Mengapa harga indomie di afrika berbeda

Ada-ada aja kelakuan pemuda di Ghana, Afrika. Mereka menjadikan Produk mie instan asal Indonesia yakni Indomie sebagai alat transaksi seks.

Hmm murah banget dong.

Hal ini terungkap di sebuah dialog nasional tentang kekerasan seksual dan berbasis gender dalam pandemi Covid-19. Seorang pakar gender dan ketenagakerjaan di sana, Bashiratu Kamal, mengungkapkan bahwa Indomie adalah salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan remaja Ghana.

Dalam transaksi tersebut, gadis-gadis muda disana diiming-imingi beberapa barang-barang atas imbalan melakukan seks. Salah satu barang itu adalah Indomie.

Bahkan, para ibu-ibu di sana menyarankan para putrinya untuk melakukan hal tersebut karena mereka merasa hal itu akan membawa kebaikan bagi putrinya.

"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," kata Bashiratu seperti dikutip World of Buzz, Sabtu (2/1/2021) lalu.

Mengapa harga indomie di afrika berbeda
Kasus Kehamilan di Ghana Tinggi (Nusantaratv.com)

Tingkat kemiskinan di Ghana menjadi pemicu utama terjadinya hal tersebut, terutama selama berlangsungnya pandemi Covid-19.

"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup.Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," paparnya lagi.

Faktanya, orang-orang Ghana memang terkenal sangat menyukai Indomie, bahkan hingga mengklaim jika mie instan tersebut buatan negara mereka. Selain hal ini, Ghana juga memiliki beberapa fakta menarik lainnya.

Namun, harga Indomie sebenarnya tidak begitu mahal juga di Ghana. Dari data yang diperoleh CNBC Indonesia dari portal belanja online Ghana Marketexpress.com, tertulis bahwa Indomie rasa bawang dan ayam dijual dengan harga 47 Cedi Ghana per karton yang berisi isi 40 bungkus.

Bila dirupiahkan maka harga Indomie satu karton adalah sekitar Rp 113 ribu. Lalu bila dibagi 40, maka diperoleh harga Indomie per bungkus sebesar Rp 2.800, tidak jauh berbeda dibanding di Indonesia yang berkisar Rp 2.500 per bungkusnya.

Namun bila melihat kondisi saat ini, ekonomi di negara pantai barat Afrika itu memang cukup tersengal-sengal. Dikutip dari Trading Economics, pandemi Covid-19 telah membuat Ghana mencatatkan resesi di 2020.

Ekonomi secara tahunan (yoy) di kuartal II dan kuartal III negatif, masing-masing -3,2% dan -1,1%. Selain itu ketimpangan yang besar juga terjadi di negara bintang hitam ini.

Menurut catatan Bank Dunia, nilai indeks gini Ghana pada 2016 adalah 43,5. Dalam hal ini, Ghana menempati urutan ke-21 dari 48 negara Sub-Sahara Afrika.

Ghana sebenarnya bukan tergolong negara miskin. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita pada 2019 tercatat US$ 2.212. Ini sudah masuk negara berpendapatan menengah-bawah, menurut klasifikasi Bank Dunia.

Dari 56 negara di Benua Afrika, PDB per kapita Ghana berada di urutan 18. Sebenarnya tidak terlalu buruk.

Bank Dunia mencatat angka kemiskinan di Ghana pada 2016 adalah 13,3% (pengeluaran US$ 1,9 per hari). Memang lebih tinggi ketimbang Indonesia yang di bawah 10%, tetapi lebih rendah dibandingkan negara-negara Sub-Sahara.

"Pada 1991, tingkat kemiskinan di Ghana mencapai 47,4% dan pada 2016 turun menjadi 13,3%. Tidak hanya lebih rendah dari rata-rata negara Sub-Sahara, tetapi juga lebih rendah dibandingkan negara-negara berpendapatan menengah-bawah," tulis laporan Bank Dunia.

Namun, yang menjadi masalah adalah ketimpangan. Menurut catatan Bank Dunia, nilai indeks gini Ghana pada 2016 adalah 43,5. Ghana menempati urutan ke-21 dari 48 negara Sub-Sahara Afrika.



Jakarta - Siapa sih yang bisa menolak kelezatan Indomie? Saking enaknya itu mie jadi nggak heran kalau Indomie sudah diekspor ke luar negeri, salah satunya Nigeria.

Beda negara tentu beda juga kemasannya, begitu pula dengan Indomie di Nigeria. Nggak cuma beda kemasannya aja, ternyata Indomie Nigeria juga beda porsinya.

Nampak dalam postingan yang viral di Twitter dari akun @tey_saja tanggal 6 Oktober lalu, terlihat perbedaan besar porsi Indomie Indonesia dan Nigeria.

"Kalau dibandingkan dengan Indomie Indonesia sekitar 4:1. Porsi makan orang sana gedhe bianget ya? Kalau di sini bisa buat sekeluarga. Hahaha," tulis akun @tey_saja dalam cuitannya.

Baca juga: Kocak! Pinjam Ponsel Ibunya, Bocah Malah Pesan Sofa Mewah

Terlihat kalau Indomie Nigeria dengan kemasan berwarna kuning porsinya empat kali lipat lebih besar dari Indomie goreng Indonesia.

Memang dalam kemasan Indomie Nigeria tertera kata "giant pack", namun kalau dibandingkan dengan Indomie ukuran jumbo Indonesia pun yang dimiliki Nigeria tetap lebih besar.

Lebih lanjut akun tersebut juga mengunggah ukuran mie instan Indomie di Nigeria. Dan memang ternyata ukuran kemasan Indomie Nigeria memang beberapa lebih besar dibanding Indomie Indonesia, seperti Super pack, Hungry man size, Belle full, Giant pack dan Family size.

Hal ini tentu jadi bahasan netizen di Twitter. Banyak netizen Indonesia yang iri dengan kemasan Indomie Nigeria lantaran ukurannya yang besar.

Bahkan tak sedikit netizen yang meminta Indofood selaku pabrik pembuat Indomie untuk membuat Indomie berukuran besar seperti halnya milik Nigeria.

Semoga Indomie ukuran besar kayak gitu juga bisa ada di Indonesia ya untuk memuaskan hasrat Indomie lovers.

Kenapa Harga Indomie mahal di luar negeri?

Mie instan rasa apapun merk apapun selama impor dari negara lain akan dijual lebih mahal dari mie instan produksi lokal karena ada penambahan biaya import dan pajak. Selain itu untuk melindungi produk pasar dalam negeri maka barang impor dibuat lebih mahal.

Berapa Harga Indomie di Afrika?

Di situs lainnya, marketexpress.com.gh, harga per bungkus Indomie dipatok antara 1,2-2 Cedi Ghana atau setara Rp 2.880- Rp 4.800 (kurs Rp 2.400/Cedi Ghana). Sedangkan, per kotak isi 40 bungkus, Indomie dihargai sebesar 47 Cedi Ghana atau setara Rp 112.800 atau Rp 2.820.

Kenapa Indomie terkenal di Afrika?

Salah satu penjualan yang terbesar yakni di Nigeria dengan pangsa pasar 70%. Direktur INDF, Franciscus Welirang, mengatakan rahasia banyaknya penggemar Indomie di di Afrika lantaran kepraktisan untuk masyarakat di Benua Hitam tersebut. Selain itu, pihaknya memang menciptakan varian rasa yang berbeda di sana.

Apakah Indomie terkenal di luar negeri?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah tidak diragukan lagi salah satu produk mie instan asal Indonesia yaitu Indomie sudah dikenal hampir di seluruh penjuru dunia. Bahkan, Indomie masuk dalam jajaran merek mie instan terenak di tingkat internasional. Pada April 1970, Djajadi Djaja dkk mendirikan Sanmaru Food Manufacturing.