Mengapa harga daging sapi mahal

10 Provinsi Terpilih Harga Daging Sapi Tertinggi (Senin, 17 Oktober 2022)

  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga daging sapi (per kg) harian di pasar modern di beberapa provinsi telah menyentuh angka Rp 161,9 ribu per kg, data per Senin, 17 Oktober 2022. Secara keseluruhan, rata-rata minggu ini naik dibandingkan rata-rata pekan sebelumnya yang tercatat Rp. 161,07 ribu per kg.

(Baca: 10 Provinsi dengan Harga Gula Pasir Paling Mahal (Jumat, 14 Oktober 2022))

Harga daging sapi harian di pasar modern DKI Jakarta menjadi yang termahal se-Indonesia dengan harga jual Rp 233,15 ribu per kg. Dibandingkan sebulan lalu, harga daging sapi di provinsi ini tidak mengalami perubahan. Harga jual tertinggi yang pernah dicatat di wilayah ini adalah Rp. 233,15 ribu per kg.

Sementara di pasar modern Kalimantan Selatan, harga daging sapi dijual seharga Rp 212,4 ribu per kg dan menjadi yang termahal kedua di dalam negeri.

(Baca: Harga Cabai Rawit Hijau di 10 Provinsi Ini Paling Mahal (Jumat, 14 Oktober 2022))

Kemudian di urutan ketiga, harga daging sapi di Lampung seharga Rp 189,4 ribu per kg, Maluku Rp 185,9 ribu per kg, dan DI Yogyakarta Rp 183,9 ribu per kg.

Sementara itu, terdapat 15 provinsi dengan penjualan harga daging sapi di bawah rata-rata nasional. Tiga provinsi dengan harga jual daging sapi terendah adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat dan Gorontalo.

Editor :

Kamis, 21 Januari 2021 07:00 Reporter : Merdeka

Pedagang daging akan mogok berjualan. ©2021 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Mulai Selasa (19/1) malam pedagang daging sapi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) melakukan aksi mogok jualan. Aksi mogok ini menindaklanjuti keputusan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) atas seruan berhenti berjualan daging sapi di wilayah Jadetabek selama tiga hari ke depan.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri mengungkapkan, aksi mogok protes APDI ini disebabkan oleh lonjakan harga daging sapi yang terlampau tinggi dan dianggap tidak wajar.

Pengurus Pasar Serpong, Malikin Karya menjelaskan, aksi mogok berjualan itu akan terus berlangsung sampai harga daging di tingkat suplier berangsur normal.

Abdullah mengatakan, aksi mogok sendiri sejatinya bisa diantisipasi jika pemerintah segera melakukan langkah-langkah secara terukur untuk menekan harga jual daging sapi. Di antaranya dengan melakukan operasi pasar ataupun perbaikan data distribusi daging sapi yang dianggap masih belum tepat sasaran.

"Tapi, apa yang terjadi kini menunggu pemerintah (bertindak) agak sulit. Sehingga terjadi aksi mogok," tuturnya.

Selain hal di atas, masih ada penyebab lain harga daging sapi saat ini makin mahal. Apa yang bisa dilakukan masyarakat sebagai langkah antisipasi? Baca kelanjutannya di halaman selanjutnya.

2 dari 3 halaman

Harga Daging Naik Imbas Produk Impor yang Makin Mahal

Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) menyatakan harga daging sapi sudah mahal sejak dari negara asal impor seperti Australia. Kenaikan harga daging telah terjadi per Juli 2020.

Ketua APDI, Asnawi menyampaikan, harga sapi jenis bakalan pada Juli 2020 sudah mencapai posisi USD 3,6 per kilogram (Kg) bobot hidup. Memasuki Januari 2021, harga sapi bakalan per Kg bobot hidup mengalami kenaikan USD 0,3, atau menjadi USD 3,9 per Kg bobot hidup.

Asnawi mengatakan, harga tersebut belum termasuk biaya-biaya bongkar muat di tiap pelabuhan serta ongkos transportasi angkutan.

"Kenaikan harga terjadi sejak Juli 2020 sampai dengan Januari 2021 sudah mencapai Rp 13.000 per Kg pembelian sapi bakalan dari Australia," jelasnya dalam pesan tertulis, Rabu (20/1).

Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Johny Liano, menjelaskan harga pokok pembelian daging sapi di tingkat global saat ini memang sudah tinggi. Menurut dia, beberapa komoditas pangan di Indonesia saat ini masih bergantung pada pasokan dari negara lain.

Sehingga itu berdampak terhadap ketersediaan dan harga di tingkat domestik. "Sekarang apa yang harus dikerjakan, solusinya apa. Kembali lagi bagaimana jangka panjangnya tumpuan kita (produksi) di dalam negeri cepat ditingkatkan," sambungnya.

3 dari 3 halaman

Masyarakat Bisa Mulai Beralih ke Daging Alternatif Seperti Kerbau

Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Johny Liano, mengatakan jika memang harga daging sapi masih dianggap terlalu tinggi, dia menyarankan pedagang untuk buka opsi penjualan lain semisal daging kerbau atau daging beku. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Syailendra dikatakannya sepakat dengan usul tersebut.

"Jadi kita selama ini kan selalu berpikirnya sapi-sapi. Padahal sebetulnya banyak pilihan bagi pedagang. Pedagang itu kan sebetulnya enak. Dia banyak pilihan. Jika harga sapi dirasa mahal dia bisa berjualan daging kerbau," imbuhnya.

"Jadi pak Dirjen akan mendorong itu sesuai dari daging-daging yang bisa didorong untuk pedagang-pedagang itu," pungkas Johny.

Sementara itu, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) menegaskan Kemendag telah sepakat untuk mendatangkan sapi impor dari Meksiko dan Australia guna menurunkan harga daging sapi yang terus naik. Kegiatan impor tersebut juga dinilai dapat menjaga stok daging sapi di tingkat pedagang dan pengecer.

"Dalam stabilisasi harga dan kecukupan ketersediaan sapi siap potong, pemerintah dalam waktu dekat melalui Kementerian Perdagangan akan melakukan pemberian izin kepada para importir untuk melakukan impor sapi dari negara Meksiko dan sapi Slaugther dari Australia," terang Ketua APDI, Asnawi.

  [bim]

Baca juga:
Senasib dengan Kedelai, Harga Daging Sapi Sudah Naik dari Negara Asal Impor
Harga Daging Sapi Mahal, Pemerintah Buka Keran Impor
Pedagang Daging Sapi di Serang Mogok Massal
IKAPPI Ungkap Penyebab Harga Daging Sapi Mahal Hingga Buat Pedagang Mogok Jualan
Pedagang Daging Jadetabek Setop Jualan Sampai Kamis
Pemprov DKI Bakal Gelar Operasi Pasar Daging Antisipasi Pedagang Mogok Berjualan

Apa penyebab harga daging sapi naik?

Kenaikan harga daging sapi sendiri terjadi sejak dua pekan terakhir imbas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebabkan berkurangnya stok daging dari distributor.

Faktor apa yang menyebabkan harga daging naik atau mahal?

Kenaikkan harga daging sapi berdampak dari ketidakseimbangan antara jumlah produksi dengan tingginya tingkat permintaan masyarakat. Kebutuhan daging sapi ditentukan oleh tingkat konsumsi daging sapi nasional berdasarkan jumlah penduduk dan konsumsi daging sapi per kapita masyarakat (Harmini, 2011).

Kenapa daging sapi lebih mahal dari daging ayam?

Mengapa harga daging sapi lebih mahal dari pada daging ayam? - Quora. Daging sapi panen nya lama. Banyak bagian dari sapi yang beberapa orang tidak suka, contohnya kepala, otak, jeroan, lidah, dll. Sapi ribet, makanannya banyak, minum juga banyak.

Siapa yang menentukan harga daging sapi?

Dia menyebut, harga daging sapi ditentukan oleh kondisi secara nasional, terutama terkait ketersediaan daging sapi di pasaran. Hal yang juga menentukan adalah populasi sapi hidup.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA