Mengapa rokok dan alkohol berbahaya bagi kesehatan organ reproduksi brainly

KOMPAS.com — Dampak merokok yang langsung dirasakan yaitu batuk, tubuh bau asap rokok, hingga dinding rumah yang kekuningan karena terlalu sering terpapar asap rokok. Namun, sebenarnya konsekuensi yang paling besar dari merokok adalah kerusakan organ dalam. Meski paling mematikan, konsekuensi ini sering tidak disadari.

Saat mengisap rokok, ada sekitar 7.000 zat karsinogen yang masuk ke dalam tubuh, mulai dari tenggorokan hingga ke organ-organ terkecil yang mungkin belum terpikir sebelumnya. Faktanya, merokok merupakan penyebab banyak kematian yang sebenarnya bisa dicegah. Berikut organ yang paling rusak karena merokok.

1. Paru
Penyakit terkait organ ini yang disebabkan oleh rokok cukup banyak, termasuk kanker paru, penyakit paru obstruktif kronik, dan bronkitis. Sebanyak 80 persen kasus kanker paru disebabkan oleh merokok.

2. Kulit
Meski merupakan organ paling luas, kulit sering kali dilupakan sebagai organ. Apalagi jika dikaitkan dengan kebiasaan merokok, kulit merupakan salah satu organ yang paling terkena dampaknya. Perubahan yang terlihat jelas adalah timbulnya kantong mata, keriput, stretch mark, hingga sisik pada kulit. Perlahan, elastisitas kulit juga berkurang sehingga kemampuan kulit untuk melindungi tubuh dari penyakit pun menurun.

3. Uterus
Merokok dapat mengurangi kesuburan, khususnya pada wanita, kebiasaan ini membuat mereka sulit untuk hamil. Ini karena merokok meningkatkan risiko matangnya embrio di luar dinding uterus. Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko kesehatan bayi yang dikandung wanita perokok di masa depan.

4. Penis
Kemampuan ereksi pria perokok akan berkurang secara dramatis seiring waktu. Banyak studi yang membuktikan demikian. Nikotin, bukan rokok, juga memengaruhi kemampuan pria terangsang secara seksual.

5. Mata
Seperti yang disudah disebut sebelumnya, merokok bisa membuat kantong di bawah mata. Namun, tidak hanya itu, merokok juga berkaitan dengan risiko kebutaan dengan penyakit-penyakit seperti degenerasi makula, katarak, retinopati diabetes, dan sindrom mata kering.

6. Hati
Hati tidak hanya rusak karena kebiasaan mengonsumsi alkohol, tetapi juga karena rokok. Merokok dapat meningkatkan risiko kanker secara dramatis. Hampir setengah dari kasus kanker hati diakibatkan oleh merokok. Sebaliknya, penyakit itu "hanya" berkaitan dengan hepatitis C sebanyak 21 persen, obesitas 16 persen, hepatitis B 13 persen, dan 10 persen konsumsi alkohol.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

"Menjaga kesehatan reproduksi wanita ternyata tidak sulit. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, mulai dari mengenal bagian-bagiannya, selalu menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan sehat, menghindari rokok dan minuman beralkohol, serta tidak melakukan aktivitas seksual berisiko."

Halodoc, Jakarta – Menjaga kesehatan reproduksi wanita adalah hal yang penting, terutama bagi wanita yang tengah merencanakan kehamilan. Pasalnya, gangguan pada sistem reproduksi bisa berakibat fatal, salah satunya memicu gangguan seksual hingga sulit untuk hamil. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan agar kesehatan organ intim dan sistem reproduksi wanita senantiasa terjaga? 

Sebenarnya, menjaga kesehatan organ reproduksi wanita adalah hal yang susah-susah gampang dilakukan. Namun, ada beberapa kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi makanan tertentu, menjaga kebersihan organ intim, serta menghindari aktivitas seksual yang berisiko bisa menjadi cara ampuh mencegah gangguan pada sistem reproduksi wanita.

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

Agar bisa merawat dan menjaga organ reproduksi wanita, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenal bagian-bagiannya. Organ reproduksi wanita terdiri dari vagina atau miss V, klitoris, serviks atau mulut rahim, rahim, tuba falopi, serta ovarium alias indung telur. Sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan organ-organ tersebut. 

Organ reproduksi wanita memiliki peran penting, mulai dari hubungan seksual, produksi dan perkembangan sel telur, menstruasi, kehamilan, hingga proses persalinan. Namun jangan khawatir, ada beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita, di antaranya: 

1. Menjaga Kebersihan 

Menjaga kebersihan organ reproduksi bisa mencegah terjadinya gangguan. Pastikan untuk selalu membersihkan vagina, terutama sehabis buang air. Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dengan air dari depan ke belakang. Cara membersihkan vagina yang tidak tepat bisa menyebabkan kuman masuk ke area tersebut dan menimbulkan infeksi.

2. Makanan Sehat 

Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang juga bisa membantu menjaga kesehatan organ reproduksi. Wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, lemak sehat, antioksidan, serat, vitamin, dan mineral.

3. Ganti dengan Minyak Zaitun 

Minyak zaitun ternyata berkhasiat dalam menjaga kesehatan sistem reproduksi wanita. Mengonsumsi makanan dengan minyak zaitun nyatanya bisa menghindari risiko terjadinya PCOS, yaitu gangguan yang bisa menyebabkan seorang wanita sulit hamil. Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormon yang bisa menyerang wanita di usia subur. 

Selain minyak zaitun, disarankan juga untuk mengonsumsi makanan lain yaitu tomat dan ikan seperti tuna atau makarel.

4. Hindari Rokok

Salah satu kebiasaan yang bisa mengganggu kesehatan reproduksi adalah merokok. Sebab, zat-zat yang ada pada rokok bisa mengurangi jumlah dan kualitas sel telur. Selain itu, merokok juga bisa mengganggu kesehatan rahim.

5. Jangan Minum Alkohol 

Selain rokok, minuman beralkohol juga bisa memengaruhi kesehatan organ reproduksi wanita. Kandungan alkohol bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan ovulasi. 

6. Hindari Seks Berisiko 

Kesehatan sistem reproduksi juga bisa terganggu akibat perilaku seksual yang berisiko. Kebiasaan bergonta-ganti pasangan dan melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pengaman (kondom) harus dihindari. Selain memicu gangguan pada sistem reproduksi wanita, hal ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual.

7. Cukup Istirahat dan Kelola Stres 

Istirahat yang cukup dan mengelola stres juga harus dilakukan. Wanita dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malamnya.

Cari tahu lebih lanjut seputar kesehatan reproduksi wanita dan cara menjaganya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan informasi dan tips menjaga kesehatan organ reproduksi dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. 30 Natural Ways to Help Treat Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
CDC. Diakses pada 2021. Women's Reproductive Health.
NHS UK. Diakses pada 2021. Keeping your Vagina Clean and Healthy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Female Fertility: Why Lifestyle Choices Count.
Verywell family. Diakses pada 2021. Fertility Foods to Boost Your Odds of Conception.

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas – Sistem reproduksi manusia harus mulai dijaga sendiri ketika memasuki masa pubertas. Untuk melihat apakah sistem reproduksi manusia sudah siap atau matang, bisa terlihat cukup mudah. Contohnya pada remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Sedangkan pada remaja perempuan adalah keluarnya haid pertama kali.

Kesehatan reproduksi pada masa pubertas bisa dilihat dari fungsi, proses, dan juga sistem reproduksinya. Tentunya sehat di sini tidak hanya bebas dari ancaman penyakit semata. Sehat juga bisa berarti matang secara fisik dan juga mental.

Pentingnya Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas

Pada usia pubertas atau remaja, masalah kesehatan reproduksi terkadang jarang dibicarakan. Padahal, pada saat remaja mengalami pengalaman pertama seperti haid dan mimpi basah, mereka bingung harus bersikap seperti apa. Apalagi pada masa pubertas, akan ada perubahan lainnya seperti emosi, psikis, dan juga fisik.

Oleh sebab itu, untuk kamu yang masuk ke dalam pubertas, harus membaca atau mencari informasi tentang kesehatan reproduksi. Dengan begitu, kamu sudah membiasakan diri untuk menjaga alat reproduksi hingga dewasa.

Untuk bisa menjaga kesehatan reproduksi ini, kamu harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1. Selalu bersihkan alat reproduksi

Hal ini merupakan dasar saat menjaga kesehatan reproduksi. Kebersihan alat reproduksi ini memiliki jangka panjang karena tidak hanya berpengaruh pada diri sendiri, tetapi juga berpengaruh pada saat dia berkeluarga. Contohnya seperti mengeringkan area kelamin dengan handuk lembut dan bersih, ganti pakaian dalam setidaknya dua kali sehari, membersihkan alat kelamin ketika buang air kecil, hingga khitan atau sunat untuk laki-laki.

2. Tidak melakukan aktivitas seksual yang resikonya tinggi

Pada masa pubertas, pendidikan seks memang membuatnya penasaran. Di sinilah harus diperkenalkan bahaya yang ditimbulkan jika melakukan aktivitas seksual sebelum waktunya. Contohnya menjelaskan penyakit seksual seperti HIV/AIDS dan berbagai jenis penyakit lainnya. Jika sudah dijelaskan risiko yang akan ditimbulkan, maka timbul kesadaran untuk tidak melakukan aktivitas seksual secara sembarangan.

3. Selalu jaga berat badan

Berat badan juga dapat berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi. Cobalah untuk menjaga berat badan yang termasuk ideal. Maksud dari ideal ini adalah berat badan proporsional yang artinya tidak kurang maupun berlebihan. Kondisi berat badan yang ideal erat kaitannya dengan masa kesuburan sistem reproduksi. Oleh sebab itu, bagian ini juga penting untuk kesehatan reproduksi.

Ingin membeli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan reproduksi? Kamu bisa membelinya di Official Store Pyfa Health. Yuk, cek produknya sekarang dan dapatkan diskon menarik setiap pembelian melalui Shopee. Klik banner di bawah ini, ya!

4. Mengonsumsi makanan bergizi

Hal ini juga berhubungan dengan berat badan sebelumnya. Dengan mengonsumsi makanan bergizi, maka dapat berpengaruh besar pada kesehatan reproduksi, khususnya bagian kesuburan. Namun, tetap tidak boleh konsumsi berlebihan agar tidak menjadi penyakit di dalam tubuh.

5. Tidak merokok maupun konsumsi alkohol

Kedua produk satu ini sebaiknya kamu hindari. Baik rokok maupun alkohol dapat memberikan masalah besar pada kesehatan. Hal ini juga berlaku untuk sistem reproduksi manusia. Pada wanita yang sering konsumsi rokok maupun minuman beralkohol dapat mempengaruhi ovulasi. Sedangkan pada laki-laki dapat mempengaruhi kualitas spermanya. Oleh sebab itu, jangan coba-coba mengonsumsinya meskipun dalam takaran sedikit.

6. Lakukan istirahat yang cukup

Tubuh juga perlu istirahat dari keseharian. Dengan adanya relaksasi pada tubuh, maka dapat memberikan keseimbangan pada hormon tubuh. Namun bukan berarti harus istirahat berlama-lama atau malas-malasan. Kamu ambil waktu istirahat jika diperlukan.

7. Menggunakan produk khusus secara berkala

Untuk poin ini lebih fokus pada bagian perempuan. Sebab perempuan yang memasuki masa pubertas akan lebih sering mengalami haid. Nah, untuk bisa mengatasi itu, dibutuhkan alat khusus seperti pembalut. Tentunya pemilihan pembalut tidak bisa sembarangan karena berhubungan dengan kenyamanan dan kebersihannya. Jika tidak maka bisa jadi adanya infeksi seperti bakteri maupun jamur di sekitar organ reproduksi.

Itulah cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat dan selalu jagalah kesehatan.