Mengapa revolusi industri muncul di Inggris

tirto.id - Sejarah Revolusi Industri berlangsung sejak pertengahan abad ke-18 hingga medio abad ke-19. Dimulai dari Britania Raya atau Inggris yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, terjadi perubahan cepat yang berdampak besar dalam kehidupan manusia, dari sosial, ekonomi, politik, dan lainnya.

Maxine Berg dan Pat Hudson melalui riset berjudul "Rehabilitating the Industrial Revolution" dalam The Economic History Review (1992) menyebutkan, istilah Revolusi Industri pertama kali diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke-19.

Revolusi Industri membawa perubahan besar, yakni tenaga manusia mulai digantikan oleh tenaga mesin. Revolusi Industri, tulis Robert Lucas dalam The Industrial Revolution: Past and Future (2003), menjadi pemantik munculnya sistem ekonomi kapitalis modern.

Selain itu, Revolusi Inggris juga sebagai tanda dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita serta pertumbuhan ekonomi kapitalis yang pada akhirnya nanti menguasai dunia.

Baca juga:

  • Sejarah Uang dalam Peradaban Manusia: Dari Barter Hingga Bitcoin
  • Pembagian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli, Penjelasan & Contohnya
  • Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, Tradisional, Campuran, Komando

Mengapa revolusi industri muncul di Inggris

Latar Belakang Revolusi Industri

Dikutip dari penelitian bertajuk "Sejarah Revolusi Industri di Inggris pada Tahun 1760-1830" karya Mutiarawati Fajariah dan Djoko Suryo yang terhimpun dalam Jurnal Historia (2020), terdapat beberapa latar belakang terjadinya Revolusi Industri:

  • Pemerintah Britania Raya/Inggris sejak abad ke-18 menjamin keamanan seluruh warganya untuk menjalankan aktivitas perekonomian tanpa rasa takut.
  • Kegiatan usaha dan manufaktur di Inggris dan Eropa pada umumnya mulai mengalami perkembangan menuju modernisasi dari pola sebelumnya seperti sistem barter. Para pekerja, misalnya, mulai bekerja di tempat khusus (seperti pabrik) untuk memproduksi barang.
  • Inggris memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama batu bara dan bijih besi. Ketekunan dan kemauan orang Inggris membuat potensi ini bisa dikembangkan menjadi proses produksi.
  • Inggris punya banyak daerah jajahan atau wilayah koloni di berbagai belahan dunia.
  • Terjadinya Revolusi Agraria yang perubahannya amat dirasakan oleh masyarakat Inggris dan menjadi salah satu pemicu hadirnya Revolusi Industri di kemudian hari.
  • Mulai lahirnya paham ekonomi yang bersifat liberal atau menuju perdagangan bebas di era globalisasi.
  • Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat di Inggris.

Baca juga:

  • Faktor Penyebab Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi
  • Dampak Perubahan Sosial Budaya terhadap Pendidikan dan Ekonomi
  • Apa Saja Jenis Keberagaman Ekonomi Masyarakat Indonesia?

Perkembangan Revolusi Industri

Revolusi Industri yang bermula di Inggris kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan berbagai penjuru dunia. Berikut ini tahapan perkembangan Revolusi Industri:

1. Domestic System

Di tahap ini, orang menjalankan kegiatan perekonomian dari rumah dengan alat seadanya. Penghasilan yang nantinya diperoleh akan sesuai dengan kinerjanya. Selain itu, pemilik usaha belum perlu memikirkan tempat kerja.

2. Manufaktur

Memasuki tahap ini, kegiatan industri sudah berkembang dengan ditandai oleh adanya tempat kerja, misalnya pabrik atau kantor. Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas produk industri. Pengawasannya juga dapat dilakukan dengan mudah.

Biasanya, manufaktur terletak di belakang rumah orang yang memiliki pabrik. Dengan begitu, produksinya masih belum terlalu banyak dan hanya sesuai dengan pesanan konsumen.

3. Factory System

Di tahap ini, industri mulai menggunakan mesin untuk memproduksi barang. Tempat kerjanya bukan lagi di belakang atau dekat rumah pemilik usaha, namun bisa tersebar di wilayah lain, misal di beberapa lokasi di dalam kota atau di luar kota.

Jumlah pegawai atau pekerjanya lebih banyak dari industri manufaktur. Bisa puluhan, ratusan, hingga ribuan orang. Terkait jumlah barang produksinya, jumlah yang dihasilkan relatih lebih banyak dan pengerjaannya pun menjadi lebih cepat.

Baca juga:

  • Apa Saja Faktor Pendorong Kerja Sama ASEAN dan Penghambatnya
  • Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli dan Sejarahnya di Dunia
  • Persamaan dan Perbedaan Profil Anggota ASEAN: Indonesia & Malaysia

Dampak Revolusi Industri

Jan Luiten Zanden dalam The Long Road To The Industrial Revolution: The European Economy In A Global Perspective (2009) memaparkan, Revolusi Industri diawali dari Inggris hingga akhirnya menyebar luas ke Eropa, Amerika Utara, Asia, bahkan seluruh dunia.

Revolusi Industri tentunya menimbulkan dampak di berbagai bidang kehidupan, mulai dari aspek sosial, ekonomi, hingga politik. Berikut ini sedikit penjelasannya:

1. Dampak di Bidang Sosial

Pesatnya kemajuan industri di kota-kota yang menjadi pusat kesibukan berdampak terhadap terjadinya urbanisasi atau perpindahan masyarakat dari desa ke kota. Akibatnya, kota menjadi semakin padat dan sesak, termasuk dengan dibangunnya banyak permukiman.

Revolusi Industri juga memberikan andil terhadap meningkatnya tingkat kemiskinan karena upah buruh tidak sesuai dengan jam kerja yang tinggi. Bahkan, banyak pekerja yang pada akhirnya kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran.

2. Dampak di Bidang Ekonomi

Revolusi Industri membuat munculnya kota-kota di Inggris yang disebut sebagai kota industri, seperti Manchester, Liverpool, atau Brimingham. Dari sini, industri semakin meningkat yang berdampak terhadap kuantitas dan kualitas barang yang diproduksi.

3. Dampak di Bidang Politik

Pengaruh revolusi industri di bidang ini adalah merebaknya kaum borjuis, munculnya paham demokrasi dan nasionalisme, serta timbulnya paham imperialisme modern.

Dampak politik juga menyebabkan munculnya Partai Liberal yang menerapkan kebebasan dalam berbagai kebijakannya atau untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Baca juga:

  • Apa Saja Keuntungan Penggunaan TIK di Bidang Perdagangan?
  • Sejarah Masa Demokrasi Parlementer atau Liberal di Indonesia
  • Sejarah Kedatangan Bangsa Spanyol dan Portugis ke Indonesia

Baca juga artikel terkait REVOLUSI INDUSTRI atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Halo, Quipperian! Bagaimana kabar kamu semua? Semoga di tahun baru ini kamu masih semangat untuk belajar, ya. Apalagi, buat kamu yang di kelas 11, sebentar lagi akan naik ke kelas 12 dan menghadapi ujian-ujian.

Nah, kali ini Quipper Blog mau mengajak kamu untuk belajar tentang revolusi industri, nih. Apa itu revolusi industri dan sejak kapan terjadi? Supaya bisa memahami lebih baik, yuk kita simak pembahasan dari Quipper Blog tentang revolusi industri di bawah ini!

Sejarah Revolusi Industri

Revolusi industri adalah perubahan dalam bidang ekonomi yang sangat cepat. Perubahan ini dimulai dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri, ditandai dengan perubahan menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai, yang sebelumnya menggunakan tangan atau manual.

Revolusi industri dimulai di Inggris pada tahun 1780-an dalam kegiatan pertanian dan menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam memproduksi makanan. Sejak saat itu, hasil pertanian di Inggris bisa diproduksi dalam jumlah besar dengan tenaga kerja yang sedikit dan harga produk yang terjangkau.

Meski awalnya revolusi industri dimulai di Inggris, tetapi kemudian revolusi ini menyebar ke seluruh Eropa. Negara Eropa yang selanjutnya mengikuti jejak Inggris ialah Belgia, Prancis, dan Jerman. Negara-negara ini mendirikan sekolah-sekolah untuk ahli teknik dan menyediakan dana untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan rel kereta api. Dampaknya, pada tahun 1850 jaringan rel kereta api sudah menyebar dan menghubungkan seluruh daratan Eropa.

Tak hanya merebak di Eropa, jejak revolusi industri pun diikuti oleh Amerika Serikat yang kala itu sudah jadi negara merdeka. Revolusi industri di Amerika Serikat banyak terjadi dalam bidang transportasi sehingga bisa mengubah negara tersebut jadi satu pasar tunggal besar bagi barang-barang hasil industri.

Penyebab Revolusi Industri

Faktor kunci yang jadi penyebab revolusi industri di Inggris ialah karena negara Inggris mampu untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan di pasaran dengan harga yang terjangkau.

Dengan menghasilkan produk menggunakan mesin, kebutuhan pasar dapat terpenuhi dengan baik dibandingkan jika menggunakan cara tradisional atau manual. Proses inilah yang menjadi penyebab adanya revolusi industri di Inggris.

Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang jadi penyebab revolusi industri, yakni:

  • Situasi politik yang stabil.
  • Inggris kaya akan bahan tambang seperti batu bajar, timah, biji besi, dan lain-lain.
  • Penemuan baru di bidang teknologi.
  • Arus urbanisasi yang besar karena Revolusi Agraria di pedesaan.

Dampak Revolusi Industri

Revolusi industri memicu adanya urbanisasi. Di London, populasi meningkat sejak adanya revolusi industri. Selain itu, populasi industri juga menciptakan kelas menengah baru yakni para pemilik pabrik, pemilik bank, dan keluarga mereka. 

Kelompok masyarakat baru ini jadi bagian dari golongan elite kota dan bersama dengan itu, mereka berusaha membedakan diri mereka dengan kaum buruh yang bekerja di pabrik.

Selain itu, berikut ini dampak lainnya yang sangat terasa bagi manusia dalam berbagai bidang, yakni:

  • Munculnya industri secara besar-besaran.
  • Mutu hidup jadi meningkat dan dinamis.
  • Harga barang-barang kebutuhan jadi murah.
  • Berkembangnya kapitalisme modern.
  • Adanya dorongan golongan kapitalis untuk menjalankan imperialisme modern.

Pengaruh Revolusi Industri bagi Perkembangan Pergerakan Indonesia

Quipperian, revolusi industri pun memberi dampak langsung bagi masyarakat Indonesia ketika masa pemerintahan Inggris yang kala itu dipimpin oleh Raffles, lho. Saat itu, pemerintah Inggris menerapkan berbagai kebijakan yang mendorong masyarakat di Hindia Timur untuk berubah dari masyarakat tradisional menjadi industri.

Caranya, Raffles memberikan kebebasan rakyat untuk menanam tanaman yang ingin ditanam dengan harapan rakyat bisa berusaha semaksimal mungkin. Belanda berharap bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan dari pola ekonomi ini. Namun, sistem ini pada akhirnya dihentikan oleh Belanda.

Revolusi industri baru benar-benar terjadi di Hindia Belanda pada masa Ekonomi Terbuka 1870. Saat itu, sistem ekonomi memungkinkan masuknya investor asing ke Hindia Belanda untuk mendirikan perkebunan atau pabrik. Teknologi kemudian diterapkan dalam pabrik-pabrik untuk menekan harga produksi agar lebih murah.

Quipperian, itulah pembahasan dari Quipper Blog mengenai revolusi industri. Gimana, sudah cukup membantu kamu? Kalau belum, silakan gabung Quipper Video di sini, ya! Kamu akan belajar bareng para tutor kece lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Tunggu apa lagi? Buruan gabung, ya!

[spoiler title=SUMBER]

https://learn.quipper.com

https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri%5B/spoiler%5D

Penulis: Serenata