Jenis Teknik Pengumpulan Data dan Penjelasannya - Ilustrasi penelitian. (Shutterstock) Terdapat beberapa poin krusial yang berpengaruh dalam sebuah penelitian, diantaranya adalah hipotesis, identifikasi masalah dan teknik pengumpulan data.Suara.com - Dalam melakukan sebuah penelitian seorang peneliti dituntut untuk dapat menjelaskan secara runtut proses dan hasil penelitian yang ia lakukan. Terdapat beberapa poin krusial yang sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sebuah penelitian, diantaranya adalah hipotesis, identifikasi masalah dan teknik pengumpulan data. Pada kesempatan ini kami akan mengulas tentang jenis teknik pengumpulan data, mari simak! Pengertian Teknik Pengumpulan Data Sebelum kita membahas lebih jauh tentang jenis teknik pengumpulan, terlebih dahulu kita akan membahas tentang apa itu teknik pengumpulan data secara singkat. Baca Juga: Kepri Siapkan Anggaran Penelitian Perguruan Tinggi Rp5 Miliar Singkatnya, teknik pengumpulan data adalah sebuah metode yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang nantinya akan berguna sebagai fakta pendukung dalam memaparkan penelitiannya. Dalam menentukan teknik pengumpulan data seseorang diharuskan untuk menentukan terlebiih dahulu terkait dengan metodologi yang diambil dan ditentukan oleh peneliti. Artinya Jika peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif maka teknik pengumpulan data yang digunakan dapat berupa observasi, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (indepth interview) dan studi kasus (case study). Sedangkan, penelitian kuantitatif cenderung menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket (kuesioner), wawancara dan studi dokumentasi. Jenis Teknik Pengumpulan Data Baca Juga: Interview: Trauma Bisma Karisma Dibegal Geng Motor Hingga Nyaris Meninggal Mengutip dalam berbagai sumber, berikut adalah jenis teknik pengumpulan data beserta penjelasannya. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS Suara.com - Dalam melakukan sebuah penelitian seorang peneliti dituntut untuk dapat menjelaskan secara runtut proses dan hasil penelitian yang ia lakukan. Terdapat beberapa poin krusial yang sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sebuah penelitian, diantaranya adalah hipotesis, identifikasi masalah dan teknik pengumpulan data. Pada kesempatan ini kami akan mengulas tentang jenis teknik pengumpulan data, mari simak! Pengertian Teknik Pengumpulan Data Sebelum kita membahas lebih jauh tentang jenis teknik pengumpulan, terlebih dahulu kita akan membahas tentang apa itu teknik pengumpulan data secara singkat. Baca Juga: Kepri Siapkan Anggaran Penelitian Perguruan Tinggi Rp5 Miliar Singkatnya, teknik pengumpulan data adalah sebuah metode yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang nantinya akan berguna sebagai fakta pendukung dalam memaparkan penelitiannya. Dalam menentukan teknik pengumpulan data seseorang diharuskan untuk menentukan terlebiih dahulu terkait dengan metodologi yang diambil dan ditentukan oleh peneliti. Artinya Jika peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif maka teknik pengumpulan data yang digunakan dapat berupa observasi, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (indepth interview) dan studi kasus (case study). Sedangkan, penelitian kuantitatif cenderung menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket (kuesioner), wawancara dan studi dokumentasi. Jenis Teknik Pengumpulan Data Baca Juga: Interview: Trauma Bisma Karisma Dibegal Geng Motor Hingga Nyaris Meninggal Mengutip dalam berbagai sumber, berikut adalah jenis teknik pengumpulan data beserta penjelasannya. 1. Observasi Teknik pertama ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung. Untuk melakukan observasi seorang peneliti diharuskan untuk melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra yang kemudian dikumpulkan dalam catatan atau alat rekam. Observasi terbagi menjadi tiga yaitu observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar dan observasi tak berstruktur. 2. Kuesioner (Angket) Teknik yang kedua adalah menggunakan kuisioner, angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan terkait penelitian yang akan diberikan kepada responden. Sebelum menyebarkan kuesioner penelitia diharuskan untuk melakukan pengujian terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan, dikarenakan hasil pertanyaan ini nantinya akan digunakan sebagai alat ukur yang valid dan realibel. 3. Interview (Wawancara) Secara konsep terdapat kesamaan antara kuesioner dengan interview, yang membedakan adalah waktu terjadinya proses pertukaran. Interview dilakukan secara langsung, berbentuk tanya jawab atau wawancara. Dalam teknik wawancara interview narasumber berperan sebagai informan yang berperan sebagai sumber informasi. 4. Studi Literatur Untuk dapat melakukan teknik pengumpulan data studi literatur peneliti melakukan pengumpulan studi literatur yang memiliki relevansi dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian. 5. Studi Dokumen Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dengan cara melakukan studi dokumen, dalam studi dokumen peneliti mengandalkan dokumen sebagai salah satu sumber data sebagai penunjang penelitian. Contoh dokumen yang digunakan dapat beruka sumber tertulis, film, gambar dan foto. Demikian adalah ulasan tentang jenis teknik pengumpulan data beserta penjelasannya, semoga dapat memberikan wawasan pengetahuan umum baru untuk anda sekalian. Kontributor : Dhea Alif Fatikha IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS PENGERTIAN DATA CARA PENGUMPULAN DATA
1.Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
a.WAWANCARA Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998). b.OBSERVASI Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. a. Observasi Partisipatif • Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti • Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian. • Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas c.Angket atau kuesioner (questionnaire) Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam. MACAM-MACAM KUISIONER 1. Kuesioner tertutup Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai. 2. Kuesioner terbuka Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri. 3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka. 4. Kuesioner semi terbuka Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban. JENIS-JENIS DATA · Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya : Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop. Data Sekunder · Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data : Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb. Data Eksternal Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luarorganisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan sua tu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. · Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya : Data Cross Section Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya. Data Time Series / Berkala Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll. · Data dengan Variabel bebas dan variabel terikat : Variabel bebas adalah data unit atau ukuran yang diubah dalam suatu pengamatan. Dalam hubungan sebab-akibat, variable terikat berperan sebagai sebab sementara variable bebas adalah akibat. Data dengan variabel terikat adalah data unit atau ukuran yang berubah sesuai dengan berubahnya variable lain. Variabel terikat menjadi hal yang diperhatikan dalam suatu pengamatan. · Data Berkala Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Biasanya jarak dari waktu ke waktu sama. Data berkala disebut juga time series data. Dengan analisis data berkala kita dapat mengetahui perkembangan satu atau beberapa keadaan serta hubungan atau pengaruhnya terhadap keadaan lain. PENGERTIAN SAMPLE Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian
e. Harus dapat dilacak dilapangan Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah: a. dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti b. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh c. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan d. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane: n= Jumlah sample, N= Jumlah Populasi, d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %) JENIS-JENIS SAMPLE * Sampel judgemental yaitu sampel dipilih berdasarkan pendapat analis dan hasul penelitian digunakan untuk menarik kesimpulan tentang item-item di dalam sampel yaitu pada observasi sesungguhnya. SUMBER: |