi menyatakan populasi dapat dikatakan berevolusi, maka definisi evolusi tingkat populasi dapat diubah menjadi: evolusi adalah suatu perubahan dari generasi ke generasi dalam frekuensi alel atau genotip populasi-suatu perubahan dalam struktur genetik populasi. Karena perubahan dalam skala terkecil, maka keadaan ini secara lebih spesifik disebut sebagai mikroevolusi (microevolution).

5 penyebab mikroevolusi adalah hanyutan genetik (genetic drift), aliran gen (gene flow), mutasi, perkawinan tidak acak, dan seleksi alam

Bukti-bukti Terjadinya Evolusi

            Evolusi berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga sulit membuktikan bahwa evolusi itu benar-benar terjadi atau hanya sekadar teori yang hasilnya belum dapat dipastikan. Namun para ahli berpendapat bahwa terjadinya evolusi setidaknya dapat dilihat dari tanda-tanda yang dapat dijumpai pada organisme yang tersisa, baik yang masih hidup maupun yang telah menjadi fosil. Beberapa hal yang dapat dijadikan petunjuk atau bukti evolusi antara lain fosil, perbandingan anatomi, perbandingan embriologi, perbandingan biokimia, alat tubuh yang tersisa dan domestikasi.

1.   Fosil

Merupakan tubuh, bagian tubuh, jejak, ataupun sisa-sisa makhluk hidup yang terawetkan dalam beberapa cara antara lain dalam batuan sedimen, dalam es ataupun dalam getah lengket yang dihasilkan oleh pohon-pohon tertentu.

      Salah satu catatan terbaik adalah catatan fosil evolusi kuda. Anggota kuda modern (ordo ekiudae) yang meliputi kuda, zebra dan keledai semuanya berukuran besar dan memiliki kaki yang panjang serta merupakan hewan pelari cepat yang teradaptasi hidup di padang rumput yang terbuka.

2.   Perbandingan Anatomi

Perbandingan anatomi  meliputi proses membandingkan struktur tubuh seperti jantung dan rangka, pada hewan-hewan yang berbeda. Jika pada hewan-hewan berbeda terdapat stsuktur organ yang serupa, dapat diindikasikan hewan-hewan tersebut memiliki moyang yang sama. Struktur organ-organ tubuh dengan bentuk dasar yang sama tetapi memiliki fungsi yang berbeda dinamakan homologi. Contohnya adalah sayap burung dengan kaki depan mamalia dan sirip depan ikan. Sementara itu, organ-organ tubuh dengan bentuk dasar yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sam dinamakan analogi. Contohnya organ-organ yang analog adalah sayap burung dan sayap kupu-kupu.

Homologi organ menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara spesies-spesies yang berbeda dan merupakan bukti terjadinya evolusi divergen, yaitu evolusi dari satu spesies menghasilkan beberapa spesies dengan anatomi yang sama. Sementara itu kecenderungan spesies-spesies yang tidak berkerabat untuk memiliki bentuk struktur, dan fungsi organ yang sama (organ-organ analog) menunjukkan terjadinya evolusi konvergen.

3.   Perbandingan Embriologi

Perkembangan embrio dari zigot menuju ke dewasa itu dikenal sebagai ontogeni. Perkembangan dari filum tingkat rendah menuju ke filim tingkat tinggi secara evolusi disebut sebagai filogeni. Secara ontogeni, hewan berkembang dari satu sel (zigot) menjadi morula, blastula, gastrula membentuk alat-alat tubuh dan seterusnya. Secara filogeni, makhluk hidup berkembang dari hewan bersel satu, koloni, coelenterata, cacing hingga ke amphibi, reptilia dan mamalia. Ternyata perkembangan ontogeni mirip dengan filogeni yaitu dari satu sel menuju ke banyak sel hingga terbentuk individu. Karena itu Ernest Haeckel (1834-1919) mengemukakan bahwa ontogeni merupakan pengulangan secara cepat dari filogeni. Teori ini dikenal sebagai teori rekapitulasi (ulangan) atau hukum biogenetik.

4.   Alat Tubuh yang Tersisa

Organ tubuh yang tidak digunakan semakin lama akan semakin menyusut atau disebut mengalami reduksi. Namun beberapa sisa organ tersebut terkadang masih dapat ditemukan. Sisa-sisa organ tubuh itu terkadang terdapat pada waktu embrio dan setelah dewasa menghilang, namun ada pula yang masih tersisa hingga dalam bentuk dewasa. Contohnya paus semestinya mempunyai rambut pada kulitnya karena tergolong mamalia. Akan tetapi, semua paus tidak mempunyai rambut. Berdasarkan penelitian embrio paus mempunyai lapisan kulit yang mengandung rambut. Setelah dewasa paus tidak berrambut, sebab rambut menghambat gerakan di air.

5.   Perbandingan Fisiologi

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat faal tubuh yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan mekanisme alat-alat tubuh dalam menjalankan fungsinya. Pada semua faal tersebut jika diperbandingkan terdapat adanya perkembangan baik organnya maupun mekanismenya, dari makhluk hidup , bersel satu hingga bersel banyak, dari makhluk hidup berderajat rendah hingga berderajat tinggi. Akan tetapi kegiatan fisiologi di dalam setiap selnya memiliki kemiripan seperti dalam hal : respirasi, sintesis protein, sintesis ATP, dan penggunaannya dalam aktivitas hidup.

6.   Petunjuk Biokimia

Secara biokimia makhluk hidup yang dekat kekerabatannya menghasilkan bahan-bahan kimia (biasanya protein pada organisme dan alkaloid pada tumbuhan) yang sama. Semaki jauh kekerabatan makhluk hidup semakin besar perbedaannya bahan kimia yang dihasilkan, semakin dekat kekerabatannya semakin kecil perbedaan bahan kimia yang dihasilkannya.

7.   Domestikasi

Pembudidayaan makhluk hidup (domestikasi) dapat mengakibatkan terjadinya perubahan fenotip sesuai dengan keinginan manusia. Dalam domestikasi manusia memilih melakukan penyilangan agar diperoleh keturunan yang ideal. Contohnya seperti burung dara yang berhasil diciptakan. Jadi jelaslah bahwa melalui domestikasi orang dapat mengevolusikan makhlu hidup, artinya menghasilkan varietas atau kultivar baru yang dikehendaki manusia berdasarkan sifat-sifat yang tersedia.

Adanya evolusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1.      Seleksi alam

Seleksi alam dapat mempengaruhi frekuensi suatu sifat yang dapat diturunkan dalam populasi dalam tiga cara berbeda. Ketiga cara yang pertama seleksi penstabilan(stabilizing selection) bekerja terhadap fenotip ekstrim yang menyukai farian antara yang lebih umum. Yang kedua adalah seleksi direksional (directional selection) paling umum ditemukan selama periode perubahan lingkungan atau ketika anggota suatu populasi bermigrasi ke beberapa habitat baru dengan keadaan lingkungan yang berbeda. Yang ketiga adalah seleksi pendifersiifikasian atau penganekaragaman(diversifying selection) terjadi ketika keadaan lingkungan bervariasi sehingga individu kedua ekstrim suatu kisaran fenotip antara lebih disukai. Alam mengadakan seleksi terhadap yang ada di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang dapat beradaptasi yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah dan gagal  melangsungkan kehidupannya.

2.      Migrasi

Migrasi adalah perpindahan spesies-spesies ke tempat-tempat baru. Perpindahan tersebut menghasilkan pola kehidupan baru yang mendukung terjadinya perubahan pada spesies-spesies tersebut. Pada tempat yang baru generasi yang muncul akan dari spesies-spesies nenek moyang asal-usulnya.

3.       Rekombinasi gen

Rekombinasi gen terjadi melalui perkawinan yang menyebabkan perubahan frekuensi gen pada generasi selanjutnya. Melalui perkawinan silang, akan dihasilkan varietas baru. Varietas baru ini terjadi akibat pembuahan atau penyerbukan dari individu lain sehingga terjadi rekombinasi gen. Rekombinasi gen-gen yang disebabkan oleh perkawinan silang merupakan dasar terjadinya evolusi, karena melalui rekombinasi memungkinkan adanya variasi baru.

Apabila varietas-varietas baru yang terbentuk menempati daerah yang sangat berbeda dan tidak memungkinkan terjadinya interhibridisasi, dua varietas baru tersebut akan mengalami perubahan-perubahan yang pada akhirnya akan menjadi dua spesies yang berbeda.

Proses pembentukan spesies baru ini disebut spesiasi. Spesiasi dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1.      Isolasi reproduksi

Apabila dua spesies yang asal-usulnya sama, kemudian terjadi perubahan yang mendasar sehingga mengakibatkan tidak terjadinya kesamaan alat reproduksi dan tidak terjadi interhibridisasi, maka spesies tersebut ,menjadi dua kelompok populasi simpatrik(populasi yang berbeda spesies).

2.      Isolasi geografis

Isolasi geografis merupakan pemisahan kedua spesies simpatrik karena letak geografis yang mengakibatkan tidak terjadinya interhibridisasi

3.      Domestikasi

Penjinakan hewan-hewan liar menjadi hewan peliharaan disebut domestikasi. Domestikasi menyebabkan penyimpangan terhadap keadaan aslinya sehingga mengarah pada terbentuknya spesies baru. Secara alami hewan-hewan peliharaan akan memisahkan diri dari hewan-hewan liar dan mempersempit peluang terjadinya interhibridisasi.

4.      Peristiwa poliploidi

Poliploidi adalah suatu keadaan yang tidak normal, dimana jumlah kromosom menjadi berlipat ganda sehingga tidak mewarisi sifat dari induknya dan menyebabkan terbentuknya spesies baru. Peristiwa poliploidi antara lain dipengaruhi oleh radiasi dan zat kimia tertentu.

Konsep yang berkaitan dengan evolusi

1)      Spesies adalah sekelompok makhluk hidup, anggota dari populasi yang dapat melakukan perkawinan silang dan dapat menghasilkan keturunan yang fertil. Karena makhluk satu spesies dapat menghasilkan keturunan yang fertil,maka berarti dapat melakukan tukar menukar gen. perbedaan ukuran,fisiologi dan tingkah laku tidak dapat memisahkan populasi menjadi spesies yang berbeda apabila makhluk hidup itu masih dapta melakukan persilangan dan menghasilkan keturunan yang fertile. Perbedaan tersebut hanya menunjukkan adanya variasi dalam spesies. Variasi atu diakibatkan oleh adanya gen yang berbeda. Akan tetapi perbedaan gen pada varietas tersebut tidak cukup banyak sehingga masih dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile.

2)      Spesiasi adalah pembentukan dua atau lebih spesies dari saatu spesies yang telah ada atau telah punah. Spesiasi dapat disebabkan oleh mekanisme pengisolasian, mutasi, seleksi alam serta poliploidi (pada tanaman). Spesiasi dibedakan menjadi dua yaitu anagenesis dan kladogenesis. Anagenesis disebut juga sebagai evolusi viletik yaitu terbentuknya satu spesies baru dari satu populasi tunggal. Sedangkan kladogenesis disebut juga sebagai evolusi bercabang yaitu terbentuknya dua atau lebih spesies baru dari spesies asalnya. Kladogenesis lebih penting daripada anagenesis karena dalam kladogenesis dapat meningkatkan keanekaragaman biologi  dengan bertambahnya jumlah spesies.

3)      Adaptasi yaitu kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkunganya. Penyesuaian diri organisme meliputi adaptasi struktur, fisiologi, system sensorik, tingkah laku reproduksi, organisasi sociall, dan koevolusi.

4)      Radiasi adaptif adalah penyebaran suatu spesies ke suatu lingkungan kemudian spesies tersebut melakukan adaptasi terhadap linkungannya yang baru, sehingga muncul dua atau beberapa spesies baru. Contohnya adalah keanekaragaman burung Vinch yang terdapat di kepulauan Galapagos seperti yang telah diterangkan sebelumnya.

5)      Divergensi. Sebagaimana telah dijelaskan diatas, pada peristiwa radiasi adaptif terjadi perkembangan dari suatu spesies menjadi 14 spesies baru. Peristiwa tersebut dikenal juga sebagai evolusi divergensi yakni evolusi dari satu spesies menghasilkan banyak spesies baru. Jika masing-masing cabang garis keturunan itu manyebar  lagi maka akan diperoleh gambaran seperti pohon yang bercabang, hanya saja tidak semua cabang akan barcabang sampai puncak. Aada yang berhenti di tengah jalan. Hal ini dikatakan mengalami kepunahan.

6)      Konvergensi. Pada suatu lingkungan dapat hidup beberapa spesies makhluk hidup yang berbeda asal usulnya. Karena hidup pada lingkungan yang sama makhluk hidup tersebut memiliki organ tubuh yang dikembangkan untuk fungsi yang sama. Paristiwa ini dikenal evolusi konvergensi misalnya mamalia dan reptilian yang hidup di laut memiliki tungkai depan yang memiliki fungsi sama dengan sirip depan ikan.

Contoh evolusi

a)      Kupu kupu Biston betularia. Kupu kupun tersebut terdapat dalam dua bentuk,yaitu kupu kupu berwarna gelap dan kupu kupu berwarna terang. Sebelum revolusi industry (1850),kupu kupu berwarna terang mendominasin hampir seluruh wilayah inggris, sedangkan kupu kupu berwarrna terang jarang terlihat. Namun, pada 1895 terjadi peningkatan jumlah kupu kupu berwarna gelap hingga mencapai 98% dari populasi kupu kupu. Hal itu disebabkan selama revolusi industry,asap hitam dari tungku pembakaran batu bara telah membunuh lumut kerak pada batang batang pohon dan menghitamkannya. Ketika kupu kupu hinggap di batang batang pohon tersebut, kupu kupu berwarna gelap sulit terlihat oleh burung pemangsa dibandingkan kupu kupu berwarna terang. Sebagai akibatnya,kupu kupu berwarwarna gelap dapat hidup lebih lama untuk bereproduksi. Oleh karena itu, dikatakan kupu kupu berwarna gelap lebih adaptif (lebih dapat menyuaikan diri) terhadap lingkungan daripada kupu kupu berwarna terang. Dalam kasus ini yang berperan sebagai tekanan lingkungan yang menyeleksi (tekanan seleksi) adalah pemangsaan oleh burung predator dan kupu kupu berwarna terang dikatakan terkena seleksi alam.

b)      Burung finch (pipit), Burung ini mempunyai sifat yang sama dengan burung finch yang hidup di Ekuador,Amarika Selatan. Namun burung yang hidup di kepulauan Galapagos lebih beraneka ragam dalam bentuk,besar kecilnya paruh dan perilaku. Darwin menduga bahwa burung finch di Galapagos berasal dari keturunan yang sama dengan burung finch dari amerika selatan. Karena migrasi,burung tersebut berpindah ke kepulauan Galapagos yang mempunyai keadaan yang berbeda dengan tempat asalnya. Pada lingkungan baru yang beraneka ragam,dihasilkan 14  spesiae baru finch yang dapat dibedakan menurut ukuran dan bentuk paruhnya. Perubahan ini terjadi karena jenis makanan.

Adapun jenis jenis burung finch sebagai berikut:

1)      Burung finch dengan paruh tebal dan kuat merupakan pemakan bijian yang terdapat di tanah. Burung finch dalam jenis ini di temukan sebanyak 6 spesies.

2)      Burung finch dengan paruh lurus meruapkan burung pengisap madu. Burung finch jenis ini mempunyai berbagai macam bentuk paruh yang berlainan yang dipengaruhi dai pohon pohon penghasil madu.

3)      Burung finch denagn paruh tebal,lurus dan berlidah pendek merupakan burung pematuk dalam mencari mangsa.burung burung tersebut serupa tetapi masing masing meepunyai cirri khas yang berbeda.